Jenis-jenis
Perjanjian Timbal Balik. Perjanjian timbal balik adalah perjanjian yang menimbulkan kewajiban
pokok bagi kedua belah pihak. Misalnya perjanjian jual beli.
Perjanjian Cuma-cuma. Perjanjian dengan cuma-cuma adalah perjanjian yang memberikan
keuntungan bagi salah satu pihak saja. Misalnya hibah.
Perjanjian Bernama (Benoemd). Perjanjian bernama (khusus) adalah perjanjian yang mempunyai
nama sendiri. Maksudnya perjanjian tersebut diatur dan diberi nama oleh pembentuk undang-undang
berdasarkan tipe yang paling banyak terjadi sehari-hari. Perjanjian ini diatur dalam Bab V sampai
dengan Bab XVIII KUH Perdata.
Perjanjian Publik adalah perjanjian yang sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh hukum publik,
karena salah satu pihak yang bertindak adalah Pemerintah dan pihak lainnya adalah swasta.
Misalnya perjanjian ikatan dinas dan pengadaan barang pemerintahan.
Perjanjian obligatoir adalah perjanjian di mana pihak-pihak sepakat mengikatkan diri untuk
melakukan penyerahan suatu benda kepada pihak lain (perjanjian yang menimbulkan perikatan).
Perjanjian Konsensualadalah perjanjian dimana diantara kedua belah pihak tercapai persesuaian
kehendak untuk mengadakan perikatan.
Perjanjian Riil di dalam KUHPerdata ada juga perjanjian yang hanya berlaku sesudah terjadi
penyerahan barang. Perjanjian ini dinamakan perjanjian riil. Misalnya perjanjian penitipan barang,
pinjam pakai.