Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG

BARAT
RSUD ALIMUDDIN UMAR
Jl. Teuku Umar No. 003 Telp. (0728) 21651, 21652 Fax. (0728)
21131
Liwa, 34813
Email. rsuliwa@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR


KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NOMOR:445/ .......... / III.07/ 2022

TENTANG
KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA DALAM PELAYANAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR

DIREKTUR RSUD ALIMUDDIN UMAR KABUPATEN LAMPUNG BARAT


Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang- Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit pasal 32 tentang Hak Pasien Dan Keluarga
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a, maka
Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab untuk melaksanakan hal tersebut;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5606);
4. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Undang- Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Tenaga Keperawatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612);
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur tentang Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Dalam Pelayanan di
Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar Kabupaten Lampung Barat.
Kedua : Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam dictum KESATU sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini
Ketiga : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, apabila dikemudian terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Liwa
Pada tanggal : 11 Januari 2022

Direktur RSUD Alimuddin Umar


Kabupaten Lampung Barat

dr. IMAN HENDARMAN,M.Kes Sp.A


NIP. 19780613 200501 1011
Lampiran : SK Direktur RSUD Alimuddin Umar Kab.
Lampung Barat
Nomor : 445/......../III.20/2022
Tentang : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga
dalam pelayanan di RSUD Alimuddin
Umar

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA DALAM PELAYANAN


RSUD ALIMUDDIN UMAR KABUPATEN LAMPUNG BARAT

A. MENGIDENTIFIKASI, MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN HAK PASIEN DAN


KELUARGA
1. Pimpinan dan seluruh staf rumah sakit harus mengetahui dan mengerti hak
pasien dan keluarga seperti yang tercantum dalam Undaog-Undang No 44
Tahun 2009 Pasal 32.
2. Selimih stat rumah sakit bertanggung jawab melindungi hak tersebut dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
3. Petugas wajib memberitahukan kepada pasien tentang hak mereka dengan
bahasa yang mudah dimengerti.
4. Seluruh staf rumah sakit menghormati hak pasien untuk menentukan informasi
apa saja tentang penyakitnya yang boleh disampaikan kepada keluarganya
atau pihak lain
5. Rumah sakit menyediakan pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan
agama dan kepercayaan pasien
6. Dalam memberikan pelayanan, petugas perlu menanyakan kebutuhan dan
harapan pasien terhadap privasi dalam kaitannya dengan pelayanan atau
asuhan kesehatannya.
7. Rumah sakit hanya bertanggung jawab meluidungi barang milik pasien bila
pasien tersebut tidak/belum ada keluarga yang mendampingi atau pasien dalam
keadaan tidak berdaya/tidak sadar. Barang dan harta milik pasien yang telah
didampingi keliiarga adalah tanp•gung jawab pasien dan keluargnnya.
8. Pasien yang berisiko mendapat tindak kekerasan (misal korban penganiayaan,
KDRT, tahanan,dengan masalah konflik) diidentifikasi oleh petugas dan
meridapat penjagaan oleh satpain (terutama pada waktu jam besuk).
9. Kelompok pasien lemah dan berisiko yaitu: bayi, anak-anak, usia lanjut, pasien
cacat, pasien koma, pasien gangguan mental emosional dan pasien lainnya yang
kurang mampu melindungi dirt perlu mendapat perlindungan yang layak selain
dari kekerasan fisik juga dari kelalaian asuhan dan prioritas bantuan bila terjadi
kebakaran/gempa. Lokasi perawatan terp•ncil atau ruang isolasi, dimonitor
oleh petugas secara berkala
10. Informasi medis dan kesehatan lainya adalah rahasia milik pasien/wali dari
pasien, petugas kesehatan telah disumpah profesi untuk menjaga kerahasiaan
tersebut, bila informasi tersebut akan dilaporkan kepada pihak lain maka harus
atas izin pihak-pihak yang berwenang
B. MELIBATKAN KELUARGA PASIEN DALAM KEPUTUSAN TENTANG PELAYANAN PASIEN.
1. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam proses pelayanan melalui pembuatan
keputusan tentang pelayanan, bertanya tentang pelayanan, dan bahkan
menolak prosedur diagnostik dan pengobatan.
2. Pasien diberikan kebebasan untuk mencari “second opinon” (pendapat kedua)
dari dokter lain, baik di dalam maupun dari luar riimah sakit, tanpa rasa takut
dan perasaan tidak enak terhadap dokter yang sedang merawatnya (DPJP).
3. Setelah melakukan asesmen, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
bertanggung jawab untuk memberitahu kepada pasien dan keluarganya
tentang :
a. Informasi dasar tentang kondisi medis yang ditemukan
b. Diagnosis pasti bila perlu
c. Usulan pelayanan dan pengobatan dan
d. Pelayanan, tes, prosedur apa saja yang memerlukan persetujuan
pasien dan keluarga.
4. DPJP bertanggung jawab memberitahu pasien dan keluarganya, mengenai
hasil dari rencana pelayanan/pengobatan, hasil yang tidak diharapkan
(kejadian tidak terantisipasi saat operasi, dari obat yang diresepkan atau
pengobatan lain).
5. petugas memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak untuk
menolak/tidak melanjutkan pengobatan, petugas memberitahu tentang
konsekuensi keputusan mereka dan petugas membantu mencarikan altematif
pelayanan pengobatan.
6. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien/keluarga untuk
menolak pelayanan resusitasi atau menolak/memberhentikan bantuan hidup
dasar. Bila terjadi hal sebaliknya maka keputusan penghentian bantuan hidup
dilakukan oleh 3 dokter yaitu dokter anestesi dan 2 dokter lain yang ditunjuk
komite medis.
7. Petugas harus melakukan asesmen nyeri pada pasien, merespon dengan cepat
ketika pasien melaporkan rasa nyeri dan melakukan penanganan terhadap
nyerinya.
8. Pasien dengan kondisi akhir kehidupannya, hams mendapatkan pelayanan
yang penuh hormat dan kasih sayang dan mendapat asuhan yang sesuai
(asuhan pasien tahap terminal).
9. Pasien diberitahu oleh staf tentang proses penyampaian keluhan, konflik atau
perbedaan pendapat.

10. Konflik ditelaah oleh pihak yang terkait dan bila perlu melibatkan pasien beserta
keluarga dalaai penyelesaian konflik tersebut

C. PENDIDIKAN STAF TENTANG HAK PASIEN DAN KELUARGA


1. Rumah sakit bertanggung jawab untuk mendidik seluruh staf dengan tujuan,
semua staf inemahami, menghormati dan melindungi hak-hak pasien dan
keluarga.
2. Rumah sakit menyediakan informasi/pemyataan tertulis tentang hak dan
tanggung jawab pasien dan keluarganya, dan staf mampu menjelaskan kepada
pasien bila pasien/keluarga kurang memnhami informasi/pemvataan
tersebut.
3. Sebelum memberi persetujuan, pasien harus diberi penjelasan tentang hal-hal
yang beihubungan dengan pelayanan/tindakan yang direncanakan, dan pasien
berhak mengenal identitas para dokter dao praktisi fern yang betanggung jawab
melayani mereka.
4. Rumah sakit mempunyai daflar tindakan apa saja yang membutuhkan
persetujuan lisan, dan daftar tindakan apa saja yang membutuhkan persetujuan
tertulis.
5. Informed consent tertulis diberikan sebelum operasi, anestesi, penggunaan
darah atau produk darah dan tindakan/pengobatan lain yang berisiko tinggi.
6. Bila pasien tidak mempunyai kapasitas mental atau fisik untuk mengambil
keputusan, maka diidentifikasi seorang wakil untuk memutuskan dan dicatat di
rekam medik.
7. Persetujuan umum (general consent) diberikan pada saat pasien diterima sebagai
pasien rawat map.

D. PENELITIAN DAN DONASI ORGAN


1. RSUD Alimuddin Umar tidak menyelenggarakan kegiatan penelitian klinis
2. RSUD Alimuddin Umar tidak melakukan pelayanan donasi organ

Direktur RSUD Alimuddin Umar


Kabupaten Lampung Barat

dr. IMAN HENDARMAN,M.Kes Sp.A


NIP. 19780613 200501 1011

Anda mungkin juga menyukai