Anda di halaman 1dari 10

BAB V

Hormon Pengatur Pertumbuhan dan Diferensiasi

5.1. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal terdiri atas bagian korteks dan


medulla, diamana secara mekanisme embriologi berasal dari
perkembangan fibroblas yang berbeda. Bagian korteks
adrenal berasal dari mesoderm, sedangkan medulla berasal
dari sel-sel ektoderm neural. Kelenjar adrenal terletak pada
retroperitoneal (bagian belakang peritoneum), lokasi di bagian
atas kedua ginjal.

Secara anatomi kelenjar adrenal (suprarenal)


merupakan kelenjar endokrin yang memiliki bentuk kecil,
tipis, dan terbungkus jaringan lemak. Bentuk kelenjar adrenal
kiri berbeda dengan kelenjar adrenal kanan. Kelenjar adrenal
kanan berbentuk seperti piramid, sedangkan kelenjar adrenal
kiri berbentuk seperti bulan sabit. Kedua kelenjar ini tebalnya
kurang lebih 1 cm, lebar di daerah apeks kurang lebih 2 cm,
dan lebih dari 5 cm di daerah basal. Masing-masing kelenjar
beratnya sekitar 7-10 gram.

Kelenjar adrenal merupakan salah satu organ yang


sangat kaya akan pembuluh darah. Masing-masing kelenjar
adrenal disuplai oleh arteri yang berasal dari (1) arteri
phrenicus inferior, yang nantinya akan berlanjut menjadi
arteri suprarenal superior (2) aorta, yang nantinya akan

93 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
berlanjut menjadi arteri suprarenal bagian medial (3) arteri
renalis yang nantinya akan berlanjut menjadi arteri suprarenal
inferior.

Arteri tersebut akan menembus kapsula adrenal, dan


membentuk pleksus subkapsular. Pleksus akan berlanjut
menjadi arteri kortikal pendek (short cortical arteries),
dimana dalam parenkim kortikal akan membentuk kapiler
sinusoid fenestrata (dengan difragma). Diameter pori dinding
endotel kapiler fenestrata ini meningkat dari 100 nm di daerah
korteks paling luar, sampai 250 nm di daerah korteks bagian
dalam dimana kapiler sinusoid akan berlanjut menjadi pleksus
vena. Venula-venula kecil akan muncul dari daerah ini dan
akan menembus medulla adrenal. Venula akan mencurahkan
darah ke vena suprarenalis, yang muncul dari daerah hilus.
Vena suprarenalis kanan akan bergabung dengan vena kava
inferior, dan vena suprarenalis kiri akan mengalirkan
darahnya ke vena renalis kiri.

Sebagai tambahan, arteri kortikal panjang (long


cortical arteries) tidak bercabang sepanjang menembus
korteks menuju medulla. Arteri akan membentuk jaringan
kapiler ketika mencapai medulla. Dengan demikian, bagian
medulla menerima dua suplai darah yaitu suplai arteri dari
arteri kortikal panjang dan sejumlah pembuluh dari jaringan
kapiler kortikal (Gartner & Hiatt 2001: 316-317).
Secara organ histologi, kelenjar adrenal dibungkus
oleh suatu kapsula fibrosa padat. Secara histologis dan
fungsional, kelenjar ini mempunyai dua daerah yang berbeda.

94 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
Bagian luar berwarna lebih kekuningan dan menempati 80-90
% kelenjar, disebut korteks. Sedangkan bagian medulla
merupakan bagian dalam organ yang berwarna lebih gelap
dan kecil. Kedua bagian organ ini berfungsi endokrin, namun
berasal dari asal embriologi berbeda dan mempunyai peran
yang berbeda-beda pula.

