I. PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit
pelayanan yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang bermutu, terjangkau, dan mengutamakan
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang
bekerja di Puskesmas GONDANGLEGI.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang
wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan
ditindaklanjuti diseluruh jajaran yang ada di Puskesmas GONDANGLEGI,
mulai dari kepala puskesmas, penanggungjawab unit pelayanan klinis,
dan seluruh karyawan.
III. DASAR
SK No. 33 Tentang Indikator Mutu Klinis dan Indikator Perilaku
Pemberi pelayanan Klinis.
SK No. Tentang Sasaran Keselamatan Pasien.
Penanggung Jawab
Tim Manajemen Mutu
Tim Audit
Internal
Wakil
Sekretaris
VII. SASARAN
1. Unit Pelayanan
2. Petugas Pemberi Pelayanan
3. Pasien dan Keluarga Pasien
4. Masyarakat
VIII. INDIKATOR MUTU KLINIS
Sebelum pertemuan,masing- masing penanggung jawab ruangan mengisi
usulan indikator mutu klinis (didasarkan KMK no 129 tahun 2008) yang
memungkinkan dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan Puskesmas Gondanglegi
Dalam menyusun indikator pada setiap area klinis yang diprioritaskan,
kami melakukan penilaian prioritas indikator yang paling mendesak hingga
tidak terlalu mendesak. Untuk menentukan indikator yang menjadi prioritas
kami menggunakan metode USG ( urgency, seriousness, growth ). Metode
USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan metode teknik scoring 1- 5 dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG.
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu ynag
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan .
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkemnbang dikaitkan
dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau
dibiarkan.
2. KLINIK GIGI
No Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Grow
.
s th
1. Pemberi pelayanan 3 3 3 27 4
adalah Dokter Gigi
2. Survei Kepuasan 4 4 3 48 3
Pelanggan
3. Penggunaan APD 5 5 5 125 1
4. Kebiasaan mencuci 5 4 4 80 2
tangan sebelum dan
sesudah tindakan
4. PONED
No Indikator USG UXSXG Ranking
Urgenc Seriousnes Growt
.
y s h
1 Pasien jatuh dari 5 5 4 100 2
tempat tidur
2 Jumlah tempat 3 4 3 36 5
tidur yang
menggunakan
pengaman
3 Komunikasi yang 3 3 3 27 6
efektif antara
tenaga medis dan
paramedis
melalui telepon
4 Kejadian 5 5 5 125 1
kematian ibu
karena Bersalin
5. Penatalaksanaan 5 4 4 80 3
Pesalinan
Sesuai SOP
6. Ada Dokter 4 4 4 64 4
Penanggung
jawab
5. UGD
No. Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Growth
s
1. kebiasaan 5 5 3 75 3
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah
tindakan
2. Kejadian 5 5 4 100 2
phlebitis pasca
tindakan
3. Time respon < 5 5 5 125 1
5menit
4. kepuasan 4 4 3 48 5
pasien
5. Pengisian 4 4 4 64 4
Rekam Medik
Sesuai SOP
6. RAWAT INAP
No. Indikator USG UXSXG Ranking
Urgenc Seriousnes Growth
y s
1 Kejadian pasien 5 5 5 125 1
jatuh selama
dirawat ( dari
tempat tidur, di
kamar mandi)
2 Jumlah tempat 3 3 3 27 3
tidur yang
menggunakan
pengaman
3 Komunikasi 4 4 3 48 5
yang efektif
antara tenaga
medis dan
paramedis
melalui telepon
4 Kejadian pulang 3 3 4 36 6
paksa
5 Kejadian infeksi 4 4 5 80 3
pasca tindakan
6 Pengisian 5 4 3 60 4
Rekam Medik
Sesuai SOP
7 Kebiasaan 5 5 4 100 2
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah
tindakan
7. PELAYANAN OBAT
No Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Growt
.
s h
1 Tidak ada 5 5 5 125 1
kesalahan
dalam
pemberian obat
2 Penulisan 5 4 1 20 6
resep sesuai
formularium
3 Waktu tunggu 2 4 5 40 3
pelayanan Obat
Non racikan ≤ 5
menit
4 Kepuasan 1 2 5 10 7
pasien
5 Waktu tunggu 2 4 5 40 4
pelayanan Obat
racikan puyer ≤
7 menit
6 Penggunaan 2 2 3 12 8
APD
7 Komunikasi 5 5 4 100 2
yang efektif
antara petugas
obat dengan
pembuat resep
8 Komunikasi 3 2 5 30 5
yang efektif
cara pemberian
obat antara
petugas dan
pasien
8. LABORATORIUM
No. Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Growth
s
1. kebiasaan 4 4 4 64 3
mencuci
tangan
sebelum dan
sesudah
tindakan
2. Kejadian infeksi 5 5 4 100 1
pasca tindakan
3. Waktu tunggu 3 3 5 45 4
hasil
pemeriksaan
pelayanan
laboratorium
≤120 menit
4. Survey 2 2 5 20 5
kepuasan
pasien
5. Tidak adanya 4 4 5 80 2
kesalahan
pemberian
hasil
pemeriksaan
laboratorium
9. KLINIK GIZI
No. Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Growth
s
1. Tidak adanya 5 4 4 80 1
kesalahan
pemberian Diet
Pasien Rawat
Inap
2. Pemberian 3 3 5 45 3
edukasi ASI
eksklusif pada
ibu pasca
bersalin dari
PONED
3. Kejadian balita 4 4 4 64 2
gizi buruk
tertangani
dengan baik
4. Edukasi gizi 3 3 4 36 4
pada pasien
pulang dari
Rawat Inap
5. Survey 3 3 3 27 5
kepuasan
pelanggan
10. TPP
No. Indikator USG UXSXG Ranking
Urgency Seriousnes Growth
s
1 Jam buka- 2 2 5 20 4
tutup loket
sesuai jadwal
2 Tidak ada 4 4 4 64 1
kesalahan
identifikasi
pasien
3 Waktu 3 2 5 30 3
penyediaan
dokumen
rekam medis
<5 menit
4 Survey 3 3 5 45 2
Kepuasan
pasien
UNIT TARGET
NO INDIKATOR MUTU KLINIS
PELAYANAN PENCAPAIAN
1. UGD 1. Time respon < 5menit 100%
RAWAT INAP
1. Tidak ada kejadian pelanggan jatuh selama perawatan
Judul Kejadian pelanggan jatuh selama dirawat ( dari tempat tidur,
di kamar mandi, di lorong ruangan)
Dimensi Mutu Keselamatan pelanggan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di rawat inap dan PONED yang
aman dan nyaman bagi pelanggan.
Definisi Penatalaksanaan kejadian pelanggan jatuh selama dirawat
Operasional
( dari tempat tidur, di kamar mandi)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah pelanggan jatuh selama perawatan di rawat inap dan
PONED
Denominator Jumlah pelanggan yang dirawat di rawat inap dan PONED
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 0%
Penanggung Unit pemantau kegiatan pokja PMKP
jawab pengumpul
data
PONED
1. Kejadian kematian ibu karena bersalin
Judul Kejadian kematian ibu karena bersalin
Dimensi Mutu Tidak terjadinya kematian ibu karena bersalin
Tujuan Tidak terjadi kematian ibu karena bersalin
Definisi Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi agar tidak terajadi
Operasional
kematian ibu karena bersalin
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah kematian ibu karena bersalin di PONED
Denominator Jumlah kematian ibu Karena bersalin di PONED
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 0%
Penanggung Unit pemantau kegiatan pokja PMKP
jawab pengumpul
data
KLINIK UMUM
1. Pengisian rekam medik sesuai SOP
Judul Pengisian rekam medik sesuai SOP
Dimensi Mutu Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
Tujuan Tidak ada kesalahan prosedur pengisian rekam medik
Definisi Pengisian rekam medik sesuai dengan SOP
Operasional
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah rekam medic pasien yang berkunjung sesuai sop
dalam sebulan
Denominator Jumlah kunjungan pasien yang berkunjung dalam satu bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 100%
Penanggung Unit pemantau kegiatan pokja PMKP
jawab pengumpul
data
PELAYANAN OBAT
1. Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat
Judul Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan Keselamatan Pasien
Tujuan Terpantaunya Insiden keselamatan pasien karena kesalahan
pemberian obat
Definisi Kesalahan dam pemberian obat meliputi:salah nama, salah
Operasional orang, salah dalam memberikan jenis obat, salah jumlah obat,
salah dalam memberikan dosis, salah informasi cara
meminum obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator jumlah kejadian kesalahan dalam pemberian obat dalam 1
bulan
Denominator jumlah semua pasien dengan resep yg terlayani dalam 1
bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 100%
Penanggung Unit pemantau kegiatan pokja PMKP
jawab pengumpul
data
LABORATORIUM
1. Kejadian infeksi pasca tindakan
TPP
1. Tidak ada kesalahan identifikasi pasien
Judul Tidak ada kesalahan identifikasi pasien
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan Keselamatan Pasien
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam identifikasi pasien
Definisi Kesalahan identifikasi pasien meliputi:salah nama, salah
Operasional alamat, salah tanggal lahir, salah jenis kelamin, salah nomor
kartu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator jumlah pasien dengan identitas yang sesuai
Denominator jumlah pasien yang mendaftar di TPP selama 1 bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 100%
Penanggung Unit pemantau kegiatan pokja PMKP
jawab pengumpul
data
Indikator mutu klinis ini mulai dipantau pada tgl 1 Januari 2016.
Indikator- indikator ini akan diserahkan kepada masing- masing
penanggungjawab unit pelayanan dan akan dikumpulkan kembali tiap
akhir bulan kepada pokja PMKP disertai menyampaikan hambatan-
habatan yang dialami di masing- masing unit pelayanan.
Pokja PMKP menganalisis hasil pencapaian indikator mutu klinis
Indikator mutu klinis ini akan dievaluasi melalui Rapat pokja PMKP tiap
6 bulan sekali dan dilaporkan kepada Tim manajemen mutu
Puskesmas GONDANGLEGI.
Penilaian indikator perilaku ini akan dilakukan oleh unit pemantau PMKP,
koordinator ruangan, dan perwakilan dari Pokja Audit Interna secara
insidentil dan mendadak untuk menilai perilaku petugas pemberi
pelayanan.
Bila didapatkan petugas yang tidak sesuai dengan indikator perilaku ini
maka akan dilakukan peneguran secara langsung, maupun tidak langsung
kepada yang bersangkutan oleh pokja PMKP yang akan langsung
berkoordinasi dengan tim audit interna.
Indikator mutu klinis ini akan dievaluasi melalui Rapat pokja PMKP tiap 6
bulan sekali dan dilaporkan kepada Tim Managemen Mutu Puskesmas
GONDANGLEGI.
R Rekomendasi
Apakah ( katakana apa yang ingin disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan…
X100%
Jumlah seluruh shift jaga
4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan
Keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas
harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan
keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah tindakan yang dilakukan dikurangi kejadian
kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh tindakan medis
yang dilakukan.
XII. PENUTUP
Demikian pedoman program ini disusun untuk sebagai pedoman
monitoring upaya men ingkatkan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien di Puskesmas GONDANGLEGI.