Anda di halaman 1dari 70

Diet Diabetes Mellitus

Anak (Type I)

By Fretika
Defini

 DM tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya


gangguan metabolism glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik.
 Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel β pankreas baik
oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi
insulin berkurang bahkan terhenti. Sekresi insulin yang rendah
mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein.
Pengelolaan DM

 Yang harus dipahami oleh semua pihak  bahwa DM tipe-1 tidak dapat disembuhkan,
tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal mungkin dengan kontrol
metabolik yang baik.
 Kontrol metabolik yang baik adalah mengusahakan KGD berada dalam batas normal
atau mendekati nilai normal, tanpa menyebabkan hipoglikemia.
 Parameter HbA1c  parameter kontrol metabolik standar pada DM. Nilai HbA1c
< 7% : kontrol metabolik baik; HbA1c < 8% : cukup dan HbA1c > 8% : buruk. Kriteria
ini  perlu disesuaikan dengan usia karena semakin rendah HbA1c semakin tinggi
risiko terjadinya hipoglikemia.
 Untuk mencapai kontrol metabolik yang baik  sebaiknya dilakukan secara terpadu
oleh suatu tim yang terdiri dari : ahli endokrinologi anak/dokter anak/ahli gizi/ahli
psikiatri/psikologi anak, pekerja sosial, dan edukator.
Tujuan khusus penatalaksanaan

1. Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal


2. Mengalami perkembangan emosional yang normal
3. Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar
glukosa darah serendah mungkin tanpa menimbulkan
gejala hipoglikemia
4. Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu
berpartisipasi dlm kegiatan fisik maupun sosial yg ada
5. Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh penyandang DM,
keluarga, maupun oleh lingkungan
6. Mampu memberikan tanggung jawab kepada penyandang
DM untuk mengurus dirinya sendiri sesuai dengan
taraf usia dan intelegensinya
 Untuk mencapai tujuan ini penatalaksanaan dibagi menjadi
:
1. Pemberian insulin
2. Penatalaksanaan dietetic/Pengaturan makan
3. Latihan jasmani
4. Edukasi
5. Home monitoring (pemantauan mandiri )
Pemberian Insulin (1)

 Insulin merupakan elemen utama kelangsungan hidup


penderita DM tipe-1.
 Terapi insulin pertama kali digunakan pada tahun 1922,
berupa insulin regular, diberikan sebelum makan dan
ditambah sekali pada malam hari.
 Namun saat ini telah dikembangkan beberapa jenis insulin
yang memungkinkan pemberian insulin dalam berbagai
macam regimen
Pemberian Insulin

 Tujuan terapi ini terutama untuk :


1. Mempertahankan glukosa darah dalam kadar
yang normal atau mendekati normal.
2. Menghambat kemungkinan timbulnya komplikasi
kronis pada diabetes.

 Keberhasilan terapi insulin juga tergantung terhadap gaya


hidup seperti program diet dan olahraga secara teratur.
Pemberian insulin eksogen  untuk
memperbaiki katabolisme, mencegah
ketosis, dan menurunkan
hiperglukagonemia dan peningkatan
kadar glukosa darah.
PENGGUNAAN INSULIN

 DM tipe I  Insulin
 DM tipe II diberikan insulin jika :
1. Gula darah puasa (GDP) telah melampaui angka 250 mg/dl.
Jika gula darah terkendali, maka ADO digunakan kembali dan
insulin dihentikan
2. Jika pengendalian gula darah melalui gaya hidup (olahraga dan
diet) serta kombinasi ADO tidak membuahkan hasil.
INSULIN & KARBOHIDRAT

 Jumlah kebutuhan akan KH perlu dihitung karena


keterkaitannya dengan dosis insulin yang digunakan

• Lonjakan gula darah akan tercegah jika asupan


karbohidrat dapat dihitung dengan tepat
RASIO KARBOHIDRAT

 Rasio KH menggambarkan banyaknya (gram) KH yang dapat


ditangani dengan 1 unit insulin.
 Dengan mengetahui rasio maka kita mampu menyandingkan
jumlah KH yg akan dikonsumsi dg dosis (juga jns ) insulin
 Kebanyakan diabetesi mencapai keadaan mantap dg rasio 1:10
(sarapan) dan 1:12 (siang dan malam)
RASIO KARBOHIDRAT

 1 gr KH akan meningkatkan kadar gula darah sebesar 5,4 dan


3 mg/dl, berturut2 bagi diabetesi dg BB 45,68 dan 90 kg.

• Dalam ranah pengobatan DM:


 1 porsi KH ditetapkan sebesar 15 gr
• Rasio awal insulin terhadap KH (I/KH) ialah 1
berbanding 15, yg berarti 1 unit insulin untuk
setiap 15 g KH (ADA,1998)
JENIS INSULIN
1. Insulin Reguler (R)
Kerja cepat, disuntikkan sblm bersantap guna mencegah terjadinya lonjakan gula
darah dan digunakan saat terjadi ketoasidosis
2. NPH (Neutral Protamin Hagedorn)
Tambahan protamin. Efek kerja menengah, dan cocok digunakan sebagai
pengganti insulin basal.

Campuran insulin NPH dan R (perband 70:30)


biasanya disuntikkan 2x sehari
JENIS
INSULIN
3. Insulin semilente & Lente
Kerja cepat namun msh membutuhkan 2x waktu yg
diperlukan oleh insulin reguler. Semilente biasanya
dipadukan dg lente
4. Ultralente (mula kerja paling lama).
Biasanya disuntikkan sekali sehari dlm kombinasi
dg insulin reguler.
PROFIL FARMAKOLOGI INSULIN
Jenis Insulin Mula kerja Kadar Lama kerja Waktu Keefektifan
(menit) puncak (jam) pemberian kerja
(jam)

Insulin sewaktu makan (bolus)


Lispro (cpt) 5-15 0,5-1,5 3-5 Saat makan tinggi
Aspart 5-15 1-2 3-5 Saat makan sedang
Reguler 30-60 2-4 5-8 20-45 mnt Sedang
sblm mkn

Insulin basal
NPH 45-180 4,5-7 14+ 2x/hr Sedang
Lente 60-180 6-8 20+ 2x/hr Sedang
ultralente 60-240 8-14 18-24 2x/hr Rendah
Glargin 90-120 Tidak ada 24 1x/hr tinggi
KETERANGAN :

 DTH (Dosis total harian)  jumlah keseluruhan insulin yg digunakan dalm


sehari, baik insulin basal maupun bolus.
 FK (utk mengendalikan kelebihan glukosa darah diatas angka yg ditargetkan)
 Insulin bolus
 Sejumlah insulin yg diperlukan utk mempertahankan kadar gual darah
setelah makan.
 Insulin basal
 Sejumlah insulin yg dibutuhkan utk menekan produksi glukosa oleh hati
diantara 2 waktu makan. Kalkulasi dosis ialah 45-50% DTH.
PENENTUAN DOSIS
INSULIN
PASIEN BARU DTH = 0,5 U X BB
DTH = 1U x BB
INSULIN BASAL = 40% DTH (MAX 50%)
NPH ATAU UL
NPH ATAU L ATAU UL
INSULIN BOLUS = DTH - INSULIN BASAL
SEBELUM SARAPAN 35%
SEBELUM MAKAN SIANG 30%
SEBELUM MAKAN MALAM 35%
 DOSIS HRS DIATUR
BERDASARKAN FREKUENSI DAN
JADWAL SANTAP
INSULIN BOLUS

INSULIN BOLUS  penjumlahan dari 2 komponen :


1. Rasio I/KH
Rasio I/KH = 500/DTH  insulin kerja cpt (humalog)  plg akurat utk DM
tipe 1
Rasio I/KH = 450/DTH  insulin kerja pendek (reguler)
2. FK (Faktor kepekaan insulin)
FK=1500/DTH  menggnkan insulin jenis reguler
FK =1800/DTH  menggnkan insulin jns lispro
CONTOH
 BB = 50 kg • Rasio I/KH  500/50=10
 1 Unit/kgBB/hr  diabetesi ini membutuhkan 1 unit
  50 unit/hr insulin utk setiap 10 g KH yg disantap

• FK=1500/50 = 30  tiap 1 unit insulin akan menurunkan


kadar glukosa darah sebanyak 30 mg/dl
• Bolus koreksi  dibutuhkan saat gula darah target tdk tercapai.
• Bolus koreksi = (gula darah terkini-gula darah target)/FK
• Misal gula drh terperiksa = 300 mg/dl, gl drh target =150
•  BK = (300-150)/30=5
•  kelebihan gula drh diatas target terkoreksi dg pemberian 5 unit
insulin
Contoh Diabetisi use Insulin Basal bolus

 Diabetisi E = 1700 kkal, insulin 24 U


 KH = 50% x 1700 = 850 kkal (= 212 g)
 Insulin utk keb basal = 50 % x 24 U = 12 U
 Insulin utk keb bolus = 50% x 24 U = 12 U
 12 U insulin utk 212 g KH maka rasio = 1 U
insulin utk 17 g KH
PENANGANAN HIPOGLIKEMIK

1. Menghentikan kegiatan seketika


2. Segera mengkonsumsi KH yg bekerja cepat (3-4 tablet glukosa @
4 g, atau ½ cangkir jus apel atau jeruk)
3. Menyantap 1 porsi makanan berbasis tepung/penukarnya.
Sebelum kembali melanjutkan kegiatan (2 sdt mentega kacang, 30
g keju atau crakers)
4. Beristirahat selama 15 menit utk memberi wkt penyerapan KH
5. Memulai kembali kegiatan jk pasien merasa lebih baik dan kadar
gula darah >100 mg/dl
Pengaturan Makan (2)

Tujuan diet : 1. Menyediakan mkn yg cukup utk


tumbang
2. Menjaga KGD & profil lipid agar tetap
mendekati normal
3. Pengaturan 3J  disesuaikan dgn insulin
& Aktivitas
4. Meningkatkan kesehatan umum
5. Memberikan pendidikan  mampu
mengelola diabetes scr mandiri
PRINSIP TERAPI DM PADA
ANAK
ADANYA KESEIMBANGAN
ANTARA :

2.
1. DIET AKTIVITAS
FISIK

3. JUMLAH
INSULIN YANG
DISUNTIKKAN
Pengaturan makanan

Tujuan untuk :
 mencapai kontrol metabolik
yang baik tanpa mengabaikan
kalori yang dibutuhkan untuk
metabolisme basal,
pertumbuhan, pubertas,
maupun aktivitas sehari hari.
Yg hrs diperhatikan :

Untuk mencegah kelebihan berat badan pada DMT I, yaitu


1. Pantau dengan menggunakan kurva pertumbuhan,
2. indeks massa tubuh (IMT)
3. lingkar pinggang setiap 3 bulan.
Anak usia 6 - 8 tahun  obes jika rasio ukuran lingkar pinggang
terhadap tinggi badan > 0,5.
Ukuran lingkar pinggang target pada anak > 16 tahun adalah < 80cm pada
wanita dan < 94 cm pada lelaki.
Komposisi Zat Gizi

1. Karbohidrat dan Serat


 Dianjurkan 50-55% dari karbohidrat
 Karbohidrat sangat berpengaruh terhadap KGD setelah makan, dalam 1-2 jam
setelah makan 90% karbohidrat akan menjadi glukosa, sehingga jumlah
karbohidrat dalam makanan harus dihitung.
 Jenis karbohidrat yang dianjurkan ialah yang berserat tinggi dan memiliki indeks
glikemik dan beban glikemik (glycemic load) yang rendah, seperti golongan
buah-buahan, sayuran, dan sereal yang akan membantu mencegah lonjakan KGD
 Kebutuhan serat harian pada anak > 1 tahun adalah 3,3 gram atau dg perhitungan
usia (tahun) + 5 = gram serat perhari. Sedangkan pada anak < 1 tahun tidak
ditentukan.
2. Lemak

 Membatasi asupan lemak total, lemak jenuh, dan asam lemak trans. Asam lemak tak
jenuh rantai tunggal (Monounsaturate fatty acids = MUFA) dan asam lemak tak
jenuh rantai ganda (polyunsaturated fatty acids= PUFA) dapat digunakan sebagai
pengganti untuk memperbaiki profi l lemak.
 Asam lemak tak jenuh merupakan komponen penting pada membran lipid.
 Dianjurkan 25-35% TE
 Energi 10-20% dari MUFA sangat direkomendasikan untuk mengontrol kadar lemak
dan mencegah penyakit kardiovaskular. Sedangkan energy dari PUFA dianjurkan
kurang dari 10%.
 Konsumsi minyak ikan 80-120 g seminggu satu sampai dua kali sangat dianjurkan
3. Protein

 Dianjurkan 15-20% TE
 Asupan protein menurun pada masa anak, dari 2g/kg/hari
pada saat bayi menjadi 1g/kg/hari pada usia 10 tahun, dan
0,8-0,9 g/kg/hari pada saat remaja.
 Diet tinggi proten > 25% TE, tidak dianjurkan pada anak
DM tipe-1 karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
asupan vitamin serta mineral.
Vitamin dan Mineral

 Kebutuhan vitamin dan mineral pada anak diabetes sama


dengan anak sehat lainnya. Pada beberapa Negara, dianjurkan
penambahan vitamin D. Anak dengan diabetes harus dibatasi
asupan garamnya.
 Pada anak usia 1-3 tahun, asupan garam 1000 mg/hari (2,5g
garam/hari), usia 4-8 tahun 1200 mg/hari (3 g garam/hari),
sedangkan pada anak usia > 9 tahun 1500 mg/hari (3,8 g
garam/hari).
Kunci Keberhasilan PM

 Salah satu kunci keberhasilan pengaturan makanan ialah asupan makanan


dan pola makan yang sama sebelum maupun sesudah diagnosis, serta
makanan yang tidak berbeda dengan teman sebaya atau dengan makanan
keluarga.
 Fleksibel dalam jumlah makanan dan jenisnya sangat diperlukan.
 Pengaturan makan yang optimal  terdiri dari 3 kali makan utama dan 3
kali pemberian kudapan.
 Keberhasilan kontrol metabolik tergantung kepada frekuensi makan dan
regimen insulin yang digunakan.
 Perhatikan IG Makanan
SYARAT DIET

1. Energi diberikan sesuai dengan umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat
badan, aktivitas fisik dan proses tumbuh kembang

SEBAGAI PEDOMAN :
Bila BB dan aktivitas normal, sampai anak berumur 12
tahun dpt dipakai perhitungan :

1000 + (usia dlm th x 100) = .......


1000 kkal +(umur (tahun)x100 kkal)
Kal/hari
SYARAT DIET
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah
jauh lebih tinggi daripada orang dewasa, dalam
tahun pertama bisa mencapai 112 Kal/kg BB.
Umur 1 Tahun membutuhkan lebih kurang 1000
Kalori dan selanjutnya pada anak anak lebih dari 1
tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap
tahunnya

HISWANI, PERANAN GIZI DLM DM, FK USU


SYARAT DIET

2. Proporsi HA terhadap energi tidak banyak berbeda dengan


makanan anak sehat, yaitu antara 50-60% ; gula dan makanan
yang mengandung gula tidak boleh diberikan atau sangat
dibatasi. Perhatikan IG
3. Proporsi protein terhadap energi adalah 10-15%. Jika ada ggn
ginjal  P dimodifikasi
4. Proporsi lemak terhadap energi adalah 25-35%, diutamakan
penggunaan LTJG; LJ dan kolesterol dibatasi (< 300 mg/hr).
Jika LDL > 100 mg/dl  LJ < 7% TE, kolest < 200 mg/hr
SYARAT DIET

5. Cukup mineral dan vitamin, kec Na (garam < 6 g/hr)


6. Cukup serat untuk memberi rasa kenyang, utamakan serat larut.
usia 1-3 th = 19 g, 4-8 th = 25 g, 9-13 th (L) = 31 g (P) = 26 g, 14-50 th (L)
= 38 g (P) = 26 g
7. Cara pemberian makanan disesuaikan dengan jenis obat yang diberikan :
 Suntikan RI 3 kali sehari :
Makanan utama diberikan 3x sehari dan makanan selingan 3x sehari
SYARAT DIET

 Makanan pagi : 20%, Makan siang = 30%, makan malam :


20% makanan sehari
 Makanan selingan : seluruhnya 30% (3x) makanan
sehari,Diberikan pukul 10.00,16.00 dan 21.00

PZI : makanan utama diberikan 4 kali sehari dalam


jumlah yang sama dan makanan selingan 2 kali sehari
MACAM DIET DM
Macam Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Diet (Kal)
I 1500 60 45 220
II 1700 65 50 250
III 1900 70 50 290
IV 2100 80 55 315
V 2300 85 60 350
VI 2500 100 70 370
VII 2700 110 75 400
BAHAN MAKANAN

 Semua bahan makanan boleh diberikandalam jumlah yang


telah ditentukan, kecuali gula murni seperti yang terdapat pada
:

