TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
klinik akut (poliuri, polidipsi, penurunan berat badan dengan gejala kronik
kadang tanpa gejala kadar glukosa darah dikendalikan oleh hormon insulin
memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak
13
yang berbadan besar (kegemukan) bersama gaya hidup “tinggi” atau
gejala apapun sampai saat tertentu. Pada awal gejala meliputi banyak
gejala nafsu makan mulai berkurang, berat badan turun dengan dengan
cepat 5-10 kg dalam waktu 2 minggu, mudah lelah, bila tidak diobati
b. Gejala Kronik
tebal dikulit, kram, mudah lelah, suka mengantuk, mata kabur, gatal
14
mengalami keguguran, kematian janin dalam kandungan bahkan bayi
diproduksikan.
15
kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan
glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh
(Hasdianah, 2012).
insulin oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin (retensi
c. Diabetes Gastasional
kapiler.
b. DNA mitokondria
16
- Pankreatis
- Tumor / pankreatektomi
- Pankreatopati fibrokalkulus
e. Endokrinopati
- Akromegali
- Sindrom Cushing
- Feokromositoma
- Hipertiroidisme
4. Patofisiologi
kadar gula darah akan meningkat untuk sementara waktu dan akhirnya
Jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan oleh hati dipergunakan oleh
hormon:
17
a. Hormon yang merendahkan kadar gula darah
Glukogen yang disekresi oleh sel alfa pulau langerhans epineprin yang
oleh glumerulus ginjal dan hampir semua diabsorsi oleh tubulus ginjal
plasma 160-180mg%.
berdasarkan pada ada atau tidaknya gula (glukosa) pada air kencing,
sewaktu >200mg/dl
18
b. Pemeriksaan gula darah puasa
puasa, dimana untuk malakukan tes ini berpuasa sedikitnya 6-8 jam
Yang disebut juga dengan uji toleransi glukosa 2 jam. Nilai gula darah
2 jam PP >200mg/dl
terakhir gula darah kita rata – rata baik, A1C hasilnya baik. Nilai A1C
gula darah lebih sering tinggi dari pada normal hasil A1C akan tinggi.
Namun jika lebih banyak normal dari pada tinggi hasil A1C akan lebih
baik.
tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung, yaitu pada sistim :
koroner
19
c. Saraf : neuropati diabetika
d. Paru-paru : TBC
a. Komplikasi awal
1) Hiperbilinuria
2) Background neuropathy
3) Neuropathy
5) Hipertensi
b. Komplikasi lanjut
1) Kegagalan ginjal
2) Poliferative retinopathy
20
3) Gangren dan amputasi
1) Ras
2) Genetik
tipe II sebanyak 70 %
4) Umur
21
b. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi
1) Obesitas
2) Hipertensi
(PERKENI, 2011).
B. Obesitas
1. Pengertian
22
Obesitas (kegemukan dan berat badan lebih) merupakan gangguan
kronik baru yang segera menjadi palemik global yang cukup sulit sekali
2. Penyebab Obesitas
a. Genetik
23
faktor : Tingkat aktivitas dan olahraga secara umum dan pengaruh
emosional.
e. Lingkungan
(Hasdianah, 2012)
f. Faktor Psikis
3. Tipe-tipe Obesitas
24
c. Obesitas berat atau abnormal : > 200 % BB ideal. Obesitas berat
(Indra, 2013).
4. Komplikasi
e. Preeklamsia
normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak
rumus :
25
Berat Badan Normal = (Tinggi Badan – 100) – 10 % (Tinggi
Badan – 100)
Atau
Dengan Batasan :
sebagai Under Weight atau “kekurusan”, dan berat badan yang berada
untuk menentukan status berat lebih dan obesitas pada orang dewasa.
tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan
26
Atau
Berat badan (dalam Kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter)
Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1 - 25,0 dan untuk perempuan
untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada
27
Tabel 2.1
Klasifikasi IMT Dewasa Menurut Kemenkes RI
Status Gizi.
C. Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan suatu
benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Umur di ukur dari lahir
hingga masa kini, atau dari kejadian itu bermula hingga masa kini (Depkes RI,
2009)
Diabetes Mellitus Tipe II biasa juga disebut penyakit Diabetes yang terjadi
pada usia dewasa (adult or maturity onset diabetes). Kebanyakan kasus Diabetes
Mellitus tipe II ini memang terjadi pada usia dewasa, lebih banyak sesudah umur
40 tahun, serta mereka yang kurang gerak badan, massa otot berkurang, berat
28
berumur lebih dari 40 tahun. Tingkat kerentanan terjangkitnya penyakit Diabetes
dengan bertambahnya umur, khususnya pad disebabkan karena pada usia lebih
dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadinya peningkatan
kemampuan sel beta pankreas dalam memproduksi insulin, selain itu pada
individu yang berusia lebih tua terdapat penurunan aktivitas mitokondria di sel-sel
otot sebesar 35 %, hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar lemak di otot
29