Anda di halaman 1dari 23

L/O/G/O

ANATOMI DAN FISIOLOGI


KELENJAR PAROTIS
Embriologi Kelenjar Parotis
 Perkembangan kelenjar ludah
sejak usia 6 – 9 minggu Intra
uterin, ektoderm oral keluar dari
kantungnya meluas ke mesoderm
 tempat asal kelenjar ludah
mayor.
 Kelenjar yang muncul pertama
selama 6 minggu kehamilan 
kelenjar parotis
 Berkemang dari posterior
stomadeum, memanjang ke
lateral menjadi solid cord yang
melintasi muskulus masseter 
menjadi duktus acini.
 Duktus kanalis komplit oada usia
6 bulan kehamilan
Kelenjar Tubulo-asiner
Asal : Lapisan ektodermal & endodermal

• Parotis (yang terbesar)


Mayor • submandibula
• sublingual

• Ukuran kecil-
Minor kecil
• Mukosa bucal dan
faring
ANATOMI
• Terletak dalam fosa
retromandibular,
berat 15 - 30 gram,
berukuran sekitar
5,8x3,4 cm.
• Berada dibawah
sudut mandibula
dan dasarnya
disepanjang arkus
zigomatikus.
• Kelenjar parotis merupakan
kelenjar saliva yang terbesar.
• Memiliki saluran untuk
mengeluarkan sekresinya →
Stensen’s duct
• Stensen’s duct bermuara di
mulut dekat gigi molar 2,
lokasi biasanya ditandai oleh
papilla kecil.
• M. Masseter dan bagian lobus anterior
berbatasan dengan M. Pterogeideus / Proc.
Anterior Transv. C2

• Liang telinga tengah/ depan M.


Posterior Sternocleidomastoideus

• Arcus Zygomaticus
Superior

• M. Digastricus
Inferior
VASKULARISASI
• Berasal dari a.karotis eksterna dan
cabang-cabang di dekat kelenjar
parotis.
• Darah vena mengalir ke v.jugularis
eksterna melalui vena yang keluar
dari kelenjar parotis.
• Terdapat 10 kelenjar limfatik pada
kelenjar parotis, sebagian besar
ditemukan pada bagian superficial
dari kelenjar diatas bidang yang
berhubungan dengan n. fasialis.
• Kelenjar limfe ini mengalirkan
isinya ke nodus limfatikus servikal
atas
INERVASI
 Inervasi saraf
parasimpatis
secremotor: nukleous
salivary inferior di dalam
batang otak
 Inervasi saraf simpatik :
berasal dari ganglion
servika simpatis
superior melalui nervus
auriculotemporalis
 Serabut sensorik :
nervus auricula magnus
• N.VII yang berfungsi motorik untuk
wajah, masuk ke kelenjar parotis dan
membaginya menjadi 2 zona surgical
(lobus superfisialis dan profunda).

• Nervus fasialis ini dalam kelenjar


parotis bercabang menjadi 5, yaitu:
1. Cabang temporal ke otot frontalis
2. Cabang zigoma ke otot orbicularis
oculi
3. Cabang bucal ke otot wajah dan bibir
atas
4. Cabang mandibular ke otot bibir
bawah dagu
5. Cabang cervical ke otot plastisma
FISIOLOGI
Fungsi Saliva
Pencernaan Buffer

Antimikroba Oral Hygiene

Koagulasi Darah Dan


Lubrikasi
Perbaikan Jaringan

Rasa Penghambat Karies

Keseimbangan Cairan
Pencernaan

• Enzim amilase (ptialin)


• Terdapat banyak di sekresi k. Parotis
• Mengubah pati menjadi glukosa berikatan (biasanya
maltosa)
• Pengunyahan: mukus mengikat makanan yang
dikunyah menjadi bolus yang licin dan mudah ditelan
Antimikroba
• Enzim lysozyme  melisiskan dinding sel bakteri.
• Laktoferin  membunuh bakteri.
• Sistem peroksidase (terutama di kel.parotis) 
menghambat produksi asam oleh MO
• IgA sekretori: 85% dari IgA di saliva rongga mulut

• Mencegah kolonisasi bakteri dengan berikatan pada antigen


yang berperan pada adhesi
• Saliva: komponen imunitas terhadap mikroorganisme di
bagian mahkota klinis, gusi dan permukaan rongga mulut
Lubrikasi

• Glikoprotein
• Proses pengunyahan
• Pembentukan bolus
• Penelanan
• Melindungi permukaan mukosa dari makanan
kasar
• Bicara
Rasa

• Melarutkan Molekul-molekul makanan 


taste bud  semua bagian lidah  partikel-
partikelnya tercium oleh sistem olfaktorius.
• Berhubungan dengan proses pengenalan
makanan dan zat pada makanan
Buffer
• Fungsi buffer: menjaga konsentrasi fisiologis ion
hidrogen (pH) pada permukaan mukosa oral dan
permukaan gigi.
• Menjaga gigi dari karies mencegah demineralisasi oleh
asam, meningkatkan remineralisasi.
• Salah satu buffer yang penting pada saliva adalah sistem
asam karbonat-bikarbonat.
• Bikarbonat  menetralisir asam pada rongga mulut
• Saliva terstimulasi lebih banyak mengandung ion
bikarbonat dibandingkan resting saliva (tanpa stimulasi).
Koagulasi Darah Dan Perbaikan Jaringan

• Epidermal growth factor pada saliva terutama


k. Submandibula
• Luka pada RM lebih mudah sembuh, darah >
cepat membeku
Oral Hygiene
• Self-cleansing
• Saliva  melarutkan debris dan
mikroorganisme dalam mulut  mencegah
perlekatan bakteri dan debris di rongga mulut
• Perlekatan debris  menyebabkan plak
berlebihan di gigi & kolonisasi bakteri di
rongga mulut
Cairan Tubuh

• Saat dehidrasi, sekresi saliva berkurang untuk


menjaga agar air tubuh tetap seimbang
Pengaturan sekresi saliva
Kelenjar parotis
• Diatur oleh impuls dari nukleus salivatorius inferior; n. IX.

Kelenjar submandibula dan sublingualis


• Diatur oleh impuls saraf dari nukleus salivatorius superior; n. VII.

• Pengaturan sekresi lebih banyak dilakukan oleh saraf simpatik.


Sedangkan saraf parasimpatik meregulasi produksi saliva oleh sel
kelenjar.
• Pengaturan melalui saraf simpatik untuk seluruh kelenjar saliva
dilakukan oleh saraf posterior ganglion dari ganglion servikalis
superior.
• Perjalanan saraf parasimpatik menuju kelenjar parotis adalah
melalui saraf glosofaringeal yang berasal dari nucleus
salivatorius superior menuju plexus timpani, kemudian dari
plexus timpani menuju ganglion otikum, dan saraf
aurikulotemporalis dari ganglion menuju kelenjar parotis.

• Perjalanan saraf parasimpatik menuju kelenjar


submandibula dan sublingualis adalah cabang korda timpani
yaitu saraf fasial yang berasal dari nukleus salivatorius
superior menuju ganglion submandibula, dan cabang pasca
ganglionic dari saraf lingualis menuju kel submandibula dan
sublingualis.
L/O/G/O

Thank You!
Add Your Company Slogan

Anda mungkin juga menyukai