Anda di halaman 1dari 14

Farmakoterapi

Gout dan
Hiperurisemia
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK

1. NURUL ADEL FAULYA F202101200

2. SRINOVI ASTUTI
3. Instructions for use.
4. Final slides with:
● The fonts and colors used in the template.
● A selection of illustrations. You can also customize and animate them as you wish with the online editor. Visit
Storyset to find more.
● More infographic resources, whose size and color can be edited.
● Sets of customizable icons of the following themes: general, business, avatar, creative process, education, help
& support, medical, nature, performing arts, SEO & marketing, and teamwork.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
DEFINISI
Gout adalah salah satu jenis radang sendi yang
disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di
dalam sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam
tubuh. Sementara hiperurisemia terjadi ketika tubuh
terlalu banyak memproduksi asam urat atau hanya
sebagian asam urat yang bisa dikeluarkan melalui
urine.
ETIOLOGI
Images reveal large amounts of data, so
remember: use an image instead of a long
text. Your audience will appreciate it
MENIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik artritis gout terdiri dari :

1. Hiperurisemia asimptomatik yaitu


keadaan hiperurisemia ( kadar asam urat
serum tinggi) tanpa adanya menifestasi ● Stadium interkritikal
klinik gout. Periode antara serangan gout akut dikenal
dengan nama gout interkritikal. Pada masa ini
2. Artritis gout, meliputi 3 stadium : pasien bebas dari gejala-gejala klinik, namun pada
aspirasi sendi didapatkan adanya kristal urat.
● Artritis Gout Akut : Pada 85-90% kasus,
serangan berupa arthritis monoartikuler ● Artritis Gout Kronik
dengan predileksi MTP-1 yang biasa Gout kronik timbul dalam jangka waktu
disebut podagra.Gejala yang muncul beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri,
sangat khas, yaitu radang sendi yang kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat
sangat akut dan timbul sangat cepat dalam maka terjadi peradangan kronik, sendi yang
waktu singkat. bengkak akibat gout kronik
Lanjutan..
3.Penyakit ginjal

Sekitar 20-40% penderita gout minimal 3. Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan
mengalami albuminuria sebagai akibat gangguan pada 10-25% dengan gout
fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal primer.
yang diakibatkan hiperurisemia dan gout:

1. Nefropati urat, yaitu deposisi kristal urat di


interstisial medula dan piramida ginjal,
merupakan proses yang kronik, ditandai dengan
adanya reaksi sel giant di sekitarnya.

2. Nefropati asam urat, yaitu presipitasi asam urat


dalam jumlah yang besar pada duktur kolektivus
dan ureter, sehingga menimbulkan keadaan gagal
ginjal akut.
Tujuan terapi
 terminasi serangan akut
 mencegah serangan di masa depan
 mengatasi rasa sakit dan peradangan dengan cepat
dan aman
 mencegah komplikasi seperti terbentuknya tofi,
batu ginjal, dan arthropati destruktif
Terapi Farmakologi
1. Kolkisin
Efek samping
mekanisme kerja:
 mual dan muntah, diare dan nyeri abdomen
berikatan dengan protein mikrotubular dan
menyebabkan depolimerisasi dan menghilangnya yang terjadi pada 80% pasien.
 Dehidrasi.
mikrotubular granulosit dan sel bergerak lainnya yang
 kejang, depresi nafas, hepatik nekrosis otot,
menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke
tempat radang sehingga pelepasan mediator inflamasi kerusakan ginjal, demam, granulositopenia,
dihambat sehingga respon inflamasi dihambat. anemia aplastik,
 koagulasi intravaskuler yang menyebar dan
Dosis alopesia

Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai Kontra indikasi
dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam sampai
gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala disfungsi hati atau ginjal.
saluran cerna.
Lanjutan,,
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

mekanisme kerja: Efek samping

menghambat biosintesis prostaglandin melalui Indometasin antara lain pusing dan gangguan saluran
penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase. cerna, efek ini akan sembuh pada saat dosis obat
diturunkan
Dosis

Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai


dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam sampai
gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala
saluran cerna.
Lanjutan,,
3. Obat urikosurik/ anti hiperurisemia

Contohnya: allopurinol, probenesid, sulfinpirazon, dan febuxostat.

Allopurinol
Efek samping
Mekanisme kerja
 reaksi alergi/hipersensitivitas.
Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara  ruam, demam, perburukan insufisiensi
menghambat enzim xantin oksidase. ginjal, vaskulitis dan kematian.
 Erupsi kulit
Dosis  Hepatotoksik nefritis interstisial akut.
 Dermatitis eksfoliatif berat, abnormalitas
Pada pasien dengan fungsi ginjal normal dosis awal allopurinol tidak hematologi, hepatomegali, jaundice,
boleh melebihi 300 mg/24 jam. nekrosis hepatik dan kerusakan ginjal.
 Kontra indikasi
kontraindikasi  Sindrom dengan insufisiensi ginjal dan
pada pasien yang juga menggunakan
Sindrom dengan insufisiensi ginjal dan pada pasien yang juga diuretik tiazid.
menggunakan diuretik tiazid.
Lanjutan,,
Probenesid

Mekanisme kerja
Efek samping
Probenesid dan sulfinpyrazone meningkatkan klirens ginjal untuk
mengeluarkan asam urat dengan menghambat reabsorbsi asam urat
 pasien yang menggunakan probenesid
di tubular ginjal. Probenesid digunakan untuk mengobati asam urat
jangka lama mengalami munal, nyeri ulu
atau encok arthritis kronis.
hati, kembung atau konstipasi.
 Ruam pruritis ringan, demam dan gangguan
kontraindikasi
ginjal juga dapat terjadi
tidak efektif pada pasien dengan fungsi ginjal yang buruk (klirens
kreatinin < 20‐30 mL/menit).
Lanjutan,,
Benzbromarone COX-2 inhibitor
Benzbromarone adalah obat urikosurik yang digunakan dengan
Etoricoxib merupakan satu ‐satunya COX ‐2
dosis 100 mg/hari untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal
inhibitor yang dilisensikan untuk mengatasi
moderat yang tidak dapat menggunakan urikourik lain atau
serangan akut gout.
allopurinol karena hipersensitif. Penggunaannya harus dimonitor
ketat karena diakitkan dengan kejadian hepatotoksik berat.

Febuxosta

Febuxostat adalah non‐purin xantin oxidase inhibitor yang


dikembangakn untuk mengatasi hiperurisemia pada gout.

Kortikosteroid

sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan


mengontrol serangan.
Terapi Non-Farmakologi
 Membatasi Asupan Alkohol

Asupan alkohol perlu dikurangi pada pasien dengan gout, terlepas


dari aktivitas penyakitnya. Pembatasan alkohol juga bermanfaat
untuk mencegah serangan gout akut.  Menurunkan Berat Badan
Bagi penderita dengan kelebihan
 Mengatur Asupan Purin Berat badan atau yang sudah memasuki tahap
obesitas, sebaiknya dilakukan intervensi
Pasien perlu diminta membatasi asupan purin untuk pasien dengan penurunan berat badan untuk mencegah serangan
asam urat, terlepas dari aktivitas penyakitnya. gout dan mengurangi kadar asam urat dalam
serum. Pasien dapat mengupayakan olahraga
 Cukup Hidrasi intensitas ringan-sedang setidaknya 150 menit per
minggu.”
Pasien juga sebaiknya diminta minum air putih minimal 2 liter per
hari, atau seperti untuk pencegahan batu ginjal.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai