Ditinjau dari cara makan dan sistem pencernaannya, hewan ruminansia atau hewan
memamah biak termasuk hewan yang unik. Mereka dapat mengunyah atau memamah
makanannya yang berupa rerumputan melalui 2 fase. Fase pertama terjadi saat awal kali
mereka makan, makanannya itu hanya dikunyah sebentar dan masih kasar. Mereka
kemudian menyimpan makanannya itu dalam rumen lambung . Selang beberapa waktu saat
lambung sudah penuh, mereka kemudian mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi
untuk dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Baru kemudian setelah halus,
makanan tersebut masuk ke dalam rumen lambung lagi.
Dalam rongga mulut hewan ruminansia, terdapat 2 organ sistem pencernaan yang memiliki
fungsi penting, yaitu gigi dan lidah. Gigi ruminansia berbeda dengan susunan gigi mamalia
lain. Gigi seri (insisivus) memiliki bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa
rumput, gigi taring (caninus) tidak berkembang sama sekali, sedangkan gigi geraham
belakang (molare) memiliki bentuk datar dan lebar.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus atau kerongkongan adalah saluran organ penghubung antara rongga mulut dan
lambung. Di saluran ini, makanan tidak mengalami proses pencernaan. Mereka hanya
sekedar lewat sebelum kemudian digerus di dalam lambung. Esofagus pada hewan
ruminansia umumnya berukuran sangat pendek yaitu sekitar 5 cm, namun lebarnya mampu
membesar (berdilatasi) untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanannya.
3. Lambung
Setelah melalui esofagus, makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung pada hewan
ruminansia selain berperan dalam proses pembusukan dan peragian, juga berguna sebagai
tempat penyimpanan sementara makanan yang akan dikunyah kembali. Ukuran ruang
dalam lambung hewan ruminansia bervariasi tergantung pada umur dan makanannya. Yang
jelas ruangan lambung tersebut terbagi menjadi 4 bagian yaitu rumen (80%), retikulum
(5%), omasum (7–8%), dan abomasum (7–8%).
Setelah makanan telah halus, dari ruang abomasum makanan tersebut kemudian didorong
masuk ke usus halus. Di organ inilah sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke
seluruh tubuh. Selanjutnya ampas atau sisa makanan keluar melalui anus.
Nah, demikianlah pembahasan mengenai proses dan saluran dalam sistem pencernaan
hewan ruminansia. Dari pemaparan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam
mencerna makanan, hewan ruminansia sangat mengandalkan kerja pencernaan mekanis
melalui rongga mulut dan pencernaan kimiawi melalui kerja pada lambung. Semoga
bermanfaat.