Anda di halaman 1dari 4

Diabetes Melitus

Definisi

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic, ditandai oleh hiperglikemia
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, protein. Disebabkan
oleh defek sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya.

Menurut WHO Diabetes Mellitus didefinisikan sebagaipenyakit atau gangguan metabolic kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar glua darah disertai dengan gangguan
metabolism karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat dari isufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel beta Langerhans,
kelenjar pankreas atau disebabkan oleh kurangnya respon sel tubuh terhadap insulin.

International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan prevalensi DM di dunia adalah 1,9% dan
merupakan penyebab kematian urutan ketujuh di dunia. Hasil riset kesehatan dasar pada 2008
prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%

Klasifikasi Diabetes Melitus

Tipe 1 (insulin-dependent diabetes melitus/IDDM)

Merupakan DM yang disebabkan oleh autoimun sel-Tyang menghancurkan sel beta pankreas
yang dalam keadaan normal nya menghasilan insulin, sehingga insulin tidak terbentuk dan
mengakibatkan penumpukan glukosa darah. Pasien dengan tipe ini membutuhkan penyuntikan
insulin untuk mengendalikankadar glukosa darah. Biasa nya terjadi pada anak anak dan remaja

Tipe 2

DM ini terjadi karena pancreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak
mampu menggunakan insulin sehingga terjadi kelebihan gula dalam darah . DM tipe 2 biasa
terjadi pada usia pertengahan dan biasa nya penderita memiliki kelebihan berat badan.

DM Gestastional (pada saat kehamilan)

Terjadi pada masa kehamilan yang disebabkan karena peningkatan sekresi berbagai hormone
yang mempunyai efek metabolic terhadap toleransi glukosa. Dan dpathilang setelah melahirkan.
Menurut studi wanita yang pernah mengalami DM Gestastionalmemiliki resiko lebih tinggi
menderita penyakit DM tipe 2

DM tipe khusus

Terjadi karena ada nya kerusakan pada pancreas yang memproduksi insulin dan mutasi gen serta
mengganggu sel beta pankres sehingga terjadi kegagagalan dalam menghasilakn insulin.
Sindrom hormonal yang dapat mengganggu sekresi dan kinerja insulin yaitu sindrom chusing,
akromegali, dan sindrom genetic

Faktor Resiko

Faktor resiko yang tidak dapat diubah: riwayat keluarga dengan DM, usia lebih dari 45 tahun,
riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi lebih 4000 gram atau riwayat pernah menderita
DM Gestastional dan riwayat lahir BB rendah kurang dari 2,5 kg

Faktor resiko yang dapat diubah: obesitas berdasarkan IMT ≥25 kg/m2, lingkar perut≥ 80cm
untuk wanita dan ≥90cm untuk laki-laki, dyslipidemia. Selain itu faktor lain resiko DM adalah
penderita PCOS dan pdenderita metabolic syndrome.

Gejala Diabetes Melitus

Pengeluaran urin (polyuria) Volume air kemih dalam 24 jam meningkat. Timbul karena kadar
gula dalam tubuh meningkat dan tubuh tidak sanggup mengurai nya. Biasanya lebih sering pada
malam hari.

Timbul haus (polydipsia) Timbul karena kadar glukosa terbawa oleh urin s3ehingga tubuh
merespon untuk meningkatkan kebutuhan cairan.

Timbul rasa lapar (polifagia) Akan merasa cepat lapar karena glukosa dalam tubuh semakin
habis, sedangkan glukosa dalam darah tinggi.

Banyak berkeringat Karena glukosa tidak dapat teruai sehingga dikeluarkan melalui keringat

Lesu Karena glukosa dalam tubuh banyak dibuan melalui keringat

Penyusutan berat badan Tubuh mengambil dan membakar lemak sebagai cadangan energy

Diagnosis DM

1. Glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dl


2. Kadar glukosa darah puasa ≥126mg/dl
3. Kadar glukosa darah 2 jam pp ≥200mg/dl
Patofisiologi

Pancreas adalah kelenjar penghasil insulin yang didadalam terdapat kumpulan sel yang disebut
dengan pulau Langerhans pancreas. Pulau Langerhans ini berisi sel alpa yang menghasilkan
hormone glucagon dan se; beta menghasilkan hormone insulin. Keduanya bekerja secara
berlawanan yaitu glucagon meningkatkan glukosa darah sedangkan insulin menurunkan kadar
glukosa darah

Insulin yang dihasilkan oleh sel beta pancreas merupakan kunci untuk masunya glukosa kedalam
sel dengan bantuan GLUT 4 yang ada pada membrane sel sehingga insulin dapat mebghantarkan
glukosa masuk ke dalam sel. Didalam sel glukosa tersebut di metabolisasikan menjadi ATP atau
energy. Jika insulin ini tidak ada atau ada dalam jumlah sedikit, maka glukosa tidak akan masuk
kedalam sel dan terus ada di dalam aliran darah yang mengakibatkan keadaan hoperglikemia.

Pada DM tipe 2 jumlah insulin berkurang atau normal, namun reseptor di permukaan sel nya
berkurang. Meskipun insulin cukup banyak namun karena jumlah reseptornya kurang makan
glukosa yang masuk kedalam sel nya juga berkurang atau resistensi insulin. Sementara itu
produksi glukosa oleh hati terus meningkat, menyebabkan kadar glukosa meningkat.

Tatalaksana

Α glukosidase: dekstrosa di usus halus sehingga mencegah penyerapan glukosa berlebih etelah
makan

Sulfonylurea: merangsang sekresi uri n dari pancreas (tolbutamid, glibenklamid,klorporpamid)

Binguanid: mengurangi produksi glukosa di hati, memingkatkan penggunaan glukosa di


jar.tubuh, dan mengurangi penyerapan glukosa di saluran pencernaan (metformin)

Giltazon: meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga glukosa bisa masuk
kedalam sel dan menurunkan kadar glukosa (rosiglitazone,pioglitazone)

Injeksi Insulin: cara ini mirip dengan sekresi insulin normal. Diterapkan kepada pasien DM tipe
1dan beberapa pasien tipe 2 yang kadar glukosa tidak bisa di kelola setelah pemberian
hipoglikemik oral. Suntikan insulin di klasifikasikan menjadi 4 durasi kerja yaitu singkat,
menengah, lama, dan pra-campuran.

Diet: standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam
karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15%
Komplikasi

Otak: penyakit serebrovaskuler (stroke)


Mata: retinopati,katarak, glukoma
Jantung: gagal jantung, hipertensi
Ginjal: gagal ginjal, proteinuria
Kaki: neuropati, infeksi
Pencegahan
Primer: pola makan teratur dan seimbang, olahraga teratur, usahakan BB normal, hindari obat
yang menimbulkan DM (diabetogenik)
Skunder: mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi yang lain dengan diet yang seimbang,
menjaga BB dalam batas normal, usahakan gula darah tetap normal, olahraga teratur sesuai umur
dan kekuatan fisik
Tersier: mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi penyakit yang sudah terjadi dengan
mencegah kebutaan, stroke, gagal ginjal kronik

Anda mungkin juga menyukai