Anda di halaman 1dari 30

MINGGU KETIGA PERKEMBANGAN:

DISKUS GERMINATIVUM TRILAMINAR




Pada Minggu Ketiga
Terjadi gastrulasi yang dimulai dengan munculnya
garis primitif pada permukaan epiblas.
Mula-mula batas garis ini samar-samar, tetapi
pada mudigah 15 16 hari
garis ini jelas terlihat sebagai alur sempit dengan
sedikit daerah penonjolan pada kedua tepinya
pada ujung kepalanya terdapat nodus primitif.
Di daerah nodus dan garis ini sel sel epiblas
bergerak masuk (invaginasi) membentuk lapisan
lapisan sel baru : endoderm dan mesoderm.

Sel sel dari lapisan mudigah mesoderm
intraembrional bermigrasi diantara 2
lapisan mudigah lainnya
sampai terbentuk hubungan dengan
mesoderm ekstraembrional yang
membungkus kantung kantung kuning
telur dan amnion.












(Sadler, Thomas W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.)

5
Sel sel pronotokord yang bergerak
masuk dalam lubang primitif, bergerak ke
depat hingga mencapai lempeng
prekordal
Mereka menempatkan diri dalam
endoderm sebagai lempeng notokord.
Pada perkembangan selanjutnya,
lempeng ini mengelupas dari endoderm
dan terbentuklah tali padat, notokord.
Notokord membentuk sumbu tengah,
yang akan menjadi dasar bagi kerangka
sumbu badan.













(Sadler, Thomas W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.)
9/7/2014 7
Karena itu, pada akhir minggu ketiga, terbentuklah
lapisan mudigah yang terdiri dari ektoderm,
mesoderm, dan endoderm dan diferensiasi jaringan
dan organ dimulai.
Profoblas cepat berkembang pada saat yang sama,
trofoblas cepat berkembang.
Vili primer sudah memiliki inti mesenkim, tempat
munculnya pembuluh pembuluh kapiler kecil
Ketika kapiler vili ini berhubungan dengan kapiler di
dalam lempeng korion dan tangkai penghubung, sistem
vili tersebut sudah siap memasok zat zat makanan
dan oksigennya kepada mudigah.














(Sadler, Thomas W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.)

9/7/2014 9
Setelah mencapai bentuk blastula, pertambahan
massa sel masih terus terjadi dengan pembelahan
mitosis. Akibatnya sel mendesak kebawah (ke arah
kutub vegetal / vegetal pole) dan terjadilah pelipatan
sel ke dalam (invaginasi). Terjadinya invaginasi
membentuk sebuah lekukan yang disebut blastopore.
Invaginasi ini menandai dimulainya gastrulasi.
Gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel
blastula, sehingga blastula akan mengalami
transformasi menjadi embrio berlapis tiga (gastrula)
Grastulasi

Pada tahap ini terbentuk rongga yang
disebut gastrocoel atau archenteron
Pada gastrula 2 lapisan benih yaitu epiblast
dan hypoblast akan menjadi 3 lapis yaitu
ectoderm, endoderm, dan mesoderm
Menurut para ahli :
1. Lancerter (1875) dan Hurbrecth (1906) , menyatakan
titik berat dalam proses gastrulasi adalah terjadinya
perubahan dari 1 lapis blastoderm pada blastula
menjadi 2 lapis pada gastrula.
2. Keibel (1901) , gastrulasi merupakan proses pemasukan
daerah entodermal,ensodermal dan notochordal
kedalam tubuh embrio.
3. Nelson (1953) , gastrulasi merupakan proses dinamis
dimana daerah calon pembentuk organ pada blastula
mengalami perubahan susunan dan organisasi sesuai
dengan pola pembentukan tubuh dari masing-masing
spesies.
Bagaimana Terbentuknya Gastrula
?
Sel-sel blastula yang mengalami invaginasi terus
tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore akan
terus terdesak ke dalam dan terbentuk rongga
arkenteron.
Rongga ini membagi sel-sel yang tumbuh tersebut
menjadi lapisan endoderm disebelah dalam dan
mesoderm dibagian tengah.
Lapisan bagian luar dari lapisan sel pada animal pole
yang tetap berada diluar (tidak melipat ke dalam)
membentuk ektoderm.


TAHAPAN GERAKAN GASTRULASI
Dalam gastrulasi sel masih terus membelah dan
memperbanyak sel. Selain terjadi perbanyakan sel, di dalam
proses gastrulasi juga terjadi berbagai gerakan untuk
mengatur dan menyusun deretan sesuai dengan bentuk dan
susunan tubuh dari individu spesies masing-masing. Dalam
hal ini ada dua kelompok gerakan :

1. EPIBOLI
2. EMBOLI

1. Epiboly : Gerak melingkup yang terjadi disebelah
luar embrio. Berlangsung pada bakal ectoderm
epidermis dan saraf.
2. Emboly : gerakan sel-sel dari luar (permukaan) ke arah dalam, perpindahan sel yang akan
menyusun mesoderm dan endoderm.
Gerakan ini dibagi menjadi 7 antara lain :
Invaginasi adalah pelipatan lapisan sel dari luar ke dalam .
Inggresi adalah sel-sel bagian permukaan secara individual bermigrasi ke bagian dalam
(interior) dari embrio.
Involusi adalah lapisan sel membelok ke dalam dan kemudian membentang jauh ke bagian
permukaan internal.
Evaginasi adalah pelipatan lapisan sel dari luar
kedalam
Delaminasi adalah pemisahan lapisan
sel dari suatu lapisan tunggal.
Konvergensi adalah pembelahan yang serentak
dan diikuti dengan pergerakan secara
terkoordinasi.
Extensi adalah gerakan meluas.
Sesuai dengan adanya 2 macam blastula,
maka gastrula pun dibedakan menjadi 2
macam, yakni :

1. Gastrula bundar
2. Gastrula gepeng
Gastrulasi Mamalia

Ditandai dengan terbentuknya rongga pada massa sel-sel
dalam (inner cell mass) yang makin lama makin besar dan
dinamakan rongga amnion.
Endoderem akan berproliferasi membentuk sel-sel pipih
yang mendindingi blastocoel.
Ektoderem adalah tropoblas yang merupakan
lapisan terluar. Pembentukan mesoderem pada embrio
mamalia sama dengan pembentukan mesoderem pada
embrio ayam.
Gastrulasi pada mamalia berlangsung di dalam uterus
Pembentukan Stiria Primitiva
Ciri utama gastrulasi aves, reptil, mamalia, adalah
terbentuknya stria primitiva / primitive streak
Pertama kali tampak sbg penebalan dari lapisan epiblas
pada bagian posterior dari embrio
Penebalan sel epiblas disebabkan gerakan migrasi sel-sel
mesodermal dr epiblas ke blastosol dan migrasi sel lateral
epiblas
Sel-sel yg bertemu utk membentuk stria primitiva terjadi
penekanan yg disebut primitive groove
Ketika stria primitiva sudah terbentuk, sel-sel epiblas
bermigrasi melewati Nodus Hense, membentuk lapisan
endoderm dan mesoderm
Primitive streak memiliki bagian :

1. Primitive groove, berupa bendar
2. Primitive fold, berupa lekukan (disebut juga
primitive ridge)
3. Primitive pit, lubang di bagian anterior
4. Primitive knot atau Hensens node, di anterior
primitive pit, berupa ujung yang menonjol
primitive streak di anterior
Hasil Akhir Gastrulasi
1.Gastrulasi akan menghasilkan gastrula,
embrio berlapis tiga (3 lapisan germinal;
endoderm, mesoderm, ektoderm) dengan
rongga pencernaan rudimenter (arkenteron).
Gastrulasi diikuti dengan organogenesis,
perkembangan organ dari lapisan germinal
Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar
hewan, merupakan prekursor epidermis dan sistem
saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal.
Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal,
merupakan prekursor usus dan organ internal,
dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.
Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot,
jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang
akan menghubungkan antara ektoderm dan
endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan
vegetal.
Setiap lapisan ini akan berkembang menjadi
jaringan dan organ spesifik,antara lain :
A. EKTODERM

1. Epidermis kulit & derivat epidermal:
rambut, kuku, kelenjar-kelenjar pada kulit,
lapisan pada oral, nasal, anal, dan rongga
vagina.
2. Jaringan syaraf dan organ-organ perasa
(sensorik).
3. Lensa mata, enamel gigi.
4. Kelenjar hipofisa.
5. Medula adrenal
B. MESODERM

1. Otot : halus/ polos, rangka/ lurik, jantung
2. Jaringan ikat: embrionik, dewasa, tulang
rawan, tulang, dan darah.
3. Lapisan dermis kulit dan lapisan dentin
gigi.
4. Epitel pembuluh darah, pembuluh limfe,
rongga tubuh, dan rongga persendian/
persambungan.
5. Organ reproduksi dalam.
6. Ginjal dan ureter.
7. Korteks adrenal.
C. ENDODERM

1. Epitel farinks, saluran pendengaran,
tonsil, tiroid, para tiroid, timus, larinks,
trakea, paru-paru, saluran pencernaan,
vesika urinaria, uretra, dan vagina.
2. Hati dan pankreas.
2. 3 lapisan germinal hasil gastrulasi ini
menjadi ciri umum perkembangan
pada sebagian besar filum hewan, yaitu
tipe tubuh tripoblastik (3 lapis).
3. Ketiga lapisan tersebut nantinya akan
berkembang menjadi berbagai jaringan
dan organ dalam sistem tubuh hewan
dewasa.

Anda mungkin juga menyukai