“KELENJAR ADRENAL”
Disusun Oleh :
1. Brigita Alma (1734001)
2. Kharisma Rike Pravita (1734011)
3. Riski Wulandari (1734015)
4. Digna Galihsetya Viani (1734017)
5. Yunita Aras (1734022)
Dosen Pembimbing :
dr. Aspitriani Sp.PA.
KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal (suprarenal) terdiri dari korteks (1) diluar dan medula (5)
didalam. Dikelilingi oleh kapsul (6) jaringan ikat tebal yang mengandung cabang-
cabang pembuluh darah adrenal, vena, saraf (umumnya tak bermielin), dan
pembuluh limfa. Sekat jaringan ikat dengan pembuluh darah (2) berjalan dari
kapsul (6) ke dalam korteks. Sekat jaringan ikat lainnya membawa pembuluh
darah ke medula (5). Di seluruh korteks (1) dan medula (5), ditemukan kapiler
(8,10) sinusoid berpori dan pembuluh darah besar (14).
Korteks adrenal (1) dibagi lagi menjadi tiga zona konsentrik. Tepat
dibawah kapsul (6) jaringan ikat, terdapat zona glomerulosa luar (7). Sel sel zona
fasikulata (9) tersusun membentuk kelompok atau gumpalan ovoid dan dikelilingi
oleh banyak kapiler sinusoid (8). Sitoplasma sel-sel ini (7) berwarna merah muda
dan mengandung beberapa butir lemak.
Lapisan sel ditengah dan terlebar adalah zona fasikulata (3,9). Sel-sel zona
fasikulata (9) tersusun dalam kolom-kolom vertikal, atau lempeng radial. Karena
meningkatnya jumlah butiran lemak disitoplasmanya, sel-sel zona fasikulata (9)
tampak terang atau bervakuola pada pembuatan sediaan biasa. Kapiler sinusoid
(10) diantara kolom-kolom sel mengikuti arah vertikal atau radial serupa.
Lapisan sel ketiga da terdalam adalah zona retikularis (4,11). Lapisan sel ini
berbatasan dengan medula adrenal (5). Sel-sel zona retikularis (4) membentuk
korda-korda anastomotik yang dikelilingi oleh kapiler sinusoid.
Medula (5) tidak berbatas tegas dengan korteks. Sitoplasma sel sekretorik
medula (13) terlihat jernih. Setelah fiksasi jaringan dengan kalium bikromat, yang
disebut reaksi kromafin, muncul granula-granula cokelat halus di sel-sel medula.
Granula ini menunjukkan adanya katekolamin epinefrin dan neropinefrin di
sitoplasma.
Medula juga mengandung neuron simpatis (12) yang terlihat secara
tunggal atau dalam kelompok kecil. Neuron (12) memperlihatkan nukleus
vesikular, nukleolus yang mencolok, dan sejumlah kecil kromatin perifer.
Kapiler sinusoid mengalirkan isi medula (5) ke pembuluh darah medula yang
utama (14).
Fotomikrograf berpembesaran lemah memperlihatkan potongan kelenjar
adrenal. Korteks dikelilingi oleh kapsul (1) jaringan ikat padat. Dibawah kapsul
(1) terdapat zona glomerulosa (2) yang mengandung kelompok-kelompok sel
berbentuk ovoid ireguler. Zona intermediat dan terlebar adalah zona fasikulata
(3). Disini, sel-sel tersusun membentuk korda-korda sempit berwarna terang
dengan kapiler dan serat halus jaringan ikat terdapat diantaranya. Zona paling
dalam korteks adrenal adalah zona retikularis (4), yang sel-selnya tersusun
membentuk gumpalan-gumpalan atau korda-korda bercabang.
Medula (5) adrenal terletak di samping zona retikularis (4). Di medula (5), sel
terlihat lebih besar dan tersusun dalam kelompok-kelompok. Darah vena medula
(%) dialirkan melalui pembuluh darah (vena) (6) besar.
Mescher, Anthony L. 2010. Histologi Dasar Junqueira : Teks & Atlas. Ed. 12.
Jakarta : EGC
Gartner, Leslie P., James L. Hiatt. 2014. Buku Ajar Berwarna Histologi. Penerbit :
Elsevier Inc.)
Eroschenko, Victor P. 2017. Atlas Histologi Difiore dengan Korelasi Fungsional.
Ed. 12. Jakarta : EGC