OLEH : FIRMANSYAH
ANATOMI
1. KELENJAR PAROTIS
Merupakan kelenjar ludah terbesar dengan berat rata-rata 25 gr bentuk
tidak terarur, berlobus-lobus, warna kuning.
Terletak kira-kira dibawah meatus acusticus externus antara mandibula dengan M.
Sternocleidomastoideus, sebagian kelenjar menjorok kearah depan diatas
permukaan M. Masseter, sebagian dari yang menjorok ini biasanya terpisah sama
sekali dari kelenjar parotis, bagian ini disebut kelenjar parotis asessorius.
Kelenjar parotis diliputi oleh suatu kapsul yang berasal dari fascia colli
profunda, bagian kapsul yang menutupi permukaan superficial lebih tebal dan
melekat pada Arcus Zygomaticus. Kapsul permukaan dalam melekat pada
Proscesus Styloideus, mandibula dan bergabung dengan fascia otot-otot yang
berdekatan dengan kelenjar. Bagian fascia yang melekat pada procesus stylodeus
dan angulus mandibula biasanya lebih tebal, membentuk Ligamentum
Styllomandibulare. Ligamentum ini memisahkan kelenjar parotis dari kelenjar
submandibula.
Hubungan kelenjar parotis dengan struktur disekitarnya :
Hubungan superficial :
Permukaan luar kelenjar parotis terletak subkutaneus yang ditutupi oleh
kulit dan fascia superficial, tampak bagian superfisialis duktus parotis stensen
lewat ke anterior melintasi permukaan luar M. Masseter setinggi kira-kira
pertengahan antara Zygoma dengan sudut bibir. Dekat diatas duktus parotis
berjalan A/V fasialis, tampak dibawah ujung kelenjar parotis dan berjalan diatas
sejajar duktus. Pada tepi anterior dari kelenjar parotis tampak cabang mayor
N. Fascialis melewati kelenjar melingkar kedepan dan naik menyilang M.
Masseter dan Arcus Zygomaticus. Incisi yang dibuat vertikal diatas bagian
anterior kelenjar parotis akan sangat berbahaya. Pada tepi atas kelenjar parotis,
cabang temporal N. Fasialis, A/V temporalis superfisialis dan N.
Auriculotemporalis akan memotong kelenjar parotis melintasi arcus Zygomaticum
subcutaneous.
Hubungan internal :
Berdekatan dengan tepi medial kelenjar tampak A. Carotis externa dan
V. Fasialis posterior. Pada posisi ini A. Carotis externa membagi kedalam A.
Temporalis superfisialis dan A. Maksilaris interna dan V. Fasialis posterior
menerima dari cabang-cabangnya. Pada bagian anteromedial dari bagian dalam
kelenjar tampak V. Jugularis interna, A. Carotis interna, Proscessus Stylodeus dan
M. Digastricus venter posterior.
Diatas dan anterior bagian dalam kelenjar berhubungan dengan ramus mandibula
dan tepi posterior M. Pterigoid interna.
Bagian posterior berhubungan dengan Proscessus mastoideus & meatus akustikus
ekterna. Nyeri yang disebabkan pergerakan dari rahang pada parotis atau mumps
disebabkan oleh kompresi bagian dalam kelenjar oleh ramus mandibula terutama
pada dinding anterior meatus akustikus ekterna.
Ductus kelenjar parotis
Merupakan saluran keluar kelenjar parotis, panjangnya sekitar 5 cm,
merupakan penggabungan dari 2 cabang utama kelenjar ini. Berjalan ke anterior
melintasi permukaan luar M. Masseter, pada pinggir depan otot tersebut saluran
ini membelok kedalam menembus corpus adiposum pipi lalu menembus
M.Bucinator, berjalan serong kedepan antara M. Bucinator dan mucosa pipi
berhadapan dengan mahkota molar 2. Pada waktu melintas dipermukaan
M.Masseter saluran ini disertai dengan kelenjar parotis asessorius. Cabang bucalis
N.Mandibularis sewaktu muncul dari bagian belakang M.Temporalis dan
M.Masseter terletak tepat dibawah saluran ini pada pinggir depan M.Masseter.
Dinding duktus parotis sebelah luar dibungkus oleh suatu lapisan jaringan fibrosa
yang mengandung serabut-serabut otot polos sedangkan mucosanya dilapisi oleh
epitel selaput silindris. Lumenduktus berdiameter 3 mm dan sempit kearah muara.
VASCULARISASI
pada lipatan sublingual yaitu yaitu diantara alveolus dan bagian anterior lidah.
Kelenjar inio berada diatas M. Mylohyoid dan ditutupi oleh symphisis mandibula.
Bagian posteriornya berhubungan dengan perpanjangan kelenjar submandibula
kearah anterior. Duktus ekskretoriusnya berjumlah 8-20 buah yang bermuara pada
puncak plica sublingualis pada rongga mulut, kadang-kadang beberapa saluran
pada tepi anterior bersatu membentuk saluran yang besar yang disebut duktus
sublingualis mayor (Bartholini) yang bergabung dengan duktus submandibularis.
Kelenjar ini mendapat pendarahan dari A. Sublingualis dan A. Submentalis
sedangkan persarafan oleh N. Lingualis dan Chorda tympani serta saraf simpatis
dari ganglion submandibularis.
FISOLOGI KELENJAR LUDAH
Ditinjau dari fungsinya kelenjar ludah termasuk dalam sistem
pencernaan sebab kelenjar ludah menghasilkan sekret yang berguna untuk
pencernaan makanan. Kelenjar parotis menghasilkan secret yang bersifat serous,
kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang bersifat mucous, sedangkan
kelenjar submandinbularis menghasilkan secret campuran serous dan mucous.
Sekret yang serous mengandung banyak ptyalin, sedangkan secret yang mucous
banyak mengandung musin. Hampir semua kelenjar ludah minor menghasilkan
secret yang mucous atau campuran kecuali kelenjar Ebner yang terdapat di
posterior lidah menghasilkan serous.
Saliva diproduksi terus menerus dan sehari dapat mencapai 1000cc.
Berbagai bahan dapat merangsang produksi saliva, misalkan fisika (panas), kimia
(asam alkali), mekanis (karet, parafin, pasir). Mukosa mulut yang kering, iritasi
mukosa mulut, perangsangan mukosa lambung oleh makanan merupakan
rangsangan yang menyebabkan penambahan produksi saliva. Setiap perangsangan
tersebut akan merangsang saraf sensoris yang terdapat dalam mukosa mulut yang
dalam hal ini berperan sebagai serabut aferen dari suatu lingkaran refleks salivasi.
Pusat refleks salivasi berada dalam formatio retikularis pada dasar
ventrikel IV. Selain itu kelenjar ludah mendapat persarafan dari sistim otonom.
Perangsangan listrik pada chorda tympani ternyata menyebabkan peningkatan
sekresi kelenjar ludah submandibularis sedangkan perangsangan terhadap N.
Auriculatotempolaris akan meningkatkan sekresi parotis.
Saliva mempunyai peranan dalam proses pencernaan makanan walaupun
fungsi ini tidak terlalu esensial. Hal ini dapat dilihat pada kelainan congenital
dimana kelenjar ludah tidak terbentuk, ternyata tidak dijumpai gangguan yang
berarti pada proses pencernaan makanan. Ternyata setiap kelenjar mempunyai
fungsi yang lebih khusus, misalnya secret kelenjar sublingualis penting untuk
mempermudah proses menelan, secret parotis untuk mencerna makanan dan
submandibula untuk mengecap.
Secara umum fungsi saliva :
Membasahi dan mengencerkan makanan sehingga lebih mudah ditelan dan
dikunyah.
1.
2.
3.
4.
KLINIS
Tngkat pertumbuhan
Umur
Nyeri
Pemeriksaab fisik :
Fiksasi
Paralise N VII
Konsistensi
Gross Patologi
Metastase
JINAK
Lambat (tahun)
Puncak (40 tahun)
GANAS
Cepat (bulan)
Puncak (50 tahun)
Selalu ada
Mobile
Tidak pernah
Kistik, noduler
Well circumsrible
Capsule
Tidak pernah
TUMOR JINAK
1. Mixed tumor
Merupakan tumor kelenjar ludah yang sering dijumpai, lebih sering pada
wanita, puncak isidensi ada usia 50 tahun. Tumbuh lambat, lobular, tumor dapat
menembus kapsul, sering kambuh setelah pengangkatan dan menjadi invasiv dan
destruktif, artinya menjadi ganas dan tidak mepunyai kapsel lagi
2. Papillary cystadenoma lymphomatosum (Whartins tumor)
Merupakan tumor jinak kelenjar ludah kedua tersering, lebih sering pada
pria, puncak tumor 60-70 tahun dan pada 10 kasus bilateral. Mikroskopis
memberi gambaran yang khas.
Tumor tersusun oleh epitel papiler yang bercampur jaringan limfoid.
3. Mikuliczs disease (Lymphoepitelial lession)
Merupakan pembesaran bilateral yang simetris yang dapat mengenai
kelenjar parotis, submandibula, sublingualis dan dapat juga mengenai kelenjar
palatina, labialis dan lakrimalis. Penyakit berjalan lambat, tidak menyebkan
paraliis N.Fasialis.
Mikroskopis memberikan gambaran yang khas yaitu adanya infiltrasi limfosit
yang tersusun dalam folikel didalam kelenjar, disertai dengan atrofi dan
menghilangnya jaringan asiner. Insiden tertinggi pada umur 31-40 tahun.
TUMOR GANAS
1. Tumor mukoepidermoid
Merupakan tumor ganas parotis yang terbanyak secara mikroskopis
terbagi dalam low grade dan high grade tumor.
Low grade tumor :
Mengandung sel-sel yang menghasilkan mukus, zat mukoid yang dihasilkannya
dapat bocor kedalam jaringan dan menimbulkan reaksi radang.
High grade tumor :
Tampak sel-sel epidermoid dan sel intermediate yang dominan.
2. Squamous cell ca
Seperti mukoedermoid berasal dari epitel duktus yang mengalami
metaplasia, gambarannya sama dengan squamous cellca ditempat lain tetapi disini
lebih ganas, metastase regional dan invasi lokal jauh lebih sering terjadi.
3. Adenocarsinoma
Merupakan tumor ganas yang cukup sering terjadi pada kelenjar ludah,
gejala terpenting adalah rasa nyeri pada kelenjar ludah yang menjalar, akibat
invasi kedalam saraf.
Secara histologi dibedakan kedalam :
Adenoid cyst ca
Gambaran berbentuk kelenjar yang rata atau rangkaian sel yang saling
berhubungan mengandung sedikit sitoplasma terpisah dari jaringan ikat yang
mengalami degenerasi hyaline.