Anda di halaman 1dari 24

1.

Anak laki-laki, usia 7 tahun, berat badan 20 kg, datang dengan keluhan
gelembung-gelembung berisi cairan, gatal pada seluruh badan sejak 3 hari yang
lalu. Satu minggu sebelum timbul lesi kulit, pasien mengeluh demam dan tidak
nafsu makan. Pada pemeriksaan dermatologikus dijumpai papul dan vesikel
(beberapa lesi vesikel mengalami umbilikasi), pustul, dan krusta, multipel, distribusi
generalisata. Beberapa lesi tampak mengering membentuk krusta. Tatalaksana
yang tepat pada kasus diatas adalah

a. Azitromisin 1x250 mg selama 5 hari


b. Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
c. Acyclovir 4x400 mg selama 5 hari
d. Ketokonazol 1x200 mg selama 10 hari
e. Salep gentamisin

2. Masa inkubasi varisela

a. 3 hari
b. 5 hari
c. 10 hari
d. 15 hari
e. 1 bulan

 3. Gambaran multinucleated giant cell ditemukan pada kelaianan berikut


a. Misetoma
b. Tinea korporis
c. Varisela
d. Impetigo vesikobulosa
e. Lupus eritematosus sistemik

 4. Anak laki-laki, usia 7 tahun, berat badan 20 kg, datang dengan keluhan bercak-
bercak merah tanpa gatal pada wajah, badan dan ekstremitas sejak 3 hari yang
lalu. Satu minggu sebelum timbul lesi kulit, pasien mengeluh batuk, pilek dan
disertai demam. Pada pemeriksaan fisik dijumpai temperature 39°C, conjunctiva
hiperemis, dan pada rongga mulut tampak koplik spot pada mukosa bukal.
Pemeriksaan dermatologikus dijumpai makulapapular eritema, multiple,
generalisata. Riwayat pemakaian obat hanya paracetamol. Diagnosis yang tepat
pada kasus ini

a. Erupsi obat makulapapular


b. Measles (Campak) rubela
c. Urtikaria
d. Eritroderma
e. Dermatitis seboroik

 5. Anak laki-laki, usia 7 tahun, berat badan 20 kg, datang dengan keluhan bercak-
bercak merah tanpa gatal pada wajah, badan dan ekstremitas sejak 3 hari yang
lalu. Satu minggu sebelum timbul lesi kulit, pasien mengeluh batuk, pilek dan
disertai demam. Pada pemeriksaan fisik dijumpai temperature 39°C, conjunctiva
hiperemis, dan pada rongga mulut tampak koplik spot pada mukosa bukal.
Pemeriksaan dermatologikus dijumpai makulapapular eritema, multiple,
generalisata. Riwayat pemakaian obat hanya parasetamol. Tatalaksana yang tepat
pada kasus ini

a. Terapi suportif
b. Prednison 3x20 mg
c. Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
d. Acyclovir 5x200 mg selama 7 hari
e. Ketokonazol 1x200 mg selama 10 hari

 6. Kekebalan yang terbentuk setelah imunisasi aktif virus varisela zoster dapat
bertahan selama

a. 1 minggu
b. 1 bulan
c. 1 tahun
d. 10 tahun
e. Seumur hidup

 7. Untuk mencegah timbulnya varisela setelah terpajan dengan pasien, sebaiknya
varisela zoster imunoglobulin diberikan dalam

a. 1 hari
b. 3 hari
c. 1 minggu
d. 10 hari
e. 1 bulan

 8. Seorang pria, 30 tahun, datang dengan keluhan gelembung-gelembung berisi


cairan, gatal pada seluruh badan sejak 4 hari yang lalu. Satu minggu sebelum
timbul lesi kulit, pasien mengeluh demam dan tidak nafsu makan. Pada
pemeriksaan dermatologikus dijumpai papul dan vesikel (beberapa lesi vesikel
mengalami umbilikasi), pustul, dan krusta, multipel, distribusi generalisata.
Pemeriksaan penunjang sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis pada kasus ini adalah

a. Kerokan kulit dengan KOH 10%


b. Tes Tzanck
c. Pewarnaan gram
d. Dermatoskopi
e. Uji tempel

 9. Seorang pria, 30 tahun, datang dengan keluhan gelembung-gelembung berisi


cairan, gatal pada seluruh badan sejak 4 hari yang lalu. Satu minggu sebelum
timbul lesi kulit, pasien mengeluh demam dan tidak nafsu makan. Pada
pemeriksaan dermatologikus dijumpai papul dan vesikel (beberapa lesi vesikel
mengalami umbilikasi), pustul, dan krusta, multipel, distribusi generalisata.
Tatalaksana yang tepat pada kasus diatas adalah

a. Azitromisin 1x250 mg selama 5 hari


b. Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
c. Acyclovir 4x400 mg selama 5 hari
d. Ketokonazol 1x200 mg selama 10 hari
e. Salep acyclovir

 
10. Obat antivirus berikut dapat digunakan untuk pengobatan measles
a. Acyclovir
b. Valacyclovir
c. Foscarnet
d. Ribavirin
e. Famcyclovir

 
11. Vitamin berikut dapat digunakan untuk pengobatan measles
a. Vitamin A
b. Vitamin B1
c. Vitamin B3
d. Vitamin C
e. Vitamin E

 
12. Masa inkubasi measles
a. 3 hari
b. 5 hari
c. 10 hari
d. 15 hari
e. 1 bulan

 
13. Koplik spot dapat ditemukan pada kelainan berikut
a. Varisela
b. Misetoma
c. Lupus eritematosus sistemik
d. Sporotrikosis
e. Measles

14. Spesies jamur yang paling sering menyebabkan misetoma adalah


a. Madurella grisea
b. Madurella mycetomatis
c. Fusarium oxysporum
d. Acremonium falciforme
e. Fusarium solani

 15. Lokasi infeksi misetoma paling sering ditemukan pada


a. Wajah
b. Lengan
c. Tungkai bawah
d. Lutut
e. Kaki
 
 
16. Seorang pria, 35 tahun, petani, datang dengan keluhan benjolan-benjolan pada
kaki kanan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien selama ini sering berobat ke
puskesmas, mendapat berbagai macam antibiotik namun tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nodul eritema, berjumlah 3 buah, tampak pus
keluar pada puncak nodul dan terdapat butiran-butiran halus berwarna hitam.
Terdapat limfadenopati pada paha kanan. Diagnosis yang tepat pada kasus ini
adalah

a. Misetoma
b. Sporotrikosis
c. Kromoblastomikosis
d. Karsinoma sel basal
e. Melanoma maligna

 
17. Seorang pria, 35 tahun, petani, datang dengan keluhan benjolan-benjolan pada
kaki kanan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien selama ini sering berobat ke
puskesmas, mendapat berbagai macam antibiotik namun tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nodul eritema, berjumlah 3 buah, tampak pus
keluar pada puncak nodul dan terdapat butiran-butiran halus berwarna hitam.
Terdapat limfadenopati pada paha kanan. Kemungkinan spesies penyebab pada
kasus ini adalah

a. Acremonium recifei
b. Madurella mycetomatis
c. Fusarium oxysporum
d. Acremonium falciforme
e. Fusarium solani

 18. Seorang pria, 35 tahun, petani, datang dengan keluhan benjolan-benjolan


pada kaki kanan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien selama ini sering berobat ke
puskesmas, mendapat berbagai macam antibiotik namun tidak ada perbaikan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nodul eritema, berjumlah 3 buah, tampak pus
keluar pada puncak nodul dan terdapat butiran-butiran halus berwarna hitam.
Terdapat limfadenopati pada paha kanan. Pengobatan yang tepat pada kasus ini

a. Ketokonazole 200 mg/hari selama 6 bulan


b. Ketokonazole 400 mg/hari selama 1 bulan
c. Ketokonazole 800 mg/hari selama 1 bulan
d. Itrakonazole 200 mg/hari selama 6 bulan
e. Itrakonazole 400 mg/hari selama 6 bulan
 
 
19. Obat berikut dapat diberikan untuk pengobatan aktinomisetes, KECUALI
a. Itrakonazole
b. Streptomisin
c. Dapson
d. Rifampisin
e. Kotrimoksazole

 
20. Pernyataan yang benar mengenai Eumycetes
a. Disebabkan oleh bakteri
b. Keterlibatan tulang berlangsung cepat
c. Banyak ditemukan sinus pada lesi
d. Memerlukan intervensi medis dan bedah
e. Pengobatan dengan kombinasi streptomisin dan dapson

 
21. Manifestasi klinis yang paling sering ditemukan pada sporotrikosis adalah
a. Fixed cutaneous sporotrikosis
b. Lymphocutaneous sporotrikosis (MIKOSIS PROFUNDA dr sudarsono)
c. Multifocal cutaneous sporotrikosis
d. Sporotrikosis sistemik
e. Disseminated cutaneous sporotrikosis
 
 
22. Seorang pria, 40 tahun, petani, datang dengan keluhan timbul benjolan-
benjolan pada tungkai kanan sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya hanya timbul satu
benjolan pada betis dan kemudian pecah membentuk luka. Seiring waktu, mulai
timbul benjolan-benjolan lainnya membentuk garis lurus ke arah paha dan
kemudian benjolan tersebut juga pecah membentuk luka. Riwayat pengobatan ke
dokter puskesmas dan sudah mendapat terapi berbagai macam antibiotik namun
tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik dijumpai noduloulserasi, multiple,
membentuk garis lurus ke arah proksimal, terdapat limfadenopati pada paha
kanan. Diagnosis yang tepat pada kasus ini
a. Misetoma
b. Sporotrikosis
c. Kromoblastomikosis
d. Skrofuloderma
e. Tuberculosis verukosa

 
23. Seorang pria, 40 tahun, petani, datang dengan keluhan timbul benjolan-
benjolan pada tungkai kanan sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya hanya timbul satu
benjolan pada betis dan kemudian pecah membentuk luka. Seiring waktu, mulai
timbul benjolan-benjolan lainnya membentuk garis lurus ke arah paha dan
kemudian benjolan tersebut juga pecah membentuk luka. Riwayat pengobatan ke
dokter puskesmas dan sudah mendapat terapi berbagai macam antibiotik namun
tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik dijumpai noduloulserasi, multiple,
membentuk garis lurus ke arah proksimal, terdapat limfadenopati pada paha
kanan. Pengobatan yang tepat pada kasus ini
a. Itrakonazole 200 mg/hari
b. Flukonazole 200 mg/hari
c. Amphoterisin B 200 mg/hari
d. Ketokonazole 200 mg/hari
e. Terbinafine 250 mg/hari

