Diabetes
Oleh dr. Maizan Khairun Nissa
Diabetes kini menjadi masalah kesehatan yang kompleks bagi masyarakat dunia. Diabetes
menyebabkan banyak penyakit antara lain katarak, kebutaan, penyakit jantung koroner,
bahkan stroke. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, kenaikan jumlah penderita
diabetes di Indonesia semakin tinggi, dari yang semula 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun
2013. WHO pun memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
Pengelolan diabetes melitus membutuhkan waktu yang lama dan terus-menerus. Hal ini dilakukan
untuk mengendalikan kadar glukosa darah sehingga diabetes tidak berkembang menjadi penyakit
lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama banyak pihak termasuk penderita, keluarga, dokter dan
ahli lain. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengatakan setidaknya ada 4 pilar
sukses pengobatan diabetes melitus. Apa saja 4 pilar tersebut? Mari kita ikuti penjelasan berikut ini.
Pola makan yang seimbang tidaklah sulit. Asupan yang dimakan harus sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Makanan cepat saji sebaiknya dihindari. Berikut tata cara pola makan seimbang bagi penderita
diabetes yang direkomendasikan PERKENI:
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45- 65% total asupan energi. Jadwal makan tetap tiga kali
sehari untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kalau diperlukan, dapat diberikan makanan
selingan buah sebagai snack sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Asupan lemak yang melebihi 30% tidak
dianjurkan. Asupan kolesterol yang direkomendasikan adalan <200 mg/hari.
Protein yang dianjurkan adalah 10-20% total asupan energi dalam sehari. Namun, protein dapat
dibatasi jumlahnya pada penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal. Hal ini
bertujuan agar protein yang dimakan tidak membebani ginjal. Sumber protein yang baik adalah yang
berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan juga produk laut seperti ikan, udang dan kerang.
2. Aktivitas rekreasi
Aktivitas rekreasi adalah aktivitas dengan intensitas sedang-tinggi yang dilakukan pada waktu liburan,
biasanya berupa olahraga. Bagi penderita diabetes, olahraga yang baik adalah yang bersifat aerobik,
seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, dan berenang. Namun, bila kondisi cukup fit dan belum
terdapat komplikasi, olahraga beregu seperti futsal dan voli juga dapat menjadi pilihan.
3. Hindari aktivitas sedentari
Aktivitas sedentari adalah aktivitas yang memerlukan energi sedikit. Dalam arti sempit adalah
kegiatan yang bermalas-malasan. Jadi ,hindari bentuk kegiatan seperti ini. Contohnya menonton
telivisi, menggunakan internet dalam waktu lama, dan main game komputer.
Dengan 4 pilar sukses ini, penderita diabetes melitus dapat meningkatkan kualitas hidup dengan lebih
baik. Selamat mencoba.