Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Terapi Bagi Diabetisi

dr.Toto Firyanto
Diabetes merupakan penyakit kronik dan sejauh ini tak dapat
sembuh (dan masih dikembangkan teknologi terapi sel induk dan terapi
molekular untuk kesembuhan di masa depan). Namun diabetes dapat
dikendalikan, sehingga diabetisi dapat mempunyai kualitas hidup yang
baik, hidup seperti orang normal. Aktivitas dan kebersamaan bukan
halangan.

Untuk mengendalikan diabetes, tidak bisa hanya mengandalkan


satu komponen saja, misalnya terapi obat saja. Perlu konsep manajemen
diabetes care terpadu. Tanpa manajemen diabetes care terpadu ini, risiko
komplikasi akan makin cepat/progresif dan makin parah setelah 10 tahun
menyandang diabetes.

Jadi dapat memperlambat progresivitas komplikasi dan


meminimalkan manifestasi komplikasi, bahkan jika dilakukan sejak dini,
diabetisi dapat menjaga kualitas hidup yang baik setara orang normal.
Manajemen terapi terpadu dari 5 pilar diabetes care yaitu:

1. Edukasi Pola Hidup ( Life Style )

2. Aktivitas fisik
• Frekuensi : 30 menit per hari , selama 5 hari per
minggu
• Intensitas : Sedang, dengan parameter denyut nadi 70
% x (220 – umur )
• Tipe : Aerobik

3. Diet / Nutrisi
3 J yaitu ;
• Jumlah : Atur kalori total dan kalori per kali makan
• Jenis :Tiap kali makan perlu kombinasi dengan komponen
yang tinggi serat dan rendah indeks glikemik.
• Jadwal : Dibagi 3 x makanan utama dan 3 x camilan.
4. Terapi obat tablet atau insulin
Dokter anda akan memutuskan jenis dan dosis terapi yang paling
sesuai untuk anda. Umumnya dosis dinaikkan bertahap dan adjustment
tersebut biasanya berdasarkan hasil swa-monitor glukosa darah.
• Diabetes tipe 1 : Harus injeksi insulin
• Diabetes tipe 2 : Jika ringan dimulai dengan diet dan aktivitas saja.
Jika belum terkendali ditambah dengan terapi obat tablet antidiabetes,
jika lebih berat perlu injeksi insulin.
5. Swa-monitoring glukosa darah
Disesuaikan secara individual. Dianjurkan untuk swa-monitor
secara mingguan, misalnya 2-3 kali per minggu. Jika ada pertimbangan
ekonomi, minimum 1 minggu sekali. Saat hari tes , supaya hasil SMGD
bermanfaat untuk self-care, sebaiknya lakukan rejimen tes monitoring
terstruktur/ terfokus berupa tes 2 point, yaitu glukosa pre-meal dan
gluloksa post-meal. Untuk keperluan adjustment terapi, maka tiap 3
bulan, saat jadwal kunjungan konsultasi dokter, dapat dilakukan tes
monitoring terstruktur / terfokus berupa tes multi-point, misalnya 4 – 7
tes per hari, selama 3 hari berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai