Anda di halaman 1dari 3

SAP

1. Topik : Manajemen Diabetes Melitus Tipe 1


2. Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
a. Program : Peningkatan Pengetahuan mengenai Manajemen Diabetes Melitus
Tipe 1
b. Penyuluhan : Memberikan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Diabetes
Melitus Tipe 1
3. Tujuan :
a. Umum : Mampu memahami tentang Manajemen Diabetes Melitus Tipe 1
b. Khusus : Pasien dan Keluarga mampu memahami mengenai pengertian DM
tipe 1, Pasien dan keluarga mampu memahami mengenai manajemen DM tipe 1
4. Materi :
Diabetes melitus (DM) tipe 1 Diabetes Melitus yang terjadi karena kerusakan atau destruksi
sel beta di pancreas kerusakan ini berakibat pada keadaan defisiensi insulin yang terjadi
secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain autoimun dan idiopatik.
Keadaan ideal yang ingin dicapai ialah penyandang DM tipe 1 dalam keadaan
asimtomatik, aktif, sehat, seimbang, dan dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan sosial
yang diinginkannya serta mampu menghilangkan rasa takut terhadap terjadinya komplikasi.
Sasaran-sasaran ini dapat dicapai oleh sebagian besar penyandang DM maupun
keluarganya jika mereka memahami penyakitnya dan prinsip-prinsip penatalaksanaan
diabetes.
1. Pemberian insulin
Diabetes tipe 1 mutlak membutuhkan insulin karena pankreas tidak dapat memproduksi
hormon insulin. Maka seumur hidupnya pasien harus mendapatkan terapi insulin untuk
mengatasi glukosa darah yang tinggi. Penghentian suntikan akan menimbulkan komplikasi
akut dan bisa fatal akibatnya.
Suntikan insulin untuk pengobatan diabetes dinamakan terapi insulin. Tujuan terapi ini
terutama untuk :
1. Mempertahankan glukosa darah dalam kadar yang normal atau mendekati normal.
2. Menghambat kemungkinan timbulnya komplikasi kronis pada diabetes.

Jenis sediaan insulin dan profil kerjanya

Jenis insulin Awitan (jam) Puncak kerja Lama kerja Waktu pemberian
(jam) (jam)
Kerja cepat Bersamaan dengan makanan
(aspart,Glulisin,Lispro 0.15-0.35 1-3 3-5
)
Kerja pendek 30 menit sebelum makan
(regular/soluble) 0.5-1 2-4 5-8
Kerja menengah 30 menit sebelum makan
Semilente 1-2 4-10 8-6
NPH 2-4 4-12 12-24
Tipe lente IZS 3-4 6-15 18-24
Kerja panjang 30 menit sebelum makan
Tipe ultra lente 4-8 12-24 20-30
Basal analog Diberikan 1-2 kali per hari
Glargine 2-4 Tidak ada 24*
Determir 1-2 6-12 20-24
Campuran 0.5 1-12 16-24 30 menit sebelum makan
Cepat-menengah 0.5 1-12 16-24
Pendek-menengah

Keberhasilan terapi insulin juga tergantung terhadap gaya hidup seperti program diet dan
olahraga secara teratur. Sebelum membahas mengenai cara kerja pompa insulin pada
pengobatan diabetes melitus tipe 1, akan dijelaskan mengenai cara kerja dan jenis insulin.

Makanan terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Glukosa terutama bersumber dari
karbohidrat walaupun protein dan lemak juga bisa menaikan glukosa. Karbohidrat dipecah
menjadi glukosa dan masuk ke peredaran darah, dan glukosa darah dapat meningkat. Secara
terus menerus pankreas melepaskan insulin pada saat makan atau tidak. Setelah makan,
glukosa meningkat di dalam peredaran darah dan pengeluaran insulin oleh pankreas juga
meningkat.

Tugas pokok insulin adalah mengatur pengangkutan atau masuknya glukosa dari darah ke
dalam sel sehingga glukosa darah bisa turun. Jadi, insulin berperan dalam mengatur
kestabilan glukosa di dalam darah. Insulin juga bekerja di hati. Setelah makan, kadar insulin
meningkat dan membantu penimbunan glukosa di hati. Pada saat tidak makan, insulin turun.
Maka hati akan memecah glikogen menjadi glukosa dan masuk ke darah sehingga glukosa darah
dipertahankan tetap dalam kadar yang normal.

Struktur kimia hormon insulin bisa rusak oleh proses pencernaan sehingga insulin tidak bisa
diberikan melalui tablet atau pil. Satu-satunya jalan pemberian insulin adalah melalui suntikan,
bisa suntikan di bawah kulit (subcutan/sc), suntikan ke dalam otot (intramuscular/im), atau
suntikan ke dalam pembuluh vena (intravena/iv). Ada pula yang dipakai secara terus menerus
dengan pompa (insulin pump/CSII) atau sistem tembak (tekan semprot) ke dalam kulit (insulin
medijector).

3. Penatalaksanaan Diet
Salah satu langkah pertama dalam menangani DM tipe 1 adalah dengan kontrol diet.
Penatalaksanaan diet meliputi edukasi waktu, jumlah, jadwal, atau jenis makanan untuk
mencegah hipoglikemia atau hiperglikemia post prandial. Semua pasien dengan insulin
sebaiknya memiliki perencanaan diet yang baik seperti intake kalori perhari; jumlah karbohidrat,
lemak, dan protein; dan bagaimana membagi kalori antara makan dan snack. Idealnya, diet tap
pasien DM dibuat individual sesuai kebutuhan.

a. Distribusi kalori sangat penting diperhatikan; rekomendasi yang biasa adalah 20% dari kalori
harian untuk sarapan, 35% untuk makan siang, 30% untuk makan malam, dan 15% untuk
snack sore.
b. Kebutuhan protein minimum untuk nutrisi yang baik adalah 0,9 g/kg/hari (range = 1-1,5
g/kg/hari) tetapi intake protein harus dikurangi bila ada nefropati.
c. Intake lemak sebaiknya dibatasi hingga 30% atau kurang dari kalori total. Diet rendah
kolesterol direkomendasikan untuk DM.
d. Pasien sebaiknya mengkonsumsi sukrosa dan menambah intake serat. Pada beberapa kasus,
snack pagi dan siang penting untuk mencegah hipoglikemia.
4. Latihan jasmani

Pasien seharusnya dimotivasi untuk berolahraga teratur. Edukasi pasien tentang bagaimana efek
olahraga terhadap kadar glukosa darah. Jika pasien berolahraga keras atau lebih dari 30 menit,
dikhawatirkan kemungkinan hipoglikemia. Untuk mencegah hipoglikemia, mereka di edukasi
untuk menurunkan insulinnya 10-20% atau menambah ekstra snack. Pasien-pasien ini juga harus
dapat mempertahankan status hidrasinya selama olahraga.

5. Edukasi

Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarga apabila telah terdiagnosa diabetes
mellitus, diantaranya:

1. Patofisiologi dari hiperglikemi dan hipoglikemi


2. Bagaimana hidup dengan atau tanpa diabetes mellitus
3. Selalu memonitor gula darah
4. Bagaimana mencapai target gula darah
6. Home monitoring

Pasien dan keluarga melakukan pemantauan secara mandiri untuk mengetahui kadar gula darah,
serta dapat melakukan penatalaksanan sendiri dirumah.

5. Metode : Sokratik (2 arah)


6. Media : Flipchart
7. Waktu : 20 menit
8. Tempat : Rumah Pasien
9. Evaluasi :
a. Evaluasi Edukasi
 Materi dan media pendidikan kesehatan sudah tersedia
 Tempat penkes di rumah ruang tamu keluarga pasien
 Preplanning dikonsulkan ke dosen pembimbing 1 hari sebelum pendidikan
kesehatan di laksanakan
b. Evaluasi Proses
 Keluarga pasien dan pasien koperatif pada saat penyuluhan berlangsung
 Keluarga pasien dan pasien aktif dalam diskusi dan tanya jawab
 Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang sudah
ditetapkan
c. Evaluasi Hasil
 Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan mengenai pengertian DM tipe1.
 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan dan menyebutkan mengenai
manajemen DM tipe 1

Anda mungkin juga menyukai