 
24. Dosis awal kalium iodida jenuh untuk pengobatan sporotrikosis adalah
a. 1x5 tetes
b. 2x5 tetes
c. 3x5 tetes
d. 2x10 tetea
e. 3x10 tetes

 
25. Indikasi pemberian kalium iodida jenuh adalah
a. Extracutaneous sporotrikosis
b. Lymphocutaneous sporotrikosis
c. Multifocal cutaneous sporotrikosis
d. Sporotrikosis sistemik
e. Disseminated cutaneous sporotrikosis

 
26. Gambaran asteroid body pada pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan
pada kelainan berikut :
a. Misetoma
b. Sporotrikosis
c. Kromoblastomikosis
d. Skrofuloderma
e. Tuberculosis verukosa

 
27. Gambaran Medlar body pada pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan pada
kelainan berikut
a. Misetoma
b. Sporotrikosis
c. Kromoblastomikosis
d. Skrofuloderma
e. Tuberculosis verukosa

 
28. Spesies jamur yang paling sering menyebabkan kromoblastomikosis adalah
a. Fonsecaea pedrosoi
b. Madurella mycetomatis
c. Fusarium oxysporum
d. Acremonium falciforme
e. Fusarium solani

 
29. Manifestasi klinis kromoblastomikosis yang jarang ditemukan adalah
a. Tipe nodular
b. Tipe verukosa
c. Tipe tumor
d. Tipe plak
e. Tipe sikatrikal

 
30. Pengobatan kromoblastomikosis
a. Itrakonazole 100 mg/hari
b. Terbinafine 500 mg/hari
c. Posaconazole 400 mg/hari
d. 5-fluorocytosine 100 mg/hari
e. Ketokonazole 200 mg/hari

 
31. Faktor yang berperan terhadap timbulnya lupus eritematosus sistemik,
KECUALI
a. Genetik
b. Obat-obatan
c. Eksotoksin bakteri
d. Sinar ultraviolet
e. Hormonal

 
32. Hormon yang berperan terhadap timbulnya lupus eritematosus sistemik adalah
a. Estrogen dan progesteron
b. Progesteron dan androgen
c. Hormon pertumbuhan dan prolaktin
d. Estrogen dan prolaktin (LUPUS ERITEMATOSUS dr sudarsono)
e. Hormone pertumbuhan dan androgen

 
33. Obat berikut yang memiliki potensi tinggi terhadap timbulnya lupus
eritematosus sistemik adalah :
a. Minoxidil
b. Hydralazine
c. Captopril
d. Simvastatin
e. Minosiklin

 
34. Kriteria minimal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis lupus
eritematosus sistemik berdasarkan American College of Rheumatology adalah
a. 1 kriteria
b. 2 kriteria
c. 3 kriteria
d. 4 kriteria  
e. 5 kriteria

 
35. Manifestasi kulit yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis lupus eritematosus sistemik berdasarkan American College of
Rheumatology adalah, KECUALI
a. Malar rash
b. Alopesia areata
c. Ruam kulit yang timbul saat terpajan sinar matahari (LUPUS ERITEMATOSUS dr
sudarsono hal 17 )
d. Lesi diskoid
e. Ulkus oral
 
 36. Seorang wanita, 50 tahun, petani, datang dengan keluhan bercak-bercak
merah disertai gatal pada wajah dan kulit kepala sejak 1 bulan ini. Pada
pemeriksaan dermatologikus tampak plak eritema, multipel, sirkumskrip, follicular
plugs (+), pada regio frontalis, maksilaris dekstra dan sinitra. Pada kulit kepala, lesi
menyebabkan alopesia. Diagnosis yang tepat pada kasus ini
a. Alopesia areata
b. Tinea kapitis
c. Lupus eritematosus diskoid
d. Dermatitis seboroik
e. Kandidiasis kutis

 
37. Seorang wanita, 50 tahun, petani, datang dengan keluhan bercak-bercak
merah disertai gatal pada wajah dan kulit kepala sejak 1 bulan ini. Pada
pemeriksaan dermatologikus tampak plak eritema, multipel, sirkumskrip, follicular
plugs (+), pada regio frontalis, maksilaris dekstra dan sinitra. Pada kulit kepala, lesi
menyebabkan alopesia. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini
a. Krim mometason furoat
 b. Krim gentamisin
c. Krim acyclovir
d. Krim Ketokonazole
e. Krim imiquimod

 
38. Lupus eritematosus diskoid
a. Insidens sering ditemukan pada pria
b. Jarang ditemukan lesi mukosa oral
c. Sering disertai gejala konstitusional
d. Sekitar 20% kasus berkembang menjadi lupus eritematosus sistemik
e. Sering disertai kelainan imunologik dan laboratorik

