Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI & FISIOLOGI

PENGHIDU
OLEH: SANTRI ADZTI
PEMBIMBING : DR. ANDI TENRI SANNA, SP. THT-KL
HIDUNG LUAR

Berbentuk piramid

Bagian-bagiannya :
Pangkal hidung

Dorsum nasi

Ala nasi

Kolumela

Lubang hidung
HIDUNG LUAR

Dibentuk oleh
Rangka tulang dan tulang rawan

Jaringan ikat

Otot-otot kecil

Dilapisi kulit
HIDUNG LUAR

Kerangka tulang terdiri dari :


Os. Nasalis

Prosesus frontalis os maksila

Prosesus nasalis os frontal


HIDUNG LUAR

Kerangka tulang rawan :


1 pasang kartilago nasalis lateral superior

1 pasang kartilago nasalis lateral inferior

Beberapa psg kartilago alar minor

Tepi anterior kartilago septum


CAVUM NASI

Berbentuk terowongan

Dibagi 2 oleh septum nasi


-Kavum nasi kanan dan kiri

Pintu masuk bagian depan -> nares anterior

Lubang belakang -> nares posterior


CAVUM NASI

Tepat bagian depan nares anterior -> vestibulum

Dinding kavum nasi


Medial : septum nasi

Lateral : ager nasi dan konka

Inferior : os. Maksila dan palatum

Superior : lamina kribriformis


SEPTUM NASI

Membagi kavum nasi kanan dan kiri

Dibentuk oleh tulang dan tulang rawan

Dilapisi oleh perikondrium dan periostium

Bagian luar mukosa hidung


SEPTUM NASI

Bagian tulang
Lamina perpendikularis s. etmoid
Os vomer
Krista nasalis os. Maksila
Krista nasalis os. Palatina
SEPTUM NASI

Bagian tulang rawan


Kartilago septum

kolumela
KONKA

Tonjolan yang terdiri dari tulang rawan yang


terpisah dengan tulang sekitarnya

Ditutup oleh selaput tebal yang kaya pemb. Darah

Bersifat semi erektil

Ada 3-4 konka; konka inferior, konka media, konka


superior&suprema
KONKA
KONKA

Dengan dinding lateral membentuk rongga ->


Meatus

Meatus inferior, m. medius, dan m. superior

Pada m. inferior -> muara duktus lakrimalis


MEATUS

Pada m.medius terdapat bula etmoid, prosesus


unsinatus, hiatus semilunaris dan infundibulum
etmuid -> kompleks osteomeatal

Hiatus semilunaris -> celah sempit melengkung ->


terdapat muara sinus frontal, sinus maksila, sinus
etmoid anterior
FISIOLOGI PENGHIDU

Hidung berFungsi sebagai indra Penghidu , menyiapkan


udara inhalasi agar dapat digunakan paru serta fungsi filtrasi.
Sebagai fungsi penghidu, hidung memiliki epitel olfaktorius
berlapis semu yang berwarna kecoklatan yang mempunyai
tiga macam sel-sel syaraf yaitu sel penunjang sel basal dan sel
olfaktorius. Fungsi filtrasi, memanaskan dan melembabkan
udara inspirasi akan melindungi saluran napas dibawahnya dari
kerusakan
Substansi berbau

Bau menyebar ke dalam mukus dan berikatan dengan protein reseptor

Protein reseptor terstimulasi dan memiu aktivasi adenyl cyclase

Membuka saluran ca2+ dan na+

Ion ca2+ dan na+ masuk ke sel reseptor sehingga terjadi proses
depolarisasi

Aksi potensial terjadi dalam sistem saraf melalui nervus olfaktorius


TRANSMISI SENSASI BAU
Molekul bau dalam udara masuk ke dalam hidung dan larut dalam
mukus hidung yang terletak dibagian atap hidung

Neuron-neuron reseptor olfaktori akan mendeteksi molekul-molekul bau


yang larut dalam lapisan mukus hidung. Neuron-neuron ini mampu
mendeteksi beribu jenis bau yang berbeda

Neuron-neuron reseptor olfaktori kemudiannya memindahkan impuls ke


bulbus olfaktori yang terletak di basal lobus frontalis

Dalam bulbus olfaktori, akson mngadakan kontak dengan dendrit sel


mitral. Sel-sel mitral keudiannya menghantar sinyal ke korteks piriformis
sistem limbik yaitu untuk mengidentifikasi bau

Sistem limbik menerjemahkan bau berdasar memori yang sedang ada


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai