PENDAHULUAN
Dalam kedokteran gigi, logam mewakili 1 dari 4 kelas utama bahan – bahan
yang digunakan untuk rekontruksi gigi yang karies, rusak atau hilang. Meskipun
logam mudah dibedakan dari keramik, polimer, komposit, namun tidaklah mudah
didefinisikan. The metal hand book (1992) mendefinisikan logam sebagai
substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas
atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflector sinar
yang baik. Kita dapat juga mendefinisikan logam dalam kaitannya dengan sifat
umumnya. Gallium dan merkuri , unsure yang biasa digunakan sebagai unsure
pencampur dalam logam kedokteran gigi, berwujud cairan pada temperature
tubuh.
Permukaan logam yang bersih mempunyai kilap yang sulit diperoleh pada
bahan padat jenis lain. Kebanyakan logam memberikan bunyi metalik bila logam
tersebut beradu, meskipun ada senyawa silica tertentu yang juga mengeluarkan
suara serupa. Karakteristik unik dari logam adalah bahan tersebut merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Dibandingkan dengan keramik, polimer,
dan komposit, logam mempunyai kekuatan fraktor yang tinggi, yaitu
kemungkinan untuk menyerap energy dibawah tekanan tarik yang meningkat
sebelum terjadi fraktur.
Logam pada umumnya tahan terhadap serangan kimia, tetapi beberapa logam
memerlukan unsure campuran untuk menahan karat dan korosi dalam lingkungan
mulut. Sebagai contoh kromium oksida. Logam mulia amat tahan terhadap korosi
kimia dan oksidasi serta tidak memerlukan unsure pencampur untuk tujuan ini.
Namun, logam mulia murni harus dicampur untuk memberikan kekuatan yang
cukup terhadap deformasi dan fraktur bila digunakan untuk restorasi cor
(Anusavice,1996).
1
2
1.4. Tujuan