5.1.1. Korteks Adrenal

Korteks adrenal terdiri dari sel parenkim yang


langsung mensintesis dan mensekresikan beberapa hormon
steroid tanpa menyimpannya terlebih dahulu. Korteks
kelenjar ini terbagi menjadi 3 zona, dari kapsul ke arah tengah,
yaitu(Gartner & Hiatt 2001: 317-319):

a. Zona glomerulosa

Zona glomerulosa adalah daerah berbentuk cincin


konsentris yang terletak tepat di bawah kapsul adrenal. Zona
ini menempati kurang lebih 13% total volume kelenjar. Sel-
sel silindris kecil menyusun daerah ini dalam bentuk korda
dan kelompokan. Kelompokan ini bentuknya mirip dengan
glomerulus pada ginjal, sehingga daerah ini disebut sebagai
zona glomerulosa (Wonodirekso 2003: 119). Selsel ini
mempunyai inti kecil terwarna gelap dengan 1-2 anak inti.
Sitoplasmanya asidofilik dengan banyak retikulum
endoplasma halus, mitokondria pendek, kompleks Golgi yang
berkembang dengan baik, banyak retikulum endoplasma

95 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
kasar, dan ribosom bebas. Droplet lemak juga tersebar pada
sitoplasma. Terkadang dijumpai desmosom dan gap junction
kecil yang menghubungkan sel satu sama lain. Beberapa sel
memiliki mikrovili pendek.

b. Zona fasikulata

Zona fasikulata merupakan daerah terbesar di korteks.


Zona ini mencakup diatas 80% total volume kelenjar. Daerah
ini mengandung kapiler sinusoid yang tersusun longitudinal di
antara kolumna-kolumna sel-sel parenkim. Sel-sel polihedral
daerah ini lebih besar ukurannya dibandingkan dengan sel
daerah zona glomerulosa. Sel-selnya tersusun kolumna radial,
dan terwarna sedikit asidofilik. Sel ini mengandung banyak
sekali droplet lemak pada sitoplasmanya. Droplet lemak akan
larut saat pembuatan preparat histologis, yang akan
mengakibatkan sel tampak mempunyai vakuola. Hal ini yang
menyebabkan sel-sel zona fasikulata disebut spongiosit.
Spongiosit mempunyai mitokondria yang berbentuk seperti
bola dengan krista tubular dan vesikular, banyak retikulum
endoplasma halus, lisosom, dan granula yang berisi pigmen
lipofuchsin.

c. Zona retikularis
Zona retikularis adalah daerah korteks yang
berbatasan dengan medulla. Zona retikularis menyusun hanya
7% total volume kelenjar. Sel-selnya sangat asidofilik dan
tersusun dalam korda yang saling beranastomosis. Selselnya
sama dengan spongiosit zona fasikulata, hanya lebih kecil dan

96 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
lebih sedikit droplet lemak. Sel-selnya sering mengandung
granula pigmen lipofuchsin dalam jumlah besar. Beberapa sel
yang berada dekat dengan medulla adrenal tampak gelap,
dengan sitoplasma padat elektron dan inti piknotik, yang
menandakan pada zona ini mengandung sel parenkim yang
berdegenerasi.

5.1.2. Medulla Adrenal

Medula kelenjar adrenal tersusun dari dua macam sel


yaitu sel kromafin yang berfungsi mensekresi katekolamin
(epinefrin & norepinefrin) dan sel-sel ganglion simpatik yang
tersebar di sepanjang jaringan ikat(Gartner & Hiatt 2001: 317-
319).

a. Sel Kromafin

Sel kromafin adalah sel epiteloid besar yang yang


terdapat berkelompok atau dalam korda pendek. Sel ini
mengandung granula yang dapat terwarna dengan baik
menggunakan garam kromafin. Granula akan berwarna
coklat gelap jika diwarnai dengan garam kromafin, yang
menandakan bahwa sel tersebut mengandung katekolamin.
Katekolamin adalah transmitter yang diproduksi oleh sel
postganglion sistem saraf simpatik.

b. Sel-sel ganglion simpatik

97 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
Medulla adrenal mensintesis hormon dengan pengaturan
sistem saraf simpatik. Hormon yang dihasilkan adalah
katekolamin. Katekolamin terdiri atas epinefrin dan
norepinefrin. Sumber katekolamin berasal dari sel kromafin.
Mekanime pembentukan katekolamin di atur oleh saraf
preganglion, simpatik dan splanknik. Fungsi epinefrin yaitu
mengoperasikan mekanisme “flight or fight” untuk persiapan
tubuh dari stress dan ketakutan, meningkatkan denyut dan out
put jantung, meningkatkan aliran darah ke organ, melepaskan
glukosa dari hepar untuk pembentukan energi. Norepinefrin
berfungsi meningkatkan tekanan darah pada saat
vasokonstriksi.

Korteks adrenal berfungsi mensintesis


hormon kortikosteroid yang disintesis dari
kolesterol. Hormon yang disekresi oleh kelenjaqr
adrenal terdiri atas 3 golongan yaitu
1. Glukokortikoid berasal dari sel-sel zona
fasikulata, terhadap metabolisme protein,
karbohidrat dan lipid.
2. Mineralkortikoid, berasal dari dari sel-sel zona
glomerulosa, berperan dalam transport/
keseimbangan elektrolit dan distribusi air dalam
jaringan.
3. Androgen dan esterogen, bearasal dari sel-sel
zona retikularis dan zona fasikulata, berperan
dalam terhadap sifat seks sekunder (lihat bab
VII).

98 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
5.2. Sel Target Hormon korteks adrenal (hormon steroid)
Hormon koteks adrenal semua merupakan golongan
steroid,dalam sitoplasma bergabung dengan protein Reseptor
spesifik untuk tiap-tiap hormon steroid tersebut. Bisa juga
terikat secara kompetitif membentuk kompleks
Hormonreseptor. Untuk steroid tertentu kompleks Hormon-
reseptor berperan sebagai sebagai pengatur. Kompleks
Hormonreseptor masuk ke inti dan terikat pada kromatin
(reversibel) DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk
membuat mRNA pada sintesis protein atau enzim. Steroid
pada konsentrasi tinggi bekerja langsung pada aktivitas
enzimenzim di membran sel-sel target.

Variasi Isomer Steroid terdiri atas 2 yaitu cincin A dan


B bisa sis atau trans kecuali estrogen karena cincin Anya
aromatik dan hidrogen atau gugus lain yang melekat pada
cincin A atau B dengan orientasi α atau β, Bentuk α gugus di
bawah bidang cincin, Bentuk β gugus di atas bidang cincin
dan Orientasi α terdapat metil di C17. Orientasi β terdapat
gugus metil pada atom C-19 yang berada di atas bidang cincin.

Steroid aktif secara fisiologis berjumlah 50 steroid.


Steroid terbanyak dalam plasma dalam bentuk bebas
(kortisol) antara lain kortison, hidrokortison (kortisol, 17OH-
kortikosteron), aldosteron, androstenedion dan
dehidroepiandrosteron (DHA/DHEA). Di alam terdapat pula
bentuk sintetik steroid alam. Steroid sintetik ini lebih

99 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n d a n d i f e r e n s i a s i
potensial memiliki afinitas terhadap reseptor di sitosol lebih
besar, terdapat flour pada posisi 9α struktur kortison, kortisol
dan kortikosteron. Demikian pula efek retensi garam lebih
tinggi contoh pada 9α-flourokortison, deksametason
(9αfluoro-16α metil prednisolon).

Gambar 10. Biosintesis hormon steroid


Gambar 11. Metabolisme angiotensin

Terdapat pula senyawa yang memiliki sifat antagonis


terhadap steroid yang terikat pada resptor secara kompetitif, sperti
spironolakton (aldakton) yang antagonois terhadap aldosteron
dan progesteron yang antagonis glukokortikoid pada beberapa
jaringan.
Kelenjar adrenal memrpoduksi hormon yang bertanggung jawab
atas stres
1. Adrenalin
Adrenalin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal setelah mendapatkan sinyal dari otak ketika
situasi yang cukup membuat stres muncul.
2. Norepinephrine
Hormon ini sama dengan Adrenalin yang dikeluarkan
oleh kelenjar adrenal dan berasal dari otak.
3. Kortisol
Hormon kortisol juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal
dan disebut juga sebagai hormon stres

http://repository.uinjkt.ac.id

Anda mungkin juga menyukai