Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA

Oleh :
Eci Elviani Samosir
ALAT PENCERNAAN (Apparatus digestorius)

Saluran pencernaan Organ pembantu


(Tractus (Organa
alimentarius) accesoria)
 Mulut
 Esofagus
 Lambung : Rumen,
Retikulum, Omasum,
Abomasum
 Usus halus
 Usus Besar (Kolon)
 Rektum
Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali
di lakukan oleh gigi molar
dilanjutkan oleh mastikasi dan di
teruskan ke pencernaan mekanis.
Di dalam mulut terdapat saliva.
Saliva adalah cairan kompleks
yang diproduksi oleh kelenjar
khusus dan disebarkan ke dalam
cavitas oral.
Komposisi dari saliva meliputi
komponen organik dan anorganik.
Fungsi saliva: membantu penelanan,
buffer (ph 8,4 – 8,5), dan suplai
nutrien mikroba (70% urea).
Mekanisme sekresi saliva : Kelenjar
saliva mensekresikan granula
sekretorik (zymogen) yang
mengandung enzim-enzim saliva
kemudian dikeluarkan dari sel-sel
asinar ke dalam duktus.
Organ yang berfungsi mencerna
makanan secara mekanik pada
ruminansia adalah gigi (dentis).
Sapi, misalnya, mempunyai
susunan gigi sebagai berikut:
Berdasarkan susunan gigi tersebut,
terlihat bahwa sapi tidak
mempunyai gigi seri bagian atas
dan gigi taring, tetapi memiliki gigi
geraham lebih banyak dibandingkan
dengan manusia sesuai dengan
fungsinya untuk mengunyah
makanan berserat, yaitu penyusun
dinding sel tumbuhan yang terdiri
atas 50% selulosa.
ESOPHAGUS
 Saluran yang menghubungkan antara
rongga mulut dengan lambung.
 Pada ujung saluran esophagus setelah
mulut terdapat daerah yang disebut faring.
 Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis
yang mengatur makanan agar tidak masuk
ke trakea (tenggorokan).
 Fungsi esophagus adalah menyalurkan
makanan ke lambung. Agar makanan
dapat berjalan sepanjang esophagus,
terdapat gerakan peristaltik sehingga
makanan dapat berjalan menuju lambung.
RUMEN
Bagian sistem pancernaan
ruminansia yang paling berperan
besar adalah rumen.
Rumen berupa suatu kantung
muskular yang besar yang
terentang dari diafragma menuju
pelvis dan hampir menempati sisi
kiri dari rongga abdominal.
FUNGSI RUMEN:
a. Tempat fermentasi oleh mikroba
rumen
b. Absorbsi : VFA, amonia
c. Lokasi mixing
d. Menyimpan bahan makanan→
RETIKULUM
Retikulum sering disebut sebagai
perut jalang atau hardware stomach.
Secara fisik tidak terpisahkan dari
rumen
Terdapat lipatan-lipatan esofagus
yang merupakan lipatan jaringan yg
langsung dari esofagus ke omasum
Permukaan dalam : papila → sarang
laba-laba (honey comb) perut jala
Fungsi :
Tempat fermentasi
Membantu proses ruminasi
Mengatur arus ingesta ke omasum
Absorpsi hasil fermentasi
Tempat berkumpulnya benda-benda asing
OMASUM
 Omasum sering juga disebut dengan perut buku
 Omasum merupakan suatu organ seferis yang
terisi oleh lamina muskuler yang turun dari
bagian dorsum atau bagian atap.
 Membrana mukosa yang menutupi lamina,
ditebari dengan papile yang pendek dan tumpul
yang akan menggiling hijauan atau serat - serat
sebelum masuk ke abomasum (perut sejati).
 Omasum letaknya disebelah kanan rumen dan
retikulum persis pada posisi kaudal hati.
 Omasum domba dan kambing jauh lebih kecil
dibandingkan omasum sapi dalam keadaan
normal tidak menyentuh dinding abdominal
ruminansia kecil itu.
ABOMASUM
 Abomasum sering juga disebut
dengan perut sejati.
Ph pada abomasum asam yaitu
berkisar antara 2 sampai 4,1.
Abomasum terletak dibagian
kanan bawah dan jika kondisi
tiba-tiba menjadi sangat asam,
maka abomasum dapat
berpindah kesebelah kiri.
 Permukaan abomasum dilapisi oleh
mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk
melindungi dinding sel tercerna oleh
enzim yang dihasilkan oleh abomasum.
Sel-sel mukosa menghasilkan
pepsinogen dan sel parietal
menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi
dengan HCl membentuk pepsin. Pada
saat terbentuk pepsin reaksi terus
berjalan secara otokatalitik.
 Fungsi omaso abomasal orifice adalah
untuk mencegah digesta yang ada di
abomasum kembali ke omasum.
USUS HALUS
Fungsi : pencernaan enzimatis dan
absorpsi Kedalam usus halus masuk 4
sekresi:
Cairan duodenum : alkalis, fosfor, buffer
Cairan empedu : dihasilkan hati, K
dan Na (mengemulsikan lemak),
mengaktifkan lipase pankreas, zat
warna
Cairan pancreas : ion bikarbinat untuk
menetralisir asam lambung
Cairan usus
Usus halus terbagi menjadi :
Duodenum, Jejunum dan ileum
Duodenum Bagian pertama
dari usus halus dan terikat pada
mesenteri yang pendek, yaitu
mesoduodenum.
Jejunum bermula dari kira-
kira pada posisi dimana
mesenteri mulai kelihatan
memanjang
Ileum Bagian terakhir dari
usus halus dan persambungannya
dengan usus besar adalah pada
SEKUM DAN KOLON
 Usus besar terdiri atas sekum, yang
merupakan suatu kantung buntu dan
kolon yang terdiri atas bagian-bagian
yang naik, mendatar dan turun.
 Bagian yang turun akan berakhir
direktum dan anus.
1. Bentuk : tabung berstruktur
sederhana, kondisi = rumen
2. Fungsi : fermentasi oleh mikroba
3. Absorpsi VFA dan air → kolon
4. Konsentrasi VFA : sekum : 7 mM, kolon
: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)
RECTUM
Merupakan lubang tempat
pembuangan feses dari tubuh.
Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu
pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot spinkter rectum
mengatur pembukaan dan
penutupan anus.
Otot spinkter yang menyusun
PROSES PENCERNAAN
RUMINANSIA
Kesimpulan
1. Saluran pencernaan ruminansia, secara
sistematis terdiri atas mulut, esophagus,
rumen, reticulum, omasum, abomasums,
duodenum, JeJenum, ileum, secum, colon, dan
rectum.
2. Beda dengan system pencernaan non-
ruminansia adalah pada jumlah lambungnya,
non-ruminansia hanya mempunyai 1 lambung,
sedangkan ruminansia mempunyai lambung
yang terdiri dari 4 bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi spesifik masing-masing.
3. Proses pencernaan pada ruminansia terjadi
secara mekanis, fermentatif, dan enzimatis.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai