Anda di halaman 1dari 21

PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS

Dewi Siti Oktavianti


Tujuan Pengelolaan DM Secara
Umum

 Hilangnya tanda dan keluhan DM dan


mempertahankan kenyamanan dan kesehatan
 Tercegahnya dan terhambatnya progresifitas
komplikasi mikroangioopati, makroangiopati,
neuropati dengan tujuan akhir untuk menurunkan
morbiditas dan mortalitas. Untuk itu dilakukan:
– Pengendalian hiperglikemi, tekanan darah, berat badan,
dan lipid, melalui pengelolaan pasien secara holistik
dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan
perilaku.
LANGKAH LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN
PADA PENGELOLAAN PASIEN DM (Konsensus Perkeni, 2015)

 Anamnesa dan pemeriksaan fisik lengkap


 Evaluasi medis khusus diabetes pada pertemuan awal
– Anamnesis keluhan hiperglikemi dan komplikasi
– Pemeriksaan fisik tiap kali pertemuan :
– TB,BB, TD (diperiksa pada posisi tidur dan duduk)
– Tanda neuropati
– Mata
– Gimul
– Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki) kulit dan kuku
 Laboratorium :
 Hb, leukosit, LED
 GDP dan GPP
 Urinalisis rutin
Pilar Pengelolaan DM

1. Edukasi
2. Perencanaan makan
3. Latihan Jasmani
4. Intervensi farmakologis
1. EDUKASI

 Pendekatan tim (perawat edukator diabetes, dokter, ahli gizi,


podiatris, psikiatris dan pekerja sosial)
 Komunikasi tim yang baik diperlukan untuk mencegah kebingungan
pasien
 Materi Edukasi:
 Pengetahuan tentang patofisiologi DM
 Komplikasi dan pencegahan komplikasi
 Diet, Olah raga
 OHO dan insulin (termasuk cara penyuntikan insulin)
 Perawatan kaki
 Follow up care
 Penanganan hipo dan hiperglikemi
 PGDM (Pemeriksaan Gula Darah Mandiri)
 Perawatan diri dikala sakit
2. PERENCANAAN MAKAN

 Merupakan salah satu pilar penanganan pasien DM tipe 1 atau 2


 Prinsip:
 Harus disesuaikan dengan kebiasaan tiap individu
 Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, stutus gizi, umur, ada tidaknya
stress akut, dan kegiatan jasmani
 Jumlah kalori yang masuk lebih penting dari pada jenis asal kalori
 Menghitung kebutuhan kalori dengan menggunakan:
– Rumus Broca (yang dipakai di klinik)
 BBI=(TB-100)-10%
 Status gizi:
 BB kurang BB<90%BBI
 BB normal BB90-110%BBI
 BB lebih BB110-120%BBI
 BB gemuk BB>120% BBi
– IMT (Index Massa Tubuh)
PERENCANAAN MAKAN
 Contoh perhitungan Kalori dengan rumus Broca:
– BBI=(TB-100)-10% dikalikan dengan kebutuhan kalori untuk
metabolisme basal (30kkal/kgBB untuk pria;24 kkal/kgBB untuk
wanita)

 Makanan dibagi atas 3 porsi besar: pagi (20%), siang(30%), sore (25%)
dan sisa untuk snack diantara makan pagi siang dan siang-sore.
Selanjutnya perubahan disesuaikan dengan pola makan pasien.
 Standar yang dianjurkan untuk komposisi makanan:
KH 60-70%
Protein 10-15%
Lemak 20-25%
3. LATIHAN JASMANI
 Manfaat olah raga bagi pasien DM:
 Meningkatkan kontrol GD
 Menurunkan resiko penyakit KV, jika dilakukan minimal 30 menit,3-4
kali/minggu
 Menurunkan BB
 Menimbulkan kegembiraan
 Sebelum melakukan olah raga, pasien DM:
 Melakukan evaluasi medis
 Diidentifikasi kemungkinan adanya masalah mikro dan makroangiopati
yang akan bertambah buruk dengan olah raga
 Jenis olah raga:
 Rekreasional maupun profesional sport boleh dilakukan oleh pasien DM
 Hindari olah raga dengan kontak tubuh
 Informasi yang perlu disampaikan pada pasien
 Cek gula darah sebelum olah raga, cek apakah butuh tambahan glukosa
LATIHAN JASMANI

– Hindari dehidarasi, minum 500cc


– Diperlukan teman selama berolah raga
– Pakai selalu tanda pengenal sebagai diabetisi
– Selalu bawa makanan sumber glukosa cepat:permen, jely
– Makan snack sebelum mulai
– Jangan olah raga jika merasa ‘tak enak badan’
– Gunakan alas kaki yang baik
4. INTERVENSI FARMAKOLOGIS

Intervensi farmakologis ditambahkan jika


sasaran kadar glukosa darah belum
tercapai dengan pengaturan makan dan
latihan jasmani

Intervensi Farmakologis meliputi:


1. OHO (Obat Hipoglikemik Oral)
2. Insulin
1. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
Lokasi kerja OHO pada tubuh
1. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Digolongkan berdasarkan cara kerjanya:

1. Pemicu sekresi insulin/secretagogue


(Sulfonilurea dan Glinit)
2. Penambah sensitifitas terhadap insulin:
Metformin dan Tiazolidindion
3. Penghambat absorbsi glukosa:penghambat
oksidase alfa
SULFONILUREA

 Bekerja dengan menstimulasi sel beta pankreas untuk


melepaskan insulin yang tersimpan.
 Obat ini hanya bermanfaat pada pasien yang masih
mempunyai kemampuan untuk mensekresi insulin.
 Mekanisme kerja obat golongan sulfonilurea :
1. Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
2. Menurunkan ambang sekresi insulin
3. Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat
rangsangan glukosa
TIAZOLIDINDION

 Tiazolidindion adalah golongan obat yang mempunyai


efek farmakologis meningkatkan sensitivitas insulin.
 Dapat diberikan secara oral
 Golongan obat ini bekerja meningkatkan glukosa
disposal pada sel dan mengurangi produksi glukosa di
hati.
 Golongan obat ini diharapkan dapat lebih tepat bekerja
pada resistensi insulin dan dapat dipakai untuk
mengatasi berbagai manifestasi resistensi insulin
tanpa menyebabkan hipoglikemia dan tidak
menyebabkan kelelahan sel beta pankreas.
PENGHAMBAT GLUKOSIDASE ALFA/
GLUKOSIDASE INHIBITORS

 Generik:Acarbose (Glucobay)
 Bekerja dengan cara menghambat kerja enzim
glukosidase alfa di dalam saluran cernasehingga
dapat menurunkan penyerapan glukosa dan
menurunkan hiperglikemia postprandial.
 Dimakan bersamaan suapan pertama
 Terapi Acarbose tidak menyebabkan peningkatan berat
badan atau hipoglikemi (karena hanya berefek lokal).
 KI: gangguan hepar, ginjal (keatinin>2mg/dl) dan GI
 Efek samping: peningkatan flatus, nyeri abdominal, dan
diare.
INSULIN

 Cara kerja Insulin: Fungsi utama mengkounter hormon peningkat


glukosa dan mempertahankan gula darah normal, menstimulasi
lipogenesis, menurunkan lipolisis dan meningkatkan transport asam
amino ke dalam sel, menstimulasi pertumbuhan, sintesis DNA dan
replikasi sel.

 Indikasi terapi insulin:


 DM tipe 1
 DM tipe 2 yang tidak berespon dengan pengobatan OHO
 DM tipe 2 dengan stress
 Penurunan BB yang cepat
 Ketoasidosis diabetik
INSULIN

 Penyuntikan: subkutan
dan vena (dalam
keadaan akut)
 Lokasi subkutan,
spt.gambar
KRITERIA PENGENDALIAN DM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai