Anda di halaman 1dari 21

Praktik Klinik Keperawatan

Pelayanan Kesehatan Dasar dalam Konteks Kesehatan


Masyarakat

Pengobatan Rawat Jalan

Disusun Oleh :

Nama : Winda Rusanti

NIM : 201814401171094

Semester :VA

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


STIKES INTAN MARTAPURA
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

PENGOBATAN RAWAT JALAN

Oleh :

Winda Rusanti

201814401171094

Makalah ini telah disetujui


Tanggal ............

Oleh :

Pembimbing Klinik

.............................
NIP

Mengetahui,
Kepala Puskesmas

.............................................
NIP ..............................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penyusunan tugas makalah, tidak sedikit hambatan yang penulis


hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada CI
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................ 5
BAB II DESKRIPSI PROGRAM .................................................................... 12
A. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan.. ............................................. 12
B. Cara Melaksanakan Kegiatan ............................................................... 12
BAB III KEGIATAN PROGRAM .................................................................. 14
BAB IV CATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN ................................ 15
BAB V KESIMPULAN ................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia
sehat“,diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas
dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan
jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2
puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas
telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan
masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka
kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur
harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas berperan di
dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas kepada
masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi segala
harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan bagi
masyarakat
Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan
kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga
perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama
dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan
kesehatan dapat lebih berkembang.
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh
dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang
dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi
pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin

1
bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.
Pengobatan rasional menurut WHO 2013 yaitu pengobatan yang
sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian,
tersedia setiap saat dan harga terjangkau. Salah satu perangkat untuk
tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau
standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan
kesehatan dasar atau puskesmas.
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan
pada tahun 1985 dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi
pelaksana pelayanan kesehatan dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali
dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya. Oleh karena kemajuan yang
pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun farmasi
menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan,
sehingga perlu merevisi pedoman tersebut (Depkes, 2013).
Pelayan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di puskesmas
yang melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam
pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik serta terapeutik. Pelayanan
rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari pelayanan kedokteran.
Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah
pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat
inap (hospitalization). Pelayanan rawat jalan ini tidak hanya yang
diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal
rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien
(home care) serta di rumah perawatan (nursing homes).
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
1165/MENKES/SK/X/2007 “pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pasien
untuk obsevasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit”. Pelayanan rawat jalan
tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah
lazim dikenal seperti rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang

2
diselenggarakan di rumah pasien (home care) dan di rumah perawatan
(nursing homes) (Azrul Azwar,1996)
Pelayanan Rawat jalan menurut Edna K Huffman,RRA dalam buku
Health Information Managemen (1994) adalah “pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak dirawat sebagai pasien Rawat inap di rumah sakit
atau istitusi perawatan kesehatan”.
Rawat jalan (RJ) merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang
melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada waktu yang akan
datang, rawat jalan merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Azrul Azwar, 1996)
Menurut Depkes RI (1997) prosedur penerimaan pasien rawat jalan
sebagai berikut:
1. Pasien Baru
Setiap pasien baru diterima ditempat penerimaan pasien dan akan
diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan informasi mengenai data
identitas sosial pasien yang harus diisikan pada formulir ringkasan
riwayat klinik.
Semua berkas rekam medis poliklinik yang telah selesai berobat
harus kembali ke instalasi rekam medis, kecuali pasien yang harus
dirawat, rekam medisnya akan dikirim ke ruang perawatan.
2. Pasien Lama
Untuk pasien lama atau pasien yang pernah datang ataupun
berobat sebelumnya ke rumah sakit, maka pasien mendatangi tempat
pendaftaran pasien lama atau ke tempat penerimaan pasien yang telah
ditentukan.
Pasien lama ini dapat dibedakan :
a. Pasien yang datang dengan perjanjian.
b. Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri).

3
Alur Pelayanan Pengobatan Rawat Jalan Poli Umum
Secara umum alur pelayanan pasien Rawat jalan di Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang
menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut
atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang percaya pada
kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot
urutan Pasien lainnya.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran.
Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan
nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung.
3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien
yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit
Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien ingin berobat.
4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat.
5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain,
termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.
6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk
diberikan ke ruang obat.
7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis),
kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.
8. Pasien pulang.

4
Alur Pelayanan Pengobatan Rawat Jalan Poli MTBS
Secara umum alur pelayanan pasien Rawat jalan di Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang
menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut
atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang percaya pada
kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot
urutan Pasien lainnya.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran.
Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan
nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung.

5
3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien
yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Poli
MTBS.
4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat Poli MTBS.
5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain,
termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.
6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk
diberikan ke ruang obat.
7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis),
kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.
8. Pasien pulang.

6
Alur Pelayanan Pengobatan Rawat Jalan Poli Lansia
Secara umum alur pelayanan pasien Rawat jalan di Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang
menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut
atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang percaya pada
kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot
urutan Pasien lainnya.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran.
Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan
nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung.
3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien
yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Poli
Lansia.
4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat Poli Lansia.
5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain,
termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.
6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk
diberikan ke ruang obat.
7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis),
kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.
8. Pasien pulang.

7
8
LAPORAN DATA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG
PENGOBATAN RAWAT JALAN

9
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengobatan rawat jalan di puskesmas?
2. Bagaimana cara mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia
Sehat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengobatan rawat jalan di puskesmas
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan

D. Manfaat
Makalah Program pengobatan rawat jalan ini diharapkan mampu
memberikan manfaat baik untuk mahasiswa, petugas kesehatan, dan
masyarakat pada umumnya serta dapat diaplikasikan guna meningkatkan
pembangunan nasional di bidang kesehatan

11
BAB II
DESKRIPSI PROGRAM

A. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok
Melakukan pendataan pengobatan rawat jalan pada semua pasien
puskesmas.
2. Rincian Kegiatan
a. Isi rawat Jalan terdiri dari identitas, anamnesa, diagnosa dan
tindakan Pengobatan
b. Isi rekam medis rawat jalan meliputi :
1) Identitas
2) Anamnesa
3) Riwayat
4) Penyakit
5) Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Radiologi
6) Diagnosa
7) Persetujuan Tindakan Medis
8) Pengobatan
9) Asuhan Kerperawatan
10) Catatan observasi Klinis
11) Hasil Pengobatan
12) Resume medis

B. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Indikator pengobatan rawat jalan ini dilaksanakan melalui
beberapa langkah,yaitu :
1. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui:
a. Mendapatkan riwayat penyakit
b. Mengadakan pemeriksaan fisik
c. Mengadakan pemeriksaan laboratorium
d. Membuat diagnosa

12
2. Melaksanakan tindakan pengobatan
3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat
berupa:
a. Rujukan diagnostik
b. Rujukan pengobatan atau rehabilitasi
c. Rujukan lain, Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan,
pemerataan, mutu, keterjangkauan obat, perbekalan kesehatan rumah
tangga dan kosmetika.

13
BAB III
KEGIATAN PROGRAM

Waktu
No Kegiatan
Pelaksanaan
1. 1. Pelayanan Senin, rabu,
2. Pasien di suruh untuk mengambil no antrian kamis, sabtu
3. Di panggil sesuai no antrian lalu pasien ditanya sakit apa baru pihak loket
akan mengarahkan pasien untuk pergi ke poli apa
4. Status pasien di antar ke poli masing masing yang ingin di tuju
5. Di poli perawat melakukan anamnesa kembali lalu melakukan ttv
6. Perawat akan mengkonsultasikan kepada dokter dan dokter akan
melakukan pemeriksaan dan pemberian obat sesuai indikasi
7. Pasien keluar lalu menyerahkan resep ke depo obat
8. Dan pasien menunggu panggilan dari depo obat
9. Pasie pulang
10. Mengisi regester sesuai umur
11. Dan menggembalikan status ke loket

2. 1. Pasien datang
2. Ambil no antrian Selasa ( khusus
3. Ttv lansia )
4. Senam hipertensi dan diabetes mellitus (minggu pertama senam HT
minggu kedua senam DM)
5. Tunggu di poli lansia untuk pengobatan
6. Di panggil sesuai no antrian
7. Di anamnesa perawat di lakukan ttv , konsultasi dokter dan pemberian
resep
8. Pasien keluar untuk mengambil obat
9. Pasien pulang
10. Mengisi regester sesuai umur
11. Dan menggembalikan status ke loket

14
BAB IV
CATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN

No Tempat Hasil Kegiatan TTD


1 Puskesmas 1. Mengisi pendaftaran pasien yang datang ke puskesmasGuntung
Guntung Payung Pasien berkunjung ke puskesmas . Puskesmas yang
menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan
Payung
nomer urut atau yang sudah digital.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket
pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis
Pasien atau dibuatkan nomer rekam medis untuk Pasien yang
baru pertama kali berkunjung.
3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam
Medis Pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk
diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien
ingin berobat.
4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat.
5. Pasien di TTV , dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-
lain, termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau
ada. sementara dari itu unit pelayanan membuat resep pasien
6. Pasien keluar, dan diberikan resep yang sudah di berikan dokter
ke ruang obat.
7. Pasien kemudian menggantar resep dan di suruh untuk
menunggu sembari para apoteker mengambilkan obat sesuai
order dan tak lama lagi dipanggil lagi untuk menerima obat.
8. Pasien pulang.
9. Mengisi rekam medis di Poli yang mana sedang kita jadwal
10. Menulis hasil pemeriksaan ke dalam buku register sesuai umur,
diagnose, dan terapi apa
11. Hasil register akan di rekap kembali oleh bagian rekam medis
dan hasil persentase setiap hari akan di buat data berupa
diagram, baik berupa berapa banyak pengunjung setaiharinya
dan kasus penyakit apa saja yang menigkat di puskesmas
guntung payung

15
2
Puskesmas
Guntung
Payung

BAB V
KESIMPULAN

Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja dirumah sakit yang
melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan. Dan dalam
pelayanan rawat jalan yang ada dirumah sakit tedapat berbagai macam jenis-jenis
pelayanan rawat jalan, dalam hal ini Rekam Medis sangat berperan penting dalam
system pelayanan di unit rawat jalan dikarenakan demi untuk menunjang system
pelayanan di unit rawat jalan agar tercapainya pelayanan rawat jalan yang baik
dan pelayanan yang bermutu, dan juga tercapainya tertib administrasi. Dengan
adanya rekam medis rahasia pasien akan lebih terjamin.

16
Pengobatan adalah suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
Tujuan dari pengobatan dasar dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus,
tujuan umumnya meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di
Indonesia, sedangkan tujuan khususnya terhentinya proses perjalanan penyakit
yang diderita oleh seseorang, berkurangnya penderitaan karena sakit, tercegahnya
dan berkurangnya kececetan, merujuk penderita ke fsilitas diagnosa dan
pelayanan yang lebih canggih bila perlu.
Program kerja pengobatan rawat jalan antara lain melaksanakan diagnosa
sedini mungkin melalui (1) mendapatkan riwayat penyakit, (2) mengadakan
pemeriksaan fisik, (3) mengadakan pemeriksaan laboratorium, (4) menbuat
diagnosa, melakssanakan tindakan pengobatan, melakukan upaya rujukan bila
dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: (1) rujukan diagnostik, (2)
rujukan pengobatan atau rehabilitasi, (3) rujukan lain.
Sasaran Pengobatan rawat jalan adalah individu, keluarga. Target dari
pengobatan rawat jalan pada suatu puskesmas adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada masyarakat sesuai dengan program pemerintah dalam keputusan
menteri kesehatan republik Indonesia nomor : 296/menkes/sk/iii/2008 tentang
pedoman pengobatan dasar di puskesmas menteri kesehatan republik indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia, 2014 Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta


: Sekretariat Negara
Departemen Kesehatan. 2013. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta
: Departemen Kesehatan RI
Effendy, Nasrul. 2010. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: EGC.
Kebijakan dasar puskesmas. Kepmenkes No. 128 Tahun 2004.

17

Anda mungkin juga menyukai