Anda di halaman 1dari 23

Kelenjar Getah Bening

dan Kelenjar Tiroid


Disusun Oleh :
Maya Aulia Marsam 1102016113

Pembimbing :
Dr. Dian Nurul Al Amini, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RUMAH SAKIT YARSI
PERIODE 19 JULI – 7 AGUSTUS 2021
ANATOMI
Kelenjar Getah Bening

Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY


25th Edition. Jakarta: EGC, 2014.
Kelenjar limfa jugularis interna superior
Menerima aliran limfa dari daerah palatum mole, tonsil,
bagian superior lidah, dasar lidah, sinus piriformis,
supraglotis laring, kelenjar limfa retrofaring, spinalis
asesorius, parotis, servikalis superfisial dan kelenjar limfa
submandibula.

Kelenjar limfa jugularis interna media


Menerima aliran limfa berasal langsung dari subglotik laring,
sinus piriformis inferior dan daerah krikoid posterior, kelenjar
limfa jugularis interna superior, dan kelenjar limfa retrofaring
bawah.

Kelenjar limfa jugularis interna inferior


Menerima aliran limfa berasal langsung dari glandula tiroid,
trakea, esofagus bagian servikal, kelenjar limfa jugularis
interna superior dan media, serta kelenjar limfa paratrakea
Sistem Kelenjar Limfa Leher

Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
Kelenjar limfa submental
- Pembuluh aferen : menerima aliran limfe dari dagu, bibir bawah
bagian tengah, pipi, gusi, dasar mulut bagian depan dan 1/3
bagian bawah lidah
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa
submandibular sisi homolateral atau kontralateral

Kelenjar limfa submandibula


- Pembuluh aferen : menerima aliran limfa dari kelenjar liur
submandibula, bibir atas, bibir bawah bagian lateral, rongga
hidung, anterior rongga mulut, medial kelopak mata, palatum
mole dan 2/3 depan lidah
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis
interna superior

Kelenjar limfa servikalis superfisial


- Pembuluh aferen : menerima aliran limfa dari kulit muka, sekitar
kelenjar parotis, retroaurikular, kelenjar limfa oksipital
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis
Sistem Kelenjar Limfe Leher
interna superior

Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
Kelenjar limfa retrofaring
- Pembuluh aferen : menerima aliran limfa dari nasofaring,
hipofaring, telinga tengah dan tuba eustachius.
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis
interna dan kelenjar limfa spinal asesoris superior.

Kelenjar limfa paratrakea


- Pembuluh aferen : menerima aliran limfa dari laring bagian
bawah, hipofaring, esofagus bagian servikal, trakea bagian atas
dan tiroid.
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis
interna inferior atau kelenjar limfa mediastinum superior

Kelenjar limfa spinal asesoris


- Pembuluh aferen : menerima aliran limfa dari kulit kepala
bagian parietal dan bagian belakang leher
- Pembuluh eferen : mengalirkan limfa ke kelenjar limfa
supraklavikula
Sistem Kelenjar Limfe Leher

Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
Daerah Kelenjar Limfa Leher

I. Kelenjar terletak di segitiga submental dan


submandibular
II. Kelenjar terletak di 1/3 atas dan termasuk
kelenjar limfa jugular superior, kelenjar
digastrik, dan kelenjar servikal posterior superior
III. Kelenjar limfa jugularis di antara bifukarsio
karotis dan persilangan m.omohyoid dengan
m.sternocleidomastoid dan batas posterior
m.sternocleidomastoid
IV. Group kelenjar di daerah jugularis inferior dan
supraklavikula
V. Kelenjar yang berada di segitiga posterior
servikal.

Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
FISIOLOGI

Fungsi Sistem Limfatik


Sistem limfatik memiliki 3 fungsi utama:
1. Menguras kelebihan cairan interstisial. Pembuluh limfatik mengalirkan kelebihan cairan
interstisial dari ruang jaringan dan mengembalikannya ke darah. Fungsi ini erat
kaitannya dengan kardiovaskular sistem. Bahkan, tanpa fungsi ini, pemeliharaan
sirkulasi volume darah tidak mungkin.
2. Mengangkut lipid makanan. Pembuluh limfatik mengangkut lipid dan vitamin larut
lemak (A, D, E, dan K) diserap oleh saluran pencernaan.
3. Melakukan respon imun. Jaringan limfatik dimulai respons yang sangat spesifik yang
ditujukan terhadap mikroba tertentu atau sel abnormal.
Pembentukan cairan limfa
Pada ujung kapiler aliran darah Sekitar 90% cairan jaringan akan
Limfe atau cairan limfe
melambat sehingga plasma keluar mengumpulkan hasil produk
berasal dari plasma darah
menjadi cairan jaringan yang disebut metabolisme sel kembali ke
arteri yang kaya nutrisi.
cairan interseluler/interstisial. kapiler menjadi plasma.

Limfe terus menerus bersirkulasi Cairan limfe 10% dari cairan


sehingga cairan yang tadinya jernih jaringan yang berperan untuk
menjadi kaya protein karena membawa produk metabolisme
melarutkan protein dari dan antar sel. untuk dibuang

Kapiler limfe kemudian menyatu Pada vasa limfatik tidak terdapat pompa namun
membentuk vasa limfatika yang lebih limfe tetap mengalir, mempercepat aliran balik
besar dengan susunan menyerupai vena. vena untuk kembali menjadi plasma.
Kelenjar Getah Bening

Saat getah bening memasuki salah satu makrofag menghancurkan beberapa zat
ujung kelenjar getah bening, zat asing asing dengan fagositosis, sedangkan
terperangkap oleh serat retikuler di dalam limfosit menghancurkan yang lain dengan
sinus kelenjar getah bening. respon imun.

Karena ada banyak pembuluh limfatik aferen dan hanya Getah bening yang disaring kemudian
satu atau dua pembuluh limfatik eferen, aliran getah meninggalkan ujung lain dari kelenjar
bening yang lambat di dalam KGB memungkinkan getah bening.
waktu tambahan untuk menyaring getah bening.

Semua getah bening mengalir melalui beberapa kelenjar


getah bening di jalurnya melalui pembuluh limfa. Ini
memaparkan bahwa getah bening banyak menyaring
sebelum kembali ke darah.

Tortora G. Principle Anatomy and Physiology 14th Edition. US. 2014.


Kelenjar Tiroid

Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY


25th Edition. Jakarta: EGC, 2014.
Regulasi Hormon Kelenjar Tiroid

Sherwood L. Human Physiology : From cell to system, 7th Edition. USA. 2010
ANAMNESIS

Untuk menggali Riwayat pasien, terdapat 4 poin yang harus ditanyakan :

1. Apakah ada gejala atau tanda lokal yang menunjukkan adanya infeksi atau neoplasma di lokasi
tertentu, durasi, tingkat perkembangan, serta gejala-gejala yang menyertai.
2. Apakah ada gejala konstitusional seperti demam, penurunan berat badan, kelelahan atau keringat
malam yang menunjukkan kelainan seperti TBC, limfoma, penyakit vascular kolagen, infeksi
yang tidak diketahui atau keganasan. Jika pasien mengalami infeksi berulang (rekuren) maka kita
patut mempertimbangkan penyakit defisiensi imunitas seperti HIV.
3. Apakah ada petunjuk epidemiologis seperti pajanan pekerjaan, perjalanan baru-baru ini atau
perilaku berisiko tinggi yang menunjukkan gangguan tertentu
4. Apakah pasien sedang mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan limfadenopati? Beberapa obat
diketahui secara spesifik menyebabkan limfadenopati seperti fenitoin.
PEMERIKSAAN FISIK Kelenjar Getah Bening

1. Posisikan pasien duduk tegak dan


periksa dari belakang jika
memungkinkan. Minta pasien untuk 3. Berdiri di belakang pasien dan
2. Periksa apakah ada bukti limfadenopati
memiringkan dagunya sedikit ke gunakan kedua tangan untuk mulai
atau kelainan lain di leher.
bawah untuk mengendurkan otot-otot palpasi leher.
leher dan membantu palpasi kelenjar
getah bening.

5. Mulai di daerah submental dan maju melalui


berbagai rantai kelenjar getah bening. Urutan
pemeriksaan apa pun dapat digunakan, tetapi
4. Gunakan bantalan jari kedua, ketiga dan
pendekatan sistematis akan memastikan tidak
keempat untuk menekan dan menelusuri
ada area yang terlewatkan
kelenjar getah bening di atas jaringan
sekitarnya untuk menilai berbagai
Submental  Submandibular Tonsil  Parotis
karakteristik kelenjar getah bening.
 Pre auricular Post aurikularis  Servikal
superfisial Servikal dalam Servikal
posterior Occipital  supraklavikula
Pemeriksaan Fisik pada Kelenjar Limfa
Bila terdapat pembesaran kelenjar limfa, tentukan ukuran, bentuk, konsistensi, perlekatan dengan jaringan sekitarnya
dan lokasinya.

