C DM TIPE II
UNCONTROLLED + HIPERTENSI STAGE II +
HEMATEMESIS MELENA E.C STRESS ULCER DD
GASTRITIS EROSIF
2
(peningkatan absorpsi glukosa), dan
otak (resistensi insulin), yang ikut
berperan menyebabkan gangguan
toleransi glukosa.
Tujuan
Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan
darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara komprehensif.
Kebutuhan insulin harian total (IHT) dapat didasarkan pada dosis insulin sebelum
perawatan atau dihitung sebagai 0,5-1 unit/kg BB/hari
Terapi insulin dapat diberikan secara infus intravena kontinyu atau subkutan
Kebutuhan Insulin subkutan berupa : Insulin basal (40 – 50 % dari IHT); Insulin
prandial (disesuaikan dengan sumsi jumlah insulin yang dibutuhkan); Insulin
Koreksional (dosis biasanya sekitar 10-20% dari kebutuhan IHT)
Target pengobatan pada pasien DM tipe 2 dengan hipertensi tanpa disertai penyakit
kardiovaskular aterosklerotik atau risiko kejadian kardiovaskular aterosklerotik 10 tahun ke depan
<15%, adalah tekanan darah sistolik <140 mmHg dan dan tekanan darah diatolik <90 mmHg.
Pada pasien dengan risiko kejadian kardiovaskular aterosklerotik 10 tahun ke depan >15%, harus
mencapai target tekanan darah sistolik <130 mmHg dan tekanan darah diastolik < 80 mmHg.
Pada wanita hamil dengan diabetes, dan sebelumnya menderita hipertensi dan sudah mendapat terapi
antihipertensi maka target tekanan darah adalah ≤135/80 mmHg untuk mengoptimalisasi kesehatan ibu
dan mengurangi risiko gangguan pertumbuhan janin.
Menurut PEDIS
Menurut Wagner
Derajat Infeksi Ulkus Kaki Diabetik
Kendali tekanan • Mengurangi tekanan karena tekanan yang berulang dapat menyebabkan
ulkus, sehingga harus dihindari. Hal itu sangat penting dilakukan pada ulkus
(pressure control) neuropatik. Pembuangan kalus dan memakai sepatu dengan ukuran yang
sesuai diperlukan untuk mengurangi tekanan.
Penyuluhan • Penyuluhan yang baik. Seluruh pasien dengan diabetes perlu diberikan
(education control) edukasi mengenai perawatan kaki secara mandiri.
Hematemesis Melena
(Managing acute upper GI Bleeding, preventing recurrences. Cleveland Clin J Med. 2010)
Upper GI
Bleeding Lower GI
Bleeding
umumnya melena
Non-
Varises varises
• PPI dalam bentuk bolus maupun drip tergantug kondisi pasien jika
tidak dapat diberikan Antagonis H2 Reseptor
Medikamentosa • Sitoprotektor: Sukralfat tiap 8-6 jam; Teprenon 1 tab tiap 8 jam;
Rebamipide 100 mg tiap 8 jam
• Injeksi Vitamin K 1 ampul tiap 8 jam
Keluhan Utama
• Luka di kaki sebelah kiri
Tanggal 27/11 28/11 29/12 30/12 1/12 2/12 3/12 4/12 5/12 6/12 7/12 8/12 9/12 10/12
Tekanan Darah
170/90 138/84 160/80 150/80 240/173 145/91 134/93 121/96 127/80 110/60 141/76 156/77 137/82 173/87
(mmHg)
Nadi (kali/menit)
96 88 82 80 81 102 77 108 104 130 99 104 117 118
Pernapasan
(kali/menit) 22 20 22 22 20 20 20 24 24 32 30 28 32 25
Suhu (celcius)
36,8 36,1 36,67 36,6 36,5 36,1 36 36,6 36,5 36,8 36,4 36,1 39 37
Skala nyeri 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tanggal Kadar GDS Follow Up Kondisi Pasien
Pasien baru masuk dari IGD dengan keluhan nyeri pada luka kaki kiri,
rencana transfusi PRC 2x200 cc (Hb 8,6)
27 November 2021 -
Rencana Operasi Amputatum Gangren Pedis Sinistra, DPJP dr. Gama
- GDS 17.00 : 121 g/dL Pasien mendapat terapi antibiotik Ceftriaxone, analgesik Ketorolak IV dan
- GDS 22.00 : 188 g/dL Omeprazole IV
28 November 2021
- GDS 12.00 : 107 g/dL - Pukul 05.00 subuh pasien mengalami desaturase : SPO2 76 % terpasang O2 NRM
- GDS 17.00 : 137 g/dL 10 LPM -> SPO2 98%
- Injeksi D40% 2 fls -> 151 g/dL
5 Desember 2021 - GDS 22.00 : 63 g/dL
- Desaturasi SPO2 85 % -> konsultasi anestesi pasien penurunan kesadaran ec syok
- GDS 22.30 : 151 g/dL sepsis GCS : E2V3M4
- Rencana pindah ICU menunggu keputusan keluarga
- GDS 10.00 : 107 g/dL - GCS E2M4V2 ; SPO2 90 % on NRM 15 LPM -> Keluarga menolak diintubasi &
- GDS 17.00 : 156 g/dL pindah ICU
- Ceftriaxone -> stop ; Meropenem 1 gr tiap 8 jam
- GDS 22.00 : 180 g/dL
6 Desember 2021 - Hasil kultur pus : meropenem “R” -> stop ; Amikasin (MIC <=2) 500 mg tiap 12 jam
(monitoring fungsi ginjal dan FU hasil USG TUG)
- Hasil USG TUG -> tidak ditemukan kelainan pada ginjal
- GDS 06.00 : 180 g/dL - GCS E1M2V2 SPO2 90 % on NRM 10 LPM, terpasang NGT -> cairan
- GDS 12.00 : 200 g/dL kehitaman
- Konsul div Gastro -> Terapi Drip Omeprazole 40 mg dalam 100 cc NACL
- GDS 17.00 : 136 g/dL
0,9% habis dalam 5 jam (selama 72 jam) ; Sukralfat 10 cc tiap 6 jam ; as.
- GDS 23.00 : 162 g/dL
7 Desember 2021 Tranexamat 3x500 IV ; Vit K 3x1 IV
- Cek Lab, Cek AGD, Cek Urinalisa
- Insulin stop jika pasien tidak makan
- Rencana GV tiap 3 hari, rencana transfusi PRC jika HB < 8
- Hasil Lab Leukosit (7/12) 17.950 (Perbaikan)
- GDS 06.00 : 162 g/dL - Mendapat terapi cairan NaCl 0,9 % gtt xx/min
- GDS 11.00 : 183 g/dL - Penurunan dosis Novorapid 3x8 IU, injeksi diberikan setelah pasien
8 Desember 2021 - GDS 17.00 : 224 g/dL mendapat diet cair
- Konsul gizi -> Pasien mendapat diet cairan jernih D10 6x50 cc
- GDS 06.00 : 173 g/dL - Pasien mengalami demam ec syok sepsis -> PCT fls 3x500 jika T 38,5
- GDS 12.00 : 216 g/dL - Penggunaan Amikasin Hari ke 4 -> Evaluasi penggunaan antibiotic (tanda
infeksi dan fungsi ginjal) -> konfirmasi ke dr. Rizki (Bedah alih rawat ke dr.
9 Desember 2021 - GDS 18.00 : 112 g/dL
Yulianto)
- GDS 22.00 : 158 g/dL - Drip Omeprazol hari ke 3, setelah selesai ganti dengan omeprazole IV tiap
12 jam
- GDS 06.00 : 165 g/dL
- GDS 12.00 : 197 g/dL - Amikasin Hari ke 5 -> confirm dr. Yulianto -> advice : Cek ulang DR, DK,
10 Desember 2021 - GDS 17.00 : 116 g/dL fungsi ginjal & Rencana kultur ulang jika kondisi pasien memungkinkan
- Penambahan terapi antibiotic metronidazole fls 500 mg tiap 12 jam
Meropenem 1 g tiap 8 jam Berdasarkan PPAB Penyakit Dalam RSMH, Menurut hasil • Konfirmasi ke dokter,
meropenem merupakan antibiotik empiris untuk kultur pus sarankan penggantian
kondisi sepsis pada Geriatri. (6/12/2021), antibiotik yang sensitif
bakteri resisten berdasarkan hasil kultur
Leukosit (3/12) : 25.150 terhadap -> diganti Amikasin 500
Penurunan HR 130 x/m meropenem mg tiap 12 jam
SEPSIS kesadaran e.c RR 32 x/m
Amikasin 500 mg tiap 12 Menurut hasil kultur pus, bakteri patogen yang Terapi sesuai • Monitoring efektifitas
syok sepsis Desaturasi : SPO2 90 % on
jam menginfeksi yaitu Proteus Mirabilis, Amikasin antibiotik dan perbaikan
NRM
merupakan AB spectrum luas yang sensitif terhadap klinis tanda infeksi
gram (-) sesuai dengan hasil kultur • Monitoring fungsi ginjal
(kadar Ureum & SCr)
Problem Medik Subjektif Objektif Terapi Analisa DRP Plan
DIABETIK FOOT Penurunan kesadaran Leukosit (3/12) : 25.150 Metronidazole 500 Berdasarkan Infectious Disease Terapi sesuai • Monitoring efektifitas
e.c syok sepsis HR 130 x/m mg tiap 12 jam IV Society of America 2012, kombinasi antibiotik dan perbaikan
ULCER (ULKUS
RR 32 x/m antibiotik definif dengan metronidazole klinis tanda infeksi
DIABETIKUM) +
Desaturasi : SPO2 90 % pada terapi ulkus yang sudah kronis, • Monitoring fungsi ginjal
SEPSIS
on NRM dalam dan bau dapat meningkatkan (kadar Ureum & SCr)
perbaikan klinis karena metronidazole
juga memiliki efek antiprotozoa yang
biasanya terdapat pada ulkus kronis
yang telah membusuk
DIABETES MELLITUS Lemas, lesu HBA1C 11,6 • Novorapid 10 IU Berdasarkan ADA 2020 dan Perkeni • Interaksi Obat: • Konfirmasi ke dokter
Glukosa Puasa : 137 g/dL tiap 8 jam 2015, pasien rawat inap dengan DM tipe Novorapid + Levemir dapat terkait interaksi obat
TIPE 2
• Levemir 16 IU tiap 2 uncontrolled dengan HBA1C > 9 meningkatkan efek hipoglikemia yang menyebabkan
24 jam diberikan terapi kombinasi insulin basal pada pasien terjadinya ESO
dan prandial untuk mendapatkan respon • Monitoring dan evaluasi
penurunan glukosa yang optimal. penggunaan insulin pada
pasien -> Levemir distop
Perhitungan Dosis dan dosis Novorapid
Insulin diturunkan sebanyak 2
IHT : 1 IU x 45 kg = IU
45 IU/hari
Menurut Perkeni 2015 & ADA 2020, • Efek Samping Obat • Kolaborasi dan edukasi
• Insulin Basal
Insulin Harian Total pada pasien DM Pasien mengalami hipoglikemia ke perawat untuk
40% x 45 = 18 IU
tipe 2 : 1 IU/kgBB. Pemberiannya dapat sebanyak 2 kali setelah menginjeksikan
• Insulin Prandial
dibagi dengan perbandingan 60% insulin pemberian kombinasi insulin dan novorapid setelah pasien
60% x 45 = 27 IU
prandial (dibagi 3) & 40% insulin basal. 1 kali setelah pemberian insulin makan untuk
27 IU dibagi 3
Apabila belum sesuai target GDS dapat prandial yang telah diturunkan mrnghindari kondisi
= 9 IU tiap ac
ditingkatkan 2 IU atau 25 % dosisnya hipoglikemia
• Monitoring GDS dan
tanda hipoglikemia
Problem Medik Subjektif Objektif Terapi Analisa DRP Plan
HIPOGLIKEMIA Pucat, bibir kering • HR 110 x/m Injeksi D40 % 2 fls Menurut PPK Penyakit Dalam Terapi sesuai • Monitoring GDS tiap 1-2
• GDS 61 g/dL RSMH 2016, manajemen terapi jam
untuk pasien hipoglikemia adalah • Monitoring tanda
dengan injeksi bolus D40% hipoglikemia
sebanyak 2 fls (50 ml) lalu
dilanjutkan dengan IVFD D10% 1
kolf tiap 6 jam
HIPERTENSI ST II - TD 173/87 mmHg • Amlodipine 10 mg tiap 24 Menurut ADA 2020, terapi lini Terapi Sesuai • Monitoring tekanan
jam pertama Hipertensi pada pasien darah pasien
• Candesartan 8 mg tiap DM adalah ACEI atau ARB dapat
24 jam dikombinasi dengan CCB atau
diuretic HCT dengan target
terapi TD <140/90 mmHg
ATEROSKLEROSIS - Hasil CT Angiografi Atorvastatin 20 mg tiap 24 Berdasarkan ADA 2020, pasien Terapi sesuai • Monitoring kadar lemak
menunjukkan terdapat jam DM disertai penyakit darah (kolesterol total,
kondisi aterosklerosis aorta kardiovaskuler direkomendasikan LDL, HDL, dan
abdominalis terapi statin dengan target LDL Trigliserida)
< 70 mg/dL
Problem Medik Subjektif Objektif Terapi Analisa DRP Plan
HEMETAMESIS NGT berwarna kehitaman • Pada hasil urinalisa • Drip Omeprazole 40 mg Menurut PPK Penyakit Dalam Terapi Sesuai • Monitoring tanda
menunjukkan pada urin dalam 100 cc NS 0,9% RSMH 2016, tatalaksana untuk pendarahan (warna
MELENA
ditemukan darah, habis dalam 5 jam pasien hematemesis melena non selang NGT, kadar Hb)
leukosit esterase, selama 72 jam varises yaitu:
sedimen urin berupa • Sukralfat syr 10 cc tiap • PPI dalam bentuk bolus
leukosit dan eritrosit 6 jam maupun drip tergantug
• Asam Tranexamat 500 kondisi pasien jika tidak
mg tiap 8 jam IV dapat diberikan Antagonis H2
• Vitamin K 1 amp (10 mg) Reseptor
tiap 8 jam IV • Sitoprotektor: Sukralfat tiap
• Setelah 72 jam, drip 8-6 jam; Teprenon 1 tab tiap
Omeprazole diganti 8 jam; Rebamipide 100 mg
dengan Omeprazole 40 tiap 8 jam
mg tiap 12 jam IV • Injeksi Vitamin K 1 ampul tiap
8 jam
DEMAM Demam, gelisah T : 39 • Paracetamol fls 1 g jika Menurut Lexicomp parasetamol Terapi sesuai • Monitoring efek terapi
demam (T : 38,5) merupakan pilihan antipiretik obat (demam turun)
yang relative aman untuk • Monitoring fungsi hati
menurunkan demam. Maksimal untuk pemakaian PCT
dosis PCT adalah 4 g/hari jangka panjang
PELAPORAN MESO
SOAP
ANALISIS BIAYA PERAWATAN
4 • Tarif INA-CBGs :
5 • Selisih :
RINCIAN BIAYA OBAT DAN BMHP SELAMA PERAWATAN