Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Kimia Analisis Instrument Autoclaf

A. Judul Percobaan
Autoclave

B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip kerja autoclave
2. Memahami cara penggunaan autoclave
3. Mengetahui fungsi penggunaan autoclave

C. Pembahasan

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika
ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak.
Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Ferdiaz,
1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan
mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1994).

Menurut Barker ( 1998 ), jenis metode sterilisasi adalah :


1. Sterilisasi Panas/thermal
Sterilisasi panas merupakan sterilisasi yang dianggap paling efektif, tetapi kelemahannya
tidak bisa diaplikasikan pada zat aktif yang tidak tahan panas/rusak karna panas, sterilisasi
panas dibagi menjadi dua :
a. Sterilisasi Panas Lembab
Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas dibawah tekanan
berlangsung di dalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 30 menit
dengan suhu 115 C - 116 C, lama dan suhu tergantung bahan yang di sterilisasi, untuk
mengetahui nya lihat farmakope indonesia.
b. Sterilisasi Panas Kering
Metode sterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu 160-170 C selama 1-2 jam.
umumnya sterilisasi panas dilakukan pada jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap
uap air, dan alat-alat gelas ukur yang tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan alat ukur).

2. Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi dibagi menjadi dua :
a. Radiasi elektromagnetik (EM) adalah sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet (UV). sinar
UV ini memotong DNA mikroorganisme sehingga ekspresi DNA tidak terjadi.
keterbatasannya sterilisasi cara ini hanya bisa bekerja pada permukaan, tidak bisa menembus
bahan padat.
b. Radiasi pengion adalah metode sterilisasi yang menggunakan sinar gamma untuk merusak
DNA mikroorganisme, kelebihannya bisa menembus zat padat.
3. Sterilisasi Gas
Sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah terbakar, bersifat
mutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat residu setelah sterilisasi. Pilihan
sterilisasi cara gas biasanya pilihan akhir bila zat tidak tahan panas ataupun uap air
4. Sterilisasi Filtrasi
Sterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan penyaring/filter matriks pori
pori tertentu. menggunakan pori pori 10 nm untuk virus dan 0,22 nm untuk bakteri.
Menurut Esmiyati, dkk (2012), autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
sterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Menurut Volk dan
Wheeler (1993), autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat dan bahan
dengan dilengkapi pengaturan suhu dan waktu. Agen sterilisasi yang efisien dalam
penggunaan autoklaf yaitu uap di bawah tekanan dan agen tersebut merupakan cara utama
yang digunakan untuk mensterilkan pembalut peralatan, media, dan barang – barang yang
akan terkontaminasi untuk pembedahan.
Autoclave Hirayama HVE 50 merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi alat/bahan
dengan menggunakan temperature dan/atau uap tekanan tinggi. Termasuk alat gelas, keramik,
logam atau karet, air, media, reagen dan obat-obatan cair ( Saputra, 2014 ).
Fungsi Autoclave di gunakan untuk mensterilkan suatu benda atau suatu media.Autoclave
memiliki kemampuan memanaskan suatu benda hingga mencapai suhu 121°c sehingga
dengan pencapaian suhu tersebut memungkinkan untuk membunuh endospora yaitu sel
resisten yang di produksi oleh bakteri,selini tahan terhadap pemanasan,kekeringan dan
antibiotik.
Waktu sterilisasi dengan menggunakan autoclavepun sangat bergantung dengan benda atau
media yang akan di sterilisasi.Apabila objek yang di sterilisasi sangat tebal dan banyak maka
akan memperlambat penyerapan suhu panas ke objek yang di sterilisasi tersebut.Untuk
penambahan waktu sendiri berkisar antara 10-15 menit ( Herastuti dkk, 2007 ).
Prinsip kerja autoclave yaitu menggunakan uap air panas dan tekanan tinggi selama proses
sterilisasi. Bagian autoclave terdiri dari timer untuk mengatur waktu, katup pengeluaran uap
panas, indicator tekanan, tutup pengaman, thermometer, dan batas penambahan air ( Saputra,
2014 ).
Menurut Stefanus ( 2006 ), prinsip kerja autoclave adalah memanfaatkan suhu diatas 121oC
dan tekanan uao 1 atm. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm
dan dengan suhu 121oC ( 250oF ). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda
adalah 15 pon tiap inchi-inchi ( 15 Psi = 15 pounds per square inch ). Waktu yang dibutuhkan
autoklaf sekitar 3-5 jam. Lama sterilisasinya adalah 15 menit untuk suhu 121oC.
Keunggulan autoclave adalah dapat mensterilkan alat dan bahan hingga tidak ada organisme
lagi. Autoclave juga memerlukan waktu yang singkat untuk mensterilisasi alat dan bahan.
Autoclave menggunakan suhu dan tekanan tinggi sehingga dapat membunuh mikroorganisme
disbanding dengan udara panas biasa. Autoklaf memiliki kelebihan yaitu alat perebus yang
bertekanan tinggi ( Permatasari dkk, 2013 ).
Kekurangan autoclave adalah harus menggunakan air mendidih karena uapnya memenuhi
kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Autoclave membutuhkan
suber panas yang terus menerus. Autoclave membutuhkan peralatan yang butuh perawatan
terus menerus ( Ferdias, 1992 ).
Persiapkan alat (pipet ukur,Cawan petridis) yang akan di sterilisasi menggunakan autoklaf.
Alat-alat tersebut dibungkus menggunakan kertas payung (yang halus diluar).Cawan petridis
di letakkan secara terbalik. Hal ini bertujuan agar air tidak dapat masuk ke dalam cawan
petridis. Lalu bungkus alat-alat dengan kertas payung lalu dibungkus menggunakan karet, hal
ini bertujuan agar bungkusan kertas payung tidak terbuka supaya mencegah air masuk ke
dalam alat-alat tersebut.
Autoklaf di nyalakan, saklar utama autoclaf terletak di sisi kanan bawah. Tombol saklar itu
berfungsi untuk menyalakan / mematikan autoklaf secara keseluruhan. Klik tombol power
on/off pada layar display untuk memulai pengaturan sebelum memulai proses sterilisasi.
Sebelum alat-alat dimasukkan cek botol penguapan (Exhaust bottle) harus sesuai tanda batas
yang sudah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah alat (autoklaf) rusak. Karena botol
penguapan akan sangat berfungsi pada proses sterilisasi untuk menampung air sisa
penguapan bahkan saat alat membutuhkan air, autoklaf bisa mengambil dari botol penguapan.
Maka dari itu air harus sesuai dengan tanda batas.
Setelah itu tambahkan aquades secara perlahan melewati dinding karena ada detector pada
autoklaf. Penggunaan aquades untuk mengisi bagian dalam autoklaf karena mengacu pada
tujuan sterilisasi yaitu untuk menghiindari kontaminasi dengan senyawa yang tidak
diinginkan. Akuades memiliki kandungan senyawa yang lebih sedikit dibandingkan dengan
air biasa. Akuades akan diatur hingga suhunya menjadi 121°C dan dengan tekanan di atas
tekanan atmosfer yang digunakan untuk penguapan pada autoklaf yang dapat membunuh
organisme yang ada pada alat dan bahan.
Masukkan keranjang ke dalam autoclaf. Keranjang pertama di kosongkan, keranjang kedua di
isi dengan alat-alat yang telah dibungkus oleh kertas payung. Kemudian autoklaf ditutup.
Ganti mode menjadi mode 2 (mode yang dipilih untuk mensterilkan alat dan bahan). Lalu
klik set, setelah itu klik tanda ↑ dan tanda ↓ untuk mengatur suhu. Cek katup penguapan
tertutup agar tekanan tetap 1atm. Lalu klik start untuk memulai sterilisasi.
Autoklaf harus digunakan secara baik dan benar, untuk menghasilkan alat dan bahan yang
telah bebas dari kontaminasi atau pengaruh negatif akibat mikrobia-mikrobia yang tidak
diperlukan, sehingga proses sterilisasi dapat berjalan dengan baik. Penggunaan autoklaf yang
benar adalah :
1. Benda yang diletakkan di dalam autoklaf harus telah mengalami proses sanitasi, pencucian
dan pengeringan.
2. Benda dibungkus dan dipisahkan untuk memastikan dapat terpapar panas yang merata
pada semua bagian permukaan.
3. Semua bahan yang digunakan untuk membungkus haruslah sesuai untuk penggunaan
dalam autoklaf.
4. Waktu dijalankan ketika tekanan mencapai 1 atm dan suhu mencapai 121°C.
Setelah proses sterilisasi selesai tunggu hingga suhu turun ± 97-98º C baru autoklaf dapat
dibuka. Ketika proses telah selesai, penutup autoklaf harus segera dibuka sedikit agar semua
uap air keluar dan benda yang telah disterilkan (artikel steril, sterile article) yang panas dan
lembab sebaiknya dibiarkan di dalam autoklaf hingga dingin dan kering.
Mikroorganisme dapat mengkontaminasi artikel steril pembungkus yang lembab apabila
penutup dibuka terlalu lebar atau artikel dipegang saat lembab. Tunggu suhu ± 50º C agar
mesin bisa dimatikan.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengoperasian autoklaf meliputi berbagai
alat alat untuk wadah bahan yaitu pipet ukur, cawan petri. Sedangkan untuk bahan yang
digunakan meliputi karet gelang untuk mengikat kertas payung yang digunakan sebagai
pembungkus pada erlenmeyer dan kertas payung.
Kertas payung yang digunakan pada praktikum autoklaf berfungsi sebagai pembungkus untuk
alat yang akan disterilisasi dengan autoklaf. Cara pembungkusan kertas payung yang benar
yaitu bagian kertas payung yang halus berada diluar sedangkan bagian yang kasar berada di
dalam, hal ini karena permukaan kertas payung yang halus memiliki kemampuan untuk tidak
menyerap air sehingga alat yang akan disterilsasi tidak basah atau terkontaminasi dengan air.
Pada sterilisasi alat cawan petri dilakukan dengan cara membalik posisi dari alat tersebut. Hal
ini dilakukan karena cawan petri yang mengandung bahan atau medium didalamnya tidak
terkena atau terkontaminasi oleh air yang ada pada autoklaf.
Pembahasan alat-alat atau tombol dalam autoklaf :
1. Panel operasi (Operation Switch) :
b. power on/off : untuk menyalakan atau mematikan autoklaf dari proses sterilisasi.
c. ↑ (tanda panah ke atas) ↓ (tanda panah ke bawah) : untuk mengatur (menaikkan –
menurunkan) suhu.
d. Set : untuk mengatur waktu dan suhu.
e. Next : untuk ganti mode.
f. start/stop : untuk memulai atau menghentikan proses sterilisasi.
2. Panel layar (Display) : menunjukkan suhu, waktu, proses sterilisasi dan mode yang akan
dipilih.
3. Gagang penutup (Lid Handle) : untuk dipegang (pegangan) saat akan menutup atau
membuka autoklaf.
4. Lid open/close : Menutup autoklaf (terdapat di bagian dalam).
5. Katup penguapan (Fine exhaust knob) : untuk menurunkan suhu
6. Layar tekanan (Preasure Gauge) : Untuk menunjukkan berapa tekanan yang digunakan.
7. Exhaust bottle : untuk menampung air selama proses sterilisasi. Isi air di exhaust bottle
harus sesuai tanda batas.
8. Kaki atau penyangga autoklaf (Caster) : Tempat bertumpuhnya autoclave
9. Lid : Lock/unlock : untuk mengunci atau membuka kunci autoklaf.
10. Keranjang (Chamber) : Tempat untuk memasukkan alat/bahan yang disterilkan.
11. Ventilasi (Vent hole) : Untuk tempat keluarnya udara
12. panel utama on/off : untuk menyalakan atau mematikan autoklaf secara keseluruhan.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat di peroleh beberapa simpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Prinsip kerja autoklaf adalah sterilisasi panas basah dengan penggunaan uap air jenuh pada
tekanan diatas tekanan atmosfer dan digunakan untuk memanaskan isi autoklaf.
2. Cara penggunaan autoklaf yaitu nyalakan tombol on/off dan buka autoklaf. Cek exhauge
bottle untuk memastikan air harus ditanda batas sehingga tidak terjadi peluapan karena
kelebihan air dan mesin tidak akan rusak. Masukkan aquades secara perlahan pada autoklaf
dengan cara melewati dinding-dindingnya untuk menghindari kerusakan pada autoklaf.
Masukkan alat dan bahan yang akan disterilisasi yang telah dibungkus dengan kertas payung
yang telah diletakkan di dalam keranjang kemudian ditutup. pastikan autoklaf telah terkunci
dan periksa katup buangan agar tidak ada udara yang keluar. Pilih mode pada autoklaf. Atur
suhu dan tekanan pada autoklaf kemudian klik start. Tunggu hingga proses sterilisasi selesai
dan suhu pada autoklaf turun menjadi 97°C. Keluarkan alat dan bahan dari autoklaf, tunggu
hingga suhu autoklaf menjadi 50°C dan matikan autoklaf.
3. Fungsi Autoclave di gunakan untuk mensterilkan suatu benda atau suatu media.Autoclave
memiliki kemampuan memanaskan suatu benda hingga mencapai suhu 121°c sehingga
dengan pencapaian suhu tersebut memungkinkan untuk membunuh endospora yaitu sel
resisten yang di produksi oleh bakteri,selini tahan terhadap pemanasan,kekeringan dan
antibiotik.Waktu sterilisasi dengan menggunakan autoclavepun sangat bergantung dengan
benda atau media yang akan di sterilisasi.

Bagian-bagian autoclave
Terdapat beberapa bagian-bagian autoclave beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui. Meskipun
demikian, berbeda jenis autoclave memiliki bagian yang berbeda pula. Untuk itu, ada baiknya Kita
membahas tipe atau jenis-jenis autoclave terlebih dahulu. Sebelum membaca lebih jauh tentang jenis-jenis
autoclave, Anda bisa kembali mereview tentang Alat Sterilisasi Autoclave agar pembahasan Kita dapat
lebih komprehensif.
Baca : Alat Sterilisasi Autoclave

Contoh Autoclave

Setidaknya, ada tiga jenis autoclave yang diklasifikasikan berdasarkan pada perbedaan dalam proses
menghilangkan udara dalam autoclave selama proses sterilisasi.

Gravity Displacement Autoclave


Jenis autoclave yang satu ini merupakan standar dan paling umum dari mesin autoclave.
Jenis autoclave yang dapat bekerja pada cakupan suhu antara 121-134 °C dan waktu 10-30 menit ini,
melakukan pemindahan udara dalam ruang autoclave didasarkan pada gravitasi. Prinsip dasarnya,
jenis autoclave ini adalah memanfaatkan perbedaan massa jenis antara uap dibandingkan dengan udara.
Uap mengandung H2O dalam bentuk gas, sedangkan udara terdiri dari berbagai kandungan material
semisal CO2, H2O dan sebagainya.
Cara kerja jenis autoclave ini dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave. Proses ini
menyebabkan udara tertekan ke dasar. Setelah uap semakin banyak dan menekan udara makin ke dasar,
kemudian udara akan keluar melalui suatu saluran yang ada dibagian bawah autoclave. Proses ini
menyebabkan peningkatan suhu dan terjadilah proses sterilisasi.
Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
Autoclave jenis ini dilengkapi dengan sebuah pompa yang berfungsi untuk mengevakuasi sebagian besar
udara dari dalam autoclave. Proses pengeluaran udara yang dimaksudkan untuk menciptakan keadaan
vakum ini berlangsung selama 8-10 menit. Setelah kondisi vakum didapatkan, maka uap mulai diinfiltrasi
ke dalam autoclave.
Kevakuman udara dan pengisian uap akan langsung bersentuhan dengan seluruh permukaan benda yang
ada dalam autoclave yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan terjadinya proses sterilisasi.
Berbeda dengan jenis autoclave kebanyakan, pada Prevacuum atau High Vacuum Autoclave bekerja pada
suhu 132-135 °C dengan rentang waktu 3-4 menit.
Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
Pada prinsipnya, jenis autoclave ini menggunakan uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer
dengan rangkaian yang berulang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi dengan autoclave ini
bergantung pada jenis benda yang akan disterilkan.
Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya
Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe autoclavenya. Kita akan
membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum.
Jenis Autoclave

1. Tombol pengatur waktu (timer)


Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya
proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda
dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor bukan
listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.
2. Katup uap
Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap merupakan salah
satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.
3. Pengukur tekanan
Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat pada bagian ini.
Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoclave saat proses
sterilisasi tengah berlangsung.
4. Katup pengamanan
Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.
Baca : Ini Dia, Jenis Laboratorium Yang Wajib Anda Ketahui

Bagan Autoclave

5. Tombol on/off
Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan tombol ini
sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.
6. Termometer
Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau alat yang
Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu
yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau belum.
7. Lempeng sumber panas
Bagian ini adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Lempeng
sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan
menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan
Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoclave.
Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.
9. Angsa
Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi sebagai
batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari kompor atau
pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang berfungsi untuk
meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan.
Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa vacum yang
berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi (chamber) autoclave.

