PENATALAKSANAAN PADA
DIABETES MELITUS TIPE 2
Julia Qintan Rahmaningsih
1102015108
PEMBIMBING :
Dr Donny Gustiawan Sp.PD
Gambar 9. Dinamika sekresi insulin setelah beban glukosa intravena pada keadaan normal dan keadaan disfungsi sel beta (Ward, 84)
MANIFESTASI KLINIS
Gejalaklasi Gejalatamb
k ahan
3P Parasthesia,muda
(poliuri,polidipsi,p hcapai,mudahme
olifagi) ngantuk,lemas
Luka yang
PenurunanBB
lamasembuh,pen
>10%dalamwa
urunanfungsiseks
ktu3bulan
ual, pruritus
KRITERIA DIAGNOSIS DMT2
(ADA, 2018)
• Pada keadaan yang tidak memungkinkan dan tidak tersedia fasilitas
pemeriksaan TTGO, maka pemeriksaan penyaring dengan
mengunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler, diperbolehkan untuk
patokan diagnosis DM.
Perkeni, 2015
SCREENING PREDIABETES
ADA,2018
Kategori Prediabetes
Cara Tes TTGO
PENATALAKSANAAN DM TIPE 2
Non Farmakologi
Farmakologi
NON FARMAKOLOGI
Pola Hidup Sehat
- Terapkan GULOH-SISAR
Gula Uric Acid Lipid Obesitas Hipertensi-Sigaret Inaktivitas Stress
Alkohol Regular checkup
FARMAKOLOGI
Obatantihiperg Obatinjeksiinsu
likemiaoral lin
Target terapi :
Kadar GDS atau 2jam pp
<180mg/dL
Kadar GDP <126 mg/dL
Kadar HbA1C <7%
OBAT ANTIHIPERGLIKEMIA ORAL
• PERKENI, 2015
Metformin sebagai terapi lini
pertama
• Obat antihiperglikemik oral dari golongan Biguanide (Metformin)
menjadi lini terapi farmakologi untuk pasien DMT2 karena berdasarkan
efek terapi yang efektif untuk berat badan, resikonya rendah terhadap
hipoglikemia dan harganya relatif murah.14
Mulai bekerja 30-60 menit maka dari itu insulin harus disuntikkan 0,5
jam sebelum makan, mencapai puncaknya 2-4 jam dan durasi kerja
lebih lama 6-8 jam. Sebagai target regulasi diabetes, kadar glukosa 1
jam sesudah makan tidak boleh lebih dari 180 mg/dL
Disuntikan 30 menit sebelum makan
• Intermediate acting insulin (NPH)
Humulin N, Insulatard, Insuman basal
Penatalaksanaan DMT 2 terdiri atas non farmakologis yaitu pengaturan pola makan dan
latihan fisik serta farmakologis yaitu obat antihiperglikimia oral (OHO) dan injeksi insulin.
Target terapi pada pasien DMT2 adalah kadar glukosa darah puasa 80-130 mg/dl , kadar
glukosa 2 jam pp <180 mg/dl dan HbA1c <7%. Algoritma penatalaksanaan DMT2
menjabarkan kapan dimulainya monoterapi (satu jenis OHO saja), dual terapi (2 jenis OHO)
triple terapi (3 jenis OHO) dan terapi kombinasi (OHO dan insulin). Penggunaan awal terapi
farmakologis harus didasarkan dari kadar glukosa darah maupun HbA1c untuk menentukan
jenis dan dosis terapi. Produk insulin dibagi berdasarkan lama kerja yaitu long, short, rapid,
intermediated action insulin. Pemantauan terapi pada DMT2 juga dilihat berdasarkan
monitor glukosa darah dan HbA1c. penatalaksanaan harus sesuai dengan indikasi guna
mencegah komplikasi dan penyulit organ lain pada pasien DMT2.
DAFTAR PUSTAKA
1
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI.
Editor Siti Setiati et al. Cetakan kedua. InternaPublishing. Jakarta
2
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia Tahun 2015. Cetakan 1. PB PERKENI
DAFTAR 3
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI. Kemenkes RI. Jakarta
PUSTAKA 4
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018. Data Prevalensi Diabetes di Indonesia.
Kemenkes RI. Indonesia
5
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya edisi-2.
Editor Askandar Tjokroprawiro et al. Cetakan pertama. Airlangga University Press. Surabaya
6
Decroli, Eva. 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Cetakan pertama. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang
7
World Health Organization (WHO). 2018. Diabetes Programme.World Health Organization.
Switzerland
8
International Diabetes Federation. 2015. IDF Diabetes Atlas 2015 sevent edition. International
Diabetes Federation. Belgium
9
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Data Prevalensi Diabetes di Indonesia.
Kemenkes RI. Indonesia
10
American Diabetes Association.2018. Standarts of Medical Care in Diabetes-2018. Volume
14. Supplement 1. Editor Matthew C Riddle. American Diabetes Association. USA
11
Ashcroft FM, Gribble FM, 1999. ATP-sensitive K channels amd insulin secretion : Their role
in health and disease. Diabetologia 42: 903-919.
12
DeFronzo, A Ralph. 2009. From the Triumvirate to the Ominous Octet: A New Paradigm for
the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes; 58: 773-795
ALHAMDULILAH
THANKYOU
Any question ?