 
39. Manifestasi klinis yang sering ditemukan pada lupus eritematosus sistemik
adalah
a. Lesi diskoid
b. Fenomena Raynaud
c. Malar rash
d. Fotosensitivitas
e. Arthritis (LUPUS ERITEMATOSUS dr sudarsono hal 27)

 
40. Seorang wanita, usia 25 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak merah
pada wajah, lengan dan badan sejak 6 bulan terakhir. Pasien sering mengalami
demam, nyeri pada jari-jari tangan disertai penurunan berat badan. Pasien juga
sering mengeluh timbul bercak kulit baru jika terpajan dengan sinar matahari. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan makula eritema pada wajah membentuk pola kupu-
kupu tanpa keterlibatan lipatan nasolabial, plak eritema, multipel, lentikular-
numular, diskret, disertai skuama halus dan follicular plug. Tampak beberapa skar
atrofi pada badan dan lengan. Pada jari-jari tangan tampak bengkak dan eritema.
Diagnosis yang tepat pada kasus diatas :
a. Lupus eritematosus diskoid
b. Dermatomiositis
c. Dermatitis seboroiok
d. Lupus eritematosus sistemik
e. Scleroderma

 
41. Seorang wanita, usia 25 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak merah
pada wajah, lengan dan badan sejak 6 bulan terakhir. Pasien sering mengalami
demam, nyeri pada jari-jari tangan disertai penurunan berat badan. Pasien juga
sering mengeluh timbul bercak kulit baru jika terpajan dengan sinar matahari. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan makula eritema pada wajah membentuk pola kupu-
kupu tanpa keterlibatan lipatan nasolabial, plak eritema, multipel, lentikular-
numular, diskret, disertai skuama halus dan follicular plug. Tampak beberapa skar
atrofi pada badan dan lengan. Pada jari-jari tangan tampak bengkak dan eritema.
Kelainan hematologi yang dapat ditemukan pada pasien ini adalah, KECUALI :
a. Anemia hemolitik
b. Leukositosis
c. Limfopenia
d. Trombositopenia
e. Leukopenia
 

 
42. Seorang wanita, usia 25 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak merah
pada wajah, lengan dan badan sejak 6 bulan terakhir. Pasien sering mengalami
demam, nyeri pada jari-jari tangan disertai penurunan berat badan. Pasien juga
sering mengeluh timbul bercak kulit baru jika terpajan dengan sinar matahari. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan makula eritema pada wajah membentuk pola kupu-
kupu tanpa keterlibatan lipatan nasolabial, plak eritema, multipel, lentikular-
numular, diskret, disertai skuama halus dan follicular plug. Tampak beberapa skar
atrofi pada badan dan lengan. Pada jari-jari tangan tampak bengkak dan eritema.
Pemeriksaan penunjamg yang dapat mendukung diagnosis kasus di atas,
KECUALI
a. Rontgen dada
b. Elektrokardiografi
c. Urin rutin
d. CT-scan abdomen
e. ANA test

43. Seorang wanita, usia 25 tahun, berat badan 50 kg, datang dengan keluhan
bercak-bercak merah pada wajah, lengan dan badan sejak 6 bulan terakhir. Pasien
sering mengalami demam, nyeri pada jari-jari tangan disertai penurunan berat
badan. Pasien juga sering mengeluh timbul bercak kulit baru jika terpajan dengan
sinar matahari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan makula eritema pada wajah
membentuk pola kupu-kupu tanpa keterlibatan lipatan nasolabial, plak eritema,
multipel, lentikular-numular, diskret, disertai skuama halus dan follicular plug.
Tampak beberapa skar atrofi pada badan dan lengan. Pada jari-jari tangan tampak
bengkak dan eritema. Pengobatan yang tepat pada kasus diatas adalah
a. Azatioprin 100 mg/hari
b. Prednison 25 mg/hari
c. Metotreksat 15 mg/minggu
d. Micophenolat mofetil 2 gr/hari
e. Siklofosfamid 500 mg 2xseminggu

 
44. Pengobatan lupus eritematosus sistemik dengan obat berikut dapat
menyebabkan toksisitas pada mata
a. Metotreksat
b. Siklofosfamid
c. Micophenolat mofetil
d. Azatioprin
e. Hidroksikloroquin
 

 
45. Dosis hidroksikloroquin untuk pengobatan lupus eritematosus sistemik
a. 3 mg/kgBB/hari
b. 4 mg/kgBB/hari
c. 6 mg/kgBB/hari
d. 15 mg/minggu
e. 2 gram/hari

 
46. Seorang wanita, 20 tahun, datang dengan keluhan timbul gelembung-
gelembung berisi cairan, nyeri, pada sudut bibir sebelah kanan sejak 3 hari lalu.
Satu minggu sebelum timbul keluhan, pasien melakukan pemeriksaan radiologi
pada kepala. Enam bulan yang lalu, pasien pernah mengalami keluhan yang sama
dan sembuh tanpa diobati. Pada pemeriksaan dermatologikus tampak vesikel,
multipel, berkelompok, dasar eritema. Diagnosis pada kasus ini
a. Herpes zoster
b. Moluskum contagiosum
c. Herpes simpleks
d. Impetigo bulosa
e. Folikulitis

