Anda di halaman 1dari 60

SISTEM ENDOKRIN

Zuanta Pangestuti S.Si., Apt


DIABETES MELITUS
Berasal dari bahasa latin yaitu :
Diabetes : Penerusan
Melitus : Manis madu.

Diabetes melitus adalah suatu keadaan
defisiensi insulin relatif atau absolut
PANKREAS
Pankreas adalah suatu organ lonjong dengan
panjang sekitar 15 cm, yang terletak di belakang
lambung dan sebagian di belakang hati. Organ ini
terdiri dari 98% sel-sel dengan sekresi ekstern,
yang memproduksi enzim-enzim pencernaan
(pankreatin) yang disalurkan ke duodenum. Sisanya
terdiri dari kelompok sel (pulau Langerhans)
dengan sekresi intern, yaitu hormon insulin dan
glukagon yang disalurkan langsung ke aliran darah.
Sel alpha memproduksi hormon glukagon,
sedangkan insulin dihasilkan oleh sel beta pulau
Langerhans.


INSULIN
Insulin merupakan protein kecil dengan berat
molekul 5808 untuk insulin manusia. Insulin
terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama
lain dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Insulin disintesis oleh sel- pulau
Langerhans dari pro-insulin yang mengalami
pemisahan proteolitik untuk membentuk
insulin dan peptida-C.

MEKANISME INSULIN
TIPE-TIPE DIABETES
Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin)
Seseorang dikatakan Diabetes tipe I, jika
tubuh perlu pasokan insulin dari luar. Hal ini
disebabkan karena sel-sel beta dari pulau-
pulau Langerhans telah mengalami
kerusakan, sehingga pancreas berhenti
memproduksi insulin. Kerusakan sel beta
tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun
setelah dewasa.

Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak
tergantung insulin) Diabetes tipe II
terjadi jika insulin hasil produksi
pancreas tidak cukup atau sel lemak
dan otot tubuh menjadi kebal terhadap
insulin, sehingga terjadi gangguan
pengiriman gula ke sel tubuh.
Biasanya orang yang terkena penyakit
diabetes tipe ini yaitu orang dewasa.


Gejala Gejala Diabetes

SERING HAUS
SERING BUANG AIR KECIL

TERUS MENERUS LAPAR BERAT BADAN TURUN
KADAR GULA DALAM URINE
DAN DARAH TINGGI

Komplikasi
Diabetes
Melitus


Pengobatan Diabetes Melitus
Terapi Non Farmakologis

Latihan Jasmani
Pemeliharaan Kaki
Perencanaan Makan
Pengobatan Diabetes Melitus
Terapi Farmakologis
1. Sulfonilurea
a. Tolbutamid : (Rastinon)
b. Klorpropamida (Diabenese)
c. Glikazida (Diamicron)
d. Glibenklamida ( Daoonil. Euglucon)
e. Glipizida (Minidiab, Glibinese)
f. Gliklidon (Glurenorm)


Pengobatan Diabetes Melitus
2. Meglitinides
3. Biguanid
a. Metformin (Glucophage, Diabex)
4. Thiazolidindion
5. Alpha-glucosidase inhibitor
a. Akarbose (Glucobay)
b. Miglitol (Diastabol

Pengobatan Diabetes Melitus

INSULIN
1.Insulin kerja singkat (sort acting)
2. Insulin kerja sedang (medium
acting)
3. Insulin kerja panjang (long
acting)


ADO
Penggolongan Obat Antidiabetik
(Hipoglikemik) Oral
SULFONYLUREA
BIGUANIDES
ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS
THIAZOLIDINEDIONES
MEGLITINIDES
Nama Obat SULFONYLUREA (Tolbutamid, Tolazamid, Asetoheksamid,
Klorpropamid, Gliburid, Glipizid)

Farmakokinetik Terikat pada protein serum
Dimetabolisme oleh hati
Diekskresikan oleh hati atau ginjal

Farmakodinamik Merangsang pelepasan insulindari sel- pankreas
Mengurangi kadar glukogon dalam serum
Meningkatkan pengikatan insulin pada jaringan target &
reseptor

Efek Samping Menyebabkan hipoglikemia (3-4 bln pertama), & hiponatremi
Interaksi Obat Jika diberikan bersama dengan alkohol akan timbul reaksi
disulfiram akumulasi asetaldehid dalam darah (muka
merah, takikardia, hiperventilasi, & mual

Kontraindikasi Px insufisiensi hati atau ginjal
Cara Pemberian Diberikan per-oral
Keterangan Hanya bisa dipakai oleh penderita diabetes tipe 2
Gambar Obat-Obat yang Berinteraksi dengan Sulfonylurea
Sulfonylurea
Klofibrat, Fenilbutazon,
Salisilat, Sulfonamid
Alopurinol, Probenesid, Fenilbutazon,
Salisilat, Sulfonamid
Mengganti sulfonylurea dari
protein plasma
Berkurangnya ekskresi sulfonylurea
Atau metabolit lain dalam urin
Meningkatnya kerja hipoglikemik obat-obat Sulfinylurea
Berkurangnya metabolisme hepatik sulfonylurea
Dikumarol, Kloramfenikol, Inhibitor Monoamin Oksidase, Fenilbutazon
Sulfonylurea
Nama Obat
BIGUANIDES (Metformin)
Farmakokinetik
Mudah diabsorbsi per-oral, tidak terikat dengan protein serum, tidak
dimetabolisme, ekskresi melalui urin
Farmakodinamik
Memperbaiki kerja insulin dalam tubuh dengan cara mengurangi
resistensi insulin
Menghambat pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi normal
sehingga kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk
ke sel berkurang & glukosa daah menjadi (Sebagian besar
menghambat glukoneogenesis)
Efek Samping
Gangguan pengecapan, nafsu makan , mual, muntah, kembung, sebah,
nyeri perut, banyak gas di perut, diare, ruam/bintik di kulit
Interaksi Obat
Tidak boleh di minum bersamaan dengan alkohol terjadi
penimbunan obat dalam tubuh & timbul lactic acidosis (rasa capek,
nyeri otot, sukar bernapas, nyeri perut, pusing, mengantuk, gangguan
kesadaran)
Bila dikombinasikan dengan sulfonylurea, meglitinide, insulin,
metformin Hipoglikemia
Kontraindikasi
Px dengan insufisiensi ginjal & hati
Cara Pemberian
Dianjurkan minum obat bersamaan dengan atau esudah makan
Dosis
Kemasan Glucophage XR (bekerja 24 jam) di minum 1x sehari
Keteranagan
Sering diresepkan pada penderita diabetes tipe 2 yang gemuk
Nama Obat ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS (Acarbose & Miglitol)

Farmakokinetik Absorbsinya sangat sedikit
Farmakodinamik Bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga
pemecehan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan
karbohidrat di usus menjadi berkurang Penyerapan glukosa
ke darah menjadi lambat, & glukosa darah sesudah makan
tidak cepat naik

Efek Samping Perut kembung, kram abdominal, terasa banyak gas, banyak
kentut, diare

Interaksi Obat Bila diminum bersamaan dengan suntikan insulin atau tablet
sulfonylurea Hipoglikemia

Cara Pemberian Diminum bersamaan dengan saat makan untuk mengatasi
kenaikan glukosa darah sesudah makan

Keteranagan Dapat digunakan sebagai monoterapi pada Px yang dikontrol
dengan diet atau kombinasi dengan obat hipoglikemik oral,
atau dengan insulin

Nama Obat THIAZOLIDINEDIONES {Pioglitazone (Actos) &
Rosiglitazone (Avandia)}

Farmakodinamik Bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi
lebih sensitif terhadap insulin
Menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa
Menurunkan trigliserida darah

Efek Samping Bengkak, BB , rasa capek, dan gangguan hati (mual,
muntah, nyeri perut, rasa capek, nafsu makan , warna
urine kuning tua, dan warna kulit kuning

Interaksi Obat Bila dikombinasikan dengan sulfonylurea atau insulin
Hipoglikemia

Cara Pemberian Baik sekali bila diminum bersama dengan makanan
Keteranagan Baik untuk penderita diabetes tipe 2
Nama Obat MEGLITINIDES {Repaglinide (Novonorm) &
Nateglinide (Starlix)}

Farmakodinamik Menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas menjadi
cepat & berlangsung dalam waktu singkat

Efek Samping Hipoglikemia
Interaksi Obat Jangan minum alkohol & hati-hati dengan efek
interaksi dengan obat lain

Cara Pemberian Harus diminum bersama dengan makan
Tabel Obat Antidiabetes Oral
a. Sulfonylurea & Metformin
b. Sulfonylurea & Alpha-Glucosidase
Inhibitor
c. Sulfonylurea & Thiazolidinediones
d. Metformin & Alpha-Glucosidase
Inhibitor
e. Metformin & Thiazolidinediones
f. Sulfonylurea & Insulin
g. Metformin & Insulin
h. Alpha-Glucosidase Inhibitor & Insulin
i. Thiazolidinediones & Insulin

Kegagalan Primer dari OAD
Dari sejak mula pertama pengobatan
dengan OAD tidak menimbulkan respon

Kegagalan Sekunder dari OAD
Pengobatan gagal setelah pengobatan
dengan OAD dosis maksimal/kombinasi
OLAH RAGA
Latihan Fisik
Latihan Fisik
Primer
Latihan Fisik
Sekunder
Latihan Fisik Primer
Penderita DM dianjurkan latihan
ringan teratur setiap hari pada saat 1
jam sesudah makan, termasuk
penderita yang dirawat di RS
Latihan Fisik Sekunder
Untuk penderita DM dengan obesitas,
selain latihan ringan sesudah makan,
juga dianjurkan latihan agak berat
setiap hari, pagi & sore (dengan tujuan
me BB)
Beberapa Kegunaan dari Latihan Teratur Setiap
Hari pada Penderita DM
Me kepekaan insulin (Glucose uptake) apabila
dikerjakan setiap 1 jam sesudah makan me
insulin resistance pada penderitadengan kegemukan
atau me+ jumlah reseptor insulin & me sensitivitas
insulin dengan reseptornya

Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi
& sore

Memperbaiki aliran darah perifer & me+ oxygen
supply
Beberapa Kegunaan dari Latihan Teratur Setiap
Hari pada Penderita DM
Me kadar kolesterol-HDL (faktor protektif untuk
penyakit jantung koroner)

Karena glikogen otot & hati menjadi selama
latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru

Me kolesterol (total) & trigliserida dalam darah,
karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik

Regulai DM akan lebih mudah
Penderita DM
OR yang cocok OR Aerobik
OR yang berirama & teratur
Aerobic dengan oksigen
Aktivitas yang memakai oksigen secara teratur tidak membebani jantung
& paru, bahkan melatih napas paru-paru ke jantung, ke pembuluh darah,
& selanjutnya ke otot untuk aktivitas
Yang termasuk OR Aerobik :
Jalan
Jogging
Bersepeda
Dansa aerobik
Senam
Renang
Juga tenis, golf, atau ski,
bila dilakukan dengan cara aerobik
Gambar Stretching (Peregangan Otot)
Gambar Strengthening (Pelatihan Kekuatan Otot)
OR yang dianjurkan kira-kira 1 jam setelah
makan makanan utama

Lakukan gerakan OR ringan cukup dalam 10
menit, secara rutin tiap hari ditingkatkan 5
menit tiap minggu hingga akhirnya mencapai 30
menit sehari selama 5-7 hari seminggu

Ingat : Stretching & Strengthening
Hindari Cedera
1. Pakai tanda pengenal

2. Pakaian & sepatu yang benar untuk berolahraga

3. Periksa kaki

4. Minum banyak air

5. Perhatikan temperatur sekitar

6. Lakukan pemanasan

7. Perhatikan tanda-tanda bahaya

8. Lakukan kontrol glukosa darah
Hormon Insulin
Insulin
Struktur Kimia

Suatu protein yang bterdiri dari 2 rantai peptida dan
dapat dikristalisasi.
Rantai A: 21 asam amino, 1 jembatan disulfid
intramolekuler
Rantai B: 30 asam amino
Disintesis sebagai proinsulin.
Rantai A dan B bergabung satu sama lain melalui
peptida C.
Penggolongan Insulin
Insulin monospesies, berasal dari babi atau sapi atau
insulin manusia.
Pembedaan berdasarkan pada kerjanya
Insulin kerja cepat (Altinsulin, insulin normal)
Insulin yang kerjanya diperlambat
Kerja sedang (insulin NPH, insulin semilente)
Kerja lama (Long insulin, insulin ultralente)
o Senyawa yang dibutuhkan insulin untuk dapat
melewati membran sel
Glucose transporter (GLUT) : senyawa asam amino
yang terdapat di dalam berbagai sel yang berperan
dalam proses metabolisme glukosa.
Glucose transporter 2 (GLUT2) : yang terdapat dalam
sel , diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari
dalam darah melewati membran ke dalam sel
o Farmakodinamik
Mekanisme kerja seperti insulin alami
Melalui reseptor insulin yang khusus pada sel-sel
tujuan: glikoprotein, yang konsentrasinya
bergantung pada kadar insulin dalam darah.
Hormon yang menentukan keseluruhan
metabolisme, penghambat intraseluler hormon
katabolik katekolamin, glukokortiroid, hormon
pertumbuhan, hormon tiroid dan glukagon.
Sekresi Insulin
Insulin dilepaskan dr sel pankreas pada tingkat
basal yang rendah dan pada tingkat rangsangan
yang lebih tinggi sebagai respon terhadap
berbagai rangsangan, terutama glukosa.
Degradasi Insulin
Hati dan ginjal merupakan dua organ utama yang
menyingkirkan insulin dari sirkulasi. Kemudian
terjadi degradasi lebih lanjut oleh proteolisis.


Efek-efek terhadap pertukaran zat:
Mendorong transpor glukosa, asam amino, oksidasi
glukosa (otot, jar. lemak), kalium (otot, hati)
Mendorong sintesis glikogen (otot, hati), protein
(otot), asam lemak, lipid (jar. Lemak, hati)
Penghambat lipolisis (jar. Lemak, hati), ketogenesis,
glukoneogenesis, glikogenolisis (hati), proteolisis
(otot)
Farmakokinetik
Jenis Mula kerja Efek maksimum Lama kerja
Normal insuline 15-30 menit 1-4 jam 5-8 jam
Insulin NPH 45-90 menit 2-10 jam 10-20 jam
Long insuline 1-4 jam 7-30 jam 18-36 jam
Dari semua bentuk insulin, hanya insulin normal yang
boleh diberikan secara i.v
1 U.I. Insulin normal dapat menurunkan gula darah + 25
mg/dl (pada kadar gula darah di bawah 200 mg/dl)
Efek samping
Hipoglikemia, penggemukan karena insulin (pada
adipositas), perkembangan resistensi, reaksi
alergis, lipo hipertrofi pada tempat suntikan, lipo
atrofi, oedem transitoris, gangguan akomodasi
transitoris.

Interaksi Obat
Efek diperkuat oleh Asam asetilsalisilat, fibrat,
fenfluramin
Perpanjangan dan penguatan hipoglikemia dengan
gejala terselubung disebabkan oleh -simpatolitik

o Indikasi
Insulin normal: Diabetes tipe 1, diabetes kehamilan,
diabetes tipe 2, koma diabetikum, hiperkalemia berat
karena kekurangan insulin.
Insulin NPH atau insulin kerja lama: diabetes melitus
yang wajib menggunakan insulin

Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap suatu jenis insulin
NPH atau longinsulin: koma diabetikum, keadaan
metabolisme yang labil
o Sistem Pemberian Insulin
Suntikan Pen Portabel : berupa cartridge U 100
insulin manusia.
Sistem Closed-Loop : sistem infus insulin-kontrol gula
darah.
Sistem Open-Loop : Riset pemberian insulin ke
metode open-loop yang lebih kecil telah menghasilkan
pompa portabel yang siap untuk subkutan, intravena
atau intraperitoneal.
Pemberian insulin melalui hidung : bila pemberian
insulin dikombinasikan dengan detergen dan diberikan
sebagai aerosol ke mukosa hidung.
o Komplikasi dan Pengobatannya
Komplikasi Akut
Hipoglikemia
Reaksi hipoglikemia merupakan komplikasi yang
lazim pada terapi insulin.
Pada penderita diabetes yang tua manifestasi
kelebihan insulin merupakan gangguan fungsi utama
SSP
Pengobatan :
Hipogikemia glukosa
Hipoglikemia berat 20-50 mL larutan glukosa
50% secara infus i.v. Selama periode lebih dari 2-3
menit 1 mg glukagon subkutan atau i.m.
Ketoasidosis Diabetikum
Merupakan komplikasi gawat pada pasien DM jika
tidak cepat mendapatkan pengobatan.
Pasien dengan keadaan ketoasidosis dg pernapasan
cepat dan dalam, dehidrasi, hipotensi, kesadaran
turun koma, demam, napas berbau aseton
Pengobatan :
Dehidrasi 1-2 L cairan NaCl 0,9% atau 0,45%
(tahap awal)
Pemasangan CVP menilai hidrasi (tekanan
turgor, jaringan, tekanan darah, keluaran urin, =
cairan)
Koma Hiperosmolar Non Ketonik (KHONK)
Suatu sindrom ditandai hiperglikemia berat,
hiperosmolar, dehidrasi berat tanpa ketoasidosis
disertai menurunnya kesadaran.
Pengobatan:
Dehidrasi NaCl isotonik/hipotonik normal
12-48 jam, glukosa 5%
Insulin
Kalium
Hindari infeksi sekunder
Imunopatologi Terapi Insulin
1. Alergi Insulin
Urtikaria lokal atau sistemik yang disebabkan
oleh penglepasan histamin dari jaringan sel mast
yang disensitasi oleh antibodi anti-insulin IgE
Pengobatan dengan antihistamin, kortikosteroid
dan bahkan densitisasi terutama pada sensitivitas
sistemik.

2. Resistensi imun insulin
o Kebanyakan penderita yang diobati dengan
insulin akan membentuk antibodi anti-insulin
IgG yang menetralkan kerja insulin dalam
jumlah kecil.
o Pengobatan : imunosupresi dengan
kortikosteroid, diet dan sulfonilurea oral.
o Lipodistrofi pada tempat suntikan
o Atrofi jaringan lemak aubkutan dapat terjadi pada
tempat suntikan jarang terjadi
o Hipertrofi jaringan lemak subkutan masalah
utama
o Terapi : Pengisapan lemak

Komplikasi Kronis
Terdiri dari komplikasi mikrovaskular dan
makrovaskular rata-rata gejala terjadi 15-20 tahun
setelah terjadi hiperglikemia.
1. Retinopatik Diabetik
komplikasi DM ditandai dg peningkatan
permeabilitas kapiler pemeriksaan
funduskopi
2. Nefropati Diabetik
Sindrom klinis pd DM ditandai dg albuminuria
menetap pd min. 2 kali pemeriksaan dalam
kurun waktu 3-6 bulan
3. Neuropati Diabetik
komplikasi menahun DM yg mengenai sistem
syaraf
4. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
penyulit makrovaskular yg bermanifestasi
sebagai aterosklerosis
5. Stroke
penyakit serebrovaskular yang disebabkan oleh
satu dari beberapa proses patologik yg
mengenai pembuluh darah
6. Gangren
berkembangnya ulkus pada kaki dan tungkai
bawah akibat infeksi karena kadar glukosa
yang tinggi
7. Komplikasi tulang dan sendi
Osteoartritis, gout, bursitis, demineralisasi
tulang

Hormon tiroid dan
antitiroid
Hormon tiroid digunakan pada hipotiroidisme.
Hipotiroid neonatal membutuhkan pengobatan
segera agar bayi dapat tumbuh normal.

Natrium Levotiroksin (Thyrax,Euthyrox,tirosit)
Dosis : dosis awal 50-100 mcg/hari
ES : nyeri angina, aritmia, kram otot, takikardi,
diare, muntah, tremor, gelisah insomnia, sakit
kepala, muka merah, berkeringat, demam, BB
turun drastis, otot lemah
Antitiroid digunakan pada
pengobatan hipertiroidisme
Karbimazol (Neo-mercazole)
Dosis 15-40 mg/hari 4-8 minggu lalu diturunkan 5-15
mg/hari 12-18 bulan
ES muntah, gangguan pencernaan ringan, sakit kepala,
ruam kulit dan pruritis, nyeri sendi, miopati, alopesia,
supresi sumsum tulang
PTU (PropilTioUrasil)
Dosis 200-400 mg/hari lalu diturunkanm50-150 mg/hari
ES Leukopenia, trombositopenia, anemia, hepatitis,
enselopati, nekrosis hati, nefritis, gejala seperti lupus
Tiamazol (thyrozol)
Dosis kasus ringan 10mg 2xsehari, kasus berat
20 mg 2xsehari 3-8 minggu diturunkan 5-20
mg/hari
ES reaksi alergi kulit, mual, muntah, kehilangan
indra pengecap, rambut rontok, mialgia, sakit
kepala, pruritis, mengantuk, neuritis, edema,
vertigo, pigmentasi kulit, arthritis
kortikosteroid
Hormon hipotalamus

Anda mungkin juga menyukai