Pembimbing :
Dr. Dian Nurul Al Amini, Sp.THT-KL
Kapiler limfe kemudian menyatu Pada vasa limfatik tidak terdapat pompa namun
membentuk vasa limfatika yang lebih limfe tetap mengalir, mempercepat aliran balik
besar dengan susunan menyerupai vena. vena untuk kembali menjadi plasma.
Kelenjar Getah Bening
Saat getah bening memasuki salah satu makrofag menghancurkan beberapa zat
ujung kelenjar getah bening, zat asing asing dengan fagositosis, sedangkan
terperangkap oleh serat retikuler di dalam limfosit menghancurkan yang lain dengan
sinus kelenjar getah bening. respon imun.
Karena ada banyak pembuluh limfatik aferen dan hanya Getah bening yang disaring kemudian
satu atau dua pembuluh limfatik eferen, aliran getah meninggalkan ujung lain dari kelenjar
bening yang lambat di dalam KGB memungkinkan getah bening.
waktu tambahan untuk menyaring getah bening.
Sherwood L. Human Physiology : From cell to system, 7th Edition. USA. 2010
ANAMNESIS
1. Apakah ada gejala atau tanda lokal yang menunjukkan adanya infeksi atau neoplasma di lokasi
tertentu, durasi, tingkat perkembangan, serta gejala-gejala yang menyertai.
2. Apakah ada gejala konstitusional seperti demam, penurunan berat badan, kelelahan atau keringat
malam yang menunjukkan kelainan seperti TBC, limfoma, penyakit vascular kolagen, infeksi
yang tidak diketahui atau keganasan. Jika pasien mengalami infeksi berulang (rekuren) maka kita
patut mempertimbangkan penyakit defisiensi imunitas seperti HIV.
3. Apakah ada petunjuk epidemiologis seperti pajanan pekerjaan, perjalanan baru-baru ini atau
perilaku berisiko tinggi yang menunjukkan gangguan tertentu
4. Apakah pasien sedang mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan limfadenopati? Beberapa obat
diketahui secara spesifik menyebabkan limfadenopati seperti fenitoin.
PEMERIKSAAN FISIK Kelenjar Getah Bening
KLASIFIKASI TNM
Ditujukan untuk mengetahui perluasan tumor secara anatomi
Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
Metastasis Servikal
Inspeksi
Umum :
Periksa garis tengah leher dari depan dan samping, perhatikan adanya massa
atau bekas luka. Kelenjar tiroid yang normal seharusnya tidak terlihat.
1. Berdiri di belakang pasien 2. Letakkan ketiga jari tengah 3. Temukan tepi atas tulang
dan minta mereka untuk masing-masing tangan di rawan tiroid (“Adam’s apple”)
sedikit memiringkan sepanjang garis tengah leher di dengan jari-jari.
dagunya ke bawah. bawah dagu.
Perkusi
Perkusi sternum untuk menilai redaman retrosternal. Kekakuan retrosternal dapat
menunjukkan massa tiroid yang besar meluas dari posteroinferior ke manubrium.
Auskultasi
Auskultasi setiap lobus kelenjar tiroid untuk mencari adanya bruit.
Bruit menunjukkan peningkatan vaskularisasi, yang biasanya terjadi pada penyakit Graves.
Pemeriksaan Fisik pada Kelenjar Tiroid
Struma
Fisiologik Klinis
- Eutiroid - Toksik
- Hipotiroid Pembesaran pada kelenjar tiroid yang berisi nodul
dengan sel-sel autonom sehingga menyebabkan
- Hipertiroid hipertiroidisme
- Non toksik
Secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa
disertai tanda-tanda hipertiroidisme
DAFTAR PUSTAKA
1. Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC, 2014.
2. Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
3. https://geekymedics.com/lymphoreticular-examination-osce-guide/
4. https://geekymedics.com/thyroid-status-examination/
5. Ferrer R. Lymphadenopathy: differential diagnosis and evaluation. Available from:
https://www.aafp.org/afp/1998/1015/p1313.html#sec-3 , diakses pada 22 Juli 2021
6. Tortora G. Principle Anatomy and Physiology 14th Edition. US. 2014.
7. Sherwood L. Human Physiology : From cell to system, 7th Edition. USA. 2010
8. Jihad & Hasbullah B. Tiroidektomi Pada Wanita dengan Struma Nodosa Non Toksika. ISSN: 2721-2882.
TERIMA KASIH