 
47. Seorang wanita, 20 tahun, datang dengan keluhan timbul gelembung-
gelembung berisi cairan, nyeri, pada bibir dan dagu kanan sejak 3 hari lalu. Satu
minggu sebelum timbul keluhan, pasien melakukan pemeriksaan radiologi pada
kepala. Enam bulan yang lalu, pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan
sembuh tanpa diobati. Pada pemeriksaan dermatologikus tampak vesikel, multipel,
berkelompok, dasar eritema. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini
a. Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
b. Kuretase
c. Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
d. Acyclovir 3x400 mg selama 5 hari

e. Salep gentamisin

 
48. Seorang wanita, usia 60 tahun, datang dengan keluhan gelembung-gelembung
berisi cairan, nyeri, pada dada dan punggung sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu.
Satu minggu sebelum timbul lesi kulit, pasien mengeluh demam dan tidak nafsu
makan. Dua minggu sebelumnya pasien melakukan pemeriksaan rontgen paru
karena keluhan batuk darah. Pada pemeriksaan dermatologikus dijumpai vesikel,
multipel, dasar eritema, unilateral, distribusi pada dermatom T2-T6. Diagnosis pada
kasus ini
a. Varisela
b. Herpes zoster
 
c. Impetigo bulosa
d. Dermatitis kontak iritan
e. Herpes simpleks

 
49. Seorang wanita, usia 60 tahun, datang dengan keluhan gelembung-gelembung
berisi cairan, nyeri, pada dada dan punggung sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu.
Satu minggu sebelum timbul lesi kulit, pasien mengeluh demam dan tidak nafsu
makan. Dua minggu sebelumnya pasien melakukan pemeriksaan rontgen paru
karena keluhan batuk darah. Pada pemeriksaan dermatologikus dijumpai vesikel,
multipel, dasar eritema, unilateral, distribusi pada dermatom T2-T6. Tatalaksana
yang tepat pada kasus ini :
a. Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
b. Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
c. Acyclovir 5x200 mg selama 7 hari
 
d. Ketokonazol 1x200 mg selama 10 hari
e. Salep Acyclovir

 
50. Seorang anak, 8 tahun, datang dengan keluhan bercak kebotakan disertai gatal
pada kulit kepala sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sering bermain dengan kucing.
Pada pemeriksaan dermatologikus tampak bercak alopesia, soliter, numular,
skuama (+), rambut tampak berwarna abu-abu dan mudah patah. Pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk mendukung diagnosis pada kasus diatas
a. Pewarnaan gram
b. Histopatologi
c. Kerokan kulit untuk pemeriksaan KOH
 
d. Tes Tzanck
e. Darah lengkap

 
51. Gambaran pseudohifa pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan pada
a. Tinea korporis
b. Tinea kapitis
c. Dermatitis seboroik
d. Pityriasis versikolor
e. Kandidiasis kutis

 
52. Seorang anak, 8 tahun, berat badan 20 kg, datang dengan keluhan bercak
kebotakan disertai gatal pada kulit kepala sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sering
bermain dengan kucing. Pada pemeriksaan dermatologikus tampak bercak
alopesia, soliter, numular, skuama (+), rambut tampak berwarna abu-abu dan
mudah patah. Tatalaksana yang tepat pada kasus diatas :
a. Ketokonazol 1x200 mg selama 6 minggu
b. Griseofulvin 1x500 mg selama 6 minggu
c. Krim ketokonazol
d. Krim desoksimetason
e. Prednisone 3x4 mg selama 6 minggu

 
53. Seorang pria, 18 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak putih, gatal bila
berkeringat, pada punggung dan bahu sejak 2 bulan ini. Enam bulan terakhir
pasien rutin lari pagi. Pada pemeriksaan dermatologikus tampak makula
hipopigmentasi, multipel, lentikular, sebagian konfluens, skuama halus (+). Pada
pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH dijumpai hifa pendek dan spora. Diagnosis
pada kasus ini
a. Vitiligo
b. Tinea versikolor
c. Kusta
d. Tinea korporis
e. Kandidiasis kutis

 
54. Seorang pria, 18 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak putih, gatal bila
berkeringat, pada punggung dan bahu sejak 2 bulan ini. Enam bulan terakhir
pasien rutin lari pagi. Pada pemeriksaan dermatologikus tampak makula
hipopigmentasi, multipel, lentikular, sebagian konfluens, skuama halus (+). Pada
pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH dijumpai hifa pendek dan spora.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini
a. Krim hidrokortison
b. Krim gentamisin
c. Krim mikonazol
d. Krim desoksimetason
e. Krim asam retinoat

 
55. Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan bercak merah, gatal di
inguinal sejak 3 minggu. Gatal terutama saat berkeringat. Pada pemeriksaan
dermatologikus tampak makula eritema, batas tegas, berkelompok tersusun
konsentris sebagian konfluens, dengan lesi satelit. Pemeriksaan KOH dijumpai
pseudohifa. Diagnosis yang tepat pada kasus ini
a. Dermatitis seboroik
b. Eritrasma
c. Kandidiasis kutis
 
d. Tinea kruris
e. Dermatitis kontak iritan

 
56. Seorang Laki-laki 43 tahun pekerja di kebun, dating ke Klinik dr. Kasih dengan
keluhan gatal pada kaki, pasien juga mengeluh nyeri. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan gambaran berikut. Diagnosis yang tepat adalah

A. Skabies
B. Cutaneus larva migrain
C. Dermatitis allergi
D. Dermatitis kontak
E. Ascariasis
 
 
57. Etiologi penyebab penyakit kasus soal no.56 adalah
A. Strongyloides stercoralis
B. Tricuris tricura
 
C. Ancylostoma deudenale
D. Necator americanus
E. Ancylostoma branzilience

 
58. Terapi yang tepat diberikan pada soal kasus no 56 adalah
A. Permethrin 5 %
B. Albendazol 400 mg
C. Amoxicilin 500 mg
D. Mebendazole 50 mg
 
E. Pyrantel pamoat 100 mg

 
59. Seorang anak dibawa oleh ibunya dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh
terutama pada malam hari, dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan lesi di daerah
kedua eksremitas bawah. Keluhan ini dirasakan setalah berenang disungai 3 hari
yang lalu. Diagnosis pasien ini adalah?
A. Skabies
B. Cutaneus larva migrain
 
C. Dermatitis allergi
D. Dermatitis kontak

 
60. Seorang anak dibawa oleh ibunya dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh
terutama pada malam hari, dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan lesi terutama
sela2 jari dan lipatan2 tubuh dan lipatan pantat. Karakteristik lesi sebagai berikut,
terdapat papul nodul, skuama, lesi berbentuk terowongan. Keluarga pasien yang
tinggal serumah juga mengidap hal yang sama. Penyebab penyakit ini adalah
A. Sarcoptes scabiei
B. Candida albicans
C. Trichopiton
D. Micrsporium sp
E. Peducul humanus

 
61. Seorang perempuan, 24 th, datang dengan keluhan diare sejak 3 hari yang
lalu. Dari pemeriksaan mikroskopik feses tampak gambaran berikut. Apakah
penyebab diare tersebut?

A. Ascariasis
B. Tricurasis
C. Scistisis
D. Filariasis
E. HOOKworm

 
62. Seorang laki-laki, 33 th, datang dengan keluhan batuk darah sejak 2 hari yang
lalu.ditemukan ada wheezing(+) ,demam ringan dan nyrei ulu hati. Dari
pemeriksaan darah lengkap didapatkan eosinophilia. Pada pemeriksaan poto
thorax didapatkan gambaran berikut. Kemungkinan diagnoisis pada kasus tersebut
adalah
A. sindrom. Loeffler
 
B. Sindrome Dispepsia
C. Gastritis
D. Ascariasis
E. Filariasis

 
63. Seorang perempuan berusia 17 tahun dtng ke praktek dokter dengan keluhan
bab darah disertai lendir 1 hari yang lalu. Frekuensi 5 kali perhari, pada
pemerikasaan feses ditemukan konsistensi encer, darah +, lendir +, pada
pemeriksaan mikroskopik ditemukan protozoa bentuk hemogloid berisi eritrosit dan
sitoplasma. Apakah terapi medikamentosa diberikan kepada pasien
A. Ketokonazole
B. metronidazole
C. kloramfenikol
 
D. itrokonasol
E. asiklovir

 
64. Seorang laki-laki usia 52 tahun warga negara Inggris datang ke poliklinik dgn
keluhan mencret berulang kali sejak 1bulan hari yg lalu. Pada pemeriksaan fisik
gambaran dihidrasi ringan sedang, beberapa hari sebelumnya pasien berwisata air
di pinggiran kota. Pem.Tinja didapatkan konsistensi cair, dan tanpa darah, dijumpai
juga bentuk tropozoid dan kista klasik yg berflagel. Apakah penyebabnya?
A. Amoebiasis coli
B. Giardiasis intestinalis
 
C. Trepanoma pallidum
D. Ballantidiasis coli
E. Leismanis coli
 
65. Seorang anak laki-laki 13 thn di bawa ke praktek dokter dgn keluhan gatal-gatal
hampir di seluruh tubuhnya sejak 3 hari yg lalu. Gatal sudah dirasakan 2 minggu yll
dan meningkat 3 hari terakhir terutama di sela jari,pergelangan tangan, dan daerah
pusat. Gatal dirasakan terutama pada malam hari. Salah satu adik pasien juga
mengalami hal yg sama. Pada pemeriksaan diperoleh rash eritem, terowongan,
papul dan pustul di ujung terowongan dan ekskoriasi. Pada kerokan ditemukan
tungau. Apakah penyebabnya?
A. Phthiariasis pubis
B. Staphylococcus aureus
C. Dermatophycoides seranum
D. Pedikulus capitis
E. Sarcoptes scabei
 
 
66. Seorang anak laki-laki 10 tahun, datang ke poliklinik asramanya dengan
keluhan gatal ditangannya dan daerah genital dialami sejak 1 bulan terakhir, gatal
terutama malam hari, teman-teman sekamarnya juga mengalami keluhan yang
sama. pada pemeriksaan fisis didapatkan vesikel disela-sela jari tangan dan sekitar
pubis. apakah etilogi yang paling mungkin pada pasien ini?
A. sarcoptes scabeii
 
B. stapilococcus aureus
C. pediculus humanis corporis
D. streptococcus beta hemolitikus
E. dermatokel

 
67. Seorang anak, umur 5 tahun, kurus,pucat dan lemah dibawa ibunya berobat ke
dokter dan setelah dilakukan pemeriksaan tinja ternyata anak ini didapatkan
gambaran seperti iniApakah yang etiologic dari penyakit di atas ?

A. S. haematobium
B. S. japonicum
C. S. Mansoni
D. Strongyloides stercoralis
E. Tricuris tricura
 
 
68. Cara penularan ankylostomiosis adalah melalui:
A. Tertelan telur cacing tambang
 
B. Tertelan larva rhabditiform
C. Tertelan larva filariform
D. Larva filariform menembus kulit
E. Larva rhabditiform menembus kulit

 
69. Pekerjaan di bawah ini yang beresiko terkena ankilostomiasis adalah :
A. Penambang
 
B. Pemulung
C. Penjual sayur
D. Penjaja makanan
E. Pembuat gerabah

 
70. Selain cacing tambang cacing berikut ini juga termasuk dalam kelompok cacing
yang ditularkan melalui tanah :
A. Enterebius vermicularis
B. Trichinella spiralis
C. Trichuris trichiura
 
D. Dracunculus medinensis
E. Taenia solium

 
71. Cacing parasit ini ini hidupnya di usus halus :
A. Trichuris trichiura
B. Enterebius vermicularis
C. Ascaris lumbricoides
 
D. Trichinella spiralis
E. Brugia malayi

 
72. Carcinoma of urinary bladder is associated with which of the following
parasites?
a. Schistosoma japonicum
b. Schistosoma mansoni
c. Schistosoma haematobium
d. Schistosoma intercalatum
e. Taenia solium

 
73. Jenis parasite yang bisa hidup bebas dan berkembang di lingkungan adalah
a. Stongyloides stercoralis
b. Schistosoma japonicum
c. Schistosoma mansoni
d. Taenia saginata
e. Taenia solium

 
74. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun diantar oleh neneknya berobat ke
puskesmas botania, dengan keluhan diare sejak 5 hari yang lalu, setelah itu dokter
meminta untuk dilakukan pemeriksaan feses untuk memastikan penyebab
keluhannya. Dimana hasil pemeriksaan didapatkan gambaran seperti Telur terlihat
mencolok di dalam cacing betina gravid dan tersusun secara anteroposterior dalam
satu baris yang terdiri dari 5-10 telur di setiap rahim dengan bentuk oval ukuran
50–70 μm. Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas parasite penyebabnya
penyakitnya adalah?
a. Stongyloides stercoralis
b. Schistosoma japonicum
c. Schistosoma mansoni
d. Taenia saginata
e. Taenia solium

 
75. Tahapan perkembangan larva pada Stogyloides yang bersifat infektif adalah
a. L1
b. L2
c. L3
d. L4
e. L5

 
76. Tahapan autoinfeksi pada Stongyloides, larva L1 dilepaskan di usus halus
manusia tapi tidak keluar feses tapi berkembang menjadi larva L3 menuju ?
a. Hati
b. Lambung
c. Trakea
d. Paru
e. Jantung

 
77. Heavy larva load terjadi pada cacing dan larva Filariform akan terjadi
a. Urticarial rashes
b. Cutaneus larva migrans
c. Peptic ulcer
d. Hyperinfection syndrome
e. Colitis
 
78. Pada pemeriksaan kultur feses dengan kultur yang mana digunakan untuk
mendeteksi larva Strongyloides adalah
a. Harada Mori filter paper tube method
b. Petridish (slant culture) technique
c. Agar plate technique
d. Baermann funnel technique
e. Charcoal culture method

 
79. Pilihan terapi yang tepat untuk Strongyloidosis adalah
a. Albendaol
b. Ivermectin (53)
c. Praziquantel
d. Diethylcarbamazine
e. Permethrins

 
80. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis Stongyloidosis yang melibatkan DNA
untuk mendeteksi jenis parasitnya adalah:
a. Enzyme¬linked immunosorbent assay (ELISA)
b. Stool Culture
c. Molecular Diagnosis (New stongyloidosis slide 51)
d. Microscopy
e. Entero-test

 
81. Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut dirasakan
sejak 3 hari terakhir, pasien memiliki mual muntah (+), nafsu makan berkurang (+),
berat badan menurun (+) serta memiliki Riwayat diare berulang dan sering
mengkonsumsi daging sapi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 127/ 78 mmHg,
Nadi 80 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu 36,5 derajat calcium.
Pemeriksaan abdominal peristaltic kesan meningkat, nyeri tekan abdomen.
Pemeriksaan feses didapatkan gambaran telur seperti Cangkang telur luar (atau
kapsul) diisi dengan bahan kuning telur (tipis, jadi mungkin hilang) dan embriofor
bagian dalam (coklat, berdinding tebal dan lurik radial). Kemungkinan diagnosis
penyakit adalah
a. taeniasis
b. strongyloidisis
c. cutaneus larva migran
d. scistolyoidiasis
e. filariasis

 
82. Untuk memastikan diagnosis pada kasus soal no 81 diperlukan pemeriksaan
penunjang, apakah pemeriksaan paling tepat adalah
a. Enzyme¬linked immunosorbent assay (ELISA) (49)
b. Stool Culture
c. CT scan
d. MRI
e. Stool examination

 
83. Tahapan infektif form pada Taenia saginata adalah
a. Larva filariafom
b. Larva serkaria
c. Larva seria
d. Larva cysticercosis
e. Larva radia

 
84. Seorang pasien dating ke puskesmas dengan keluhan sakit perut dirasakan
sejak 3 hari terakhir, pasien memiliki mual muntah (+), nafsu makan berkurang (+),
berat badan menurun (+) serta memiliki Riwayat diare berulang dan sering
mengkonsumsi daging sapi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 127/ 78 mmHg,
Nadi 80 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu 36,5 derajat calcium.
Pemeriksaan abdominal peristaltic kesan meningkat, nyeri tekan abdomen.
Pemeriksaan feses didapatkan gambaran telur seperti Cangkang telur luar (atau
kapsul) diisi dengan bahan kuning telur (tipis, jadi mungkin hilang) dan embriofor
bagian dalam (coklat, berdinding tebal dan lurik radial). Terapi yang tepat diberikan
pada kasus diatas adalah
a. Praziquantel
b. Albendazole
c. ketokonazol
d. Purgatio
e. Iclosamide

 
85. Berikut ini langka pencegahan pada kasus Penyakit Teaniasis adalah, kecuali
a. Vaksinasi
b. Perbaiki sanitasi dan personal hygiene
c. Hindari kontak dengan makanan dan minuman yeng tercemar parasite
d. Mengkonsumsi makanan yang setengah mateng
e. Simpan makanan dengan waktu lama dengan suhu kurang dari 10 derajat celcius

 
86. Organ target infeksi pada mata yang disebabkan oleh larva (cysticercus
cellulosae) pada cacing T solium memberikan gejala seperti, kecuali
a. blurred vision or loss of vision,
b. iritis,
c. uveitis
d. conjunctivitis
e. retina ablation (Taeniasis slide 16)

 
87. Berikut ini merupakan pernyataan benar tentang perbedaan antara T. saginata
dan T. solium adalah
a. T. saginata memiliki rostellum dan hooks sedangkan T.solium tidak ada
b. T. saginata memiliki proglottid lebih banyak dibandingkan T. solium
 
c. T. saginata memiliki leher lebih pendek dibandingkan T. solium
d. T. saginata menjadi host definitive manusia sedangkan T. solium adalah sapi
e. Ukuran T. solium lebih pendek dibandingkan T. Saginata

 
88. Yang bukan merupakan parasite penyebab cutaneus larva migran adalah
a. Ancylostoma duodenale
b. Necator americanus
c. Ancylostoma braziliense
d. Schistostoma japonicum  
e. Ancylostoma caninum

 
89. Port de entri dari Gnathostoma spinigerum yang dapat menyebabkan larva
migran adalah
a. Subcutaneous
b. Respiratorium
c. Fecooral
d. Mucosa
e. Konjungtiva

 
90. Pada pemeriksaan feses didapatkan gambaran telur seperti berikut, parasite
apakah itu?

a. Ancylostoma duodenale
b. Ascaris lumricaudes
c. Schistostoma pjapanicum
d. Ancylostoma caninum
e. Gnathostoma spinigerum

91. Untuk uji diagnosis yang digunakan untuk deteksi adanya leukositosis dan
eosinophilia pada cutaneus larva migran adalah
a. Uji intradermal
b. Darah lengkap
 c. Antigen
d. Antibody
e. Biopsi kulit

 
92. Gejala neurologi pada tipus sbb kecuali:
A. Apathy
B. Convulsi
C. Delirium
D. Lethargy
E. Coma

93. Merupakan definitive host dari toxoplasma :


A. Kambing
B. Manusia
C. Kucing
D. Ayam
E. Sapi

 
94. Kelainan congenital toxoplasmosis antara lain sbb kecuali:
A. Intracerebral calcification.
B. Chorioretinitis
C. Hydrocephali
D. VSD (ventrical septal defect)
E. Mental retardation

 
95. Diagnosis toxoplasma sbb kecuali:
A. ELISA
 
B. Darah rutin
C. IgM fluorescent antibody test
D. PCR
E. Skin test (toxoplasmoisis)  

96. Gejala akibat infeksi Toxoplasma gondii pada kehamilan


A. asymptomatic
B. severe congenital infection
C. abortion
D. fetal still birth
E. Semua benar
 
97. Sesuai IgG toxoplasma (+) sbb kecuali:
A. Perlu pemeriksaan IgM
B. Pernah sakit toxoplasma
C. Infeksi baru
D. False positif
E. Belum perlu obat

 
98. Sesuai dengan SLE kecuali:
A. Penyakit imun kompleks
B. Reaksi imunologi tipe III
C. Hanya mengenai sendi
 
D. Diderita banyak wanita
E. Umur terbanyak 20-40 th

 
99. SLE merupakan kelainan
A. Kongenital
B. Imunologi
 
C. Trauma Infeksi
D. Malignitas

 
100. SLE dapat mengenai organ sbb :
A. Sendi
B. Mata
C. Kulit
D. Darah
E. Semua benar

Anda mungkin juga menyukai