Anda di halaman 1dari 24

Asuhan keperawatan

pada pasien gagal ginjal


Diana Hardiyanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Gagal ginjal di Indonesia
• Data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas),
menunjukkan bahwa
prevalensi penduduk
Indonesia yang
menderita Gagal Ginjal
sebesar 0,2% atau 2
per 1000 penduduk.
Gagal Ginjal Akut
• Sindrom yang ditandai oleh penurunan cepat laju
filtrasi glomerulus (gromerular filtration rate (GFR))

• Dalam waktu beberapa hari  beberapa minggu

• Peningkatan kadar kreatinin, ureum serum disertai

penurunan output urin.

• Kadar kreatin ( laki” : 0,6-1,2 mg/dL dan perempuan


0,5-1,1 mg/dL )
• Urin normal : >0.5 mL/kg/hr
Gagal Ginjal Kronis
• Kegagalan fungsi ginjal mempertahankan metabolisme
serta keseimbangan cairan dan elektrolit
• akibat destruksi struktur ginjal progresif dengan
manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di
dalam darah.
• Penurunan eksresi natrium
• Retensi air dan natrium di dalam tubuh
• Blood Urea Nitrogen (BUN) meningkat
• Laki-laki dewasa : 8-20 mg/dL
• Wanita dewasa: 6-20 mg/dL
• National Kidney Foundation (di Amerika Serikat )
mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai adanya
kerusakan ginjal atau penurunan laju filtrasi
glomerulus kurang dari 60mL/min/1,73 m2 selama
lebih dari 3 bulan ( Lewis dan Dirksen,2014 dalam
Yasmara, 2016)
etiologi
• Etiologi dari gagal ginjal kronis menurut (Kowalak, 2011) yaitu:

• Penyakit glomerulus yang kronis (glomerulusnefritis).

• Infeksi kronis (seperti pielonefritis kronis dan tuberkolosis).

• Anomali kongenital (penyakit polikistik ginjal).

• Penyakit Vaskuler (hipertensi dan nefrosklerosis).

• Obstruksi renal (batu ginjal)

• Penyakit Kolagen (lupus eritematosus).

• Preparat nefrotoksik (terapi aminoglikosid yang lama).

• Penyakit endokrin (nefropati diabetik).


Klasifikasi
• Tabel Klasifikasi atau stadium penyakit GGK atas dasar
derajat penyakit (Pranawa,dkk, 2015)
Derajat Deskripsi GFR(ml/men/1,73 m2)

1 Kerusakan ginjal dengan normal atau >90


meningkat.
2 Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR 60-89
ringan Penurunan GFR sedang

3 Penurunan GFR berat 30-59

4 Gagal ginjal 15-29

5 <15 atau dialisis


Patofisiologi
keruskan dan Nefron tersisa yang
GFR menurun dan
menurunnya masih berfungsi
bersihan menurun,
mengalami
nefron dengan nitrogen urea
hipertrofi ketika
kehilangan fungsi serum dan
mereka menyaring
ginjal yang kreatinin
zat terlarut yang
progesif. meningkat
besar

pembuangan
Tubulus
garam sehingga ginjal kehilangan
kehilangan
urine mengandung kemampuan untuk
kemampuan untuk
banyak natrium mengonsentrasi
mereabsorpsi
dan memicu urin secara
elektrolit secara
terjadinya poliuria adekuat.
bertahap.
berat
Lanjutan patofisiologi
Jika kerusakan
GFR total menurun lebih
ginjal berlanjut
jauh sehingga tubuh tidak
dan terjadi
mampu mengeluarkan
penurunan
kelebihan air., garam, dan
jumlah nefron
produk limbah lainnya
yang masih
melalui ginjal
berfungsi

Saat GFR
jika penyakit tidak kurang
diatasi dengan dialisis dari 10-20
atau transplantasi, hasil mL/min,
akhir dari gagal ginjal tubuh akan
stadium akhir adalah mengalami
uremia dan kematian keracunan
ureum.
Manifestasi klinis (Robinson,2013; Judith, 2006

Ginjal dan • Kelebihan cairan yang tidak terkompensasi akan


mengakibatkan asidosis metabolik.
gastrointestinal
• Biasanya terjadi hipertensi, aritmia, kardiomyopati, uremic
Kardovaskuler percarditis, effusi perikardinal, gagal jantung, edema
periorbital, dan edema perifer.

• Terjadi edema pulmonal


Respiratory System

• inflamasi dan ulserasi pada mukosa gastrointestinal


Gastrointestinal

• Kulit pucat, kekuning kuningan, kecoklatan, kering dan ada


Integumen sclap

• neuropathy perifer, nyeri, gatal pada lengan kaki. Selain itu


Neurologis juga adanya kram otot dan refleks kedutan, daya memori
turun, rasa kantuk berat, pusing, koma, dan kejang.
Pemeriksaan Laboratorium
• Laju Endap Darah

Laju endap darah meninggi yang diperberat oleh adanya


anemia, dan hipoalbuminemia. Anemia normositer nomokrom,
dan jumlah retikulosit yang rendah.
• Ureum dan Kreatinin

Ureum dan kreatinin meninggi biasanya perbandingan


antara ureum dan kreatinin kurang lebih 20 : 1.
• Hiponatremi

Umumnya karena kelebihan cairan.


• Hiperkalemia : biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut
bersama dengan menurunnya diuresis.
• Hipokalsemia dan Hiperfosfatemia
Hipokalsemia dan hiperfosfatemia : terjadi karena
berkurangnya sintesis vitamin D3 pada GGK.
• Phospat Alkaline Meninggi
Phospat Alkaline meninggi akibat gangguan
metabolisme tulang, terutama Isoenzim fosfatase lindi
tulang
• Hipoalbuminemia dan Hipokolesterolemia
Umumnya disebabkan gangguan metabolisme dan diet rendah protein.
• Peninggian gula darah
Akibat gangguan metabolisme karbohidrat pada gagal ginjal (resistensi
terhadap pengaruh insulin pada jaringan perifer)
• Hipertrigliserida
Akibat gangguan metabolisme lemak, disebabkan peninggian hormon
insulin dan menurunnya lipoprotein lipase.
• Asidosis metabolik
Asidosis metabolik dengan kompensasi respirasi menunjukkan pH yang
menurun, HCO3 yang menurun, PCO2 yang menurun, semuanya
disebabkan retensi asam-asam organik pada gagal ginjal. (Muttaqin,
2011)
Penatalaksanaan (Aspiani 2015)
• Pengaturan minum
Pengaturan minum dasarnya adalah memberikan cairan sedemikian rupa sehingga

dicapai diurisi maksimal. Pemberian yang berlebihan dapat menimbulkan

hipervolemia yang sangat sulit diatasi.

• Pengurangan protein dalam makanan


• Protein dalam makanan harus diatur.

• Dialisis
• Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang serius seperti

hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. Dialisis memperbaiki abnormalitas

biokimiawi menyebabkan cairan, protein, dan natrium dapat dikonsumsi secara

bebas, menghilangkan kecenderungan perdarahan, dan membantu penyembuhan

luka. (Muttaqin, 2011)


Konsep Asuhan
Keperawatan
pengkajian
• IDENTITAS
• Tidak ada spesifikasi khusus untuk kejadian gagal
ginjal, namun Laki laki sering memiliki resiko lebih
tinggi terkait dengan pekerjaan dan pola hidup sehat.
• KELUHAN UTAMA
• Pada pasien gagal ginjal kronis mengalami keluhan
utama biasanya didapat bervariasi, mulai dari urine
output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai
penurunan kesadaran, tidak selera makan (anoreksia),
mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, napas
berbau(ureum), dan gatal pada kulit. (Muttaqin, 2011)
Riwayat • Riwayat adanya penyakit gagal ginjal akut,
Penyakit infeksi saluran kemih, payah jantung,
penggunaan obat obat nefrotoksik, Benign
Dahulu Prostatic Hyperplasyan , dan prostatektomi.

Riwayat • penyakit keturunan pencetus sekunder DM


Kesehatan dan hipertensi memiliki pengaruh terhadap
kejadian penyakit gagal ginjal kronis,
Keluarga karena penyakit tersebut bersifat herediter

Riwayat • Pada pasien gagal ginjal kronik mengalami


Psikososial perubahan psikososial
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
lemah, tingkat kesadaran bergantung terdapat bengkak di daerah seperti
pada toksisitas tangan, kaki, dan wajah.

Tanda-Tanda Vital
tekanan darah mengalami perubahan
perubahan RR meningkat (nafas cepat
dari hipertensi ringan sampai berat
dan dalam (kussmaul),
sesuai dengan kondisi fluktuatif.
• posisi kepala yang sejajar pada tubuh, adakah

Kepala: lesi, kulit kepala bersih atau tidak, terdapat


bengkak atau tidak dan bentuk kepala
proposional dengan tubuh atau tidak

Rambut
• pemeriksaan rambut yaitu lihat adakah kutu
atau tidak, warna rambut, dan rambut rontok
atau tidak.

• nyeri tekan, adanya lesi atau tidak, gerakan

Wajah wajah simetris atau tidak, dan lihat adannya


edema biasanya pada pasien gagal ginjal
kronis terdapat edema pada daerah wajah.
• Melakukan pemeriksaan pada mata yaitu melihat
mata simetris atau tidak, konjungtiva anemis atau
Mata tidak, sklera icterus atau tidak, cornea transparasan
atau tidak, mengalami pembengkakan atau tidak, dan
lihat refle cahaya pada mata.

• Hidung: Melakukan pemeriksaan pada hidung lihat

Hidung lubang hidung simetris atau tidak, adakah penderahan


pada hidung atau tidak, adakah sekret,lesi dan nyeri
tekan pada hidung.

Mulut dan • Pada pasien gagal ginjal kronis melakukan


pemeriksaan mulut dan faring yaitudengan adanya

Faring
bau mulut (amonia), stomatitis, mukosa bibir kering,
keadaan gigi dan gusi, dan sianosis
• pemeriksaan apakah ada nyeri dada, sesak
Pemeriksaan napas, dan periksa terjadi edema pulmonal,
nyeri pleura, friction rub dan efusi
paru pleura,sputum yang kental, uremic pleuritis
dan uremic lung, dan sesak nafas

• pemeriksaan jantung biasanya mengalami


Pemeriksaan hipertensi, aritmia, kardiomyopati, uremic
Jantung percarditis, effusi perikardinal, gagal jantung,
edema periorbital, dan edema perifer

Pemeriksaan • Pada pasien gagal ginjal kronis periksa


Abdomen adanya mual muntah, anoreksia pada pasien
Pemeriksaan • adanya pitting edema, nyeri pada sendi dan
tulang, dimineralisasi tulang, dan klasifikasi
Muskuloskeletal otak (otak, mata, sendi, gusi, miokard)

• pemeriksaan jantung biasanya mengalami


Pemeriksaan hipertensi, aritmia, kardiomyopati, uremic
Neurologi percarditis, effusi perikardinal, gagal jantung,
edema periorbital, dan edema perifer

• neuropathy perifer, nyeri, gatal pada lengan


Pemeriksaan kaki. Selain itu juga adanya kram otot dan
Abdomen refleks kedutan, daya memori turun, rasa
kantuk berat, pusing, koma, dan kejang.

Anda mungkin juga menyukai