PADA LANSIA
PPKG(PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK)
Disusun Oleh :
Kamal Ramadhan,S.Kep
2214901110034
1.2 Etiologi
a. DM tipe 1
- Faktor genetic :
b. Diabetes Tipe II
1) lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
2) gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung, poliuria,
polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal,
penglihatan kabur
3) komplikasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular
perifer). (Tarwoto, 2012).
1.4 Patofisiologi
Pada Diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi
untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun dipacu oleh
aktivitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu
sendiri.
Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadi pada lansia, jumlah insulin normal
tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang
sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah
menjadi meningkat.
b. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostic tes
pemantauan terapi dan tes untuk mendeteksi komplikasi.
c. Tes saring
- GDS, GDP
- Tes Glukosa Urin :
d. Tes diagnostic
Tes-tes diagnostic pada DM adalah : GDP, GDS, GD2PP ( Glukosa Darah 2
jam Post Pradial ), Glukosa jam ke-2 TTGO
e. Tes monitoring terapi
- GDP : Plasma vena, darah kapiler
- GD2 PP : Plasma vena
- A1c : darah vena, darah kapiler
f. Tes untuk mendeteksi komplikasi
- Miaroalbuminuria : Urin
- Ureum, kreatinin, asam urat
- Kolesterol total : plasma vena (puasa)
- Kolesterol LDL : Plasma vena ( puasa)
- Kolesterol HDL : Plasma vena ( puasa )
- Trigliserida : Plasma vena (puasa)
1.6 Komplikasi
1.7 Penatalaksanaan
1.8 Pathway
- Faktor genetic infeksi virus
- Kerusakan imunologi
Hiperglikemia
Anabolisme
proterin menurun
Batas melebihi
ambang ginjal
Kerusakan pada
antibodi
Vikositas darah
meningkat Glikogenolisis
Kekebalan tubuh
menurun
Aliran darah Metabolism lemak
lambat meningkat
Neuropati sensori
perifer
Iskemia jaringan ketogenesis
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari gangrene
kebutuhan tubuh
Kerusakan
integritas jaringan
(Nanda NIC NOC, 2016)
Rencana asuhan keperawatan pada lansia
a. Pengkajian
1. Identitas
DM pada pasien usia lanjut umumnya terjadi pada usia > 60 tahun
dan umumnya adalah DM tipe II ( non insulin dependen ) atau tipe
DMTTI.
2. Keluhan utama
DM pada usia lanjut mungkin cukup sukar karena sering tidak khas
dan asimtomatik ( contohnya ; kelemahan, kelelahan, BB menurun,
terjadi infeksi minor, kebingungan akut, atau depresi ).
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien datang ke RS dengan keluhan
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada
tungkai serta kelemahan otot ( neuropati perifer ) dan luka pada
tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien
5. Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,
mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya
apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
1. Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot
menurun.
2. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan
pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama,
takikardi, perubahan tekanan darah
3. Integritas Ego
Stress, ansietas
4. Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare’
5. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat
badan, haus, penggunaan diuretik.
6. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia, gangguan penglihatan.
7. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
8. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi /
tidak)
9. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
Tidak ada nadi, perubahan peningkatan tekanan 3. Batasi gerak pada kepala
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam 1. Kaji adanya alergi
Adalah asupan nutrisi tidak pasien terpenuhi dengan kriteria 2. Kolaborasi dengan ahli
cukup untuk memenuhi hasil : gizi untuk menentukan
Kram abdomen, nyeri - Berat badan ideal sesuai 3. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
abdomen, diare, bising usus dengan tinggi badan vitamin c
hiperaktif, kurang minat - Mampu mengidentifikasi 4. Yakinkan diet yang
pada makanan, penurunan kebutuhan nutrisi dimakan mengandung
berat badan dengan asupan - Tidak ada tanda-tanda mal tinggi serat untuk
makanan adekuat, nutrisi mencegah konstipasi
membrane mukosa pucat. - Menunjukkan peningkatan
- Faktor yang berhubungan fungsi pengecapan dari
Asupan diet kurang menelan
- Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti