Anda di halaman 1dari 2

Hidung bagian luar

Hidung luar berbentuk piramid dengan pangkal hidung dibagian atas dan puncaknya berada
dibawah. Hidung bagian luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh
kulit, jaringan ikat. Kerangka tulang terdiri dari sepasang os nasal, prosesus frontalis os maksila
dan prosesus nasalis os frontal, sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang
tulang rawan yang terdiri dari sepasang kartilago nasalis lateralis superior, sepasang kartilago
lateralis inferior (kartilago ala mayor) dan tepi anterior kartilago septum nasi. Otot-otot ala nasi
terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok dilator, terdiri dari muskulus dilator nares (anterior dan
posterior), muskulus proserus, kaput angular muskulus kuadratus labii superior dan kelompok
konstriktor yang terdiri dari muskulus nasalis dan muskulus depressor septi

Hidung bagian dalam


Hidung bagian dalam dipisahkan ole septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan
dan kavum nasi kiri yang tidak sama ukurannya.
Lubang hidung bagian dean disebut nares anterior dan lubang hidung bagian belakang disebut
nares posterior atau disebut choana. Bagian dari rongga hidung yang letaknya sesuai dengan ala
nasi disebut vestibulum yang dilapisi oleh kulit yang mempunyai kelenjar keringat, kelenjar
sebasea dan rambut-rambut yang disebut vibrisae. Rongga hidung dilapisi ole membran mukosa
yang melekat erat pada periosteum dan perikondrium, sebagian besar mukosa in mengandung
banyak pembuluh darah, kelenjar mukosa dan kelenjar serous dan ditutupi oleh epitel torak
berlapis semu mempunyai silia (Dhingra, 2007).
Kavum nasi terdiri dari
1.Dasar hidung
Dibentuk oleh prosesus palatina os maksila dan prosesus horizontal os palatum.
2. Atap hidung
Terdiri dari kartilago lateralis superior dan inferior, os nasal prosesus
frontalis, os maksila, korpus os etmoid dan korpus os sfenoid. Sebagian
besar atap hidung dibentuk oleh lamina kribrosa.
3. Dinding lateral
Dinding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus frontalis os
maksila, os lakrimalis, konka superior, konka media, konka inferior,
lamina perpendikularis os palatum dan lamina pterigoideus medial.
4. Konka
Pada dinding lateral terdapat empat buah konka yaitu konka inferior,
konka media, konka superior dan konka suprema. Konka suprema
biasanya rudimenter. Konka inferior merupakan konka yang terbesar dan
merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila. Sedangkan
konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari etmoid.
5. Meatus nasi
Diantara konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang
disebut meatus. Meatus inferior terletak diantara konka inferior dengan
dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus inferior
terdapat muara duktus nasolakrimalis. Meatus media terletak diantara
konka media dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus superior
yang merupakan ruang antara konka superior. Dan konka media terdapat
muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.
6. Dinding medial
Dinding medial hidung adalah septum nasi.

Mukosa hidung
Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir. Epitel organ pernapasan yang
biasanya berupa epitel kolumnar bersilia, bertingkat palsu, berbeda- beda pada
bagian hidung.pada ujung anterior konka dan septum sedikit melampaui os
internum masi dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa silia, lanjutan epitel kulit
vestibulum nasi. Sepanjang jalur utama arus inspirasi epitel menjadi kolumnar;
silia pendek agak irreguler. Sel - sel meatus media dan inferior yang terutama
menangani arus ekspirasi memiliki silia yang panjang yang tersusun rapi

Anda mungkin juga menyukai