ORAL BIOLOGY
IZZATA BARID
YENNY YUSTISIA
ATIK KURNIAWATI
2017
PEMERIKSAAN SPESIMEN JARINGAN DENGAN TEKNIK
OROGRANULOSIT MIGRATORY RATE (OMR)
DASAR TEORI
Mulut merupakan salah satu pintu gerbang yang berhungan langsung
dengan dunia luar dan dalam. Berbagai zat yang diperlukan tubuh masuk
melewati tubuh . Dalam situasi seperti ini, kandungan zat-zat yang tidak
diinginkan tidak dapat dihindari. Karena itu mulut dilengkapai dengan
seperangkat alat-alat pertahanan guna menetralkan atau meredam hadirnya
benda asing tersebut. Misalnya saliva, yang diketahui mengandung aneka
ragam substansi yang dikatakan berfungsi sebagai pelumas, larutan
pengangga, pembilas, mikrobiostatik ataupun mikrobisid dan yang lebih
penting lagi ialah mencegah kerusakan sebagai dampak reaksi imunologik
itu sendiri.
Reaksi didalam mulut pada prinsipnya mencerminkan reaksi
pertahanan tubuh baik lokal maupun sistemik. Hubungan lokal sistemik ini
tercermin dalam bentuk systemic secretory interphase dengan garis
perbatasan yang disebut gingival margin. Hubungan gigi dan ginggiva ini
ditunjukkan dengan adanya perlekatan biologik yaitu epithelial attachment,
yang penting artinya karena menghubungkan dunia luar dan dalam. Dari
dunia luar berupa berbagai mikroorganisme dan antigen tertentu yang
berasal dari makanan dan mencoba masuk ke dalam. Sedangkan dari dalam
berupa reaksi pertahanan yang dikembangkan di sekitar perbatasan dengan
melibatkan baik limfosit maupun sel-sel fagosit. Demikian crucialnya daerah
perbatasan ini sehingga perlu terus menerus terdapat migrasi jutaan netrofil
per menit. Untuk menjamin hidup dan berfungsinya sel-sel netrofil ini
diperlukan sarana khusus berupa lapisan lendir tipis yang bersifat isotonik
meliputi seluruh permukaan gigi dan mulut. Situasi isotonik ini
mengisyaratkan bentuk peralihan antara eksistensi sistemik dan lokal
Sulkus ginggiva berisi cairan yang jumlahnya meningkat bila terdapat
keradangan, setelah makan makanan yang pedas, setelah menggosok gigi,
pada saat ovulasi ataupun karena pemakaian kontrasepsi hormonal peroral.
Cairan gingiva ini mengandung sel-sel epitel yang lepas, leukosit PMN,
limfosit, monosit, pelbagai ion mineral (Na,K dan Cl), berbagai protein Ig
serta komponen komplemen, albumin dan fibrinogen. Selain itu ditemukan
juga asam laktat, urea, hidroksiprolin, asam sulfat, asam fosfat, lisosim,
ensim alkalin fosfatase, dehidrogenase laktat dan pelbagai protease. Fungsi
cairan tersebut diatas antara lain adalah melarutkan material dari sulkus
gingiva, sebagai antibakteri (karena adanya antibodidan berbagai jenis
lekosit). Adesif karena adanya protein yang bersifat lengket yang
meningkatkan daya lekat antar epitelial junction dan permukaan gigi.
Mulut merupakan cermin dari rangkaian perubahan imunologik yang
terjadi dalam tubuh. Untuk itu mulut dilengkapi dengan seperangkat sistim
imun di dalam rongga mulut. Berdasarkan uraian diatas maka kesehatan
rongga mulut dapat dilihat dengan menggunakan teknik OMR. Teknik ini
menghitung bermigrasinya sel-sel neutrofil per 30 detik dari pembuluh
darah yang melewati saku gusi.
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui tingkat kesehatan secara umum melalui rongga
mulut yang dilihat dari bermigrasinya neutrofil kedalam saku gusi
Obyek praktikum :
Saliva
Metode :
Menggunakan Orogranulosit Migratory Rate
Alat Dan Bahan
Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet leukosit + balon penghisap
Kamar hitung
Stopwatch
Vibrator
Alat penghitung (counter)
Mikroskop
Centrifuge
Bahan :
Larutan NaCl 1,2%
Saliva
Cara Kerja :
I. KETENTUAN SEBELUM PENGAMBILAN SAMPEL
1. Gosok gigi ataupun berbagai upaya pembersihan mulut, sekurangnya 2
jam sebelum pengambilan sampel.
2. Makan, minum, merokok, makan permen diperbolehkan 30 menit
sebelum pengambilan sampel
3. Kalau menggunakan lipstik, dihapus dulu
4. Beri kesempatan subyek untuk duduk tenang 10-20 menit bebas dari
beban pikiran yang mengganggu.
5. Hindari timbulnya suara gaduk
6. Kalau menggunakan gigi tiruan ataupun jembatan , alat orto harus
dilepas
7. Hindari berbicara selama proses berkumur