Anda di halaman 1dari 19

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCIUMAN

Hidung adalah indera


yang kita gunakan
untuk mengenali
lingkungan sekitar
atau sesuatu dari
aroma yang
dihasilkan.
Kita mampu dengan
mudah mengenali
makanan yang sudah
busuk dengan yang
masih segar dengan
mudah hanya
dengan mencium
aroma makanan
tersebut.

Di dalam hidung kita


terdapat banyak sel
kemoreseptor untuk
mengenali bau.

Anatomi Hidung
HIDUNG LUAR (Nasus
eksternus):
dorsum nasi
apeks nasi
radiks nasi
ala nasi
HIDUNG DALAM (Nasus
internus):
cavum nasi (rongga
hidung)
septum nasi

SINUS PARANASALIS:
sinus frontalis
sinus maksilaris
sinus (sel-sel)
ethmoidalis
sinus sfenoidalis

HIDUNG LUAR (Nasus eksternus)

Hidung luar dibentuk


oleh tulang dan
tulang rawan yang
dilapisi oleh kulit,
jaringan ikat dan
beberapa otot yang
berfungsi untuk
melebarkan atau
menyempitkan
lubang hidung.

Kerangka tulang
terdiri dari :
1. Sepasang os
nasalis ( tulang
hidung )
2. Prosesus frontalis
os maksila
3. Prosesus nasalis
os frontalis

Sedangkan kerangka
tulang rawan terdiri dari
beberapa pasang tulang
rawan yang terletak
dibagian bawah hidung,
yaitu :
1. Sepasang kartilago
nasalis lateralis superior
2. Sepasang kartilago
nasalis lateralis inferior
(kartilago alar mayor)

3. Beberapa pasang
kartilago alar minor
4. Tepi anterior
kartilago septum
nasi

HIDUNG DALAM (Nasus Internus)


Septum nasi ;
Lamina
perpendicularis os
ethmoidalis
Os vomer
Cartilago septi nasi
Cavum nasi (rongga
hidung) ;
Terdapat tonjolan &
lipatan selaput lendir
hidung, yg disebut
konka, tdd :
- konka nasalis inferior
- konka nasalis media
- konka nasalis superior

Meatus nasi inferior


ruang antara
dasar cavum nasi
dengan konka
nasalis inferior
Meatus nasi media
ruang antara konka
nasalis inferior
dengan media
Meatus nasi superior
ruang antara
konka nasalis media
dengan superior

SINUS PARANASALIS

Disekitar rongga
hidung trdpt rongga2
=> sinus paranasalis
Tdd :
Sinus frontalis
Sinus maksilaris
Sinus sfenoidalis
Sinus ethmoidalis

Sinus2 ini juga dilapisi


selaput lendir seperti
hidung, sehingga bila
terjadi peradangan
maka cairan lendir tidak
bisa keluar akibatnya
sinusitis

SINUS MAXILLARIS
Terbesar, bentuk
piramid, terdapat pada
Corpus maxilla
Apex ke depan sampai
os zygomaticus
Atap dari sinus
dibentuk oleh dasar
cavum orbita
Radix gigi M2 sering
menonjol ke dasar
sinus
Bermuara ke meatus
nasi media : Hyatus
Semilunaris

Letak muara lebih


cranial dari dasar
sinus penyulit terapi
sinusitis o.k drainage
secret terhambat

SINUS FRONTALIS
Derajat meluasnya
ke dalam os.
frontalis sangat
bervariasi
Pada umumnya tidak
simetris
Bermuara ke meatus
nasi media

SINUS
ETHMOIDALIS
ANTERIOR
Berupa sel-sel yang
terisi udara
Bermuara ke meatus
nasi media

SINUS
ETHMOIDALIS
POSTERIOR
Bermuara ke meatus
nasi superior

SINUS
SPHENOIDALIS
Muara : Recessus
spheno-ethmoidale
Berbatasan dengan :
Cranial : Fossa
hypophise dan
chiasma optica
Lateral : Sinus
cavernosus di fossa
cranii anterior
Caudal : Cavum nasi

Fisiologi Hidung

Fisiologi Hidung
Alat pencium terdapat
dalam rongga hidung
dari ujung saraf otak
nervus olfaktorius
Serabut saraf ini
timbul pd bag. atas
selaput lendir hidung =>
area olfaktoria
N. olfaktorius dilapisi
oleh sel2 yg sangat
khusus yg mengeluarkan
fibril2 yg halus, terjalin
dg serabut2 dari bulbus
olfaktorius

Bulbus olfaktorius
mrpkan lanjutan dr
bagian otak yg ujung2
akhirnya menembus
lempeng kribiformis
dasar tulang otak (os
ethmoidalis) yg
berlubang2
N. olfaktorius terletak
pada os ethmoidalis

Fisiologi Hidung

Fisiologi Hidung

Fisiologi Hidung

Bau yg masuk ke
rongga hidung akan
merangsang n.
olfaktorius di bulbus
olfaktorius
Indera bau bergerak
lewat traktus
olfaktorius dengan
perantaraan stasiun
penghubung hingga
mencapai daerah
penerima akhir dalam
pusat olfaktorius
pada lobus temporalis
di otak besar tempat
penafsiran bau
tersebut.

Rasa penciuman
dirangsang oleh gas
yg masuk dan akan
mudah hilang pd bau
yg sama dlm waktu
lama

Fisiologi Hidung

Rangsangan
reseptor hanya
berespon terhadap
senyawa2 yg kontak
dengan epitel
olfaktorius dan
dilarutkan dalam
lapisan tipis mukus
yang menutupinya

Ambang olfaktorius
yg menggambarkan
sensitivitas hebat
reseptor olfaktorius
terhadap sejumlah
senyawa yg dapat
dicium pada
konsentrasi
>500pg/L diubah
30% dari sebelum
dapat dideteksi.

Molekul penghasil
bau mengandung 320 atom karbon yg
memiliki bau yg
berbeda

Fisiologi Hidung

Manusia dapat
membedakan 20004000 bau yg berbeda
& menghasilkan pola
ruang yg berbeda
dari peningkatan
aktivitas metabolik
di dalam olfaktoria

Bau khusus
bergantung pada
pola ruang
perangsangan
reseptor dalam
membran mukosa
olfaktorius

Bila seseorang
secara kontinyu
terpapar pada bau
yg paling tidak
disukai, maka
perserpsi bau
menurun lalu
berhenti. Ini
disebabkan oleh
adaptasi yg cukup
cepat yg timbul
dalam sistem
olfaktorius

Anda mungkin juga menyukai