a. Terapi Diet
Klasifikasi IMT:
BB kurang <18,5
BB normal 18,5-22,9
b. Jasmani
b. Terapi Insulin
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau
Langerhans kelenjar pankreas. Insulin menstimulasi pemasukan asam
amino ke dalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin
menstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai
sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan
hati (Ernawati, 2013).
Sintesis dan sekresi insulin terjadi dalam sel beta. Proses ini melibatkan
beberapa komponen yang berperan dalam sintesis untuk menghasilkan
insulin dan menyekresikannya ke luar sel. Pada keadaan tertentu
komponen-komponen tersebut dapat mengalami disfungsi dan
mengakibatkan terjadinya penyakit, seperti diabetes melitus (Banjarnahor
dan Wangko, 2012).
Keuntungan mendasar dari penggunaan insulin dibandingkan dengan
obat antidiabetik oral dalam pengobatan diabetes melitus adalah insulin
terdapat dalam tubuh secara alamiah. Selain itu, pengobatan dengan
insulin dapat disesuaikan dengan pola sekresi insulin endogen atau insulin
yang dihasilkan oleh pankreas (Ernawati, 2013).
Jenis-jenis terapi insulin:
Efek samping:
kenaikan berat
badan
Insulin Insulin kerja cepat Efek samping: Pada individu
Analog segera bekerja letargi, kenaikan dengan
setelah disuntikkan berat badan kepatuhan diet
yang relatif
Insulin kerja tidak terlalu
panjang tidak baik
memiliki aktivitas
puncak sehingga
kerjanya mudah
diprediksi dan risiko
hipoglikemia lebih
rendah
Meminimalkan
kenaikan tajam
glukosa darah
segera setelah
makan
Tabel 2.6
Insulin dan Cara Kerjanya (Ernawati, 2013)
Jenis Insulin Nama Insulin Cara kerja Cara Pemberian
Insulin kerja Insulin regular Insulin jenis ini IV, IM, SC
singkat (Crystal Zinc Insulin / diberi 30 menit Infus (AA
CZI). Saat ini dikenal sebelum makan, /Glukosa/
2 macam insulin CZI, mencapai puncak elektrolit)
yaitu dalam bentuk setelah 1-3 macam Jangan bersama
asam dan netral. dan efeknya dapat darah karena
Preparat: yang ada bertahan sampai 8 mengandung
antara lain: jam enzim yang
Actrapid®, merusak insulin
Velosulin®,
Semilente®
Insulin kerja Netral Protamine Awal kerjanya Jangan IV
menengah Hegedorn (NPH), adalah 1,5-2,5 jam. karena bahaya
Monotard®, Puncaknya tercapai emboli
Insulatard® dalam 4-15 jam dan
efeknya dapat
bertahan sampai
dengan 24 jam.
Insulin kerja Preparat: Protamine Campuran dari Jangan IV
panjang Zinc Insulin (PZI), insulin dan karena bahaya
Ultratard protamine, emboli
diabsorbsi dengan
lambat dari tempat
penyuntikan
sehingga efek yang
dirasakan cukup
lama, yaitu sekitar
24-36 jam
Insulin Merupakan kombinasi
Infasik insulin jenis singkat
(campuran) dan menengah.
Preparatnya:
Mixtard® 30/40
Indikasi terapi dengan insulin (Konsensus PERKENI, 2015):
a. Kehamilan.
Ada banyak situasi dalam praktik klinis di mana kepatuhan sangat penting
untuk hasil terapeutik yang lebih baik, diantaranya:
1. Penyakit kronik seperti diabetes dan hipertensi
Menurut Inamdar, Kulkarni, & Karajgi et al., 2013 ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kepatuhan yang diantaranya, yaitu :
a. Faktor predisposisi meliputi faktor demografi (umur, jenis kelamin,
prestasi pendidikan, status sosial ekonomi, pekerjaan) juga mencakup
pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan persepsi pasien tentang penyakit
dan tingkat keparahan, penyebab, pencegahan dan pengobatannya.
b. Faktor yang memungkinkan adalah keterampilan dan sumber daya yang
yang dibutuhkan untuk kepatuhan. Istilah keterampilan mengacu pada
kemampuan pasien untuk mengadopsi perilaku yang akan memastikan
kepatuhan dan sumber daya termasuk ketersediaan dan aksesibilitas
fasilitas kesehatan seperti apotek, klinik atau rumah sakit.
c. Faktor penguat adalah faktor-faktor yang menentukan apakah kepatuhan
didukung oleh keluarga, teman sebaya, penyedia layanan kesehatan,
masyarakat setempat, dan masyarakat pada umumnya.
2.1.4 Risiko Potensial untuk Ketidakpatuhan
Menurut Inamdar, Kulkarni, & Karajgi et al., 2013 ada beberapa faktor
yang menjadi risiko potensial yang diantaranya, yaitu :
a. Demografi
Beberapa pasien merasa bersalah karena minum obat dimana orang lain
melihatnya sebagai stigma sosial. Ketakutan tentang tergantung pada
pengobatan menjadi alasan lain untuk tidak patuh pada pengobatan.
e. Pengetahuan tentang kesehatan
Faktor sosial seperti hubungan keluarga yang kuat, bantuan dari teman
dan rekan kerja akan mempengaruhi kepatuhan.