Pemicu 1 Kelompok 20
8 Mei 2018
Tutor : dr. Ernie
Ketua : Inggie Novaria
Sekretaris : Nadya Chairani
Penulis : Anisa Rizmi Laustri
Anggota :
• Deva Hafiatun
• Kania Fidelia Widjaja
• Bella Chechelia Tambunan
• Louis Rianto
• Pattrecia Tjuanda
• Annysa Amellya Maningka
• Stanley Surya Cahyadi
• Pramadio Mahaputera
Mata kuliah penunjang modul
1. Anatomi
2. Histologi
3. Fisiologi
4. Biokimia
Pemicu
Naik ke gunung
Seorang laki-laki berusia 35 tahun melakukan kegiatan naik gunung salak. Saat hari
pertama karena sampai di kaki gunung cukup sore, maka ia harus bergegas ke area
perkemahan. Ditengah jalan, ia merasa Lelah, nafas pendek dan berat. Ia khawatir
apakah paru-parunya ada masalah, padahal ia rajin berolahraga. Hari kedua, ia
beserta anggota kelompoknya naik ke puncak gunung, ia merasa nafasnya tidak
seberat dan pendek kemarin, walaupun harus berjalan cukup jauh. Ditengah
perjalanan ia terhirup serbuk bunga, dan menyebabkan ia bersin-bersin dan batuk,
padahal ia tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Setelah pulang naik gunung, ia
memeriksakan keluhan yg dirasakannya waktu itu ke dokter, dan dokter yg bertugas
melakukan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik hidung tidak ditemukan
septum deviasi dan pemeriksaan lain dalam batas normal. Dokter menganjurkan
pemeriksaan penunjang terkait keluhan tersebut.
Apakah yg bias dipelajari dari scenario diatas?
Mind Map
Naik gunung
O2 berkurang
Napas berat, Pemeriksaan fisik & penunjang Sistem
bersin, batuk pernapsan
fisiologis
PF hidung PF paru Spirometri
Napas tidak
seberat hari
pertama X septum
Cegah alkalosis deviasi
respiratorik adaptasi
Aklimatisasi Anatomi
Hb ↓ cepat
sistem
menjadi normal
pernapasan
Napas jd
normal
Learning issues
1. Anatomi sistem pernapasan atas dan bawah
2. Histologi sistem pernapasan atas dan bawah
3. Fisiologi system respirasi
4. Proses biokimia sistem respirasi
5. Pemeriksaan sistem respirasi
Anatomi system pernapasan atas
& bawah
• Pembagian sistem respirasi
berdasarkan struktur :
1. Saluran pernapasan atas
- Hidung
- Pharynx
- Larynx
2. Saluran pernapasan
bawah
- Trakea
- Bronkus
- Paru
http://bodterms.weebly.com/ala-of-nose.html
http://londa.britishcollege.co/anatomy-of-nose/
11
Arteri:
• A. anterior ethmoidales
• A. posterior ethmoidales
• A. sphenopalatine
• A. palatina major
• Ramus septalis A. labialis
superior
Vena:
• V. ophtalmatica inferior
• V. ophtalmatica superior
• V. fascialis
http://londa.britishcollege.co/anatomy-of-nose/
Otot hidung
1. M. procerus
2. M. nasalis
3. M. dilator nasi anterior
4. M. depressor septi
5. M. levator labii superior alaque nasi
Cavitas Nasi
• Batas – batas:
• Anterior : nares
• Posterior: choana
• Lateral : concha nasalis
• Atap : os nasalis, os frontalis, os ethmoidalis, os
sphenoidalis
• Dasar : palatum durum
• Cavitas nasi dibagi 2 oleh Septum nasi kanan dan
kiri
http://londa.britishcollege.co/anatomy-of-nose/
http://londa.britishcollege.co/anatomy-of-nose/
Sinus Paranasal
Fungsi : Merupakan perluasan cavitas nasi.
• Pengatur kondisi udara • Sinus Maxillaris
• Penahan suhu • Sinus Ethmoidalis
• Membantu keseimbangan • Sinus Frontalis
kepala • Sinus Sphenoidalis
• Membantu resonansi suara
• Peredam perubahan tekanan
udara
• Membantu produksi mukus
Sinus frontalis
Volume sinus ini sekitar 6-7 ml.
Perdarahan
• Sinus frontalis mendapat perdarahan dari
arteri opthalmica melalui arteri
supraorbital dan supratrochlear. Aliran
pembuluh vena melalui vena opthalmica
superior menuju sinus cavernosus dan
melalui vena-vena kecil di dalam dinding
posterior yang mengalir ke sinus dural
Persarafan
• Sinus frontalis dipersarafi oleh cabang
nervus V1. secara khusus nervus ini
meliputi cabang supraorbital dan
supratrochlear
Sinus ethmoidale
Bentuk pyramid dan dibagi menjadi multiple sel oleh
sekat yang tipis. Sel ethmoid posterior berbatasan
dengan sinus sphenoid.
