OLEH :
KELOMPOK 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di
bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi
peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri
derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan
kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Hal ini juga tertuang dalam Program Kementerian
Kesehatan dalam rangka menunjang visi program Indonesia Sehat 2015 secara
Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara
lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang
penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya peningkatan status
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif
dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan
komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan
masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat (Effendy
dkk, 2016)
dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
profesional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi
yang harus dicapai, maka mahasiswa profesi ners program alih jenjang stikes bina usada bali
dan masyarakat.
sampai lima keluarga binaan untuk mengkaji dan menggali potensi permasalahan yang
memberikan hasil yang lebih nyata kepada masyarakat. Pendekatan masyarakat dilakukan
melalui kerjasama yang baik melalui listas program dan sektoral dengan instansi terkait dan
seluruh komponen desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan
perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada di masyarakat.
populasi dengan risiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan
1. Tujuan Umum
dan keluarga di masyarakat berbagai agregat tumbuh kembang dan agregat penyakit.
2. Tujuan Khusus
keperawatan.
profesi.
kesehatan secara tepat berdasarkan SOP dan kode etik dalam rangka memenuhi
masyarakat
klien agar mandiri dalam menjaga kesehatannya melalui upaya promotif, preventif,
h. Mampu memanfaatkan multimedia, dan bekerjasama secara lintas program dan lintas
TINJAUAN TEORI
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Dengan kata lain masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan esensial yang secara umum dapat dengan mudah dijangkau individu,
keluarga dan komunitas dengan cara yang dapat diterima, peran aktif komunitas serta biaya
masyarakat. Peran serta masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga
dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dan menjadi pelaku serta
kemandirian. Sehingga peran serta masyarakat merupakan kunci atau cara utama untuk
1. Pengertian Komunitas
wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, dimana anggota masyarakat saling
mengenal dan dapat berinteraksi satu sama lain, mempunyai fungsi dalam status sosial,
2012).
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditunjukkan kepada individu keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah
lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system
adapt istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu identitas bersama
(Kontjaraningrat, 2014).
hidup dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang sama dan juga ditentukan dalam
batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, dimana anggota masyarakat
saling mengenal dan saling berinteraksi satu sama lain, terdiri dari subsistem-subsistem
yang saling mempengaruhi. Subsistem di dalam komunitas antara lain adalah individu
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
3. Pengorganisasian Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah
lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system
adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama
(Kontjaraningrat, 2014).
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu,
dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya
adanya sifat-sifat tertentu yang saling tergantung, adanya pembagian kerja, dan
tentang situasi yang ada, bekerjasama dengan masyarakat dan menggerakkan masyarakat
keadaan statis ke keadaan yang lebih baik untuk mengembangkan dan meningkatkan
Dilihat dari struktur social dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi dalam
a. Masyarakat Desa
5) Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh setiap
orang
dan sebagian kecil dijual dipasaran untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Dan uang
b. Masyarakat Madya
mengendor
pengaruh luar
kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila telah
kehabisan akal
meningkat penggunaannya
c. Masyarakat Modern
pengaruh mempengaruhi
d. Masyarakat Sehat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak
lingkungan hidup
ekonomi masyarakat
5) Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
5. Indikator Ciri Masyarakat Sehat
1) Indikator Komprehensif
2) Indikator Spesifik
a. Kemanfaatan
dan kerugian).
b. Autonomi
c. Keadilan
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar masyarakat mulai dari
masyarakat itu sendiri. Banyak perilaku atau kebiasaan masyarakat yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit dan kematian seperti, minum air yang tidak
Banyak pula perilaku yang baik yang dapat mengurangi penyakit seperti :
menjaga kebersihan diri, membiasakan cuci tangan dengan sabun, berolahraga secara
minuman, dll.
c. Pelayanan Kesehatan
d. Faktor Keturunan
Keluarga dibentuk dari individu dengan bermacam-macam gen dan sifat yang
mempengaruhi setiap individu dalam keluarga tersebut. Gen dan sifat tersebut dapat
diturunkan pada anak dan cucu dalam keluarga, diturunkan pada anak cucu mereka.
sebagai berikut :
dilakukan.
mencakup individu keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan
tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan
keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, sehingga masyarakat benar - benar mampu dan
mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan.
secara sistematis melalui beberapa tahap yaitu : pengkajian, analisis masalah, diagnosis,
intervensi, impementasi dan evaluasi. Berikut ini pejabaran dari masing-masing tahap :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses awal keperawatan komunitas, yang
a. Winshilled survey : adalah survey sekilas yang hasilnya berupa data kasar yang
TOGA.
Selain metode diatas, data juga dapat diperoleh dari sumber data (data primer
secara langsung dengan masyarakat, instansi terkait (Puskesmas, KUA, Kaur Bang,
dari instansi terkait (Puskesmas, KUA, Kaur Bang, kecamatan, kelurahan, dan
lintas sektor lainnya.). Analisa data sekunder : data sensus, hasil penelitian, masalah
Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengkajian meliputi beberapa hal antara
adalah hal – hal yang perlu di kaji dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
Komponen – komponen yang harus di kaji pada lingkungan fisik antara lain:
individual, begitu pula dalam pengkajian komunitas. Kelima indera kita diperlukan
untuk pemeriksaan fisik pasien, begitu pula dalam pemeriksaan tingkat komunitas.
mengunjungi masyarakat.
2) Auskultasi : jika pada pemeriksaan fisik pada individu dilakukan dengan alat
fisik komunitas dapat diperoleh dengan cara observasi iklim, tanah, batas
alam, dan sumber daya yang ada di masyarakat baik sumber daya alam maupun
sumber daya masyarakat itu sendiri, selain itu dapat dilihat juga melalui tanda
hadir.
sampai kaki, namun dalam pemeriksaan fisik komunitas diperoleh dengan cara
observasi sistem sosial, termasuk perumahan, bisnis, tempat ibadah, dan tempat
adalah tes darah,foto rongten, CT- SCAN, dan tes lainnya, sedangkan pada
pemeriksaan fisik pada komunitas dilakukan dengan cara melihat data sensus,
kesehatan:
1) Jenis pelayanan yang ada dalam masyarakat (Puskesmas, Posyandu, Pos obat
desa, dll).
2) Biaya pelayanan
2) Biaya pelayanan
Karakteristik finansial
1) Rumah tangga
Rata-rata pendapatan
kemiskinan
mampu
2) Individu
a) Pendapatan perorangan
1) Keamanan
3) Polisi
5) Kualitas air
1) PKK
2) Karang taruna
3) Posyandu
4) LKMD
5) Panti
6) LSM dan lain-lain.
f. Komunikasi
Komunikasi formal : koran (jumlah, jenis, sirkulasi, frekuensi, lingkup berita TV,
informasi).
g. Pendidikan
Tinggi)
h. Rekreasi
1) Macam
2) Tempat
3) Pembayaran
4) Pengguna.
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
kemampuan kognitif sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi
oleh masyarakat apakah itu masalah keperawatan ataupun masalah kesehatan yang di
hadapi oleh masyarakat. Dari hasil analisis data tersebut dibuatlah prioritas masalah.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam menentukan prioritas masalah
antara lain :
nilai permasalahan sehingga masalah yang satu dengan yang lainnya dapat
dibedakan.
c. Metode Hanlon :
dengan yang lainnya dangan cara macthing untuk tiap-tiap masalah. Untuk
Seriousness, Growth ).
matching untuk tiap – tiap masalah : Untuk keperluan matching ini digunakan
masalah prioritas.
b) Seriousnes ( S ) kegawatan yaitu apabila masalah tersebut gawat dapat
a. Buat matrik
c. Bandingkan match : masalah yang ada dan laksanakan penilaian dengan ketentuan
sebagai berikut
1) Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya diberi tanda (+) pada
3) Jumlah tanda (+) secara horizontal dan masukkan pada kotak total (+)
horizontal.
4) Jumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukkan ke dalam kotak tanda (-)
vertikal.
5) Pindahkan hasil penjumlahan pada kotak total (+) horizontal di bawah kotak
(-) vertikal, jumlahkan hasil vertikal dan horizontal dan masukkan pada kotak
total.
7) Hasil penjumlahan pada kotak total pindahkan pada hasil rekapitulasi dengan
tiga kriteria (USG) yang mempunyai nilai tertinggi adalah urutan prioritas
masalah.
A= ISPA
B= GONDOK
C= DIARE
Penetapan Prioritas dengan Kriteria Urgensi (U)
( Mendesak )
Masalah A B C Horizontal
A + - 1
B - 0
C 0
Total vertikal 0 0 2
Total 1 0 0
horizontal
Total 1 0 2
Dari hasil rekapitulasi dapat diperoleh prioritas masalahnya yang utama Diare, kedua
4. Intervensi
langkah selanjutnya adalah merumuskan rencana keperawatan yang terdiri dari kegiatan
berikut ini :
a. Merumuskan Tujuan
Tujuan dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
1) Tujuan jangka panjang adalah target akhir dari kegiatan atau hasil akhir yang
dan sikap.
2) Tujuan jangka pendek adalah hasil yang diharapkan dari setiap akhir kegiatan
yang dilakukan pada waktu tertentu. Merupakan tujuan untuk mencapai tujuan
jangka panjang.
keperawatan.
4) Tujuan jangka panjang terdiri dari indikator performance yang luas dan abstrak
1) Merencanakan
2) Memperhatikan
daya lingkungan)
standar
5. Implementasi
a. Proses kelompok
Adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dan masyarakat sejak awal
sampai akhir fase kegiatan (fase awal, fase kerja, dan fase akhir).
b. Health promotion
Adalah aktifitas individu dari komunitas untuk meningkatkan gaya hidup sehat.
dan komunitas
Hal ini dilakukan oleh perawat bersama unsur lain yang terkait dan bermanfaat jika
perawat mampu :
profesi lainya).
6. Evaluasi
dengan tujuan yang telah ditetapkan, menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari
dilakukan :
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas program
Jenis-jenis evaluasi :
sesaat
akhir program
BAB III
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti Komunitas
a) Demografi
- Banjar/Desa : Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
- Jumlah KK : 34 KK
- Jumlah Penduduk : 320 jiwa
- Jumlah Balita ( 0-5 th) : 12 jiwa
- Jumlah anak- anak (6-12 th) : 34 jiwa
- Jumlah remaja (13-19) : 26 jiwa
- Jumlah Ibu Hamil : 1 jiwa
- Jumlah Ibu Menyusui : 5 jiwa
- Jumlah Pra lansia dan Lansia : 98 jiwa
b) Batas Wilayah
- Utara : Perumahan Beiji Permai
- Timur : Tukad Yeh Poh
- Selatan : Subak Saih
- Barat : Banjar Gede
Intepretasi
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa dari 320 jiwa penduduk di Banjar
Dangin Yeh, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 148 jiwa (46%)
dan penduduk perempuan berjumlah 172 jiwa (54%). Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada penduduk laki - laki.
Gambar 1.2 Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi:
Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa proporsi penduduk tertinggi di Banjar
Dangin Yeh adalah antara umur 20 - 45 tahun yaitu sebanyak 150 jiwa (46,8%)
yang merupakan usia dewasa.
Gambar 1.4 Proporsi penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 1.4 dapat dilihat jenis pekerjaan dari 320 jiwa di Banjar
Dangin Yeh tertinggi adalah pelajar yaitu 111 jiwa (34,7%).
Status Kependudukan
21%
79%
Penghasilan Keluarga
35%
55%
Gambar 2.2 Penghasilan Keluarga Perbulan Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 2.2 dapat dilihat dari 74 KK di Banjar Dangin Yeh 44 KK
(55%) berpenghasilan tetap dan 26 KK (35%) berpenghasilan tidak tetap.
Gambar 2.3 Rata – rata Pengeluaran Perbulan Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 2.3 dapat dilihat dari 74 KK di Banjar Dangin Yeh, 50%
berpenghasilan sekitar 500.000-1.000.000 yaitu sebesar 37 KK.
Gambar 3.1 Usia PUS (Pasangan Usia Subur) Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa pasangan usia subur tertinggi
adalah usia 41-45 tahun yaitu sebesar 25,6%.
Gambar 3.2 PUS (Pasangan Usia Subur) Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Banjar
Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 3.2 dapat dilihat bahwa pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi cukup tinggi yaitu sebesar 66 % (49 KK) dari 74
KK.
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 3.3 dapat dilihat bahwa Jenis Alat Kontrasepsi yang digunakan
PUS (Pasangan Usia Subur) terbanyak adalah jenis IUD yaitu sebesar 40,8 % (20
KK).
D. IBU HAMIL
1. Usia Kehamilan Ibu
Gambar 4.1 Usia Kehamilan Ibu Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa ibu hamil di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung ada 1 orang dengan usia kehamilan 1-3
bulan.
2. Memeriksakan Kehamilan
Gambar 4.2 Ibu Hamil yang memeriksakan kehamilannya Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa ibu hamil di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung memeriksakan kehamilannya.
E. Tidak ada Ibu Nifas Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
F. IBU MENYUSUI
Terdapat 5 ibu yang sedang menyusui di Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung
1. Mendapatkan Informasi Tentang ASI
Gambar 5.1 Ibu Menyusui yang mendapatkan informasi tentang ASI Di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa Ibu Menyusui yang mendapatkan
informasi tentang ASI di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung sebesar 100 %.
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat bahwa Jenis Informasi yang
didapatkankan oleh Ibu Menyusui Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung yaitu perawatan payudara, manfaat ASI dan Tehnik menyusui.
Gambar 5.3 Batas Usia Anak diberikan ASI Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 5.3 batas usia anak diberikan ASI di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung paling banyak sampai usia 6 bulan yaitu
sebesar 60 %.
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 6.1 Status Gizi Balita di Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung semua Normal berdasarkan KMS
Gambar 7.1 Kondisi Gigi Anak Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 7.1 KOndisi Gigi Anak di Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung dengan kondisi sedang sariawan sebanyak 20 anak.
Gambar 7.2 Kebiasaan Anak Mencuci Tangan Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 7.2 Kebiasaan Anak Mencuci Tangan di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung sebesar 94 %.
I. ANAK REMAJA
1. Kegiatan Waktu Luang
Gambar 8.1 Kegiatan Waktu Luang Remaja Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 8.1 Kegiatan Waktu Luang Remaja di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung sebesar 41% remaja mengisi waktu luangnya
dengan teman/ bermain.
Gambar 8.2 Tindakan Remaja Jika Ada Masalah Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 8.2 Tindakan Remaja Jika Ada Masalah di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung sebesar 42 % remaja bertindak marah, 41%
remaja memilih kabur dan 17 % remaja memilih diam.
J. USIA DEWASA
1. Kegiatan yang dilakukan usia dewasa setelah usai sekolah
Gambar 9.1 Kegiatan usia Dewasa Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi :
Berdasarkan gambar 9.1 Kegiatan Usia Dewasa usai Sekolah di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung sebesar 56 memilih menikah sambil bekerja.
K. LANSIA
1. Proporsi Penduduk Lansia Berdasarkan Masalah Kesehatan Di Banjar
Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Gambar 10.1 Proporsi Penduduk Lansia berdasarkan Masalah Kesehatan Di Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase Mengwi Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 10.1 dapat dilihat bahwa Masalah Kesehatan tertinggi pada
lansia adalah Hipertensi yaitu sebanyak 60 jiwa dari total 98 jiwa.
Interpretasi
Berdasarkan gambar 10.2 dapat dilihat bahwa Kebiasaan Mengontrol Hipertensi
dari 60 jiwa yaitu yang terkontrol 10 jiwa (16,7%), yang tidak terkontrol 30 jiwa
(50%) dan yang tidak mengetahui dirinya hipertensi yaitu 20 jiwa (33%).
L. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Gangguan Jiwa
Ya, 1
Tidak,
319
Gambar 11.1 Penduduk yang gangguan Jiwa Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 11.1 Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa ada 1
orang. Gangguan jiwa yang diderita adalah HDR, awalnya normal namun oleh
karena gagal dalam membina rumah tangga, bercerai dan menutup diri.
PAM
3%
Lain-lain
0% Sungai
Sumur 0%
97%
Gambar 12.1 Sumber dan Tempat Pemandian Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 12.1 Sumber dan Tempat Pemandia Di Banjar Dangin Yeh
yaitu 97 % penduduk menggunakan sumur.
Mengalir
0%
Tergenang
Tidak ada
100%
Lain-lain
Gambar 12.2 Saluran Pembuangan Air Limbah Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 12.2 Saluran Pembuangan Air Limbah Di Banjar Dangin Yeh
yaitu 100 % mengalir sehingga tidak ada air yang tergenang.
3. Kondisi Lantai WC
19%
Licin
Gambar 12.2 Kondisi Lantai WC Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 12.2 Kondisi Lantai WC Di Banjar Dangin Yeh yaitu 81 %
penduduk lantai tidak licin.
N. PENYAKIT MATA
1. Keluarga yang mengalami sakit mata
Gambar 13.1 yang mengalami sakit mata Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 13.1 keluarga yang mengalami sakit mata Di Banjar Dangin
Yeh yaitu sebesar 9 % saja.
Gambar 13.2 jenis Sakit Mata Yang Diderita Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Interpretasi
Berdasarkan gambar 13.2 Jenis Sakit Mata yang diderita Di Banjar Dangin Yeh
yaitu 24 orang mengalami rabun senja.
A. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No. Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan
1. Dari hasil wawancara Permasalahan yang sering dikeluhkan Ketidak efektifan
menunjukan sebagian besar : saat pengkajian 60 jiwa menderita pemeliharaan
warga lansia menderita hipertensi, dimana ada yang yang kesehatan pada
Hipertensi dimana warga yang kelompok lansia Di
menderita hipertensi tapi tidak
menderita hipertensi Banjar Dangin Yeh
mengatakan sering lupa terkontrol sebanyak 30 jiwa (50%) Kelurahan Abianbase
minum obat sehingga dan ada yang tidak menyadari Mengwi Badung
hipertensi nya tidak terkontrol
memiliki penyakit hipertensi serta
berobat hanya ketika bergejala saja
Sebagian warga mengatakan sebanyak 20 jiwa (33%)
tidak mengetahui dirinya
yang rutin berobat 10 jiwa (16,7%)
menderita hipertensi
2 Potensial
1. Beberapa Pasangan Usia 1. Dari hasil survey dengan peningkatan status
Subur mengatakan tidak menggunakan kuesioner ditemukan 25 kesehatan PUS di Di
berani memakai alat orang dengan persentase 33,8 % tidak Banjar Dangin Yeh
kontrasepsi dikarenakan menggunakan kontrasepsi. Kelurahan Abianbase
takut dengan efek samping, Mengwi Badung
rasa tidak nyaman dan
sedang dalam program
kehamilan.
2. Penapisan Masalah
Kriteria
No Diagnosa Keperawatan Jumlah
A B C D E F G H I J K L
1 Ketidak efektifan 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
pemeliharaan kesehatan
pada kelompok lansia di Di
Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
2 Potensial peningkatan 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
status kesehatan PUS di Di
Banjar Dangin Yeh
Kelurahan Abianbase
Mengwi Badung
Keterangan kriteria :
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Resiko terjadi
C. Resiko parah
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber daya
Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
3. Prioritas Masalah
No
Diagnosa Keperawatan Jumlah
Prioritas
Banjar Mahasiswa
1 Ketidak efektifan 1. Mengubah pola hidup lansia Sabtu, 30 Oktober 2021 Banjar Dangin Yeh Kepala 1. Komang Dewi Januriliani
pemeliharaan dengan memberikan Pukul 16.00 wita – Kelurahan Abianbase Lingkungan 2. Luh Ketut Darmayanti
kesehatan pada penyuluhan kesehatan selesai Mengwi Badung
3. Ni Nyoman Tri Susanthi
kelompok lansia Di terutama tentang bahaya
4. Ni Made Resiani
Banjar Dangin Yeh dan tanda gejala penyakit
Kelurahan Abianbase hipertensi 5. Ni Wayan Rusmilawati
Mengwi Badung 6. Dewa Gede Agung Yoga
2. Melakukan pemeriksaan Sabtu, 30 Oktober 2021 Erlangga
kesehatan pada kelompok Pukul 16.00 wita – 7. Made Sukarini
lansia. selesai 8. Ni Made Eva Nuastrini
9. Ni Made Dwi Purnama
3. Melakukan pemeriksaan Sari
Kamis, 04 November
mata dan pemberian kaca 2021 10. Ni Kadek Handayani
mata gratis Pukul 09.00 wita – Rasmana
15.00 wita 11. I Gede Hapdy Sukedana
Kurniawan
12. Yasinta Indah
Sulistyaningrum
LAPORAN HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
1. Struktur
Panitia MMD berasal dari mahasiswa praktik profesi Ners STIKES Bina
Usada Bali sebanyak 12 orang. MMD dilakukan secara tatap muka langsung
2. Proses
Oktober 2021 yang dimulai pada pukul 16.00 WITA. Secara keseluruhan acara
tim penyaji untuk menyampaikan data dan masalah yang ditemukan selama
Dari hasil diskusi tersebut, maka didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
diadakan kesepakatan antara panitia dan Perangkat Banjar Dangin Yeh Kelurahan
Abianbase Mengwi Badung untuk menentukan jadwal kegiatan Planing Of
PEMBAHASAN
dari hasil pengkajian yang di laksanakan tanggal 20 sampai 23 Oktober 2021. Dari hasil
pengkajian dan analisa data, ditemukan 2 masalah kesehatan dan disusun 1 rencana
keperawatan yaitu masalah yang menjadi prioritas yaitu Ketidak efektifan Pemeliharaan
Kesehatan Pada Kelompok Lansia Di Banjar Dangin Yeh Kelurahan Abianbase Mengwi
Badung.
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Profesi Ners
STIKES Bina Usada Bali pada tanggal 30 Oktober – 04 November 2021. Kegiatan-
kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan pemaparan masalah yang dibahas pada BAB
sebelumnya dan telah disepakati bersama pihak-pihak yang terlibat. Adapun kegiatan-
Kesehatan dan 3) Pemeriksaan Mata dan pembagian kaca mata. Hasil tiap kegiatan
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
hipertensi sebesar 33,3% ( 81 orang dari 243 orang tua 50 tahun ke atas ). Dari
104 mmHg), 28,1% hipertensi sedang ( diastolik 105 – 129 mmHg ) dan
hanya 3,5% dengan hipertensi berat ( diastolik sama atau lebih besar dengan
130 mmHg ).
Keturunan, Gaya hidup yang tidak sehat, seperti; Diit yang tidak sehat (kurang
buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol,tinggi garam dan
dan Merokok.
merasa sakit. Pada umumnya seperti; sakit kepala, kelelahan, mual dan
mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur serta rasa berat ditengkuk.
b. Persiapan
kegiatan.
2) Kontrak waktu dan tempat kepada kepala lingkungan Banjar Dangin Yeh.
3) Alat dan bahan untuk penyuluhan kesehatan seperti media leaflet dan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
1) Struktur
kesehatan dilakukan.
b) Alat dan bahan untuk penyuluhan kesehatan seperti media leaflet dan
2) Proses
benar.
3) Hasil
lansia.
e. Hambatan
memandang status sosial dan ekonomi dari masyarakat itu sendiri. Namun
Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran kami untuk bertindak lebih cepat
kata puas terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dari segi ekonomi.
Badung”.
b. Persiapan
1) Kontrak waktu dan tempat kepada Kepala Lingkungan Banjar Dangin Yeh.
2) Alat dan bahan untuk pemeriksaan kesehatan seperti alat tensian, alat cek
c. Pelaksanaan
Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilakukan di Banjar Dangin Yeh pada
d. Evaluasi
1) Struktur
kesehatan dilakukan.
b) Alat dan bahan untuk pemeriksaan kesehatan seperti alat tensian, alat
2) Proses
3) Hasil
Yeh didapatkan 52 orang (88%) memiliki nilai gula darah normal dan 7
e. Hambatan
a. Deskripsi
yang menurun akibat kelainan atau gangguan pada mata. Timbulnya gangguan
kapasitas kemampuan yang masih dirasakan oleh individu itu sendiri sebagai
Dangin Yeh terutama masalah kesehatan mata, bekerja sama dengan John
Mengwi Badung”.
b. Persiapan
Yeh.
2) Alat dan bahan untuk pemeriksaan skrining mata yang sudah disiapkan
3) Bekerjasama dengan pihak JFF dalam proses skrining mata sesuai dengan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
1) Struktur
2) Proses
akhir.
3) Hasil
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan praktek lapangan untuk asuhan keperawatan pada komunitas
agregat yang kami kaji yaitu pada Balita, Usia prasekolah dan sekolah, Remaja,
Dewasa, Ibu Hamil, Menyusui, Pasangan Usia Subur, Lansia, Kesehatan Lingkungan
dan Prilaku Keluarga. Dalam melakukan pengkajian tidak ada kendala yang kami
Masyarakat Desa (MMD) dengan pihak banjar dengan tujuan mengenali dan
menyadari adanya masalah kesehatan di wilayah Banjar Dangin Yeh yang perlu
apabila mahasiswa tidak ada lagi di masyarakat, dimana rencana telah disusun oleh
disepakati saat MMD. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Penyuluhan Kesehatan yaitu tentang Hipertensi
3. Pemeriksaan Mata/ skrining mata yang bekerjasama dengan pihak John Fawcett
Foundation (JFF).
tentang masalah kesehatan yang dihadapi dan cara pencegahannya. Hasil yang
khususnya dalam bidang kesehatan serta dukungan dari aparat masyarakat di wilayah
tersebut. Sebagian besar kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan
yang telah dibuat sebelumnya dan terlaksana dengan baik dan maksimal, hal ini
dibuktikan dengan antusiasme dan peran serta masyarakat yang cukup aktif dalam
C. Saran
menerapkan perilaku sehat secara mandiri seperti yang telah disampaikan dalam
2. Bagi kader dan tokoh masyarakat diharapkan lebih meningkatkan partisipasi aktif
3. Bagi Puskesmas, dengan adanya hasil dari praktek komunitas ini diharapkan
puskesmas sebagai sentral terdepan pelayanan kesehatan bagi warga terus aktif
Banjar Dangin Yeh, diharapkan terus memantau dan mengevaluasi seberapa jauh