Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

SISTEM GASTRIC JUICE


A. Latar belakang
Enzim merupakan suatu zat protein dalam tubuh kita, salah satunya Enzim
pencernaan (dalam bahasa inggris gastric juice)adalah sejenis protein yang berfungsi
mempercepat atau memperlambat proses pencernaan dalam tubuh manusia. Suatu reaksi
kimia yang melibatkan enzim, pada awalnya akan membentuk suatu sari pati, yang
selanjutnya akan diubah menjadi jenis molekul lain yang berbeda.
Enzim sudah dikenal sejak dahulu. Para ahli biologi sudah mengenal sejenis
enzim yang diketahui mempercepat proses pencernaan daging dalam perut manusia
sekitar abad ke-18. Selanjutnya abad ke-19, Louis Pasteur mengenalinya pula saat ia
mengetahui bahwa gula dapat berubah menjadi alkohol.
Barulah pada 1877, William Kuhne menyatakan zat kimia yang mempercepat
proses pencernaan tersebut dengan nama enzim. Sedangkan, tahun 1907 Edouard
Buchner memperoleh penghargaan nobel untuk penelitiannya dalam menemukan enzim
pada fermentasi sukrose (sejenis zat gula).

B. Rumusan masalah.
1. Apakah pengertian enzim pencernaan?
2. Bagaimanakah peran enzim pencernaan dari mulut sampai dengan rectum?
3. Apakah penyakit yang muncul bila enzim tersebut terganggu?
4. Bagaimanakah penatalaksanaan secara umum (medi dan keperawatan)

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian enzim
2. Mengetahui jenis enzim, letak dan fungsinya

BAB II
PEMBAHASAN
1
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas sluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim
yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati(hepar), dan pankreas, usus.
Berikut ini akan dibahas satu persatu tentang kelenjar-kelenjar tersebut termasuk fungsi
dari enzim dan penyakit yang kemungkina muncul bila terjadi gangguan.

GAMBAR SISTEM GASTRIC JUICE

1. ANATOMY DAN FISIOLOGI SISTEM GASTRIC JUICE


A. MULUT
Di dalam rongga mulut terdapat kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar
eksokrin yang berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut.
Kelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari
cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
Menurut struktur anatomis dan letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua
kelompok besar yairu kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor. Kelenjar
saliva mayor dan minor menghasilkan saliva yang berbeda-beda menurut

2
rangsangan yang diterimanya. Rangsangan ini dapat berupa rangsangan mekanis
(mastikasi), kimiawi (manis, asam, asin dan pahit), neural, psikis (emosi dan
stress), dan rangsangan sakit. Besarnya sekresi saliva normal yang dihasilkan oleh
semua kelenjar ini kira-kira 1-1,5 liter per hari.

1. KELENJAR SALIVA MAYOR


Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui
berpasang–pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat
panjang. Kelenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan
sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. Menurut struktur
anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu
parotis, submandibularis dan sublingualis. Masing–masing kelenjar mayor ini
menghasilkan sekret yang berbeda–beda sesuai rangsangan yang diterimanya.
Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis (25%), submandibularis
(70%), dan sublingualis (5%).
a) KELENJAR PAROTIS

Anatomi:
- Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva
lainnya.
- Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak
antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas
ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan mencapai dasar dari
muskulus masseter.
- Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus
Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus
oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas.
- Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous
dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena
retromandibular dan nervus fasialis yang menembus dan melalui kelenjar
ini.
Fisiologi:
- Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air
yaitu serous.
- Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.
b) KELENJAR SUBMANDIBULARIS
Anatomi:
- Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang
dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.
- Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat
dengan kelenjar ini.
- Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula
dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak
di permukaan muskulus mylohyoid.
3
- Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang
bermuara di ujung lidah.

Fisiologi:
- Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan
ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah yang padat).
- Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang
memproduksi air liur terbanyak.
- Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar submandibularis.
c) KELENJAR SUBLINGUAL
Anatomi:
- Kelenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid
merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar–kelenjar mayor lainnya.
- Duktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bhartolin
yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus
yang berjumlah 8-20 buah.
- Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya.

Fisiologi:
- Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan
konsistensinya kental.
- Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis.

2. KELENJAR SALIVA MINOR


Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang
terletak di dalam mukosa atau submukosa. Kelenjar minor hanya
menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam. Kelenjar-kelenjar ini
diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang menemukannya.

4
Kelenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga
mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus
pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain kelenjar saliva
minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor,
kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous
kecuali kelenjar lingual tipe Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH
antara 6,0-7,4 sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.

1) Kelenjar Glossoplatinal

Lokasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan


glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual
ke kelenjar yang ada di palatum molle.

2) Kelenjar Labial.
Kelenjar ini terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada midline
dan memiliki banyak duktus.
3) Kelenjar Bukal.

Kelenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar
labial.

4) Kelenjar platinal.
Kelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle.
Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous
yang padat.
5) Kelenjar Lingual.
Kelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :

 Kelenjar anterior lingual


Lokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.

 Kelenjar lingual Van Ebner


Kelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.

 Kelenjar posterior lingual


Dapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan dengan tonsil.
Didalam rongga mulut terdapat Enzim Ptialin (amylase) berfungsi untuk
mengubah amilum atau zat tepung menjadi glukosa sebagai bahan dasar energy manusia.

B. LAMBUNG
Gaster merupakan bagian dari traktus gastrointestinal pertama yang
berada di intraabdominal, terletak diantara esophagus dan duodenum. Terletak
pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium kiri, berbentuk
melengkung seperti huruf “J” dengan mempunyai pariesanterior (superior) dan
pariesposterior (inferior). Seluruh organ lambung terdapat di dalam rongga
peritoneum dan ditutupi oleh omentum.
5
11
Gambar1. Pembagian daerah anatomi gaster
Gaster terbagi atas 5 daerah secara anatomik (gambar 1.), yaitu : pars
cardiaca,bagian gaster yang berhubungan dengan esofagus dimana di dalamnya
terdapat ostium cardiacum. Fundus gaster, bagian yang berbentuk seperti kubah
yang berlokasi pada bagian kiri dari kardia dan meluas ke superior melebihi
tinggi pada bagian gastroesofageal junction. Korpus gaster, merupakan 2/3
bagian dari lambung dan berada dibawah fundus sampai ke bagian paling bawah
yang melengkung ke kanan membentuk huruf „L‟. Parspilori, terdiri dari dua
bangunan yaitu anthrum pyloricum dan pylorus. Didalam antrum pyloricum
terdapat canalis pyloricus dan di dalam pylorus terdapat ostiumpyloricum yang
dikelilingi M.sphincterpyloricus. Dari luar M.sphincterpylorus ini ditandai
adanya V.prepylorica(Mayo).

Fisiologi gaster

Gaster merupakan organ yang berfungsi sebagai reservoar, alat untuk


mencerna makanan secara mekanik, dan kimiawi. Makanan yang ditelan
mengalami homogenisasi lebih lanjut oleh kontraksi otot dinding gaster, dan
secara kimiawi diolah oleh asam dan enzim yang disekresi oleh mukosa
lambung. Saat makanan sudah menjadi kental, sedikit demi sedikit
mendesak masuk kedalam duodenum.

Enzim yang dihasilkan lambung pada saat proses kimiawi adalah

1. Enzim Pepsin
Fungsinya adalah untuk membantu memecah protein menjadi pepton.
Jika ada makanan yang memiliki kandungan protein, akan di cerna dan di
bantu proses pencernaannya oleh enzim pepsin. Tujuannya adalah berguna
untuk mengubahnya menjadi pepton, yakni merupakan senyawa protein yang
memiliki ikatan lebih sederhana (Sari, 2015).

2. Enzim Renin
Fungsinya adalah membantu tubuh untuk mencerna makanan yang berasal
dari protein susu menjadi kasein. Dalam susu terdapat beberapa zat makanan
yang berbeda susunan dan ikatan proteinnya. Focus utama dari enzim rennin
ini adalah membantu pengolahan kaseinogen atau protein susu di ubah
menjadi bentuk yang sederhana, yakni menjadi kasein. Bahan protein dari
6
susu ini tidak serta merta di ubah saja. Namun juga di bantu dalam
penyimpanannya, yakni dengan cara di endapkan menjadi kasein susu (Sari,
2015).

3. Enzim Lipase
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit.

Sekret yang bukan enzim yang dihasilkan oleh lambung adalah

1. HCL (Asam klorida)


Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat
memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH
1-3). Asam Iambung ini dapat membantumembunuh mikroba pathogen
vang masuk bersama makanan ke dalam lambung. Mengaktifkan kerja
enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim
pepsin.Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus
yang berhubungan dengan duodenum.Merangsang pengeluaran getah
usus.

2. Gastrin
Adalah hormon peptida yang merangsang sekresi asam lambung
(HCl) oleh sel-sel parietal lambung dan membantu dalam pergerakan
lambung.

Proses pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam,


tergantung pada jenis makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih
lama di dalam lambung.Sedangkan makanan yang banyak mengandung protein
dan karbohidrat hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam
lambung tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan,akan tetapi terjadi penyerapan
air, mineral, alkohol, dan obat - obatan.

7
C. PANKREAS

Meskipun tidak secara langsung mengolah makanan, tetapi enzim-enzim yang


berasal dari produksi pankreas memainkan peranan penting. Enzim ini bekerja dalam
lingkungan yang basa. Terdiri dari 3 jenis enzim yaitu enzim amylase, enzim lipase
steapsin, serta enzim tripsin.

1.Enzim Amilase
Enzim amilase – Seperti pada organ mulut tadi, enzim amilase ini adalah produk
dari pancreas. Sehingga baik bekerja di mana pun, mempunyai fungsi yang sama. Yaitu
dengan mengubah amilum menjadi bentuk yang sederhana seperti maltose maupun
glukosa. Bahasa sederhananya yaitu mengubah polisakarida atau ikatan gula yang
kompleks menjadi glukosa dengan ikatan yang lebih sederhana.

2. Enzim Lipase Steapsin


Enzim Lipase steapsin – Selanjutnya ada enzim lipase steapsin yang membantu
dapat untuk pengolahan makanan di dalam pemrosesan di usus. Fungsi dari enzim Lipase
steapsin adalah untuk membantu mengemulsikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Keadaan lemak yang seperti ini akan lebih mudah sekali di serap khasiatnya oleh tubuh.

Sebabnya yaitu bentuk lemak sudah lebih sederhana. Lemak yang sudah di serap
ini akan dapat berubah bentuk menjadi energi. Jika energi yang telah di gunakan sudah
memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lain. Misalnya
yaitu dalam bentuk glukogen yang di simpan di bawah bagian bagian kulit.

3. Enzim Tripsin
Enzim tripsin – Lanjutan dari enzim yang sudah bekerja baik di dalam lambung,
yaitu enzim pepton. Fungsi utamanya dari enzim tripsin adalah untuk membantu makanan
8
yang akan diproses di dalam tubuh yang sudah di olah menjadi pepton (ikatan protein
yang lebih sederhana) menjadi polipeptida atau biasa di kenal dengan nama asam amino.
Nah dari asam amino ini protein sudah berubah ikatan dan juga structural yang lebih
sederhana lagi.

4. Enzim Kimotripsin
Enzim kimotripsin adalah Enzim mempunyai manfaat yang hampir sama dengan
enzim tripsin ini sendiri. Yaitu untuk membantu dan mengubah protein menjadi asam
amino atau protein dalam bentuk yang lebih sederhana.

5. Enzim DNAase
Enzim DNAase adalah salah satu jenis enzim yang berperan dalam sistem protein
tubuh yang sifatnya genetis. Enzim DNAase adalah enzim yang berguna untuk mengubah
DNA menjadi nukleotida. Hanya pada DNA lah enzim ini dapat bekerja.

6. Enzim RNAase
Enzim RNAase adalah jenis enzim yang Mirip dengan enzim DNAase, enzi
RNAase hanya bekerja pada substrat RNA saja. Salah satu fungsi dari Enzim RNAase
adalah mengubah substrat RNA yang ada menjadi nukleotida. Hanya pada zat RNA saja
enzim ini dapat bekerja dengan baik.

7. Enzim disakarase
Enzim disakarase – Di namakan dengan enzim disakarase karena enzim ini dapat
memecah dua molekul ikatan disakarida menjadi bentuk sakarida yang lebih sederhana
atau satu ikatan saja. Enzim disakarida ini di bagi menjadi 3 bentuk. Antaranya yaitu:

 Enzim disakarida maltase adalah enzim yang terdapat pada enzim disakarida
maltase untuk membantu maltose menjadi glukosa dan glukosa atau dua glukosa.
 Enzim disakarida sukrase adalah enzim yang membantu sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa. Pada umumnya enzim ini berguna untuk memecah gula yang
terdapat pada buah buahan atau di sebut dengan gula buah
 Enzim disakarida lactase adalah enzim yang membantu laktosa untuk mengubah
bentuk menjadi glukosa dan galaktosa dan glukosa. Gula yang termasuk dalam
komponen galaktosa ini pada umumnya terdapat pada gula susu atau biasa di
kenal dengan gula laktosa.
D. USUS
Usus – Ketika makanan yang sudah dimakan oleh manusia sudah memasuki zona usus
manusia, maka sesungguhnya makanan sudah masuk ke dalam lingkungan basa. Sebab
bagian usus manusia mempunyai derajat keasaman lebih dari 7. Beberapa pakar telah
menyebutkan bahwa angka 10 menjadi angka ph pada lingkungan ini.

9
Sama seperti dengan beberapa organ yang sudah kami sebutkan tadi, bahwa di sini malah
lebih kompleks dalam memecahkan makanan dan juga memprosesnya menjadi lebih
sederhana.

a. Enzim Enterokinase
Enzim enterokinase adalah salah satu Enzim ini menjadi enzim yang istimewa. Sebab
secara khusus yang telah membantu untuk mengubah tripsinogen (salah satu jenis dari
protein) menjadi bentuk tripsin. Sama dengan yang ada pada pancreas tadi.

Memang sebenarnya dari enzim enterokinase lah yang membantu untuk


mengaktivkan kerja dari enzim tripsin yang ada di pancreas tadi. Inilah mengapa ia di
sebut dengan agen khusus.

b. Enzim maltase
Enzim maltase adalah enzim yang menjadi kisah kelanjutan dalam pengolahan dan
pemrosesan bahan makanan yang ada di dalam pancreas. Yaitu membantu untuk
mengubah bentuk maltose menjadi bentuk glukosa.

Tadi sudah di jelaskan di dalam pancreas fungsi dari enzim amylase yang dapat
berguna untuk membantu mengubah amilum menjadi maltose. Nah jadi dari enzim
maltase ini melanjutkan kinerja enzim ini agar bahan makanan yang pada awalnya dari
amilum berubah menjadi bentuk yang sederhana, yaitu menjadi glukosa.

c. Enzim lactase
Enzim lactase – Sedangkan dari enzim lactase ini mempunyai kinerja yang sedikit
mirip dengan enzim rennin. Yaitu menjadi enzim special pengolah dari bahan dasar
makanan susu. Jika enzim rennin tadi lebih berperan dalam pengolahan protein susu,
berbeda dengan enzim lactase ini yang berperan dalam pengolahan gula

Fungsi dari enzim lactase adalah untuk mengubah laktosa atau biasa di kenal dengan
gula susu menjadi bentuk lebih sederhana dan sama seperti gula gula lainnya yaitu
glukosa dan galaktosa. Nah dari gula inilah yang dapat di serap oleh tubuh. Kemudian
bisa di gunakan oleh tubuh, di serap dan juga berguna sebagai sumber energi untuk
melakukan aktivitas.

d. Enzim sukrase
Enzim sukrase – Selain bahan makanan yang berasal dari susu, masih ada bahan
makanan yang di istimewakan lagi. Salah satunya yaitu buah buahan. Jadi dalam buah
terdapat zat gula yang biasa dinamakan dengan sukrosa. Nah pengolahannya juga
berbeda pada gula gula lainnya. Yaitu menggunakan enzim sucrose.

Fungsi enzim sukrase adalah mengubah sukrosa (gula buah buahan) menjadi
glukosa dan fruktosa atau gula yang lebih sederhana. Gula yang lebih sederhana inilah

10
yang kemudian di serap oleh tubuh, dan di metabolisme agar bisa di gunakan oleh
tubuh.

e. Enzim peptidase
Enzim peptidase adalah Enzim ini bekerja dalam lingkungan protein. Yaitu dengan
mengubah polipeptida atau biasa di kenal dengan protein ikatan rangkap dan kompleks
menjadi asam amino. Jika bahan sudah menjadi asam amino, maka pengolahan protein
ini juga akan semakin mudah.

Setelah itu akan berguna untuk membantu memperbaiki sel yang rusak,
menggantinya dengan kualitas sel yang lebih baik. Sehingga tubuh anda juga akan lebih
sehat.

f. Enzim lipase usus


Enzim lipase usus – Sifat dari enzim ini adalah untuk membantu mengubah lemak
yang masih dalam bentuk makro molekul menjadi molekul yang lebih sederhana atau
asam lemak dan juga gliserol. Enzim lipase ini sama seperti dengan enzim lipase yang
ada di dalam pancreas.

Hanya saja letaknya berada di dalam usus, yang berada di lingkungan basa tersebut.
Makanan yang masuk ke dalam usus, yang mengandung zat lemak akan di emulsikan,
di proses, dan juga di olah dengan bantuan enzim lipase usus ini.

g. Enzim Erepsin atau Dipeptidase


Enzim erepsin atau dipeptidase adalah enzim yang sangat baik untuk membantu
bahan makanan di rubah menjadi sederhana. Yaitu dengan cara mengubah dipeptida
atau biasa disebut dengan pepton (protein ikatan kompleks) menjadi asam amino yang
memiliki kandungan lebih sederhana.

Asam amino ini mempunyai bentuk yang lebih mudah di cerna oleh tubuh, sehingga
akan mudah di serap dan di berdaya gunakan. Dari asam amino inilah yang dapat
membantu tubuh untuk memperbaiki sel tubuh menjadi lebih baik bentuknya.

h. Enzim disakarase
Enzim disakarase – Sedangkan enzim ini mempunyai fungsi yang lebih berada
dalam ranah karbohidrat dan zat gula. Fungsi enzim disakarase adalah untuk mengubah
disakarida atau zat gula yang masih memiliki ikatan ganda menjadi gula yang memiliki
ikatan tunggal atau biasa di sebut dengan nama monosakarida.

Dengan bentuk sakarida yang lebih sederhana, karbohidrat akan lebih mudah sekali
di cerna dan di serap oleh tubuh. Keadaan ini akan menguntungkan tubuh pada saat
melakukan metabolisme.

i. Enzim nuclease
11
Enzim nuclease adalah enzim yang bekerja di dalam sistem kromosom manusia.
Pada bagian enzim ini yang menjadi substrata atau sasaran untuk di ubah menjadi
bentuk yang lebih sederhana adalah DNA dan juga RNA. Kemudian di bentuk menjadi
gula dan juga basa asam nukleat

E. HATI(EMPDU)
Hati (empedu) – Hati manusia yang di maksudkan di sini yaitu perasaan, atau nurani
seseorang. Namun hati sebagai organ yang dapat membantu proses pencernaan manusia. Hati
adalah bentuk organ kecil yang ada di sebelah kanan. Salah satu fungsi hati adalah untuk
membantu mengemulsikan lemak. Bagaimana caranya? Dengan mengeluarkan cairan
empedu.

Di dalam hati juga dapat mengeluarkan birilubin dan biribilin. Zat ini lah yang nantinya
akan mampu memberikan warna kuning pada feses atau tinja. Iniah alasan mengapa hasil
ekskresi yang di keluarkan melalui dubur mempunyai warna kuning.

2. PENGKAJIAN
A. Focus anamnesa
Riwayat penyakit yang diderita
Riwayat keturunan pada (penyakit menurun)
Riwayat gaya hidup yang kurang sehat (merokok,alcohol)
Riwayat pola makan yang salah.
B. Focus pemeriksaan fisik
Dengan inspeksi, palpasi, perskusi dan auskultasi
Pada rongga mulut yang harus difokus kan adalah :

 Sensasi rasa aneh dalam mulut


 Mulut kering

 Mulut sakit

 Wajah membengkak

 Kesulitan membuka mulut

Pada lambung yang harus di fokuskan adanya nyeri tekan pada daerah epigastrium,
adanya rabaan massa pada daerah epigastrium.

C. Fokus Pemeriksaan Penunjang

12
Tes Diagnostik Penyakit GERD

Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi adanya penyakit GERD adalah sebagai berikut:

 Prosedur endoskopi, dilakukan dengan cara memasukkan sebuah tabung fleksibel


beserta kamera kecil ke dalam kerongkongan. Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk
mengambil sampel jaringan (biopsi) guna mendeteksi kondisi barret esophagus.
 Esophageal manometry, dilakukan dengan cara memasukkan tabung flekibel ke dalam
kerongkongan guna mengukur kekuatan otot kerongkongan.

 Pengukuran PH esofagus, dilakukan dengan cara memasukkan monitor ke dalam


kerongkongan guna mengetahui kapan asam lambung naik kembali melewati
kerongkongan.

 X-ray atau rontgen bagian atas sistem pencernaan, agar dokter dapat melihat
gambaran keseluruhan mengenai kondisi kerongkongan, lambung, dan usus bagian
atas.

 Endoskopi

Pada endoskopi (gastroskopi), selang kecil berkamera akan dimasukkan


melalui kerongkongan, untuk melihat kondisi di dalam lambung. Jika
diperlukan, dokter gastroenterologi akan mengambil sampel jaringan lambung untuk
diperiksa di laboratorium.

 Tes laboratorium
Setelah luka terlihat melalui endoskopi, dokter akan memeriksa keberadaan
bakteri H. pylori melalui urea breath test dengan menganalisis hembusan udara
pernapasan, atau dengan memeriksa sampel darah dan feses pasien.
Selain kedua pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan foto Rontgen.
Sebelum pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk meminum cairan barium terlebih
dahulu. Cairan tersebut akan menampilkan gambaran saluran pencernaan dengan
lebih jelas.

3. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANATOMY


GASTRIC JUICE

A. PENYAKIT PADA KELENJAR LUDAH

1. Sialolithuasis

13
Ini adalah penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran kecil.
Hal ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah, sehingga
memerlukan tindakan penangkatan endapan kalsium tersebut.

Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit,
atau pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti obat antihistamin, obat
hipertensi, dan obat psikiatri. Meskipun cenderung tidak menimbulkan gejala, namun
gangguan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan memicu infeksi sialadenitis.

2. Sialadenitis

Adalah infeksi bakteri yang berada di dalam mulut dan lebih umum dialami
oleh lansia dan bayi baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri
bagian mulut yang terinfeksi, dan berlanjut dengan adanya nanah dan gejala demam.

Jenis infeksi ini memerlukan penanganan dini sejak gejala pertama dengan
mengonsumsi antibiotik. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi akan lebih sulit untuk
disembuhkan dan bertambah parah, terutama pada individu yang mengalami
penurunan sistem imun.

3. Infeksi virus

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus sistemik dari bagian tubuh
tertentu yang menyerang kelenjar ludah. Tanda umum dari infeksi virus adalah
pembengkakan pada wajah dan kesulitan makan. Penderita juga dapat mengalami
demam, nyeri otot dan persendian.

Bentuk infeksi virus yang sering terjadi pada kelenjar ludah adalah gondongan
(parotitis). Pada umumnya, infeksi virus dapat membaik dengan sendirinya seiring
perbaikan daya tahan tubuh individu.

4. Kista

Tumbuhnya kantung berisi cairan pada kelenjar ludah dapat dipicu oleh
trauma akibat kecelakaan, pembengkakan sialolithuasis, atau merupakan
tumbuh tumor. Namun pada bayi, kista dapat tumbuh pada kelenjar saliva parotid
yang merupakan pertanda adanya gangguan perkembangan telinga sebelum
dilahirkan. Kista dapat hilang dan mengalami perbaikan dengan sendirinya, atau dapat
diangkat tanpa komplikasi yang berarti.

5. Tumor jinak dan ganas

Tumor pada umumnya tumbuh pada kelenjar saliva parotid, dengan gejala
berupa benjolan yang cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Tumor kelenjar
parotid pada umumnya disebabkan oleh merokok dan paparan radiasi di sekitar wajah.
14
Tumor ini juga bersifat jinak dengan pertumbuhan yang lambat. Namun, walaupun
jarang, tumor dapat berkembang menjadi kanker sehingga memerlukan tindakan
operasi.

Kanker pada kelenjar saliva dapat dipicu oleh merokok, radiasi, dan juga
sindrom Sjogren.

6. Sialadenosis

Berupa pembengkakan terutama pada kelenjar saliva parotid, tanpa tanda


peradangan, infeksi, maupun tumor. Penyebab spesifik tidak diketahui, namun
kondisi diabetes dan kebiasaan konsumsi alkohol dapat memicu masalah serupa.

7. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan


autoimun, di mana sistem imun sel darah putih menyerang kelenjar yang berada pada
wajah, salah satunya kelenjar ludah. Sindrom ini lebih banyak dialami oleh
perempuan dengan kondisi autoimun seperti lupus pada usia dewasa.

Beberapa tanda jika seseorang mengalami sindrom Sjogren yaitu:

 Mulut dan mata terasa kering


 Gigi keropos

 Nyeri pada mulut

 Nyeri dan pembengkakan sendi

 Batuk kering

 Kelelahan

 Pembengkakan dan infeksi kelenjar saliva berulang

B. PENYAKIT PADA LAMBUNG

1. GERD
Gastroesophageal reflux disease atau yang disebut GERD adalah kondisi ketika asam
lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Akibatnya, timbul rasa seolah
terbakar di dada dan kerongkongan, karena lapisan kerongkongan tersebut mengalami
iritasi. Gejala utama dari penyakit ini timbul ketika asam lambung yang seharusnya tetap
berada di sistem pencernaan, justru naik kembali ke atas. Alhasil, asam lambung tersebut
akan melewati katup kerongkongan yang terbuka. Kondisi tersebutlah yang kemudian
akan membuat kebanyakan orang merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn). Sensasi
seperti terbakar atau heartburn akibat GERD adalah munculnya rasa panas atau tidak
nyaman di bagian belakang tulang dada. Hal ini biasanya bisa semakin memburuk ketika
Anda selesai makan, sedang berbaring atau membungkuk.
15
2. TUKAK LAMBUNG
Tuak lambung adalah luka pada lambung yang menyebabkan keluhan sakit maag.
Selain di lambung, luka tersebut dapat terbentuk di usus 12 jari atau di bagian bawah
kerongkongan.Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan oleh infeksi
bakteri H. pylori atau karena konsumsi obat pereda nyeri yang berlebihan. Pada
kasus yang jarang terjadi, tukak lambung juga dapat disebabkan oleh tumor di
lambung, atau komplikasi dari radioterapi.
3. GASTRITIS
Gastritis atau peradangan lambung ini terjadi karena rusaknya lapisan
pelindung dinding lambung. Untuk diketahui, dinding lambung terdiri dari
susunan jaringan kelenjar. Kelenjar ini menghasilkan enzim pencernaan dan asam
lambung. Tak hanya itu, dinding lambung juga dilindungi oleh lapisan (mukus)
agar terhindar dari kerusakan akibat enzim pencernaan dan asam lambung
tersebut. Jika lapisan mukus rusak, maka terjadilah peradangan atau gastritis.

4. DYSPEPSIA
Dispepsiayang kita kenal sebagai maag ini adalah kumpulan gejala yang
muncul dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas atau dada.
Dispepsia biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau
minuman.

5. KANKER LAMBUNG
Dari semua macam-macam penyakit lambung yang ada, jenis penyakit
lambung yang satu ini seprtinya yang paling berbahaya. Ya, ternyata sel kanker
juga bisa menyerang lambung. Sel kanker tersebutu berkembang di lapisan
lambung. Kendati tingkat pertumbuhan sel kanker tergolong lambat dan
membutuhkan waktu bertahun-tahun, tetap saja hal ini perlu ditangani sedini dan
sesegera mungkin agar tidak berakibat fatal.
6. GASTROPARESIS
Penyakit ini menyebabkan lambung lambat dalam mencerna makanan.
Gangguan fungsi lambung ini terjadi ketika otot-otot pada dinding lambung
tidak bekerja sebagaimana mestinya. Secara garis besar, gastroparesis adalah
penyakit lambung yang terkait dengan gangguan saraf lambung. Gastroparesis
adalah suatu kondisi di mana gerakan spontan otot-otot lambung tidak berfungsi
secara normal, sehingga mengakibatkan kelumpuhan lambung yang membuat
makanan lama dicerna. Hal ini disebabkan karena lambung tidak mampu
berkontraksi untuk memindahkan makanan ke dalam usus halus.Gastroparesis
dapat terjadi ketika saraf vagus rusak dan otot-otot perut dan usus tidak
berfungsi dengan benar. Makanan menjadi bergerak lambat atau bahkan dapat
berhenti.
7. GASTROENTERITIS
Gastroenteritis sering disebut juga sebagai flu lambung. Gastroenteritis
adalah penyakit gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis
sering disebut virus perut dan flu lambung. Meski demikian, penyakit ini tidak

16
terkait dengan influenza.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus
dan mengakibatkan lambung mengalami peradangan. Pada anak-anak,
gastroenteritis terjadi akibat infeksi norovirus dan rotovirus. Sementara pada
orang dewasa, flu lambung ini terjadi karena adanya infeksi bakteri
campylobacter.
C. PENYAKIT PADA PANKREAS
Penyakit pada pankreas yaitu pankreastitis, kanker pankreas
D. PENYAKIT PADA USUS
Radang usus,kanker usus
E. PENYAKIT PADA HATI
Batu empedu

4. PENATALAKSANAAN SECARA UMUM (MEDIS DAN


KEPERAWATAN)
A. Parotitis.

Tidak ada obat khusus untuk gondongan atau parotitis. Umumnya, parotitis
dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari dua minggu, sehingga
pengobatan penyakit ini hanya difokuskan pada meringankan gejala dan keluhan yang
terjadi. Untuk meredakan nyeri dan demam, Anda dapat mengonsumsi obat pereda
nyeri dan penurun demam, seperti paracetamol. Aspirin, yang merupakan obat
penurun demam, tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang mengalami parotitis,
karena bisa menyebabkan sindrom Reye yang dapat mengakibatkan gagal hati dan
kematian.

Selain memberikan paracetamol, Anda juga dapat melakukan beberapa hal-hal berikut
untuk mempercepat proses pemulihan:

 Istirahat yang cukup.


 Perbanyak minum air putih, untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat
demam.

 Hindari makanan yang mengharuskan banyak mengunyah. Ganti dengan


makanan yang bertekstur lembut, seperti oatmeal atau bubur.

 Hindari makanan dan minuman asam, karena dapat merangsang rasa sakit
pada kelenjar parotis.

 Kompres dengan air hangat atau air dingin bagian yang mengalami
pembengkakan akibat parotitis, untuk membantu meringankan rasa sakit.

Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis akibat parotitis, segera


konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Biasanya dokter akan
memberikan obat-obatan antinyeri dengan dosis yang lebih kuat untuk meringankan
gejalanya.

B. Sialolithuasis
17
Pengobatan sialolithiasis tergantung dari penyakit/kondisi kesehatan yang
mendasarinya dan tingkat keparahannya. Misalnya, sialolithiasis yang disebabkan
oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik.

Jika Anda memiliki kista atau tumor di kelenjar liur, dokter dapat menganjurkan
Anda menjalani bedah untuk mengangkatnya. Tumor yang bersifat kanker dapat
diobati dengan radioterapi. Terapi radiasi dapat menyebabkan mulut kering, yang
dapat membuat Anda tidak nyaman dan mengganggu pencernaa, Dokter akan
menyarankan Anda untuk lebih banyak minum air putih dan menghindari makanan
bergaram.

C. Sialadenitis

Dengan pemberian antibiotika dan istirahat yang cukup

D. Kista

Dengan pembedahan

E. Tumor jinak dan ganas

Pembedahan

TATALAKSANA MEDIS PADA LAMBUNG

1. Antasida

Obat ini berguna untuk menetralisir asam yang ada di perut dengan bantuan bahan
kimia alkali. Ambil contohnya seperti Mylanta, Rolaids, dan Tums, yang bisa membantu
meredakan gejala GERD dalam waktu singkat. Akan tetapi, mengonsumsi obat antasida saja
tidak cukup ampuh untuk memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung.
Jika terlalu sering minum obat-obatan jenis antasida, bisa menimbulkan efek samping berupa
diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

2. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam

Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H2-receptor blocker, seperti:

 cimetidine (Tagamet HB)


 famotidine (Pepcid AC)
 nizatidine (Axid AR)
 ranitidine (Zantac)

Kesemua obat-obatan untuk mengatasi gejala GERD tersebut bertujuan untuk mencegah serta
menghambat seksresi asam lambung.

18
Kerja H-2 receptor blocker memang tidak secepat obat antasida. Namun, H-2 receptor
blocker bisa membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama,
yakni hingga 12 jam.

3. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam dan mengobati kerongkongan

Penghambat pompa proton (PPI) masuk ke dalam golongan obat yang bertugas sebagai
penghambat produksi asam, sekaligus memulihkan kondisi kerongkongan. Sebab tidak
menutup kemungkinan, kerongkongan akan mengalami iritasi akibat GERD.

Obat PPI untuk mengatasi GERD adalah jenis obat penghambat produksi asam yang jauh
lebih kuat ketimbang H-2 receptor blocker. Bukan hanya itu, obat PPI juga memberikan
waktu penyembuhan yang lebih cepat bagi jaringan kerongkongan yang bermasalah.

Obat PPI yang dijual bebas meliputi lansoprazole (Prevacid 24 HR) dan omeprazole (Prilosec
OTC, Zegerid OTC).

Di samping obat-obatan yang dijual bebas, dokter juga bisa memberikan obat-obatan resep
untuk membantu mengobati GERD, seperti:

1). Obat H-2 receptor blocker dengan resep

Jenis obat-obatan ini meliputi famotidine (Pepcid), nizatidine dan ranitidine (Zantac), tapi
yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Obat-obatan ini umumnya tidak masalah
untuk digunakan selama jangka waktu tertentu.

Akan tetapi, dalam penggunaan dalam jangka panjang bisa berisiko mengakibatkan
kekurangan vitamin B12 dan patah tulang.

2). Penghambat pompa proton (PPI) dengan resep

Jenis obat-obatan ini termasuk esomeprazole (Nexium), lansoprazole


(Prevacid), omeprazole (Prilosec, Zegerid), pantoprazole (Protonix), rabeprazole (Aciphex)
dan dexlansoprazole (Dexilant). Sebenarnya obat-obatan PPI dengan resep ini bisa diterima
dengan baik oleh tubuh.

Hanya saja, tetap ada risiko munculnya efek samping berupa diare, sakit kepala, mual,
kekurangan vitamin B12, hingga kemungkinan patah tulang pinggul.

3). Obat untuk memperkuat katup (sfringter) kerongkongan

Obat baclofen dapat membantu meredakan gejala GERD, dengan cara mengurangi frekuensi
terbukanya katup kerongkongan bagian bawah. Obat ini bisa menimbulkan efek samping
berupa kelelahan dan mual.

19
Penting untuk diingat bahwa obat-obatan resep maupun yang dijual bebas untuk mengatasi
GERD, dapat menimbulkan satu atau lebih efek samping. Cari tahu lebih lanjut tentang obat-
obatan yang tersedia untuk mengobati GERD.

Pilihan pengobatan GERD selain minum obatyaitu :

Tindakan operasi

Jika setelah minum beragam obat-obatan GERD tidak kunjung mengalami perubahan,
operasi adalah cara lain yang bisa ditempuh. Jenis operasi yang biasanya dilakukan untuk
mengobati GERD adalah sebagai berikut:

Fundoplication

Fundoplication dilakukan dengan cara mengikat bagian atas perut, atau bagian bawah
sfringter kerongkongan. Tujuannya untuk mengencangkan otot pada katup kerongkongan,
yang kemudian dapat mencegah naiknya asam lambung.

Jadi, tindakan ini menggunakan alat yang disebut laraskop. Alat ini punya kamera kecil di
ujungnya yang akan membantu dokter melihat kondisi organ pencernaan Anda dari dalam.
Saat menjalani operasi ini, biasanya pasien akan dibius untuk mengurangi rasa sakit.

Pemulihan pasca tindakan operasi ini umumnya cukup cepat, yaitu sekitar 1 sampai 3 hari
pasien sudah diizinkan pulang. Sementara, pasien baru boleh beraktivitas normal setelah 2
hingga 3 minggu setelah operasi, atau jika dokter telah mengizinkan.

Endoskopi

Prosedur endoskopi melibatkan jahitan untuk mengencangkan katup kerongkongan. Caranya


yakni dengan membuat luka bakar kecil yang akan membantu membuat memperkuat otot-
otot pada katup kerongkongan.

LINX

Prosedur ini melibatkan pemasangan cincin yang dililit pada bagian persimpangan antara
perut dan kerongkongan. Selanjutnya, akan muncul daya tarik magnetis yang cukup kuat
pada cincin tersebut untuk membantu memperkuat kerja katup kerongkongan agar tertutup.

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
penyakit GERD:

 Pilihlah makanan yang tepat dan sehat. Misalnya lebih banyak buah, sayuran, dan
kurangi makan makanan yang bisa memicu GERD.
 Kurangi makan gorengan, makanan berlemak, dan makanan pedas.

20
 Jangan langsung berbaring setelah makan. Sebaiknya beri jeda minimal 2-3 jam
setelah makan dan sebelum Anda tidur.

 Gunakan obat yang dianjurkan dan diresepkan oleh dokter. Baik itu obat yang dijual
bebas (OTC) maupun obat-obatan resep.

 Tinggikan posisi kepala selama tidur menggunakan bantal yang ditumpuk. Posisi
kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan sakit dada karena
kenaikan asam lambung.

 Hindari merokok.

 Hindari minum minuman beralkohol, kopi, dan teh.

 Hindari konsumsi beberapa jenis obat-obatan, seperti aspirin, karena berisiko semakin
memperburuk gejala.

Para ahli juga menyarankan agar orang yang memiliki GERD untuk:

 Menurunkan berat badannya


 Makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan

 Posisikan kepala lebih tinggi 20 sentimeter dari badan ketika berbaring

Menurut American College of Gastroenterology, beberapa penelitian telah membuktikan


bahwa perubahan gaya hidup tersebut mampu mencegah asam lambung naik ke Bismuth
subsalicylate
Obat ini berfungsi untuk melapisi dan melindungi luka dari asam lambung. Obat ini bekerja
dengan cara membunuh organisme penyebab infeksi.

Antibiotik
Antibiotik bertujuan untuk membunuh bakteri H. pylori. Contoh antibiotik yang akan
diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin, atau metronidazole.
Di samping beberapa obat di atas, dokter dapat meresepkan misoprostol dan sukralfat untuk
melindungi selaput lambung. Untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh
konsumsi OAINS secara berlebihan, pasien dianjurkan untuk menghentikan konsumsi obat
tersebut dan dokter akan memberikan alternatif obat lain.
Sementara itu, untuk membantu meredakan gejala tukak lambung, ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, yaitu:
 Memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah yang mengandung vitamin
A dan C.
 Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.

21
 Menghindari konsumsi susu.

 Mengelola stres dengan baik.

 Beristirahat yang cukup

 Membatasi konsumsi alkohol.

 Berhenti merokok

 Hindari makanan, minuman, dan kebiasaan yang dapat meningkatkan asam lambung

 Makan sedikit-sedikit tapi sering

 Makan masakan yang matang

 Cuci tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi

 Ikuti arahan dokter, jangan mengonsumsi obat tanpa resep atau berhenti minum obat
tanpa izin dokter.

TATALAKSANA KEPERAWATAN PADA GASTRIC JUICE


Masalah keperawatan yang umum muncul adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologi
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan secara aktif
akibat mual dan muntah dan penurunan intake
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi tidak adekuat.
4. Ketidakmampuan menelan berhubungan dengan terjadi kerusakan pada sistem
anatomi.
5. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kondisi fisologis ditandai dengan
susahnya berbicara
6. Risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan fungsi sfingter esophagu,dan
penurunan pengisian lambung
7. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan interprestasi yang
salah terhadap masaLah

INTERVENSI KEPERAWATAN SESUAI DENGAN DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Criteria


No Intervensi
Hasil
1 Sensori yang tidak NOC : NIC :
menyenangkan dan  Pain Level, Pain Management
pengalaman emosional yang  Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara
muncul secara aktual atau  Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
potensial kerusakan jaringan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
atau menggambarkan adanya  Mampu mengontroldan faktor presipitasi
kerusakan (Asosiasi Studi nyeri (tahu penyebab Observasi reaksi nonverbal dari

22
Nyeri Internasional): serangan nyeri, mampuketidaknyamanan
mendadak atau pelan menggunakan tehnik Gunakan teknik komunikasi terapeutik
intensitasnya dari ringan nonfarmakologi untukuntuk mengetahui pengalaman nyeri
sampai berat yang dapat mengurangi nyeri,pasien
diantisipasi dengan akhir yang mencari bantuan)  Kaji kultur yang mempengaruhi respon
dapat diprediksi dan dengan  Melaporkan bahwanyeri
durasi kurang dari 6 bulan. nyeri berkurang dengan Evaluasi pengalaman nyeri masa
menggunakan lampau
Batasan karakteristik : manajemen nyeri  Evaluasi bersama pasien dan tim
- Laporan secara verbal  Mampu mengenalikesehatan lain tentang ketidakefektifan
atau non verbal nyeri (skala, intensitas,kontrol nyeri masa lampau
- Fakta dari observasi frekuensi dan tanda Bantu pasien dan keluarga untuk
- Posisi antalgic untuk nyeri) mencari dan menemukan dukungan
menghindari nyeri  Menyatakan rasa  Kontrol lingkungan yang dapat
- Gerakan melindungi nyaman setelah nyerimempengaruhi nyeri seperti suhu
- Tingkah laku berhati-hati berkurang ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Muka topeng  Tanda vital dalam  Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Gangguan tidur (mata rentang normal  Pilih dan lakukan penanganan nyeri
sayu, tampak capek, sulit atau (farmakologi, non farmakologi dan inter
gerakan kacau, menyeringai) personal)
- Terfokus pada diri sendiri  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Fokus menyempit menentukan intervensi
(penurunan persepsi waktu,  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
kerusakan proses berpikir,  Berikan analgetik untuk mengurangi
penurunan interaksi dengan nyeri
orang dan lingkungan)  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkah laku distraksi,  Tingkatkan istirahat
contoh : jalan-jalan, menemui  Kolaborasikan dengan dokter jika ada
orang lain dan/atau aktivitas, keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
aktivitas berulang-ulang)  Monitor penerimaan pasien tentang
- Respon autonom (seperti manajemen nyeri
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan Analgesic Administration
nafas, nadi dan dilatasi pupil)  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
- Perubahan autonomic dan derajat nyeri sebelum pemberian
dalam tonus otot (mungkin obat
dalam rentang dari lemah ke  Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
kaku) dosis, dan frekuensi
- Tingkah laku ekspresif  Cek riwayat alergi
(contoh : gelisah, merintih,  Pilih analgesik yang diperlukan atau
menangis, waspada, iritabel, kombinasi dari analgesik ketika
nafas panjang/berkeluh pemberian lebih dari satu
kesah)  Tentukan pilihan analgesik tergantung
- Perubahan dalam nafsu tipe dan beratnya nyeri
makan dan minum  Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Faktor yang berhubungan :  Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk

23
Agen injuri (biologi, kimia, pengobatan nyeri secara teratur
fisik, psikologis)  Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping)

2 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :


Definisi : Penurunan cairan  Fluid balance Fluid management
intravaskuler, interstisial,  Hydration  Timbang popok/pembalut jika
dan/atau intrasellular. Ini  Nutritional Status :diperlukan
mengarah ke dehidrasi, Food and Fluid Intake  Pertahankan catatan intake dan
kehilangan cairan dengan Kriteria Hasil : output yang akurat
pengeluaran sodium  Mempertahankan  Monitor status hidrasi ( kelembaban
urine output sesuaimembran mukosa, nadi adekuat, tekanan
Batasan Karakteristik : dengan usia dan BB,darah ortostatik ), jika diperlukan
- Kelemahan BJ urine normal, HT Monitor hasil lAb yang sesuai dengan
- Haus normal retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
- Penurunan turgor kulit/lidah  Tekanan darah, nadi,urin )
- Membran mukosa/kulit suhu tubuh dalam Monitor vital sign
kering batas normal  Monitor masukan makanan / cairan
- Peningkatan denyut nadi,  Tidak ada tandadan hitung intake kalori harian
penurunan tekanan darah, tanda dehidrasi,
 Kolaborasi pemberian cairan IV
penurunan volume/tekanan Elastisitas turgor kulit
 Monitor status nutrisi
nadi baik, membran mukosa
 Berikan cairan
- Pengisian vena menurun lembab, tidak ada rasa
- Perubahan status mental haus yang berlebihan  Berikan diuretik sesuai interuksi
 Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Konsentrasi urine
 Dorong masukan oral
meningkat
- Temperatur tubuh  Berikan penggantian nesogatrik
meningkat sesuai output
- Hematokrit meninggi  Dorong keluarga untuk membantu
- Kehilangan berat badan pasien makan
seketika (kecuali pada third  Tawarkan snack ( jus buah, buah
spacing) segar )
Faktor-faktor yang  Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berhubungan: berlebih muncul meburuk
- Kehilangan volume cairan  Atur kemungkinan tranfusi
secara aktif  Persiapan untuk tranfusi
- Kegagalan mekanisme
pengaturan

24
3 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : NIC :
kurang dari kebutuhan tubuh  Nutritional Status : Nutrition Management
food and Fluid Intake  Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak Kriteria Hasil :  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
cukup untuk keperluan  Adanya peningkatan menentukan jumlah kalori dan nutrisi
metabolisme tubuh. berat badan sesuai yang dibutuhkan pasien.
dengan tujuan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Batasan karakteristik :  Berat badan ideal intake Fe
- Berat badan 20 % atau sesuai dengan tinggi  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
lebih di bawah ideal badan protein dan vitamin C
- Dilaporkan adanya intake  Mampu  Berikan substansi gula
makanan yang kurang dari mengidentifikasi  Yakinkan diet yang dimakan
RDA (Recomended Daily kebutuhan nutrisi mengandung tinggi serat untuk
Allowance)  Tidak ada tanda mencegah konstipasi
- Membran mukosa dan tanda malnutrisi  Berikan makanan yang terpilih ( sudah
konjungtiva pucat  Tidak terjadi dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Kelemahan otot yang penurunan berat badan  Ajarkan pasien bagaimana membuat
digunakan untuk yang berarti catatan makanan harian.
menelan/mengunyah  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
- Luka, inflamasi pada rongga kalori
mulut  Berikan informasi tentang kebutuhan
- Mudah merasa kenyang, nutrisi
sesaat setelah mengunyah  Kaji kemampuan pasien untuk
makanan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan makanan Nutrition Monitoring
- Dilaporkan adanya  BB pasien dalam batas normal
perubahan sensasi rasa  Monitor adanya penurunan berat badan
- Perasaan ketidakmampuan  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
untuk mengunyah makanan biasa dilakukan
- Miskonsepsi  Monitor interaksi anak atau orangtua
- Kehilangan BB dengan selama makan
makanan cukup  Monitor lingkungan selama makan
- Keengganan untuk makan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan
- Kram pada abdomen tidak selama jam makan
- Tonus otot jelek  Monitor kulit kering dan perubahan
- Nyeri abdominal dengan pigmentasi
atau tanpa patologi  Monitor turgor kulit
- Kurang berminat terhadap  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
makanan mudah patah
- Pembuluh darah kapiler  Monitor mual dan muntah
mulai rapuh  Monitor kadar albumin, total protein,
- Diare dan atau steatorrhea Hb, dan kadar Ht
- Kehilangan rambut yang  Monitor makanan kesukaan
cukup banyak (rontok)  Monitor pertumbuhan dan
- Suara usus hiperaktif perkembangan
- Kurangnya informasi,  Monitor pucat, kemerahan, dan

25
misinformasi kekeringan jaringan konjungtiva
 Monitor kalori dan intake nuntrisi
Faktor-faktor yang  Catat adanya edema, hiperemik,
berhubungan : hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
Ketidakmampuan pemasukan  Catat jika lidah berwarna magenta,
atau mencerna makanan atau scarlet
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.
4 Ketidakmampuan menelan NOC: NIC:
berhubungan dengan Setelah dilakukanSWALLOWING THERAPY
terjadi kerusakan pada asuhankperawatana 1. Memantau status hidrasi tubuh
sistemanatomi selama 2x 24 jam (misalnya intake,output, turgor kulit ,
Definition" abnormal kemampuan menelan membrane mukosa)
functioning of the swallowing pasien dapat2. Berikan perawatan mulut yang
mechanism associated with ditingkatkan, dengan diperlukan
deficit inoral' pharyngeal' or criteria hasil : 3. Konsultasikan dengan terapis dan atau
esophageal structure of Swallowing status dokter untuk secara bertahap
function 1. Kemampuan meningkatkan konsistensi makanan.
Domain 2. menelan . 4. Membantu pasien untuk menempatkan
nutrition 2. Produksi saliva makan dibelakang mulut dan sisi yang
Class 1. 3. Waktu reflek tidak terganggu (yang sakit)
ingestion menelan Enteral tube feeding
1. Masukan selang nasogastrik,
nasoduodenal,nasojejunal sesuai
prosedur.
2. Memantua untuk penempatan yang
tepat dari selang dengan memeriksa
rongga mulut, memeriksa residu
lambung,atau memdengarkan udarara
yang disuntikan sementara dan ditarik
seesuai dengan prosedur.
3. Monitor adanya bising usus setiap 4-8
jam sesuai dengan kondisi.
4. Pantau status cairan dan elektrolit
5. Konsultasikan dengan tim perawatan
kesehatan lainnya dalam memilih jenis
dan kekuatan makanan enteral.
6. Pantau adanya seensai kenyang, mual
dan muntah
7. Monitor berat badan setidaknya 3x
seminggu sesuai dengan usianya.

26
5 Gangguan komunikasi verbalNOC: NIC:
berhubungan dengan kondisiSetelah dilakukan 1. Memberika
fisologis ditandai denganasuhan keperawatan n metode alternative untuk bicara
susahnya berbicara selama 2x 24 jam (misalnya menulis tablet, berkedip
Definition : decreased, komunikasi verbal mata, papan komunikasi dengan
delayed, or absent ability to pasien dapat meningkat, gambar dan huruf, kode tangan atau
receive, process, transmit, dengan criteria hasil: gerakan lainnya, dan computer).
and/or use a system of1. Menggunakan 2. Anjurkan
sumbols bahasa berbicara pasien untuk bicara perlahan.
3. Kolaborasik
an dengan keluarga dan terapi untuk
menyusun rencana komunikasi efktif.
4.
6 Resiko Aspirasi NOC : NIC:
 Respiratory Status : Aspiration precaution
Definisi : Resiko masuknya Ventilation  Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
sekret sekret gastrointestinal ,  Aspiration control dan kemampuan menelan
oropharingeal, benda-benda  Swallowing Status  Monitor status paru
padat, atau cairan kedalam Kriteria Hasil :  Pelihara jalan nafas
tracheobronkhial  Klien dapat bernafas  Lakukan suction jika diperlukan
dengan mudah, tidak  Cek nasogastrik sebelum makan
Faktor-faktor Resiko : irama, frekuensi  Hindari makan kalau residu masih
- peningkatan tekanan pernafasan normal banyak
dalam lambung  Pasien mampu  Potong makanan kecil kecil
- selang makanan menelan, mengunyah  Haluskan obat sebelumpemberian
- situasi yang menghambat tanpa terjadi aspirasi,  Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
- elevasi tubuh bagian atas dan mampumelakukan makan
- penurunan tingkat oral hygiene
kesadaran  Jalan nafas paten,
- adanya tracheostomy mudah bernafas, tidak
atau selang endotracheal merasa tercekik dan
- keperluan pengobatan tidak ada suara nafas
- adanya kawat pada abnormal
rahang
- peningkatan residu
lambung
- menurunnya fungsi
sfingter esofagus
- gangguan menelan
- NGT
- Operasi/trauma wajah,
mulut, leher
- Batuk dan gag reflek
- Penurunan motilitas
gastrointestinal
- Lambatnya pengosongan
27
lambung

7 Kurang Pengetahuan NOC : NIC :


 Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
Definisi : process 1. Berikan penilaian tentang tingkat
Tidak adanya atau kurangnya  Kowledge : health pengetahuan pasien tentang proses
informasi kognitif sehubungan Behavior penyakit yang spesifik
dengan topic spesifik. Kriteria Hasil : 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
 Pasien dan keluarga dan bagaimana hal ini berhubungan
Batasan karakteristik : menyatakan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
memverbalisasikan adanya pemahaman tentang cara yang tepat.
masalah, ketidakakuratan penyakit, kondisi, 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
mengikuti instruksi, perilaku prognosis dan program biasa muncul pada penyakit, dengan cara
tidak sesuai. pengobatan yang tepat
 Pasien dan keluarga 4. Gambarkan proses penyakit, dengan
mampu melaksanakan cara yang tepat
Faktor yang berhubungan : prosedur yang 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
keterbatasan kognitif, dijelaskan secara benardengna cara yang tepat
interpretasi terhadap informasi  Pasien dan keluarga 6. Sediakan informasi pada pasien
yang salah, kurangnya mampu menjelaskan tentang kondisi, dengan cara yang tepat
keinginan untuk mencari kembali apa yang 7. Hindari harapan yang kosong
informasi, tidak mengetahui dijelaskan perawat/tim 8. Sediakan bagi keluarga informasi
sumber-sumber informasi. kesehatan lainnya tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi
di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

28
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Seperti itulah gambaran mengenai kinerja enzim pencernaan dalam tubuh seseorang.
Dalam tubuh, kehadiran enzim pencernaan terbukti memberikan peranan yang cukup penting
pada proses pencernaan seseorang. Keberadaannya membuat manusia dapat menikmati
nutrisi penting yang membuatnya mampu tumbuh dan berkembang.
Macam enzim yang ada dalam sistim pencernaan :
1. Enzim Ptialin

29
2. Enzim Pepsin
3. Enzim Renin
4. Enzim Lipase
5. Enzim Amilase
6. Enzim Tripsin
7. Enzim Sakrase
8. Enzim Maltase
9. Enzim Isomaltase
10. Enzim Laktase
11. Enzim Ribonuklease
12. Enzim Peptidase

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan yang professional dituntut mampu untuk mengerjakan
segala sesuatunya dengan ilmu pengetahuan, bukan menerka, mengira ataupun asal asalan
oleh karena itu kita harus selalu mengupdate ilmu dalam segala hal terutama dalam hal
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Amaliya, Oktanida. 2014. “Pengaruh Pemberian Metanil Yellow Peroral Dosis Bertingkat
selama 30 hari Terhadap Gambaran Hispatologi Gaster”. Semarang.

Amerogen AV. Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi. Alih Bahasa Rafiah
Abyono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. 1988

Atlas Anatomi Manusia Sobotta. EGC

Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5. Jakarta: Hipokrates. 1993

30
Drs. H. syaifudin, B.Ac.2002. struktur dan komponen tubuh manusia. Jakarta: widya
medika
Guyton. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 7 th. Jakarta: EGC. 1994

Geneser, Finn. Buku Teks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994.

http://www.harunyahya.com/indo/anak/images_books/images_tubuhkita/66a.jpg
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0064%20Bio%202-
5b.htm

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi5te6TyYblAhUIf30
KHSdiDlcQFjABegQIABAB&url=http%3A%2F%2Fahmadmuzaki47.blogspot.com
%2F2012%2F04%2Fenzim-pencernaan.html&usg=AOvVaw2kicgEi7-lK5fY6sj6C0Bv

https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2699428/inilah-jenis-jenis-penyakit-yang-sering-
menyerang-lambung

https://hellosehat.com/penyakit/gastritis-adalah-radang-lambung/(27-09-2019)

https://www.alodokter.com/tukak-lambungg (24-06-2019)

https://hellosehat.com/penyakit/gerd-adalah-penyakit/ (19-07-2019)

https://www.alodokter.com/gastroenteritis (01-08-2019)

https://www.alodokter.com/gastroparesis (28-06-2019)

https://doktersehat.com/dispepsia/

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/info-kanker-lambung/ (08-09-2017)

Kahar, Siti Ramlan S. 2019. “Enzim Pencernaan Dan Absorpsi zat makanan”.

Roth GL, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: CV Mosby. 1981

31

Anda mungkin juga menyukai