Anda di halaman 1dari 57

Yani Corvianindya Rahayu

Bagian Biologi Oral FKG UNEJ


Kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin
yang berperan penting dalam mempertahankan
kesehatan jaringan mulut.

Kelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga


mulut.

Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung


enzim, air, elektrolit dan cairan kental yang
mengandung mukus, bahan organik, anorganik
Kelenjar saliva berkembang dari
ectoderm.

Tanda pertama yakni munculnya


epithelial bud kemudian berproliferasi
ke dalam ectomesenchyme dibawahnya
yang akan membentuk percabangan
dan berediferensiasi menjadi kelenjar
saliva.
 Jalur
sel ini menjadi bercabang
banyak  ujung ranting dari jalur
menunjukkan perkembangan
membengkak seperti buah Berry
 bakal asini sekretori.

 Jalur
sel ini segera bercabang
berdekatan dengan ujung-ujung
sekretorinya hasil degenerasi sel-sel
sentral sehingga berbentuk suatu
sistem duktus.
 Ectomesenchyme oral mempunyai
peranan esensial dalam differensiasi
kelenjar liur
 membentuk jaringan ikat
penyangga seperti kapsul fibrosa dan
septa  memisahkan kelenjar
menjadi lobus dan lobulus
(berisi duktus, pembuluh
darah,limfatikus dan nervus)
 Kelenjar saliva berkembang pada
minggu ke 6-8 IU (prenatal).
 Tiga kelenjar utama dimulai dari
proliferasi epitel dari lapisan
ectoderm pada mulut primitif.
 Epitel- epitel tersebut berkembang
menjadi mesenkim, sel sekretori,
kelenjar asinus (asini), dan duktus.
 Setiap bagian dari kelenjar memiliki
jaringan penghubung yang saling
mendukung yang dipengaruhi oleh
sel-sel neural crest

 Untuk melengkapi perkembangan


kelenjar saliva dibutuhkan
komponen epitelium, mesenkim, sel
saraf, dan pembuluh darah.
Kelenjar Parotis
Epithelial bud Kelenjar parotid primordial
 awal minggu ke-6 IU, berasal dari ectoderm

Merupakan benih kelenjar pertama yang


terbentuk. Epitel dari kelenjar parotis terletak
di dalam pipi dekat dengan posisi mulut
primitive. Kemudian akan berkembang ke arah
telinga.
Lalu sekitar 10 minggu perkembangan prenatal,
akan terbentuk saluran (duktus)
Tonjolan maksila dan mandibular bercabang,
menggeser lubang duktus pada bagian dalam
pipi ke dorsal dari sudut mulut.
 Pada daerah parotid atau telinga, tali epitel dari
cabang-cabang sel diantara saraf wajah
terkanalisasi untuk membentuk asini dan duktus
kelenjar.
 Duktus dan sistem asinar tertanam dalam stroma
mesenkim yang tersusun dalam lobulus-lobulus dan
seluruh kelenjar akan terbungkus oleh jaringan
ikat fibrosa.
 Duktus kelenjar parotid, tereposisi ke atas,
mengikuti arah tali epithelial embrionik

 Duktus parotid terkanalisasi pada minggu ke-10 IU,


sedang benih terminal pada minggu ke-16 IU, dan
sekresi mulai dibentuk pada minggu ke-18 IU
Kelenjar submandibularis

Benih kelenjar saliva submandibular muncul pada


akhir minggu ke-6 IU sebagai seri kelompok yang
membentuk pertumbuhan epithelial berlebihan
pada kedua sisi garis tengah groove linguogingival
dasar mulut

Tali epithelial berproliferasi ke dorsal ke mesenkim


dibalik m. Mylohioid yg sedang berkembang,
membelok ke ventral ketika membentuk
percabangan dan terkanalisasi, membentuk asini
dan duktus kelenjar submandibular. lalu
membentuk kapsul kelenjar
 Kelenjar primordial terbentuk dari lapisan endoderm
Pertumbuhan kelenjar submandibular dilanjutkan
setelah bayi lahir dengan lebih banyak sel asini di kedua
sisi lidah.

 Differensiasi asini dimulai pada minggu ke-12


Aktivitas sekresi serus dimulai pada minggu ke-16,
bertambah sampai minggu ke-28, dan kemudian
terhenti

 Sekresi serus sampai minggu ke 16-28 IU  ikut


berperan dalam membentuk cairan amniotic dan
mengandung amylase dan mungkin juga faktor
pertumbuhan epidermal dan saraf.

 Pertumbuhan kelenjar submandibular terus berlangsung


postnatal, disertai pembentukan asini mucous Stroma
mesensimal memisahkan lobulus-lobulus parensimal
Kelenjar sublingualis

Kelenjar sublingual primordial terbentuk dari


lapisan endoderm
 Muncul pada saat minggu ke-8 IU, setelah Parotis
dan Submandibularis.
Berkembang dari serial 10 epitel buds yang terdapat
pada sulkus yang mengelilingi sublingual folds di
dasar mulut.
Percabangan dan kanalisasi ini menghasilkan
sejumlah duktus yang membuka secara terpisah di
balik lidah.
 Kelenjarsublingual adalah kelenjar terkecil
diantara tiga kelenjar utama

 Kelenjar ini berada di bawah membran mukosa


dari sisi anterior dasar mulut. Setiap kelenjar
mempunyai 10 sampai 20 duktus kecil dimana
menembus membran mukosa dan membentang
ke seluruh dasar mulut
Kelenjar saliva minor
Berkembang dari ectoderm dan endoderm
yang berasosiasi dengan mulut primitive,
seperti kelenjar saliva mayor.

 Kelenjarsaliva minor terdiri dari kelenjar-


kelenjar kecil yang dapat ditemui pada
hampir seluruh epitel di bawah rongga mulut
dan orofaring.

 Kelenjarini terdiri dari beberapa unit sekresi


kecil dan melewati duktus pendek yang
berhubungan langsung dengan rongga mulut.
 membentuk beberapa kelompok kelenjar
sesuai lokasi seperti kelenjar labial, bukal,
glosopalatinal, palatal, dan lingual.
 Kelenjar
saliva minor berkembang pd bulan
ke 3  minggu 10-12 berasal dari endoderm

 Jaringan parenkimnya berasal dari profilerasi


epitel oral
 Stroma (kapsul dan septa) berasal dari
mesoderm

 Walaupun asini tidak berdifferensiasi dengan


lengkap sebelum kelahiran, fetus sudah
mensekresikan Enzim Amylase
 Kelenjar
saliva labial, pada
permukaan dalam bibir, muncul
selama minggu ke-9 IU dan
sempurna secara morfologi pada
minggu ke-25 IU

 Selmyoepitelial penting dalam


sekresi saliva dari setiap sel asinus
dari sel neural crest dan berasal
dari ectoderm. Sel ini mengelilingi
perkembangan sel asini dan aktif
antara minggu ke 24-25 prenatal.
 Kelenjar liur dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat
padat yang membentuk sekat-sekat yang membagi
daerah sekretorik kelenjar menjadi lobus dan
lobulus.
 Setiap kelenjar liur terdiri dari unit sekretorik
selular yang dinamai asinus dan duktus
ekskretorius dengan gambaran histologik
bervariasi, sesuai lokasi di kelenjar.
 Unit sekretorik merupakan pelebaran berbentuk
kantong kecil yang terletak di awal segmen pertama
sistem duktus ekskretorius yang disebut duktus
interkalaris (duktus interkalatus)
 kelenjar saliva terbesar dan berada di
anterior telinga dan batas posteriornya
adalah ramus mandibula.
 Mempunyai duktus eksretori yaitu duktus
Stensen yang melewati m. Masseter
 Pada batas anterior muskulus menembus
masuk ke dalam m. Buccinator dan
membentang hingga vestibulum pada
molar kedua permanen rahang atas
Kelenjar saliva yang berpasangan (jumlah 2)
Merupakan kelenjar saliva yang terbesar,
beratnya @ 25 gram, bentuknya irregular,
berlobus, berwarna antara hijau dan kuning
(yellowish)

Terletak dibawah meatus akustikus eksternus,


antara mandibula - m.Sternokleidomastoideus
 Sarafini berjalan ke anterior sepanjang 2 cm
dan terbagi menjadi dua cabang utama yaitu
temporofasialis dan servikofasialis. Dari
kedua cabang ini nervus fasialis terbagi lagi
menjadi lima cabang yaitu temporalis,
zigomatikum, bukalis, mandibularis dan
servikalis.
 Cabang mendibularis dan servikalis berada
tepat di bawah muskulus platisma pada fasia
leher dalam
 Nodul kelenjar limfe ditemukan pada kulit
yang berada di atas kelenjar parotis
(kelenjar preaurikuler) dan pada bagian dari
kelenjar parotis itu sendiri.
 Ada 10 kelenjar limfatik yang terdapat pada
kelenjar parotis, sebagian besar ditemukan
pada bagian superficial dari kelenjar diatas
bidang yang berhubungan dengan saraf
fasialis.
 Kelenjar limfe yang berasal dari kelenjar
parotis mengalirkan isinya ke nodus
limfatikus servikal atas
 Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula
 Mempunyai duktus ekskretoris (Duktus Wharton)
 bermuara pada dasar rongga mulut /frenulum lidah,
dibelakang gigi seri bawah.
 Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur
terbanyak.
 dipersarafi oleh nervus VII
 Seperti kelenjar parotis diliputi kapsul jaringan ikat
padat, membagi organ menjadi beberapa lobulus.
 kelenjar tubuloalveolar / tubuloacinus
 Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar ludah mayor
 Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan
mempunyai saluran keluar (duktus ekskretorius) yang
disebut Duktus Rivinus.
 Glandula sublingualis tidak memiliki kapsul yang jelas
tetapi memiliki septa-septa jaringan ikat yang
jelas/tebal  kelenjar tubuloalvioler bercabang-
cabang
 Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar
asinusnya adalah mukus murni.
 Kelenjar ini dipersarafi oleh nervus VII.
 Kelenjar labial (glandula labialis)
 pada bibir atas dan bawah dengan asinus seromukus
 Kelenjar bukal (glandula bukalis)
 pada mukosa pipi, dengan asinus seromukus
 Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior)
 bagian bawah ujung lidah disebelah garis median,
seromukus
 Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland)
 pada pangkal lidah, asinus serus
 Kelenjar Weber
 pada pangkal lidah dengan asinus mukus
 Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga
glandula lingualis posterior
 Kelenjar-kelenjar pada palatum dengan asinus mukus
 Sekresi saliva diatur oleh neuronal oleh
saraf autonom parasimpatis & simpatis.
 \Produksi saliva 0,5 – 1,5 liter/hari
 HIPOsalivasi  Xerostomia
 HIPERsalivasi
1. Melindungi mukosa dan jar gigi dari trauma
mekanik/kimia/termis
2. Melicinkan dan membasahi rongga mulut 
mengunyah, menelan, mengecap rasa makanan
dan fungsi bicara
3. Membersihkan rongga mulut (self cleansing)
4. Mempunyai aktivitas antibacterial
 Lysozyme, Antibodi saliva (sIgA)
5. proses pembekuan dan penyembuhan luka
(epidermal growth factor)
7. keseimbangan air
 Keadaan Dehidrasi, flow saliva turun, urin
berkurang, rasa haus meningkat
 Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin
terbesar pada manusia dewasa. Kelenjar
endokrin adalah yang mengeluarkan produk
mereka langsung ke dalam aliran darah.
 Sebaliknya, sebagian besar kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya melalui saluran ke
permukaan jaringan epitel seperti kulit atau
mukosa.
 Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan
diameter sekitar 5 cm dan terletak di atas
permukaan anterior kartilago tiroid trakea,
tepat dibawah laring.
 Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus
kanan dan kiri yang dihubungkan oleh
isthmus, sehingga bentuknya menyerupai
huruf H atau dasi kupu-kupu.
 Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai
ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm
dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus
mempunyai lobuli yang di masing-masing
lobuli terdapat folikel dan parafolikuler.
 Folikeladalah unit fungsional kelenjar tiroid.
Setiap folikel ditutup sebuah lapisan sel–sel
folikuler epitelial tunggal, yang membungkus suatu
rongga sentral. Epitelium folikular berbentuk
kolumnar jika di stimulasi TSH dan berbentuk
kuboidal jika kelenjar tidak aktif

 Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak


terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila
membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah
dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di
samping jakun
 Kelenjartiroid merupakan kelenjar
endokrin pertama yang berkembang
dalam tubuh yang berkembang sekitar
24 hari setelah kehamilan

 Kelenjar berasal dari proliferasi sel- sel


epitel endodermal pada permukaan dasar
faring yang berkembang.
 Sisi pertama perkembangan berada di dua
struktur kunci yaitu tuberculum impar dan
kopula, yang dikenal sebagai foramen
caecum.
 Kelenjar tiroid muncul sebagai sebuah
endodermal divertikulum dari dasar faring
 Minggu 3 IU:
Penebalan di dasar antara pharyngeal pouch 1
dan 2
 Minggu 4 IU:
Endoderm evaginasi ke ventral ke dalam
mesoderm untuk membentuk divertikulum
ventral, yang berasal dari endodermal dapat
diidentifikasi diantara lengkungan pertama dan
kedua di dasar faring. Divertikulum ventral
berkembang menjadi kelenjar tiroid. Selama
masa perkembangan tuberkulum ventral turun
kearah kaudal didalam jaringan mesodermal.
 Minggu 5 IU:
Pembentukan thyroglossal duct dan bifurkasi pada
bagian ujung thyroglossal duct membentuk ismus
dan lobus lateral kelenjar, hubungan antara
divertikulum tiroid dan dasar faring mulai
menghilang.
 Minggu 6 IU:
Pertumbuhan duktus turun sampai ke leher,
hubungan antara divertikulum tiroid dan dasar
faring telah mengalami obliterasi dan atrofi.
 Minggu 7 IU:
Kelenjar mencapai posisi final dalam hubungannya
dengan laring dan trakea, thyroglossal duct
menghilang dan menyisakan Pyramidal lobe (50%)
dan muskulus Levator
 Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan
dari dinding depan bagian tengah farings, yang
terbentuk pada usia 4 minggu IU.
Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu
antara arcus brachialis 1 dan 2.
Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang berada
ventral di bawah cabang farings

 Pada minggu ke-7 IU, tonjolan dari foramen caecum


akan menuju pharyngeal pouch melalui saluran yang
disebut ductus thyroglossus.

 Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir


bulan ke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang.
Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di depan
vertebra cervicalis 5,6, 7.
 sekresi hormon T3 (triiodothyronine) dan T4 (Tiroksin atau
Tetraiodothyronine). T3 dan T4 secara kolektif disebut
hormon tiroid (TH). Keduanya merupakan yodium yang
mengandung asam amino
 Melepaskan hormon Kalsitonin (metabolisme kalsium dan
fosfat)  merangsang pertumbuhan tulang rawan dan
menyebabkan peningkatan deposisi kalsium dalam tulang
 meningkatkan pembentukan tulang dan mengurangi
konsentrasi kalsium dari darah
 Pengembangan sistem saraf pusat (SSP)
 meningkatkan konsumsi oksigen dan tingkat metabolisme
basal (BMR), curah & denyut jantung, produksi panas
 Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan
diferensiasi jaringan tubuh Efek kekurangan hormon pd
masa anak2 adalah kerusakan otak permanen dan
kekerdilan.
 Sadler, T.W. 1997. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC.
 Sperber, Geoffrey H and Philip V, Tobias. 1991. Embriology
Kraniofasial Edisi 4. Jakarta: Hipokrates.
 Van Rensburg, B.G Jansen. 1995. Oral Biology. Germany:
Quintessence Publishing Co, Inc.
 Moreno JC, et al.2009.Inactivating mutations in the gene for
thyroid oxidase 2 (Thox2) and congenital hypothyroidism, N Engl J
Med 2002; 347(2): 95- 102.
 IDI, 2010. Standar Pelayanan Medik. IDI, Jakarta. Bagian :
Endokrinologi.
 Kay DJ, 2009. Embriology of The Tyroid and Parathyroid, eMedicine
Journal Tourog A. Thyroid Fundamental and Clinic TextThe. 7thed.
Philadelphia.
 Syahbudin, 2009. Dampak Kurang Iodium Pada Kehamilan, Temu
Ilmiah dan Simposium Nasional III Penyakit Kelenjar Tiroid.

Anda mungkin juga menyukai