1) Gula pasir,gula jawa,


2) Sirup,selai,jelli,buah yg diawet dg gula,SKM,soft
drink, es krim,dsb
3) Kue2 manis,dodol,blu,cake,tarcis,dsb
4) Permen,permen coklat
5) Abon, dendeng manis,dsb
RINGKASAN DIET
Jenis Kebutuhan Anjuran Diet

Energi Kebutuhan sama dg anak yg bukan DM

KH 45-50% (ADA)

Menurut PERSAGI : Khusus diet B1 untuk anak perempuan < 14 th dan anak laki2 <
18 tahun : KH 60%,Protein 20% dan Lemak 20%
Serat 2 gr/100 kkal

Lemak <35% total E, lemak jenuh < 10%

Kolesterol < 300 mg/hr bagi remaja

Protein 15-20% total energi

Na Garam tidak ditambahkan

vitamin Diberikan ckp


CONTOH MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI

Andi (7 Th) didiagnosa mengalami DM. Saat ini ia sedang dirawat di RS.
Hitung kebutuhan kalori dan jenis diet yang diperlukan ?

Kebutuhan Kalori : 1000 + 7(100) Kal = 1700 Kkal


Jenis diet yang diperlukan : Diet DM II
Pemantauan Diri (4)

 Tujuan  mencapai target kontrol glikemik yang optimal, menghindari


komplikasi akut berupa hipoglikemia dan ketoasidosis dan komplikasi kronis yaitu
penyakit makrovaskuler, menimalisasi akibat hipoglikemia dan hiperglikemia
terhadap fungsi kognitif serta mengumpulkan data tentang kontrol glikemik untuk
dibandingkan dengan sistem kesehatan setempat.
 Dari beberapa penelitian telah dibuktikan hubungan yang bermakna antara
pemantauan mandiri dan kontrol glikemik.
 Pengukuran kadar glukosa darah harus dilakukan beberapa kali per hari untuk
menghindari terjadinya hipoglikemia dan hiperglikemia, serta penyesuaian dosis
insulin.
 Diperlukan perhatian yang khusus terutama pada anak prasekolah dan anak sekolah
yang pada tahap awal sering tidak bisa mengenali episode hipoglikemia yang
mungkin dialaminya, sehingga pada keadaan seperti ini perlu pemantauan kadar
glukosa darah yang lebih sering.
Edukasi

 Edukasi/pendidikan merupakan unsur penting pengelolaan DM tipe-1, yang harus


dilakukan secara terus menerus dan bertahap sesuai tingkat pengetahuan serta status
sosial penderita/keluarga.
 Edukasi merupakan salah satu kunci kesuksesan tatalaksana diabetes mellitus.
 Edukasi terstruktur terbukti bermanfaat pada kontrol glikemik maupun aspek
psikososial.
 Penderita maupun keluarga harus disadarkan bahwa DM tipe-1merupakan suatu life
long disease yang keberhasilan pengelolaannya sangat bergantung pada kemauan
penderita dan keluarganya untuk hidup dengan gaya hidup yang sehat.
Tujuan edukasi :

1. Menimbulkan pengertian dan pemahaman mengenai penyakit komplikasinya.


2. Memotivasi penderita dan keluarganya agar patuh berobat.
3. Memberikan ketrampilan penanganan DM tipe-1.
4. Mengembangkan sikap positif terhadap penyakit sehingga tercermin dalam pola
hidup sehari-hari.
5. Mencapai kontrol metabolik yang baik sehingga terhindar dari komplikasi.
6. Mengembangkan kemampuan untuk memberikan keputusan yang tepat dan
logis dalam pengelolaan sehari-hari.
7. Menyadarkan penderita bahwa DM tipe-1 bukanlah penghalang
untuk mencapai cita-cita.
Sasaran edukasi

1. Pasien (anak atau remaja) dan kedua orang tua, serta pengasuhnya.
2. Guru di sekolah juga berhak untuk mendapatkan edukasi tentang DM.

Edukasi terhadap pasien harus bersifat individual serta dapat diterapkan oleh
penderita DM tipe-1.
 Usia dan kematangan penderita harus dipertimbangkan dalam membuat program
edukasi, contoh adalah berdasarkan kelompok umur anak dan remaja (3-5 tahun, 5-6
tahun, 7-9 tahun, 9-12 tahun, 13-18 tahun)
Contoh

Media Edukasi

HAKI
TARGET PENGOBATAN DM
Kendali glikemik NIlai
HBA1c <7%
Glukosa Preprandial 90-130 mg/dl

Glukosa Posprandial <180 mg/dl


TD <130/80 mmHg
HDL >40 mg/dl
LDL <100 mg/dl
Trigliserida <150 mg /dl
NEXT..??
Diabetes mellitus +
Kehamilan
Bedakan …

Diabetes mellitus dengan


kehamilan
atau
Diabetes mellitus gestasional
Wanita DM yg kmd Hamil
Berisiko :
Gestasional DM

 Gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula


darah meningkat, dan pertama kali diketahui pada saat hamil
 1–14% dari semua kehamilan (data di Indonesia :1,9-3,6%)
 Frekuensi DM pada kehamilan maupun DMG yang tidak
terdiagnosis  10-25%•
 ↑ angka kesakitan dan kematian, baik ibu maupun bayi
Faktor Risiko DMG
Diagnosis
Diagnosis
Metabolisme Karbohidrat dalam kehamilan

 Untuk pertumbuhan bayi  dibutuhkan kadar


glukosa yg stabil
 Glukosa ibu dapat berdifusi ke janin sehingga
kadarnya menyerupai kadar ibu
 Insulin ibu tak dapat masuk ke janin
 Resistensi insulin akibat hormon estrogen,
progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta laktogen
 mempengaruhi reseptor insulin pada sel
Pengaruh Kehamilan pada
Diabetes

Pre diabetes menjadi manifes atau penyakitnya


menjadi sulit dikendalikan
Kehamilan  toleransi glukosa terganggu
Insulin antagonisme akibat laktogen plasenta,
estrogen, progesteron.
Pengaruh Kehamilan terhadap
DM

 Nausea dan vomiting  hipoglikemik syok

 insulin resisten jika terjadi ketosis


 Wanita hamil mudah menjadi asidosis metabolik akibat
penghematan karbohidrat dan lipolisis dan pengaruh hormon
laktogen plasenta
 DM  severe metabolik asidosis
 Infeksi selama kehamilan  resistensi insulin dan KAD
Setelah melahirkan kebutuhan insulin menurun secara cepat, jika
terjadi infeksi nifas menghambat respon ini
TATALAKSANA
Skema Tatalaksana DMG
Prinsip Penanganan

Kontrol gula darah, bila tidak berhasil


pertimbangkan terminasi kehamilan dengan
mempertimbangkan paru janin.
Hindari adanya infeksi
Bila terjadi hipoglikemi pada bayi berikan
glukosa
Penanganan Umum

 Terpadu : internis, obsgin, anak dan gizi


 Tujuan : mencapai dan mempertahankan normoglikemi (GD puasa < 105 mg/dl dan 2
jam pp < 120 mg/dl).
 Bila GD puasa > 130, langsung diberikan insulin + diet
 Jika GD puasa < 130, bisa dicoba diet.
 Monitor kesehatan janin
 Persalinan disesuaikan kemampuan kontrol GD dan kesehatan janin.
Perhitungan Kebutuhan
TMS
I TB – 100 X 30 + 100
TMS
II TB – 100 X 30 + 200

TMS III TB – 100 X 30 + 300


Atau gunakan cara Perkeni....!!!
Dietary composition should be :
 50 to 60 percent carbohydrate,
 20 percent protein,
 25 to 30 percent fat with less than 10
percent saturated fats, up to 10
percent polyunsaturated fatty acids,
and the remainder derived from
monosaturated sources
Pemantauan Lanjutan

Semua wanita DMG setelah


persalinan dilakukan tes toleransi
glukosa setiap 6 bulan
Perlindungan obstetri dengan
kontrasepsi
Dampak DM terhadap
kehamilan

1. IBU
 Pre eklampsi dan eklampsi  4x
 Infeksi bakteri
 Makrosomi  perlukaan jalan lahir
 SC meningkat
 Hidramnion  sesak pada ibu
 Maternal mortality meningkat
Bagaimana mencegah DMG?

1. Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil :


 Pengaturan diet, perbanyak konsumsi serat (sayur & buah)
 Selalu aktif, olahraga
2. Penurunan berat badan bila overweight/obese
3. Persiapan kehamilan yang baik
 Usia kehamilan
 Pemeriksaan GD sebelum hamil
4. Menjaga peningkatan berat badan selama hamil
THANK
’S

Anda mungkin juga menyukai