TINJAUAN PUSTAKA
2. Kelenjar Submandibularis
Anatomi:
- Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti
kacang dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.
- Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang
melekat erat dengan kelenjar ini.
- Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus
mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi
bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus
mylohyoid.
- Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus
Wharton yang bermuara di ujung lidah (Amerongen,
1999).
Histologi:
- Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat.
- Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa
kompleks, yang pada manusia terutama pada kelenjar
campur dengan sel-sel serosa yang dominan, karena itu
disebut mukoserosa. Terdapat duktus interkalaris,
tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam
sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan
panjang.
- Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis
wharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada
dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah,
dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun
jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar
submandibularis.
Fisiologi:
- Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous
(cairan ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah
yang padat).
8
3. Kelenjar Sublingual
Anatomi :
- Kelenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus
mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara
kelenjar– kelenjar mayor lainnya.
- Duktus utama yang membantu sekresi disebut duktus
Bhartolin yang terletak berdekatan dengan duktus
mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20
buah.
- Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat
melindunginya (Amerongen, 1999).
Histologi:
- Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa
dan kelenjar tubulosa kompleks. Pada manusia
kelenjar ini adalah kelenjar campur meskipun
terutama kelenjar mukosa karena itu disebut
seromukosa. Sel-sel serosa yang sedikit hampir
seluruhnya ikut membentuk demilune. Duktus
interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat.
- Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi
kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12
saluran luar yaitu duktus sublingualis, yang
bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu plika
sublingualis, masing-masing mempunyai muara
sendiri. Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus
sublingualis mayor bartholin bermuara pada
karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus
wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu.
Fisiologi:
- Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang
mukous dan konsistensinya kental.
9
papila sirkumvalata.
- Kelenjar posterior lingual , Dapat ditemukan pada sepertiga
posterior lidah yang berdekatan dengan tonsil (Amerongen, 1999).
Saliva di bentuk dari bagian proksimal duktus yang tersusun dari sel-sel yang
disebut asinus. Sel asinus adalah tipe sel yang paling banyak membentuk kelenjar
saliva. Kelenjar serous yaitu kelenjar yang terbentuk dari sel-sel spherical sedangkan
kelenjar mucous tersusun dalam konfigurasi tubuler dengan lumen sentral yang besar.
Kelenjar saliva terdiri dari unit sekretori asinus, duktus intercalate, dan duktus striata.
Unit sekretori bertemu di duktus skretori utama yang menyalurkan massa kelenjar ke
dalam rongga mulut.Sekresi saliva berada di bawah kontrol syaraf.Rangsangan pada
syaraf parasimpatik memegang peran utama stimulus sekresi saliva, dan berpengaruh
terhadap komposisinya.Syaraf parasimpatik dari nucleus salivatorius superior
menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan bahan organik
yang rendahRangsangan syaraf simpatis cenderung mempengaruhi volume sekresinya.
Syaraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva yang kaya akan
organik dari kelenjar submandibularis.Volume saliva yang dihasilkan setiap hari
berkisar antara 1-1,5 liter dengan komposisi yang bervariasi berupa unsur-unsur
organik dan anorganik (Roth, 2010).
Kelenjar lakrimal adalah suatu struktur glanduler yang terletak dekat dengan mata
yang berperan untuk menghasilkan air mata, yang membasahi bola mata (Sloane, 2004).
- Kelenjar air mata menghasilkan airmata
- Kelenjar airmata terletak dibawak di kelopak mata
- Fungsi dari kelenjar airmata adalah membasahi dan membersihkan bola
mata,selain itu air mata menganung zat yang dapat membunuh bibit
penyakit seperti bakteri dan virus (Sloane, 2004).
- Kelenjar air mata di produksi di glandula lakrimalis dengan salurannya.
- Kemudian dari glandula lakrimalis menuju ke meatus nasi inferior.
- Komposisi dari air mata: 98% air,1,5 NaCl dan enzim lisosim yang
mempunyai efek antibakteri (Sloane, 2004).
-
2.3.1 Anatomi Fisiologi Kelenjar Lakrimal
1. Anatomi Kelenjar Lakrimal
A. Aparatus lakrimalis terdiri dari 2 bagian :
- Kelenjar lakrimalis yang berhubungan dengan pembentukan air mata
(sistem sekresi lakrimal)
- Saluran air mata yang diteruskan ke dalam hidung (sistem
ekskresilakrimal) (Sloane, 2004).
B. Bagian-bagian dari aparatus lakrimalis adalah:
Kelenjar lakrimalis terdapat pada fossa lakrimal, sisi medial prosesus
zigomatikum os frontal. Berbentuk oval, kurang lebih bentuk dan besarnya
menyerupai almond , dan terdiri dari dua bagian, disebutkelenjar lakrimal
12
a. Pungtum lakrimalis
ukuran punctum lakrimalis dengan diameter 0.3 mm terletak di
sebelah medial bagian superior dan inferior darikelopak mata. Punctum relatif
avaskular dari jaringan disekitarnyaselain itu warna pucat dari punctum ini
sangat membantu jikaditemukan adanya sumbatan. Punctum lalkrimalis
biasanya tidak terlihat kecuali jika kelopak bawah mata dibalik sedikit. Jarak
superior dan inferior punctum 0,5 mm, sedangkan jarak masing-masing
kecanthus medial kira-kira 6,5mm dan 6,0 mm. Air mata dari canthusmedial
masuk ke punctum lalu masuk ke canalis lakrimalis (Sloane, 2004) .
b. Kanalikuli lakrimalis
Lacrimal ducts (lacrimal canals), berawal pada orifisium yang sangat kecil,
bernama puncta lacrimalia, pada puncak papilla lacrimales, terlihat pada tepi
ekstremitas lateral (Sloane, 2004) .
c. Lacrimal apparatus (apparatus lacrimalis)
Apparatus lakrimal terdiri dari (a) kelenjar lakrimal, yang mensekresikan air
mata, dan duktus ekskretorinya, yang menyalurkan cairan ke permukaan mata;
(b) duktus lakrimal, kantung (sac) lakrimal, dan duktus nasolakrimal, yang
menyalurkan cairan ke celah hidung (Sloane, 2004).
d. Lacrimal gland (glandula lacrimalis)
terdapat pada fossa lakrimal, sisi medial prosesus zigomatikum os frontal.
Berbentuk oval, kurang lebih bentuk dan besarnya menyerupai almond, dan
terdiri dari dua bagian, disebut kelenjar lakrimal superior (pars orbitalis) dan
inferior (pars palpebralis). Duktus kelenjar ini, berkisar 6-12, berjalan pendek
menyamping di bawah (Sloane, 2004).
e. Lacrimal ducts (lacrimal canals)
berawal pada orifisium yang sangat kecil, bernama puncta lacrimalia, pada
puncak papilla lacrimales, terlihat pada tepi ekstremitas lateral lacrimalis.
Duktus superior, yang lebih kecil dan lebih pendek, awalnya berjalan naik, dan
kemudian berbelok dengan sudut yang tajam, dan berjalan ke arah medial dan ke
bawah menuju lacrimal sac. Duktus inferior awalnya berjalan turun, dan
kemudian hamper horizontal menuju lacrimal sac. Pada sudutnya, duktus
14
mengalami dilatasi dan disebut ampulla. Pada setiap lacrimal papilla serat otot
tersusun melingkar dan membentuk sejenis sfingter (Sloane, 2004).
f. Lacrimal sac (saccus lacrimalis)
ujung bagian atas yang dilatasi dari duktus nasolakrimal, dan terletak dalam
cekungan (groove) dalam yang dibentuk oleh tulang lakrimal dan prosesus
frontalis maksila. Bentuk lacrimal sac oval dan ukuran panjangnya sekitar 12-15
mm; bagian ujung atasnya membulat; bagian bawahnya berlanjut menjadi
duktus nasolakrimal (Sloane, 2004).
g. Nasolacrimal duct (ductus nasolacrimalis; nasal duct)
kanal membranosa, panjangnya sekitar 18 mm, yang memanjang dari bagian
bawah lacrimal sac menuju meatus inferior hidung, dimana saluran ini berakhir
dengan suatu orifisium, dengan katup yang tidak sempurna, plica lacrimalis
(Hasneri), dibentuk oleh lipatan membran mukosa. Duktus nasolakrimal terdapat
pada kanal osseous, yang terbentuk dari maksila, tulang lakrimal, dan konka
nasal inferior (Sloane, 2004).
Gambar 3 : Glandula Lakrimalis
Gambar 4 : Dakrosistitis
PENYEBAB
Dakriosistitis biasanya terjadi akibat penyumbatan pada duktus
nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung) (Sullivan,
1996 dan Kanski, 2003).
PENGOBATAN
- Infeksi diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau
intravena (melalui pembuluh darah).
- Daerah kantong air mata juga boleh dikompres hangat.
- Jika terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka
dan membuang nanahnya.
- Untuk infeksi menahun, penyumbatan duktus nasolakrimalis
bisa dibuka dengan bantuan jarum atau melalui pembedahan
(Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
2. Hordeolum (Stye)
16
Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar.
PENYEBAB
- Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam
kelopak mata yang disebabkani tepi atau di bawah kelopak mata.
- Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan.
- Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh
secara spontan.
- Oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri
stafilokokus)
- Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit.
- Hordeolum kadang timbul bersamaan dengan atau sesudah
blefaritis.
- Hordeolum bisa timbul secara berulang (Sullivan, 1996 dan
Kanski, 2003).
GEJALA
- Hordeolum biasanya berawal sebagai kemerahan, nyeri bila
ditekan
dan nyeri pada tepi kelopak mata.
- Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita
merasa ada sesuatu di matanya.
- Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang
membengkak, meskipun kadang seluruh kelopak membengkak.
- Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik
kecil yang berwarna kekuningan.
- Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan
melepaskan sejumlah nanah (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
PENCEGAHAN
- Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit
di sekitar mata.
- Bersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara
perlahan (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
17
3. Kalazion
Kalazion adalah sebuah massa kecil di dalam kelopak mata yang
disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak yang kecil di dalam
kelopak mata (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
PENYEBAB
Kalazion tumbuh di dalam kelenjar Meibom pada kelopak mata. Hal
ini terjadi akibat penyumbatan pada saluran kelenjar Meibom. Kelenjar
Meibom adalah kelenjar sebasea, yang menghasilkan minyak yang
membentuk permukaan selaput air mata.
PENGOBATAN
- Pengobatan utama adalah kompres hangat selama 10-15 menit,
minimal 4 kali/hari.
- Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang
menyumbat saluran dan mempermudah pengaliran serta
penyembuhan.
- Kalazia seringkali menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 1
bulan.
- Jika kalazion terus membesar mungkin perlu diangkat melalui
pembedahan. Pembedahan biasanya dilakukan dari bawah
kelopak mata untuk menghindari pembentukan jaringan parut di
kulit.
- Obat tetes mata yang mengandung antibiotik biasanya digunakan
beberapa hari sebelum dan sesudah pengangkatan kalazion
(Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
4. Sindroma mata kering
Untuk mengenali gejala awal terjadinya serangan mata kering, bisa
dilihat dari keluhan pasien ketika datang berobat ke rumah sakit. Keluhan
itu, biasanya pasien merasakan sesuatu mengganjal di dalam mata, atau di
dalam mata seperti ada benda asing (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
Gejala lain yang kemudian bisa diketahui adalah pasien akan
merasakan matanya seperti berpasir, terkadang mata terasa terbakar, silau
18
jika terkena cahaya walaupun sebenarnya cahaya yang masuk tidak terlalu
terang (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
Selain memberikan air mata buatan, untuk mencegah terjadinya
sindrom mata kering, disarankan kepada pasien untuk menggunakan kaca
mata pelindung, yang berfungsi melindungi mata dari panas berlebih atau
debu . Sindrom mata kering merupakan gangguan pada permukaan mata
yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air
mata. Angka kejadian sindrom mata kering ini lebih banyak pada wanita
(Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
Sindrom mata kering ditandai oleh adanya rasa iritasi, berpasir,
panas, pedih, nrocoh dan rasa lengket terutama pada saat bangun pada pagi
hari, kadang timbul rasa gatal dan penglihatan yang kabur. Gejala-gejala
ini dirasakan lebih buruk pada saat berada pada kondisi lingkungan yang
berangin, pada ruangan ber-AC, atau setelah membaca /bekerja dengan
komputer dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu solusi untuk kondisi ini adalah menggunakan tetes mata
yang merupakan air mata buatan dapat digunakan sebagai pelumas mata
serta menggantikan cairan mata yang hilang (Sullivan, 1996 dan Kanski,
2003).
Air mata buatan ini boleh dipakai setiap hari sebanyak 1-2 tetes
setiap 4 jam, atau bahkan dengan adanya kemasan air mata buatan yang
non preservative (tanpa bahan pengawet), air mata buatan ini boleh
dipakai sesering mungkin sampai beberapa kali dalam satu jam, ujarnya
(Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
Cara lain untuk menjaga kelembaban permukaan mata ialah
dengan menggunakan humidifier di saat cuaca kering dan kaca mata
pelindung di saat berada pada kondisi berangin. Hal-hal yang
meningkatkan kekeringan seperti asap rokok dan cuaca panas harus
dihindari (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).
Penderita sindrom mata kering pada fase awal mungkin hanya
memerlukan tetes air mata buatan untuk mengurangi gejala yang
19
penyakit dan ketika kekebalan tubuh rusak maka biasanya akan terjadi
penyerangan balik (counter attack). Dan kebanyakan faktor genetik atau
keturunan yang menjadi penyebab penyakit autoimun ini ( Kurien, 2005).
2.4.3 Mekanisme Autoimun
A. PENATALAKSANAAN MEDIS
Banyak orang yang dapat mengatasi mata kering dan mulut kering yang
terkait dengan sindrom Sjogren dengan menggunakan obat tetes mata yang
dijual bebas dan minum air lebih sering. Tetapi beberapa orang mungkin
membutuhkan resep obat dari dokter, atau bahkan operasi (Sumariyono,
2008).
B. PENGOBATAN
a. Obat-obatan
Tergantung pada gejala yang terjadi pada pasien, obat yang biasa diberikan
oleh dokter, antara lain:
1. Obat untuk meningkatkan produksi air liur
22