Anda di halaman 1dari 17

LOGBOOK 1.

1
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI

Tujuan Pertemuan Pertama:


Sesi I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
5. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri
6. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut

Kasus 1

Seorang laki-laki usia 58 tahun, berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah
sejak 2 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Selain keluhan mual dan muntah didapatkan juga pada kaki kiri terdapat kalus, kulit
telapak kaki pecah-pecah, kulit kaki kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras dan
panjang serta kotor. Hasil pemeriksaan laboratorium minggu yang lalu menunjukkan A1C
10%.

Logbook Askep III DM 1


Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa
ada penyebab lain selain Diabetes Melitus (DM) (setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya) (Sjahrir,
2006). Apabila dalam jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan menjadi normal maka
akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke saraf
sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetic.
Patofisiologi
1) Teori Vaskular
Proses terjadinya neuropati diabetik melibatkan kelainan vaskular. Penelitian membuktikan bahwa
hiperglikemia yang berkepanjangan merangsang pembentukan radikal bebas oksidatif (reactive oxygen
species). Radikal bebas ini merusak endotel vaskular dan menetralisasi Nitric Oxide (NO) sehingga
menyebabkan vasodilatasi mikrovasular terhambat. Kejadian neuropati yang disebabkan kelainan vaskular
dapat dicegah dengan modifikasi faktor resiko kardiovaskular yaitu hipertensi, kadar trigliserida tinggi,
indeks massa tubuh dan merokok (Subekti, 2009).
2) Teori Metabolik
Perubahan metabolisme polyol pada saraf adalah faktor utama patogenesis neuropati diabetik.
Aldose reduktase dan koenzim Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate (NADPH) mengubah glukosa
menjadi sorbitol (polyol). Sorbitol diubah menjadi fruktosa oleh sorbitol dehidrogenase dan koenzim
Nicotinamide Adenine Dinucleotide (NAD+). Kondisi hiperglikemia meningkatkan aktifitas aldose reduktase
yang berdampak pada peningkatan kadar sorbitol intraseluler dan tekanan osmotik intraseluler. Kondisi
tersebut menyebabkan abnormalitas fungsi serta struktur sel dan jaringan (Kawano, 2014).
Hiperglikemia persisten juga menyebabkan terbentuknya senyawa toksik Advance Glycosylation
End Products (AGEs) yang dapat merusak sel saraf. AGEs dan sorbitol menurunkan sintesis dan fungsi
Nitric Oxide (NO) sehingga kemampuan vasodilatasi dan aliran darah ke saraf menurun. Akibat lain adalah
rendahnnya kadar mioninositol dalam sel saraf sehingga terjadi neuropati diabetik (Subekti, 2009).
Kondisi hperglikemia mendorong pembentukan aktivator protein kinase C endogen. Aktivasi
protein kinase C yang berlebih menekan fungsi Na-K-ATP-ase, sehingga kadar Na intraselular berlebih.
Kadar Na intraseluler yang berlebih menghambat mioinositol masuk ke sel saraf. Akibatnya, transduksi
sinyal saraf terganggu (Subekti, 2009). Aktivasi protein kinase C juga menyebabkan iskemia serabut saraf
perifer melalui peningkatan permeabilitas vaskuler dan penebalan membrana basalis yang menyebabkan
neuropati (Kawano, 2014).
3) Teori Nerve Growth Factor (NGF)
NGF adalah protein yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecepatan dan mempertahankan
pertumbuhan saraf. Kadar NGF cenderung menurun pada pasien diabetes dan berhubungan dengan
tingkat neuropati (Subekti, 2009). Penurunan NGF mengganggu transport aksonal dari organ target menuju
sel (retrograde) (Prasetyo, 2011).
NGF juga berfungsi meregulasi gen substance P dan Calcitonin-Gen-Regulated Peptide (CGRP)
yang berperan dalam vasodilatasi, motilitas intestinal dan nosiseptif. Menurunnya kadar NGF pada pasien
neuropati diabetik, dapat menyebabkan gangguan fungsi-fungsi tersebut (Subekti, 2009).
4) Neuropati Outoimun
Adalah mekanisme hasil pengembangan dari neuropati diabetik telah menarik minat untuk dipelajari .
Neuropati autoimun dapat muncul dari dari perubahan imunologik sel endothelial kapiler. Teori ini juga mulai
dapat dianggap benar atas dasar sukses yang telah dilaporkan menggunakan immunoglobulin kedalam
pembuluh darah (IVIg) untuk pengobatan ND.

Logbook Askep III DM 2


Logbook Askep III DM 3
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati secara mandiri
Kata kunci
1. Usia = 58 tahun
2. Tn. K berobat ke poli dengan keluhan sering mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu
3. Klien memiliki riwayat menderita DM sejak 8 tahun yang lalu
4. Pada kaki kiri klien terdapat kalus, kulit kering, rambut pada kaki menipis, kuku keras dan panjang
serta kotor
5. Hasil pemeriksaan lab minggu yang lalu menunjukkan A1C = 10%

Data Tambahan
1. Riwayata kesehatan keluarga
2. Obesitas
3. Gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik)
4. Penggunaan obat
5. Pola diet
6. Tingkat pengetahuan
7. Odema
8. Faktor pnyebab
9. TTV
10. Cek gula darah
11. Faktor stress klien
12. Bagaimana klien mengatasi kallus nya

Aktiftas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus

Ds : klien menguluh sering mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu
Do : terdapat kalus
Kulit kering
Rambut pada kaki menipis
Kuku keras dan panjang serta kotor
Hasil lab A1c
No Data fokus Masalah
1 Ds : Risiko defisit nutrisi
 klien sering mengeluh
sering mual muntah
Do :
 kulit kering
 Terdapat kalus
2 Ds : - Risiko gangguan integritas
Do : kulit
 kulit kering
 Terdapat kalus
 Ramput pada kaki
menipis
 Kuku keras

3 Ds: Nausea

Logbook Askep III DM 4


 klien mengeluh mual
muntah
Do:-
4 Ds: - Defisit Perawatan Diri
Do:
 Pada kaki kiri terdapat
kalus
 Kulit kering
 Rambut pada kaki
menipis
Kuku keras dan panjang serta
kotor

Aktifitas 4
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan neuropati
Kurang perawatan kaki
Usia
Riwayat DM

Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah

Obesitas,usia,genetik,kurang
aktivitas,merokok,dan stres

DM
Logbook Askep III DM 5
Sel beta pankreas makrongiopati
hancur

Neuropati
Defisist insulin

Aliran darah ke
Lipolisis meningkat perifer tidak
lancar

Gliserol dan lemak


bebas meningkat Kulit kering

Mual ,Muntah Risiko gangguan


integritas kulit

Nausea

Aktifitas 6
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri
1. Patofiologi komplikasi terjadinya neurologi
2. Penyebab komplikasi neurologi
3. Pencegahan dan perawatan kaki
4. Komplikasi

Aktifitas 7

Logbook Askep III DM 6


Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
secara mandiri (gunakan SDKI dari PPNI)
1. Nausea b.d gangguan biokimiawi, gangguan pankreas d.d Klien mengeluh mual muntah
2. Risiko gangguan integritas kulit d.d neuropati perifer

Aktifitas 8
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati secara
mandiri (gunakan salah satu rujukan SIKI dari PPNI)

Dx 1 : Nausea b.d gangguan biokimiawi, gangguan pankreas d.d Klien mengeluh mual muntah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Nausea
berkurang/hilang dengan kriteria hasil:
a. Mengetahui penyebab mual
b. Mengetahui penyebab Muntah
c. Mampu mengatasi mual secara mandiri
Intervensi :
1. Manajemen Mual
Observasi
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis.nafsu makan, aktivitas, kinerja,
tanggung jawab peran dan tidur)
- Identifikasi faktor penyebab mual (mis.pengobatan dan prosedur)
- Monitor mual (mis.frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
- Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak sedap, suara, dan
rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersikan mulut, kecuali jika merangsang mual
2. Manajemen Muntah
Observasi
- Identifikasi Karakteristik Muntah
- Periksa volume muntah
- Identifikasi faktor penyebab muntah
Terapeutik
- Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
- Bersihkan mulut dan hidung
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak istirahat
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Dx 2 : Risiko gangguan integritas kulit d.d neuropati perifer
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Risiko gangguan
integritas kulit tidak terjadi dengan kriteria hasil:
a. Perfusi jaringan baik
b. Menunjukan tanda Integritas kulit yang baik
c. Tidak ada luka/lesi pada kulit
Intervensi
Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,

Logbook Askep III DM 7


penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Terapeutik
- Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

Logbook Askep III DM 8


Tujuan Sesi II
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu:
1. mencari jurnal DM dengan komplikasi neuropati melalu database 3 tahun terakhir.
2. menyusun Literatur Review dari jurnal terkait secara kelompok.

Aktifitas 1.
Carilah jurnal/ artikel kasus diabetes melitus dengan komplikasi neuropati 3 tahun terakhir
sebanyak minimal 10 buah dari data based yang telah ditetapkan. Cantumkan Link nya. Dan lihat
panduan Penyusunan LR

Aktivitas 2
Susunlah Literatur Review dari jurnal terkait. Lihat panduan penyusunan LR

Logbook Askep III DM 9


Tujuan Sesi III

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu


1. Memanfaatkan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah-masalah pada Pasien
diabetes melitus dengan komplikasi neuropati dan pendidikan kesehatan pada Pasien
diabetes melitus dengan komplikasi neuropati
2. Mensimulasikan pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati:
a. Membuat rencana pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati untuk pencegahan primer, pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier
b. Membuat media pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
c. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan
komplikasi neuropati
d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus
dengan komplikasi neuropati

Aktifitas 1

Buatlah SAP Materi pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan komplikasi
neuropati

Aktifitas 2

Buat media yang sesuai dengan pendidikan kesehatan yang saudara berikan

Aktifitas 3

Demonstrasikan pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan neuropati

Aktifitas 4

Diskusikan hasil pelaksanaan pendidikan kesehatan pada Pasien diabetes melitus dengan
neuropati dengan kelompok

Logbook Askep III DM 10


LOGBOOK 1.2.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
KOMPLIKASI LUKA KAKI DIABETIK

Sesi 1
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi
luka kaki diabetik secara mandiri
7. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
luka kaki diabetik secara mandiri
8. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
9. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
10. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi luka kaki diabetik luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara
individu/mandiri
11. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri

Logbook Askep III DM 11


Case Study

Seorang perempuan usia 51 tahun, pendidikan terakhir SMA, suku Jawa, Ibu rumah tangga.
Pasien mengatakan memiliki luka kaki palntar dektra hingga tumit dan tidak sembuh-sembuh.
Riwayat luka 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (RS) kaki melepuh, waktu dipencet keluar
cairan dan berbau. Di rumah luka dirawat sendiri dengan cara dibersihkan menggunakan
rivanol. Tetapi luka tidak kunjung sembuh, luka bertambah luas, keluar nanah dan berbau.
Pasdesn memiliki kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan gunting kuku. Kondisi
luka= luas luka 7x4 cm, sloughy ++, bau +, dasar luka otot, nyeri (+) saat diganti balutan, skala
nyeri 4.

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetic

Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri

Kata kunci :
 Memiliki luka kaki kanan dan kiri tidak sembuh-sembuh
 Riwayat luka 1 minggu sebelum masuk RS kaki melepuh
 Keluar cairan dan berbau
 Luka dirawat sendiri menggunakan rivanol
 Luka bertambah luas,keluar nanah dan berbau
 Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan jepitan kuku
 Kondisi luka slough ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+), skala nyeri 4
Data tambahan
 Umur
 Pola makan

Logbook Askep III DM 12


 Riwayat keluarga
 Penggunaan obat
 Perawatan luka
 Aktivitas fisik
 Penggunaan insulin
 Tingkat Pengetahuan
 Hasil lab,
 riwayat obesitas IMT,

Aktiftas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus

1. DS: - pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
Masalah : Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan diabetes
melitus
2. DS : pasien mengatakan luka di kaki kiri dan kanan
DO : bau pada luka dan mengeluarkan nanah
Masalah : Risiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis

3. DS: klien Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan jepitan kuku


DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
Masalah : Defisit pengetahuan b.d kurangnya terpapar informasi.

4. DS: - pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
- Luka bertambah luas , keluar nanah dan berbau
Masalah : nyeri b.d agen pencedera fisik

Aktifitas 4
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor risiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
luka kaki diabetik secara mandiri.

Berdasarkan kasus :
1. Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan gunting kuku
Berdasarkan teori :
1. Obesitas
2. Pola makan tidak sehat
3. Stres

Logbook Askep III DM 13


4. Riwayat keluarga
5. Kerusakan pankreas
6. Penggunaan terapi obat yang salah
7. Tidak memakai sepatu yang nyaman
8. Tidak memakai kaos kaki
9. Tidak tepat perawatan kaki

Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
ulkus kaki diabetik secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Diabetes Melitus

Peningkatan fibrinogen Makroangipoati Mikroangipoati


Peningkatan reaktivitas trombosit
jaringan
Neuropati

Agregasi sel darah


merah meningkat Aterosklerosis
Neuropati Neuropati Neuropati
autonom sensori motorik

Trombosit
Hilang Atropi otot
1. Keringat
sensasi
berkurang
2. Kulit kering
Vaskuler insusifiency
3. Kolaps sendi
Trauma :
Mekanis,
Thermis,
Hipoksia/nekrosis jaringan
kimia

Ulkus dekubitus

Logbook Askep III DM 14


Aktifitas 6
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi ulkus kaki
diabetik secara mandiri
1. Patofisiologi neuropati kaki ( saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik)
2. Perawatan luka kaki untuk ulkus diabetik
a. Luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah vena, dan arteri
b. Ciri khas luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah
3. Penggunaan obat topikal

Aktifitas 7
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri (Gunakan SDKI dari PPNI)

1. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan diabetes melitus


2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
4. Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi

Aktifitas 8
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
secara mandiri. (Gunakakan SLKI dari PPNI)

Dx 1:
Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan diabetes mellitus
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
gangguan integritas dapat diatasi dengan kriteria hasil:
 Kerusakan lapisan kulit menurun
 Perdarahan menurun
 Nyeri menurun
Intervensi :
Perawatan luka
Observasi
 Monitor karateristik luka
Terapeutik
 Berihkan dengan cairan NaCl atau pembersih non toksik
 Bersihkan jaringan nekrotik
 Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi,jika perlu
 Pasang balutan sesuai jenis luka
 Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi maknan tinggi kalori dan protein

Logbook Askep III DM 15


Dx 2 : Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan nyeri
dapat berkurang dengan kriteria hasil:
 Keluhan nyeri menurun
 Gelisah menurun
Intervensi : manajemen nyeri
Observasi
 Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemelihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,pemicu dan periode nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
Dx 3 : Risiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan derajat
infeksi dapat menurun dengan kriteria hasil:
Intervensi : pencegahan infeksi
Observasi :
 Monitor tanda gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik
 Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara pemeriksaan luka
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian imunisasi,jika perlu
Dx 4 : Defisit pengetahuan b.d kurang terpapr informasi
Intervensi : edukasi kesehatan
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuaik kesepakatan
 Berikan kesempatan untukk bertanya
Edukasi

Logbook Askep III DM 16


 Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Logbook Askep III DM 17

Anda mungkin juga menyukai