Anda di halaman 1dari 29

ANATOMI HIDUNG DAN

SINUS PARANASALIS

Oleh : Muliana Lestari, S.Ked


Pembimbing: dr. Irwan, Sp. THT-KL
HIDUNG

Hidung merupakan salah satu organ bagian dari


saluran pernapasan atas dan berisi organ perifer
penghidu.
Fungsi hidung
 penciuman/penghidu karena terdapatnya mukosa
olfaktorius (penciuman) dan reservoir udara untuk
menampung stimulus penghidu
 fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara
 filtrasi debu
 pelembab udara inspirasi
 penerimaan serta eliminasi sekresi dari sinus paranasal
dan duktus nasolakrimalis
Hidung Luar
(Nasus Externus)
• Dibentuk oleh rangka
tulang dan tulang rawan
• Jaringan ikat
• Otot-otot kecil
• Dilapisi kulit

HIDUNG

Hidung Dalam
(Nasus Internus)
Nasus Eksternus
1

Hidung bagian luar terdiri 2

dari : 3

1. Radix nasalis 5

2. Dorsum nasalis
3. Apex nasalis
4
4. Ala nasi
6. Nares (nostril)
7. Kolumela

6
Nasus Eksternus
Kerangka tulang hidung terdiri dari :
Nasus Eksternus
Kerangka tulang rawan hidung terdiri dari :
Nasus Internus
1. Cavum nasi
 Cavum nasi merupakan suatu ruangan dalam nasus
yang memiliki lubang keluar (nares anterior) dan
lubang kedalam (choane)
 Cavum nasi dibagi menjadi dua rongga dan
dipisahkan oleh septum nasi
Regio

 Nasal Vestibules adalah ruang melebar


kecil hanya internal ke naris yang dilapisi
oleh kulit dan berisi folikel rambut
 Regio Respiratori adalah bagian terbesar
dari rongga hidung, memiliki pasokan
neurovaskular yang kaya, dan dilapisi
oleh epitel pernapasan terutama terdiri
dari sel-sel bersilia dan lendir;
 Rregio Olfaktori: kecil, berada di puncak
setiap rongga hidung, dilapisi oleh epitel
olfaktori, dan mengandung reseptor
penciuman/olfakrori.
Septum Nasi
Septum nasi adalah penyekat antara
2 rongga hidung

Septum nasi dibentuk oleh :


 Superior :lamina
perpendicularis os
ethmoidalis
 Anterior : cartilago septi nasi
/ cartilago quadrangularis
 Posterior : vomer
Konka
Konka adalah penonjolan memanjang dari anterior ke
posterior dan memiliki rangka tulang dari os ethmoidalis.

Konka terbagi menjadi:


1.Konka inferior (terbesar)
2.Konka medius
3.Konka superior
Meatus Nasi
Terdiri dari :
• Meatus nasi superior  Sebagai muara
sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid
• Meatus nasi medius  Sebagai muara
sinus frontal, sinus maksila, dan sinus
ethmoid anterior
• Meatus nasi inferior  Sebagai muara
duktus nasolakrimalis
VASKULARISASI HIDUNG
• Atas : a.carotis interna  a. Oftalmika  a.etmoid anterior dan posterior
• Bawah : a.maksila interna  a.palatina mayor an a.splenopalatina yg keluar dari
foramen splenopalatina bersama n.splenopalatina dan memasuki konka media
• Depan : perdarahan dari cabang2 a.fasialis
• Depan septum : anstomosis dari cabang asplenopalatina, a.etmoid anterior, a.labialis
superior & a.palatina mayor/pleksus kieselbach
INERVASI HIDUNG
SINUS PARANASAL
Sinus paranasal
• Sinus paranasal adalah hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala
sehingga berbentuk rongga didalam tulang , semua sinus
mempunyai muara (ostium) kedalam rongga hidung.
• Sinus paranasal terdiri dari 4 pasang sinus : sinus maksila, sinus
frontal, sinus etmoid, dan sinus sfenoid.
4 sinus paranasal
• Sinus frontal
• Sinus Sphenoid
• Sinus ethmoid
• sinus maksila
1. Sinus maksila
 Sinus maksila merupakan
sinus yang terbesar,
berbentuk seperti piramid.
 Batas batas
– Anterior : permukaan fasial
sinus maksila yang disebut
fosa kanina
– Posterior : permukaan infra
temporal maksila
– Medial : dinding lateral
rongga hidung
– Superior : dasar orbita
Fossa
– Inferior : procesus kanina
alveolaris dan palatum
 Muara sinus maksila : meatus
nasi media
2. Sinus frontal
• Terletak di os frontal
• Sinus frontal kanan dan kiri biasanya
tidak simetris
• Sinus frontal biasanya bersekat dan
tepi sinus berlekuk-lekuk
• Sinus frontal berdrainase melalui
ostium yang terletak di resesus
frontal.
• Muara: meatus nasi media
• Ukuran sinus frontal ialah tinggi 2,8 cm, lebar 2,4
cm, dan dalamnya 2 cm.
• Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif
tipis dari orbita
3. Sinus ethmoid
• Sinus etmoid berongga rongga dan
terdiri dari sel sel yang menyerupai
sarang tawon.
• Ukurannya : ant ke post 4-5 cm,
tinggi 2,4 cm, lebar ant 0,5 cm, post
1,5 cm
• Berdasarkan letaknya sinus etmoid
dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Sinus etmoid anterior bermuara di
meatus medius
2. Sinus etmoid posterior bermuara di
meatus superior
• Batas batas sinus etmoid
 Lateral : lamina papirasea
 Superior : lamina kribrosa
Lamina
 Posterior : sinus sphenoid papirasea
4. Sinus sfenoid
• Sinus sfenoid terletak dalam os
sfenoid di belakang sinus
etmoid posterior.
• Ukuran : tinggi 2 cm, dalam 2,3
cm, lebarnya 1,7 cm
• Batas-batas :
 Superior : fosa serebri
media dan kelenjar hipofisa
 Inferior : atap nasofaring
 Lateral : sinus kavernosus
dan a. karotis interna
 Posterior : fosa serebri
posterior di daerah pons
Fungsi sinus paranasal
• Sebagai pengatur kondisi udara
• Sebagai penahan suhu
• Membantu keseimbangan kepala
• Membantu resonansi suara
• Membantu produksi mukus
• Sebagai peredam perubahan tekanan udara
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai