LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
8
9
B. ETIOLOGI
Etiologi penyakit jantung koroner adalah
adanya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan
pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah tersebut dapat menghentikan aliran
darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan
nyeri. Dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung
memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak
sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dan
berakhir dengan (Hermawatirisa,2014).
Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner
disebabkan zat lemak kolesterol dan trigliserida yang
semakin lama semakin banyak dan menumpuk di bawah
lapisan terdalam endothelium dari dinding pembuluh
arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot
jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga
mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Efek
dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen
dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung
berkurang. Pembentukan plak lemak dalam arteri
memengaruhi pembentukan bekuan aliran darah yang akan
mendorong terjadinya serangan jantung. Proses
pembentukan plak yang menyebabkan pergeseran arteri
tersebut dinamakan arteriosklerosis (Hermawatirisa,
2014).
10
1. Anatomi
Gambar 2.1
11
D. PATOFISIOLOGI
E. SKEMA PATHOFISIOLOGI
F.
Jaringan Miocard
eskemik
Nerose lebih dari 30 menit
Kerusakan Nyeri
Timbunan asam Integritas Membran sel berubah
pertukaran Gas
Laktat
meningkat
Cemas Penurunan
Kontraktilitas
Curah
Fatique turun jantung
Kegagalan
COP Turun
Pompa Jantung
Intoleransi
aktifitas
Gangguan perfusi jaringan
Gagal Jantung
F. MANIFESTASI KLINIS
Menurut, Hermawatirisa 2014 penyakit jantung
koroner :
1. Timbulnya rasa nyeri di dada (Angina Pectoris)
2. Sesak nafas (Dispnea)
3. Keanehan pada irama denyut jantung
4. Pusing
5. Rasa lelah berkepanjangan
6. Sakit perut, mual dan muntah
7. Keringat dingin
8. tampak distensi JVP
Penyakit jantung koroner dapat memberikan
klinis PJK.
G. KOMPLIKASI
H.TEST DIAGNOSTIK
2. Etiologi CHF
3. Patofisiologi CHF
4. Skema patofisiologi
35
Gambar 2.5
6. Komplikasi CHF
7. Penatalaksanaan CHF
J. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Primer
a. Airways
a) Sumbatan atau penumpukan secret
b) Wheezing atau krekles
b. Breathing
a) Sesak dengan aktifitas ringan atau
istirahat
b) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler
dangkal
c) Ronchi, krekles
d) Ekspansi dada tidak penuh
e) Penggunaan otot bantu nafas
c. Circulation
a) Nadi lemah , tidak teratur
b) Takikardi
c) TD meningkat / menurun
d) Edema
e) Gelisah
f) Akral dingin
38
K. NURSING DIAGNOSTIK
40
L.INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kelemahan otot
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 8 jam diharapkan pola nafas kembali
normal dengan kriteria hasil :
Intervensi :
1. Observasi TTV
Kriteria hasil :
1. Jantung normal
2. Ttv normal
3. AGD batas normal
4. Warna kulit normal
5. Tidak ada penurunan kesadaran
6. Tidak ada mentoleransi aktivitas
7. Tidak ada edema paru
Intervensi :
1. Observasi ttv
2. Berikan posisinyaman yaitu posisi semi
fowler
3. Monitor intoleransi aktivitas
4. Monitor status kardiovaskuler
42
Kriteria hasil :