Perdarahan
• Sinus ethmoid mendapat aliran darah dari arteri
carotis eksterna dan interna. Arteri
spheopalatina dan juga arteri opthalmica
mendarahi sinus.
Persarafan
• Disarafi oleh nervus V1 dan V2. nervus V1
mensarafi bagian superior sedangkan bagian
inferior di sarafi oleh nervus V2. persarafan
parasimpatis melalui nervus vidian, sedangkan
persarafan simpatis melalui ganglion sympathetic
cervical dan berjalan bersama pembuluh darah
menuju mukosa sinus
Sinus sphenoidalis
• Perdarahan
• Arteri ethmoid posterior mendarahi
atap sinus sphenoidalis. Bagian lain dari
sinus mendapat aliran darah dari arteri
sphenopalatina. Aliran vena melalui
vena maxilaris ke vena jugularis dan
pleksus pterigoid
• Persarafan
• Sinus sphenoidalis dipersarafi oleh
cabang Nervus V1 dan V2. Nervus
nasociliaris (cabang V1) berjalan
menuju Nervus ethmoid posterior dan
mensarafi atap sinus. Cabang nervus V2
sphenopalatina mensarafi dasar sinus
Sinus maxillaris
• Sinus maxillaris orang dewasa adalah
berbentuk piramida mempunyai volume
kira-kira 15ml.
• Perdarahan
• Cabang dari arteri maxilaris internal
mendarahi sinus ini. Termasuk
infraorbital (yang berjalan dengan
nervus infraorbital), cabang lateral dari
sphenopalatina, palatina mayor, vena
axillaris dan vena jugularis system
dural sinus.
• Persarafan
• Sinus maxilla disarafi oleh cabang dari
V.2 yaitu nervus palatina mayor dan
cabang dari nervus infraorbital
Kompleks Ostio-Meatal
Persarafan :
• Dari N. vagus
1. N. laryngeus superior
• N. laryngeus internus
• N. laryngeus externus
2. N. laryngeus recurrens
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMHT0022080/?figure=2
Trachea
• The airway that leads from the larynx to the bronchi (large airways that
lead to the lungs). Also called windpipe
• Is a tube about 4 inches long and less than an inch in diameter in most
people.
• Composed of about 20 rings of tough cartilage. The back part of each
ring is made of muscle and connective tissue.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/
PMHT0022078/
https://www.webmd.com/lung/picture-of-the-
trachea
https://humananatomylibrary.co/s/anatomy-
of-trachea-and-bronchi.asp
Sumber : Watson.R. Anatomi Dan Fisiologi.
Ed 10. Buku Kedokteran ECG, Jakarta,
2002. Hal 305.
Pulmo dextra
Pulmo sinistra
Pleura parietalis
• Pars costalis : menutupi permukaan interna dinding torks
• Pars mediastinum : menutupi aspek lateral mediastinum-massa
jaringan dan organ yang memisahkan rongga paru dan kantong
pleuranya
• Pars diaphragmatica : menutupi permukaan superior atau torasik
diaphragma pada setiap sisi mediastinum
• Pleura cervicalis : memanjang di seluruh apertura thoracica superior
ke dalam akar leher, yang membentuk kubah pleura berbentuk kubah
pada apex baru( bagian yang membentang diatas costae I)
Histologi sistem pernapasan atas
& bawah
Sistem Pernapasan
Bagian Penghantar (Konduksi) Bagian Respirasi
- Rongga Hidung - Bronkiolus Respiratorius
- Nasofaring - Alveolaris
- Faring - Sakus Alveolaris
- Laring - Alveolaris Duktus
- Trakea
- Bronki Primer , Sekunder , Tersier
- Bronkiolus
- Bronkiolus Terminalis
Bagian Penghantar ( Konduksi )
• Nasofaring dilapisi oleh epitel respiratori dan memiliki tonsil faringea , sedangkan
orofaring dan bagian tertentu laringofaring dilapisi oleh epitel berlapis gepeng
Laring
• Berupa pipa kaku pendek berbentuk silinder dengan panjang 4cm
• Dinding laring diperkuat oleh beberapa tulang rawan hialin dan tulang rawan elastin
• Tulang rawan tsb dihubungkan oleh ligamen & pergerakannya dikontrol oleh otot rangka intrinsik
maupun ekstrinsik
• Dilapisi oleh epitel bertingkat bersillia, kecuali pada per atas epiglotis & pita suara yg dilapisi oleh epitel
gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
1. Bag. Atas adalah lipatan vestibularis (Pita suara palsu) tdk dpt bergerak, lamina propia disusun jar
ikat jarang, mengandung kelenjar seromukosa, sel lemak & unsur limfoid
2. Bag. Bawah adalah lipatan vokalis (Pita suara asli) tepi bebas diperkuat jar penyambung padat
elastis & tersusun teratur (ligamen vokalis)
Laring
Trakea
• Berbentuk tabung dengan panjang 12cm
dan berdiameter 2cm
• Setiap bronkus primer akan didampingi oleh arteri pulmonalis, vena dan pembuluh limfe
• Bronkus kanan lebih lurus daripada bronkus kiri, bronkus kanan bercabang 3 mengarah ke 3 lobus kanan dan bronkus kiri
bercang menjadi 2 cabang
• Saluran ini mirip dengan bronkus primer tetapi tulang rawan bentuk cincin c diganti oleh lempeng irreguler tulang rawan
hialin yg mengelilingi lamina bronki intrapulmonal
• Tiap bronkus tersier diselubungi oleh jar. Paru dengan potongan yg jelas disebut sebagai bronkopulmonal segmental
• Tiap paru memiliki 10 bronkopulmonal segmental yg sepenuhnya terpisah oleh jar. Ikat
Bronkiolus
Bronkiolus Terminalis
• Dindingnya diselingi oleh bentuk seperti kantong berdinding tipis dikenal sbg alveolus, dengan
bercabangnya bronkiolus respiratorius diameter semakin kecil dan populasi alveolus makin
meningkat, tiap cabang bronkiolus respiratorius akan berakhir ke duktus alveolus
Duktus Alveolaris
• Berasal dari percabangan bronkiolus respiratorius dan berakhir sebagai kantong buntu yg terdiri dari 2
atau lebih kelompok kecil alveolus yg disebut sebagai sakus alveolaris yg dikelilingi oleh serat elastin
Alveolus
• Alveolus membentuk struktur primer dan unit fungsional sistem pernapasan, karena dindingnya tipis
memungkinkan pertukaran O2 dan CO2 diantara udara di lumen dan kapiler darah di sekitarnya
• Terdapat porus kohn untuk 2 alveolus saling berhubungan, disekitar muara alveolus dikelilingi serat
elastin terutama serat retikulin
1. Pneumosit tipe 1
2. Pneumosit tipe 2
Alveolus
Pneumosit Tipe 1
Pneumosit Tipe 2
• Pleura Visceralis membukus dan melekat ke paru dan sisanya Pleura Parietalis melapisi dan melekat ke
dinding dada
• Keduanya terdiri atas sel sel mesotel skuamosa selapis yg berada pada lap jaringan ikat tipis yg
mengandung serat kolagen dan elastin
Fisiologi sistem respirasi
Respirasi
• Respirasi internal atau seluler ; metabolisme intrasel dlm mitokondria
• Respirasi eksternal ; keselurahan rangkaian yg terlibat dalam
pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh
• Respiratori quotient /R.Q ; Rasio CO2 yg dihasilkan thd O2 yg di
konsumsi, bervariasi tergantung pd jenis makanan yg di konsumsi
Respirasi external dan internal
Fungsi tambahan
•Mengeluarkan air dan panas dari dalam tubuh
•Meningkatkan aliran balik vena ( sebagai pompa pernapasan )
•Membantu proses berbicara, bernyanyi dan vokalisasi
•Menjaga keseimbangan asam basa
•Mempertahankan tubuh dari benda-benda asing
•Mengeluarkan , memodifikasi , mengaktifkan / menginaktifkan berbagai
bahan/materi yang melewati sirkulasi pulmonal
•Penghidu
1. Udara dihangatkan oleh permukaan konka &
Hidung septum yang luas, dengan total area 160 cm
(fungsi pelembab 2. Udara dilembabkan – hampir lembab sempurna
udara) bahkan sebelum udara meninggalkan hidung
3. Udara disaring sebagian
Trakea
73
Kontrol Lokal Antara Aliran Udara vs Darah Dalam Paru-
Paru
74
75
Refleks Batuk
Rangsangan
R
E
Benda asing keluar F
Reseptor taktil di hidung
L
E
Nervus trigeminus Aliran ekspirasi kuat melalui K
Rongga mulut dan hidung S
Medula Oblongata
B
Epiglotis dan pita suara E
Terbuka
Respon tubuh
Uvula ke bawah
R
S
• Inspirasi udara ke paru
I
• Epiglotis menutupan glotis Ekspirasi mendadak N
• Penutupan pita suara