0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan asma bronchiale di instalasi darurat rumah sakit. Asma bronchiale merupakan masalah kesehatan yang prevalensi, morbiditas, dan mortalitasnya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan teori asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien asma di instalasi darurat rumah sakit.
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan asma bronchiale di instalasi darurat rumah sakit. Asma bronchiale merupakan masalah kesehatan yang prevalensi, morbiditas, dan mortalitasnya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan teori asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien asma di instalasi darurat rumah sakit.
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan asma bronchiale di instalasi darurat rumah sakit. Asma bronchiale merupakan masalah kesehatan yang prevalensi, morbiditas, dan mortalitasnya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan teori asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien asma di instalasi darurat rumah sakit.
Asma bronchiale merupakan penyakit alergi dengan prevalensi,
morbiditas, dan mortalitasnya yang semakin meningkat di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 300 juta pasien asma di seluruh dunia, di Indonesia memiliki 12,5 juta pasien asma yang menyebabkan 10,6 juta kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan dan 1,8 juta masuk ke Instalasi Gawat Darurat dan yang membutuhkan penanganan gawat darurat. Dampak buruk dari asma jika tidak langsung ditangani adalah kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan teori dan mengetahui penerapan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien asma bronchiale di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen. Metode yang digunakan yaitu metode ilmiah yang bersifat mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan data. Tehnik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Hasil dari proses asuhan keperawatan dapat disimpulkan bahwa penulis dalam melakukan pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi sudah sesuai dengan teori. Permasalahan yang muncul antara lain jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, dan cemas yang memerlukan perhatian khusus perawat dalam penanganannya.
Kata kunci: Asma, Asuhan Keperawatan, Gawat Darurat.
Daftar Pustaka : 23 (2002-2012)
. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan Asma Bronchiale Di Instalasi 2
EMERGENCY NURSING CARE TO Ms. P WITH ASTHMA BRONCHIALE IN
Asthma bronchiale is one of the allergic disease with the
prevalence, morbidity, and mortality is increasing worldwide. The World Health Organization (WHO) reported that there were 300 million asthma patients worldwide and Indonesia has 12.5 million asthma patients that cause 10.6 million visits to health care and 1.8 million patients came into the installation of emergency and requiring emergency care. The adverse effects of asthma if not directly addressed is death. Purpose of this study was to apply the theory and determine the application of the emergency nursing care for patients with asthma bronchiale in the emergency installation of RSUD Sragen. The method that used is the scientific method to collect, analyze and draw conclusions of data. Sampling techniques that used were interviews, observation, physical examination and study documentation. The results of the nursing care process can be concluded that the author done the assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation and evaluation are in accordance with the theory. The problem that arise including ineffective airway, ineffective breathing pattern, and anxiety that require special attention in the nursing care.
Keywords: Asthma, Nursing Care, Emergency.
Bibliography: 23 (2002-2012) Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. P Dengan Asma Bronchiale Di Instalasi 3
PENDAHULUAN 2008 ada 300 juta pasien asma di
Asma bronchiale seluruh dunia dan diperkirakan merupakan salah satu penyakit akan bertambah 180.000 setiap alergi dan masih menjadi masalah tahunnya. Indonesia sendiri kesehatan baik di negara maju memiliki 12,5 juta pasien asma, maupun di negara berkembang. 95% diantaranya adalah pasien Asma merupakan salah satu asma tak terkontrol (Widodo, penyakit yang prevalensi, 2009). Menurut Mangunnegoro morbiditas, dan mortalitasnya (2002), penderita asma di semakin meningkat di seluruh Indonesia sudah mencapai lebih dunia. Asma dapat timbul pada dari 12 juta penduduk. Pada berbagai usia, baik pria ataupun tahun 2006 penyakit asma wanita. Meningkatnya insiden termasuk penyakit yang hampir setiap dekade, merupakan membahayakan dan pasien asma suatu tantangan bagi para klinis di Jawa Tengah mengalami untuk menindak lanjutinya. peningkatan 5,6% dibandingkan Prevalensi dan angka rawat inap tahun 2005. Jumlah pasien asma penyakit asma bronchiale dari pada tahun 2005 berjumlah tahun ke tahun cenderung 74.253 dan pada tahun 2006 meningkat. Dampak buruk dari berjumlah 78.411 (Rusmono, asma meliputi penurunan kualitas 2008). hidup, produktivitas yang Data dari Instalasi Gawat menurun, peningkatan biaya Darurat RSUD Sragen dari kesehatan, bahkan kematian tanggal 2 - 28 Juli 2012, penyakit (Rodriquez, 2002). asma bronchiale merupakan Menurut Centers for penyakit yang jumlah kasusnya Disease Control and Prevention masuk dalam 3 besar kasus (CDC), melaporkan bahwa asma gangguan saluran pernapasan saat ini mengenai lebih dari 22,2 yaitu sebanyak 14 kasus atau juta orang di Amerika atau 7,9% 30% dari 46 kasus pernapasan. dari populasi, termasuk lebih dari Dari latar belakang diatas, maka 6,7 juta anak-anak yang berusia penulis tertarik untuk membuat kurang dari 18 tahun. Selain itu Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan 7,3 % orang Amerika dewasa mengangkat judul “Asuhan saat ini menderita asma. Keperawatan Gawat Darurat pada Terdapat laporan 3613 kematian Ny.P dengan Asma Bronchiale di karena asma, selain itu asma Instalasi Gawat Darurat RSUD bertanggung jawab terhadap Sragen”. gangguan aktivitas orang dewasa Tujuan penelitian ini adalah yaitu menyebabkan lebih dari 10 mahasiswa mampu menerapkan juta hari kerja hilang setiap teori dan mengetahui penerapan tahunnya. Pada tahun 2006 asma asuhan keperawatan gawat menyebabkan 10,6 juta darurat pada Ny.P dengan asma kunjungan ke tempat pelayanan bronchiale di Instalasi Gawat kesehatan dan 1,8 juta masuk ke Darurat RSUD Sragen. ruang IGD dan yang membutuhkan penanganan gawat darurat (Plottel, 2010). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat tahun .
Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Mellitus Disusun Oleh Indah Sari Beatrix Siregar Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2015