Terdapat beberapa bagian autoclave beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui. Meskipun
demikian, berbeda jenis autoclave memiliki bagian yang berbeda pula. Untuk itu, ada baiknya
Kita membahas tipe atau jenis-jenis autoclave terlebih dahulu. Sebelum membaca lebih jauh
tentang jenis-jenis autoclave, Anda bisa kembali mereview tentang Alat Sterilisasi Autoclave
agar pembahasan Kita dapat lebih komprehensif.

Setidaknya, ada tiga jenis autoclave yang diklasifikasikan berdasarkan pada perbedaan dalam
proses menghilangkan udara dalam autoclave selama proses sterilisasi.

Quote:
Baca Juga:
Ini Dia! Daftar Produk Bersertifikat Halal MUI Terbaru
Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari
Hubungan Virus Zika dan Microcephaly yang Harus Anda Cermati

Gravity Displacement Autoclave

Jenis autoclave yang satu ini merupakan standar dan paling umum dari mesin autoclave. Jenis
autoclave yang dapat bekerja pada cakupan suhu antara 121-134 °C dan waktu 10-30 menit
ini, melakukan pemindahan udara dalam ruang autoclave didasarkan pada gravitasi. Prinsip
dasarnya, jenis autoclave ini adalah memanfaatkan perbedaan massa jenis antara uap
dibandingkan dengan udara. Uap mengandung H2O dalam bentuk gas, sedangkan udara
terdiri dari berbagai kandungan material semisal CO2, H2O dan sebagainya.

Cara kerja jenis autoclave ini dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave.
Proses ini menyebabkan udara tertekan ke dasar. Setelah uap semakin banyak dan menekan
udara makin ke dasar, kemudian udara akan keluar melalui suatu saluran yang ada dibagian
bawah autoclave. Proses ini menyebabkan peningkatan suhu dan terjadilah proses sterilisasi.

Prevacuum atau High Vacuum Autoclave

Autoclave jenis ini dilengkapi dengan sebuah pompa yang berfungsi untuk mengevakuasi
sebagian besar udara dari dalam autoclave. Proses pengeluaran udara yang dimaksudkan
untuk menciptakan keadaan vakum ini berlangsung selama 8-10 menit. Setelah kondisi
vakum didapatkan, maka uap mulai diinfiltrasi ke dalam autoclave.

Kevakuman udara dan pengisian uap akan langsung bersentuhan dengan seluruh permukaan
benda yang ada dalam autoclave yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan
terjadinya proses sterilisasi. Berbeda dengan jenis autoclave kebanyakan, pada Prevacuum
atau High Vacuum Autoclave bekerja pada suhu 132-135 °C dengan rentang waktu 3-4
menit.

Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave

Pada prinsipnya, jenis autoclave ini menggunakan uap dan dorongan tekanan di atas tekanan
atmosfer dengan rangkaian yang berulang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi
dengan autoclave ini bergantung pada jenis benda yang akan disterilkan.

Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya

Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe


autoclavenya. Kita akan membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum.

1. Tombol pengatur waktu (timer)

Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau
sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan.
Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air
dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.

2. Katup uap

Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap
merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap
air.

3. Pengukur tekanan

Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat
pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada
dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

4. Katup pengamanan

Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.

5. Tombol on/off

Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka
keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk
menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.
6. Termometer

Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan
atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang
Anda butuhkan atau belum.

7. Lempeng sumber panas

Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik
menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan
kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam
autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa

Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang
berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan
energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan
almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak
Anda sterilisasikan.

Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa
vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi
(chamber) autoclave.

Baca Juga:
Sel Punca Pertama Indonesia Bersiap Diujikan pada Manusia
5 Tips Cara Menggunakan Biosafety Cabinet
Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

-LabSatu-
0
Kutip Balas
Beri apresiasi terhadap thread ini Gan!

Balas Thread

Thread Sebelumnya
Thread Selanjutnya

Sains & Teknologi


Tempat diskusi mendalam dan berbagi pengetahuan sains dan teknologi. subscribe

Buat Thread Sekarang

Anda mungkin juga menyukai