KLASIFIKASI TNM
Ditujukan untuk mengetahui perluasan tumor secara anatomi

Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
Metastasis Servikal

Kelenjar limfa jugularis interna superior 


Kelenjar limfa submental  berasal dari tumor
metastasis dari karsinoma sel skuamosa di rongga
ganas di kulit hidung/bibir/dasar mulut bagian
mulut, orofaring, hipofaring, laring, dan
anterior
nasofaring

Pada segitiga submandibular  tumor primer


Kelenjar limfa suboksipital  metastasis tumor
pada kelenjar submandibular ataumetastasis
kulit kepala bagian posterior atau tumor primer di
tumor dari kulit muka homolateral, bibir, rongga
aurikula
mulut/sinus paranasal

Massa tumor di supraklavikula  tumor primer


infraklavikula, tumor esofagus bagian servikal
atau tumor tiroid
PEMERIKSAAN FISIK
Kelenjar Tiroid

Inspeksi
Umum :
Periksa garis tengah leher dari depan dan samping, perhatikan adanya massa
atau bekas luka. Kelenjar tiroid yang normal seharusnya tidak terlihat.

Jika massa diidentifikasi selama pemeriksaan awal, lakukan beberapa


penilaian lebih lanjut.
- Menelan
Minta pasien untuk menelan air dan amati pergerakan massa.
- Tonjolan lidah
Minta pasien untuk menjulurkan lidahnya.
PEMERIKSAAN FISIK Palpasi

1. Berdiri di belakang pasien 2. Letakkan ketiga jari tengah 3. Temukan tepi atas tulang
dan minta mereka untuk masing-masing tangan di rawan tiroid (“Adam’s apple”)
sedikit memiringkan sepanjang garis tengah leher di dengan jari-jari.
dagunya ke bawah. bawah dagu.

6. Palpasi setiap lobus tiroid 4. Gerakkan jari-jari ke bawah


secara bergantian dengan sampai mencapai tulang rawan
5. Palpasi isthmus tiroid
menggerakkan jari-jari krikoid. Dua cincin pertama
menggunakan bantalan jari-
Anda keluar secara lateral trakea terletak di bawah
jari Anda.
dari isthmus. kartilago krikoid dan isthmus
tiroid menutupi area ini.

7. Minta pasien untuk menelan, sementara 8. Minta pasien untuk menjulurkan


pemeriksa merasakan elevasi simetris lidahnya (jika massa menunjukkan
dari lobus tiroid (elevasi asimetris kista tiroglosus, Anda akan
mungkin menunjukkan massa tiroid merasakannya naik saat lidah
unilateral). menonjol).
PEMERIKSAAN FISIK
Kelenjar Tiroid

Perkusi
Perkusi sternum untuk menilai redaman retrosternal. Kekakuan retrosternal dapat
menunjukkan massa tiroid yang besar meluas dari posteroinferior ke manubrium.

Auskultasi
Auskultasi setiap lobus kelenjar tiroid untuk mencari adanya bruit.
Bruit menunjukkan peningkatan vaskularisasi, yang biasanya terjadi pada penyakit Graves.
Pemeriksaan Fisik pada Kelenjar Tiroid
Struma

Fisiologik Klinis
- Eutiroid - Toksik
- Hipotiroid Pembesaran pada kelenjar tiroid yang berisi nodul
dengan sel-sel autonom sehingga menyebabkan
- Hipertiroid hipertiroidisme
- Non toksik
Secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa
disertai tanda-tanda hipertiroidisme
DAFTAR PUSTAKA

1. Netter, Frank H. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC, 2014.
2. Endang, M., Nusjirwan, R., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta : FK UI. 2012.
3. https://geekymedics.com/lymphoreticular-examination-osce-guide/
4. https://geekymedics.com/thyroid-status-examination/
5. Ferrer R. Lymphadenopathy: differential diagnosis and evaluation. Available from:
https://www.aafp.org/afp/1998/1015/p1313.html#sec-3 , diakses pada 22 Juli 2021
6. Tortora G. Principle Anatomy and Physiology 14th Edition. US. 2014.
7. Sherwood L. Human Physiology : From cell to system, 7th Edition. USA. 2010
8. Jihad & Hasbullah B. Tiroidektomi Pada Wanita dengan Struma Nodosa Non Toksika. ISSN: 2721-2882.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai