Mukosa lidah
bagian bawah tipis, licin dan halus dengan epitel berlapis pipih tanpa
tanduk
Mukosa lidah bagian atas/ dorsal permukaannya irregular, di anterior
diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papilla
lingualis. Daerah posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari
bagian anterior oleh sulcus terminalis yaitu batas / alur yang berbentuk
huruf V yang ujungnya mengarah ke posterior.
Lidah dibagi oleh sulcus terminalis :
2/3 di depan sulcus terminalis disebut bagian
anterior terdapat papilla lingualis
1/3 di belakang sulcus terminalis disebut bagian
posterior, dpt ditemukan limfonodul, terdiri atas
folikel-folikel limfatik yang merupakan kelompok
kecil nodulus limfatikus yang letaknya berkelompok
dan di bawahnya terdapat kelenjar weber (mucus
murni), serta tonsila/papilla lingualis.
Terletak pada parit sulkus terminalis bermuara
saluran keluar kelenjar ebner (serus murni). Pada apex
lidah terdapat kelenjar Blendin Nuhn (serus mucus).
Komposisinya yaitu
1. mencapai 20 %, di mana 93 % dari material
organik tersebut adalah kolagen, sisanya
glikosaminoglikans, lipid, protein..
2. Air sebanyak 10 %
3. Material anorganik 70 %.
Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin
terletak di bawah email. Tapi di bagian akar
dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh
sementum.
Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang
disebut tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli
dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun
jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun
serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam
tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah
yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan
kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun
patologis.
Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin
atau karena gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap
perubahan suhu (misalnya pada saat berkontak dengan makanan
panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan karena tubuli
dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan
ekstraseluler pada jaringan pulpa. Dengan tereksposnya tubuli dentin,
cairan dalam tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu
perbatasan email dengan dentin, sehingga mempengaruhi ujung syaraf
gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan mengirimkan sinyal ke
otak dan terasa sakit.
Berbeda dengan tulang, dentin dibentuk sepanjang hidup.
Dentin yang dibentuk sebelum pertumbuhan akar selesai disebut
Primary dentin, terlihat dentinal tubulusnya lurus. Dentin yang
dibentuk kemudian disebut Secondary Dentin, terlihat dentinal
tubulusnya berombak. Dentin tetap sebagai mineral dalam waktu
yang lama setelah dekstruksi odontoblast. Hal ini memungkinkan
dentin dapat mempertahankan gigi yang pulpa dan odontoblasnya
telah dirusak oleh infeksi. pada gigi dewasa dekstruksi enamel
akibat erosi oleh pemakaian atau caries biasanya merangsang
reaksi dalam dentin yang menyebabkan dentin memulai kembali
mensintesis unsur-unsurnya. Terjadi pembentukan dentin yang
baru, biasanya merupakan dentin yang irreguler disebut
Reparative Dentin. Reparative Dentin ini dapat ditemukan pada
dinding rongga pulpa. Pembentukan dentin oleh stimuli dapat
sedemikian hebatnya rongga pulpa tertutup/terisi seluruhnya. Ini
sebenarnya suatu respon bela diri.
Pulpa adalah suatu rongga
yang berisi pembuluh darah
dan persyarafan bagi gigi. Di
bagian atasnya atau disebut
atap pulpa, dentin menjadi
atap pulpanya. Oleh karena
itu secara anatomis, dentin
sangat berhubungan erat
dengan jaringan pulpa.
Kebanyakan ilmuwan
menganggap dentin dan pulpa
adalah satu jaringan dan
membentuk pulp-dentin
complex.
Pulpa gigi berasal dari kondensasi mesenkim di papila dentis.
Unsur-unsur utamanya mirip sel mesenkim dan bahan intraselular
yaitu sabut kolagen halus asimetris (metachromatic) dan sabut
retikuter dalam bahan dasar glikosaminoglikans, juga terdapat
limfosit dan makroga. Jaringan ikatnya disebut (jaringan ikat
mukosa (Whartons Jelly).
garis median/tengah
V IV III II I I II III IV V
garis oklusal
V IV III II I I II III IV V
3 .. gigi taring/caninus/C
GARIS MEDIAN
87654321 12345678
GARIS OKLUSAL
87654321 12345678
Gigi anterior atau gigi depan terdiri dari gigi I1, I2,
C
Gigi posterior atau gigi belakang dari gigi P1, P2,
M1, M2, M3
Gigi antagonis adalah gigi atas/bawah yang
mengadakan kontak dengan gigi lawannya, gigi
bawah/atas.
Succedaneous teeth adalah gigi tetap yang
menggantikan tempat kedudukan dari gigi susu
yaitu gigi I1, I2, C, P1 dan P2
Oklusi Gigi adalah hubungan kontak antara gigi-
gigi rahang atas dengan gigi-gigi di rahang bawah
waktu mulut dalam keadaan tertutup. Normalnya
rahang bawah terletak sedikit ke belakang daripada
rahang atas.
Permukaan-permukaan Gigi
Sebutan untuk bagian permukaan-
permukaan gigi :
Labial : permukaan
menghadap bibir (labium), sebutan
untuk gigi anterior
Lingual : permukaan
menghadap ke lidah, sebutan untuk gigi
rahang bawah
Fasial : bagian
permukaan/muka
Palatal : permukaan
menghadap ke langit-langit (palatum),
sebutan untuk gigi rahang atas
Bukal : permukaan
menghadap ke pipi, sebutan untuk gigi
posterior
Sisi mesial : sisi yang
berhadapan dengan garis median
Sisi distal : sisi yang
berlawanan dengan garis median
Permukaan Gigi Anterior adalah :
Permukaan Labial/ fasial
Atas :Permukaan palatal
Bawah :Permukaan lingual
Permukaan proksimal ialah permukaan gigi yang berhadapan
dengan permukaan gigi sebelahnya, yang terletak dalam satu
lengkung gigi, permukaan mesial dan permukaan distal.
Permukaan insisal ialah permukaan gigi yang digunakan untuk
memotong dan yang menghadap kearah garis kunyah dimana
terdapat tepi insisal