Anda di halaman 1dari 42

Farmakoterapi Pada

Penyakit Diabetes
Mellitus
Dosen Pengampu
apt.EKA DESNITA, M.Farm
1. lara armaini 20-0012.
2. Viola Mairalia Hadriani 20-002
3. Dina Riski mulia 20-003

kelomp
4. Ana Nurjanah 20-004
5. Dhea Suci Aulia 20-005
6. Dea windra Eka Putri 20-006
7. Zaviqa Varhanna 20-007
8. mona reval liju 20-0089.

ok
9. Feni Fiona Febriani 20-010
Epidemi
• Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 150 juta
ologi
orang di dunia mengidap diabetes mellitus.
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi
dua kali lipat

• Populasi penderita diabetes di Indonesia


diperkirakan berkisar antara 1,5 sampai 2,5%
kecuali di Manado 6%. Dengan jumlah penduduk
sekitar 200 juta jiwa
berarti lebih kurang 3-5 juta penduduk Indonesia
menderita diabetes.

• Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di


Indonesia mencapai 5juta jiwa. Pada tahun 2005
diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita
• Pada tahun 2000 jumlah penderita diabetes melitus di
Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Jumlah itu terus
meningkat, dan pada 2030 diperkirakan mencapai 21,3
juta orang,
Definisi
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu
penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multifaktorial yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin.
Tipe dan patofisiologi
Macam Diabetes Mellitus :
1.Diabetes Mellitus Tipe 1
2.Diabetes Mellitus Tipe 2
3.Diabetes Mellitus Gestasional
4.Diabetes Mellitus Tipe lain
5.Gangguan Toleransi Glukosa
Tabel 1. Klasifikasi Diabetes Mellitus Berdasarkan Etiologinya

1 Diabetes Mellitus Tipe 1:


Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolut
A. Melalui proses imunologik (Otoimunologik)
B. Idiopatik

2 Diabetes Mellitus Tipe 2


Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi
insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin
bersama resistensi insulin

3 Diabetes Mellitus Gestasional


Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya
bersifat
sementara, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
4. Diabetes Mellitus Tipe Lain
-Defek genetik fungsi sel β
-Penyakit pankreas
-Autoimun

5. Gangguan Toleransi Glukosa


A. IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)
B. IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi Glukosa
terganggu)
Patofisiologi
FUNGSI INSULIN :
Berikatan dengan reseptor pada sel / jaringan untuk
membuka jalan bagi masuknya glukosa darah ke dalam
sel untuk dirubah menjadi tenaga.

INSULIN === PERANTARA


Diabetes Millitus
Tipe 1
• Jarang / populasinya sedikit (5-10 % dari penderita
diabetes mellitus)

• Gangguan produksi insulin pada DM Tipe 1 umumnya


terjadi karena kerusakan sel-sel β pulau Langerhans yang
disebabkan oleh reaksi otoimun, virus, dsb

• Destruksi otoimun dari sel-sel β pulau Langerhans


kelenjar langsung mengakibatkan defisiensi sekresi
insulin.
Diabetes Millitus
Tipe 2
• Sangat umum terjadi
• Populasinya 90 – 95 % penderita Diabetes Mellitus

• Etiologinya belum terungkap dengan jelas, kebanyakan


karena pola hidup, faktor genetik dan pengaruh
lingkungan.

• Sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon


insulin secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai
“Resistensi Insulin”.
Perbedaan dm TIPE 1 DAN DM TIPE 2
Mula muncul Umumnya masa kanakkanak Pada usia tua, umumnya
dan remaja, > 40 tahun
walaupun ada juga pada
masa dewasa < 40 tahun

Keadaan klinis saat Berat Ringan


diagnosis
Kadar insulin Rendah, tak ada Cukup tinggi, normal
darah
Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal
Pengelolaan yang Terapi insulin, diet, Diet, olahraga,
disarankan olahraga hipoglikemik oral
Diabetes Gestasional

DIABETES PADA KEHAMILAN (DM GESTASIONAL)


• Diabetes / intoleransi glukosa yang terjadi pada masa kehamilan
• Umumnya timbul pada atau setelah trimester ke 2
• Sekitar 4-5 % wanita hamil menderita DM
• Berlansung sementara dan dapat pulih setelah kehamilan
Akibat DM Gestasional

• Malformasi kongenital
• Berat badan bayi berlebih
• Resiko mortalitas perinatal
Pra Diabetes
• Pra-diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang
berada diantara kadar normal dan diabetes, lebih tinggi dari pada
normal tetapi tidak cukup tinggi untuk dikatagorikan ke dalam
diabetes tipe 2.

• di Amerika diperkirakan ada sekitar 41 juta orang yang tergolong


pra-diabetes, disamping 18,2 orang penderita diabetes (perkiraan
untuk tahun 2000).

• Di Indonesia, angkanya belum pernah dilaporkan, tetapi


diperkirakan cukup banyak terjadi
Macam Pra Diabetes

Impaired Fasting Glucose (IFG) :


Bila kadar Glukosa :
PUASA : 100-125 mg/dl (normal: <100 mg/dl)

Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa


Terganggu (TGT),

Bila kadar glukosa :


2 jam setelah mengkonsumsi 75 gram glukosa per oral
berada diantara 140-199 mg/dl.
Kriteria penegakan diagnosis diabetes secara umum
Glukosa Plasma Glukosa Plasma
Puasa 2 jam setelah makan

Normal <100 mg/dL <140 mg/dL

Pra Diabetes
IFG 100 – 125 mg/dL ––

IGT –– 140 – 199 mg/dL

diabetes > 126 mg/Dl > 200 mg/dL


Gejala Klinik
DM tipe 1 :
• Poliuri
• Polidipsi
• Polifagi
• Cepat lelah (fatigue)
• BB menurun drastis
• Gatal-gatal pada kulit
Gejala Klinik DM
DM tipe 2
• Hampir tidak dirasakan gejalanya
• Penanganan biasanya baru dimulai ketika komplikasi sudah
terjadi
• Mudah terkena infeksi
• Sukar sembuh dari luka
• Daya penglihatan memburuk
• umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas,
dan juga
• komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
DIAGNOSIS

• Ciri Fisik
• Pemeriksaan Laboratorium
• Apabila tidak khas, perlu pengulangan
tes laboratorium
KOMPLIKASI DM

1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
3. Makrovaskuler
4. Mikrovaskuler (retinopati, nefropati, neuropati)
Sindrom Hipoglikemia
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita
merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-
kunang, pitam (pandangan menjadi gelap), keluar keringat
dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran.

Apabila tidak segera ditolong dapat terjadi kerusakan otak


dan
akhirnya kematian.
Kadar GD < 50 mg/dl
Penyebab Hipoglikemia :
• Lupa / sengaja tidak makan
• Olah raga terlalu berat
• Obat DM lebih dosis
• Konsumsi Alkohol
• Stres
• Mengkonsumsi obat-obatan lain yang
dapat meningkatkan risiko hipoglikemia
Terapi pada DM
Penatalaksanaan diabetes mempunyai tujuan akhir untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas DM, yang secara
spesifik ditujukan untuk mencapai 2 target utama, yaitu:

1. Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran


normal
2. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya
komplikasi diabetes.
Pendekatan Terapi Non Obat
Farmakoterapi Non Obat
1. Pengaturan Pola Makan
2. Pengaturan Pola hidup
3. Olahraga teratur
4. Pemantauan kadar glukosa teratur

Penderita DM sangat membutuhkan :


• penyuluhan atau konseling pada
• penderita diabetes oleh para praktisi kesehatan, baik dokter,
apoteker, ahli gizi
• maupun tenaga medis lainnya.
Diet

Makanan seimbang : Karbohidrat,


Protein, dan lemak

Karbohidrat : 60-70%
Protein : 10-15%
Lemak : 20-25%
Farmakoterapi
Terapi Insulin
Indikasi :
• Pada pasien yang mengalami kerusakan sel β pankreas (DM
tipe 1)
• Pada pasien DM tipe 2 yang kadar glukosanya tidak bisa
dipertahankan dg Obat Antidiabetik Oral
• Stress, pembedahan
• Wanita hamil, kerusakan ginjal berat
• Ketoasidosis diabetik
• Kontraindikasi/alergi terhadap Antidiabetik oral
Terapi dengan Obat
PENGGOLONGAN ANTIDIABETIK ORAL / OBAT HIPOGLIKEMIK
ORAL (OHO)
1. Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida
dan turunan fenilalanin).
2. Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan
sensitifitas sel terhadap insulin), meliputi obat-obat
hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion, yang
dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara
lebih efektif
3. Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara
lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja
menghambat absorpsi glukosa dan umum
digunakan untuk mengendalikan
hiperglikemia post-prandial (post-meal
hyperglycemia). Disebut juga “starch-
blocker”.
DAFTAR OBAT-OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL (OHO)
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA
SULFONILUREA Gliburida/ Merangsang sekresi
Glibenklamida insulin di
Glipizida kelenjar pankreas,
Glikazida sehingga hanya
Glimepirida efektif pada penderita
GLIKUIDON diabetes yang
sel-sel β pankreasnya
masih
berfungsi dengan baik
GOLONGAN CONTOH MEKANISMME
SENYAWA KERJA
Meglitinida Repaglinide Merangsang sekresi
insulin di
kelenjar pankreas
Turunan Nateglinide Meningkatkan
fenilalanin kecepatan sintesis
insulin oleh
pankreas
GOLONGAN CONTOH MEKANISMME
SENYAWA KERJA
Meglitinida Repaglinide Merangsang sekresi
insulin di
kelenjar pankreas
Turunan Nateglinide Meningkatkan
fenilalanin kecepatan sintesis
insulin oleh
pankreas
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA
Biguanid Metformin Bekerja langsung pada hati
(hepar),
menurunkan produksi glukosa
hati.
Tidak merangsang sekresi
insulin
oleh kelenjar pankreas.
Tiazolidindion Rosiglitazone Meningkatkan kepekaan tubuh
Troglitazone terhadap insulin. Berikatan
Pioglitazone dengan
PPARγ (peroxisome proliferator
activated receptor-gamma) di
otot,
jaringan lemak, dan hati untuk
menurunkan resistensi insulin
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME
KERJA
Inhibitor α- Acarbose Menghambat kerja
glukosidase Miglitol enzim-enzim
pencenaan yang
mencerna
karbohidrat, sehingga
memperlambat
absorpsi glukosa ke
dalam darah
GOLONGAN SULFONILUREA
• Drug of choice utk penderita yang baru
terdeteksi DM dg BB normal atau kurang
dan tidak mengalami ketoasidosis
• Hati-hati pada pasien dg gangguan fungsi
hati, ginjal dan tiroid
• Hanya efektif untuk penderita dg sel ß
pankreas yang masih berproduksi
Golongan Meglitinida dan Turunan
Fenilalanin
• Cara kerja mirip dg gol sulfonilurea
• meningkatkan sintesis dan sekresi insulin
oleh kelenjar pankreas
• Umumnya digunakan dg kombinasi
bersama OHO lain
Golongan Biguanid

contoh : Metformin
• bekerja langsung pada hepar,
menurunkan produksi glukosa hepar
• tidak merangsang sekresi insulin
Golongan Tiazolidindion (TZD)

cara kerja :
• meningkatkan kepekaan tubuh terhadap
insulin
• menurunkan kecepatan glikoneogenesis
Thank You For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai