Anda di halaman 1dari 6

ZOE (klompok6)

Pengertian: Semen tipe sedative yang lembut, bubukdan cairan, sebagai basis insulatif(penghambat)

Kelebihan: memiliki efek paliatif terhadap pulpa gigi, (-) kebocoran mikro, perlindungan terhadap pulpa

Komposisi: Berupa bubuk (Zinc oksida dan magnesium oksida) dan Cairan (Larutan eugenol)

Kegunaan: sebagai bahan perekat sementara dan permanen restorasi, tambalan sementara, pelapik,
pengisi saluran akar, pembalut periodontal, perawatan pulpotomi restorasi sementara

Klasifikasi (ADA) :

- Tipe 1 digunakan untuk semen sementara.


- Tipe 2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi atau alat-alat yang dibuat di
luar mulut.
- Tipe 3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis penahan panas.
- Tipe 4 digunakan untuk pelapik kavitas

Sifat

Fisik: - Semakin tinggi rasio P/W semakin cepat pengerasannya, Pendinginan alas duduk memperlambat
pengerasan.

- Partikel kecil meningkatkan kekuatan


- Kekuatannya tergantung pada tujuan kegunaannya. Kekuatan 3 – 55 Mpa
Mekanis: Menghasilkan kekuatan yang cukup dalam waktu cepat

Kimia: Reaksi pengerasan dan struktur mikro sama dengan pasta cetak

Biologi: PH mendekati 7, paling sedikit mengiritasi dan cocok untuk pulpa.Menutup kavitas sehingga
menghambat cairan mulut mengurangi kebocoran mikro. Sementasi Terakhir

Manipulasi: - bubuk secukupnya dan tetes eugenol dalam glassplate

- Diaduk sehingga menjadi pasta kental


- Pasta dapat dipegang tanpa melekat dijari
- Aplikasikan pada kavtas yg sebelumnya telah disterilkan dengan aquades dikeringkan cotton
pillet
Kelebihan: -stabilitas dimensi bagus

- Permukaan akurat detail


- Working time cukup
- Merekam jaringan mulut
- Mukostotik
- Antibakteri
- Perlindungan pulpa
- (-) kebocoran mikro
Kekurangan: - tidak elastic

- Setting cepat bagian tipis


- Kekuatan kurang
- Kurnag tahan abrasi
- Mudah larut
- Alergi
- Potensi iritasi

GIC (Kelompok4)

Pengertian: salah satu bahan restorasi plastis, paling praktis, sewarna dengan gigi, beradhesi dengan
kimiawi

Klasifikasi:
- Tipe I : Luting Cement
- Tipe II : Restorative Cement
- Tipe III : Liner and Basis Cement
- Tipe IV : Fissure sealants
- Tipe V : Orthodontic Cements
- Tipe VI : Core build up
- Tipe VII : Fluoride releasing
- Tipe VIII : ART(atraumatic restorative technique)
- Type IX : Deciduous teet.

Komposisi:

Reaksi Pengerasan Semen Ionomer Kaca


Ketika bubuk dan cairan Semen Ionomer Kaca dicampurkan, cairan asam akan memasuki
permukaan partikel kaca kemudian bereaksi dengan membentuk lapisan semen tipis yang akan mengikuti
inti tumpatan (Ford dalam Lubis, F.L. 2004).
Selain cairan sam, kalsium, aluminium, sodium sebagai ion-ion fluoride pada bubuk Semen
Ionomer Kaca akan memasuki partikel kaca yang akan membentuk ion kalsium (ca 2+) kemudian ion
aluminium (Al3+) dan garam fluor yang dianggap dapat mencegah timbulnay karies sekunder. Selanjutnya
partikel-partikel kaca lapisan luar membentuk lapisan gel (Wilson dalam Lubis, F.L. 2004).
Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia tanpa
menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi
dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari Semen Ionomer Kaca (Galinggih. 2011).
Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis pada dua permukaan yang
berkontak.Semen Ionomer Kaca adalah polimer yang mempunyai gugus karboksil (COOH) multipel
sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat.Dalam hal ini memungkinkan pasta semen untuk
membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara Semen Ionomer Kaca dengan
email dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih
banyak dan lebih homogen dari segi morfologis (Galinggih. 2011).
Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan membersihkan kavitas
dari pelikel dan debris.Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus dapat menambah ikatan Semen
Ionomer Kaca. Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan apabila terjadi penyerapan
air maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat
mengkontaminasi SIK selama proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK sensitif terhadap
cairan saliva sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi (Galinggih. 2011).
Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan SIK mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap
gigi akan menurun. SIK juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan. Jika
tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi. Baik desikasi
maupun kontaminasi air dapat merubah struktur SIK selama beberapa minggu setelah penumpatan. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal maka selama Proses pengerasan SIK perlu dilakukan perlindungan
agar tidak terjadi kontaminasi dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang
efektif dan kedap air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat dari isopropil
asetat, aseton, kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut dengan mudah dalam
beberapa jam atau pada proses pengunyahan (Galinggih. 2011).

Sifat: fisis( anti karies, thermal ekspansi sesuai, tahan terhadap abrasi,

Mekanis

a. (Compressive strength) : 150 MPa, lebih rendah dari silikat


b. Tensile strength : 6,6 MPa, lebih tinggi dari silikat
c. Hardness : 49 KHN, lebih lunak dari silikat
d. Frakture toughness : Beban yang kuat dapat terjadi fraktur
Kimia (ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari Semen Ionomer Kaca.)

Biologis (biokompatibilitas)

Kelebihan: - tahan penyerapan dan kelarutan air

- Berikatan email dengan dentin


- Bikompatibilitas
- Estetik
- Kekuatan kompresi tinggi
- Adhesi
- Non iritasi
- Fluor->mencegah karies
- Pnyebaran panas yg baik
- Daya larut rendah
- Translusen
- Perlekatan kimia dan fisika
Kekurangan: - tidak dapat menahan daya kunyah yang besar

- Tidak tahan keausan


- Daya lekat kecil
- Setelah restorasi butuh proteksi
- Kekerasan kurang
- Rapuh dan sensitive
- Daya larut asam dan air
Indikasi: 1. Digunakan pada gigi sulung

2. Kekuatan kunyah relatif tidak besar

3. Pada insidensi karies tinggi

4. Gigi yang belum tumbuh sempurna

5. Area yang kontaminasi sulit dihindarkan

6. Pasien kurang kooperatif

Polikarboksilat (klompok7)

Pengertian: semen jenis baru, perlekatan dengan komponen kalsium

Sifat: - compressive strength 55Mpa, lebih renda dari seng fosfat. Tensile strength tinggi

- Terkena asam organic dengan ph 4,5 atau kurang, daya larut akan meningkat
- Isolator baik
- Pengadukan dan penggetaran akan mengurangi kekentalan semen
- Waktu pengerasan 2.5 menit
- PH cairan 1,7 tpi dapat dinetralkan dengan bubuknya

Fungsi: a. Cementation of crowns and bridges


b. Cementation of inlays and onlays
c. Orthodontic cementation of bands and brackets
d. Base or lining material under composite, amalgam or glass ionomer
e. Temporary filling material
Komposisi: - (sama seng fosfat)Bubuknya mengandung oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium
dengan tambahan produk stannous fluoride
- Liquidnya terdiri dari larutan air dari asam poliakrilat dari asam akrilik dengan asam
karboksilat lain yang tidak jenuh. Misal: asam itakonik
- Berat molekul 30.000-50.000. Konsentrasi 40%
Kelebihan : -Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
Kekurangan :-Temperatur alas aduk yang dingin dapat menyebabkan asam poliakrilat mengental.
- Tidak sekaku semen fosfat
- Modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
Manipulasi: Ratio P/W 1,5:1 dicampur -> membentuk adonan yang tidak cair tidak padat -> adukan
putaran melawan jarum jam-> tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi semen eugenol
sebagai subbasis -> waktu pengerasan sekitar 2,5-5 menit, buang kelebihan tumpatan

Reaksi pengerasan Semen Seng Polikarboksilat


Semen ini melibatkan pelarutan permukaan partikel oleh asam yang kemudian
melepaskan ion-ion seng, magnesium, dan timah, yang menyatu ke rantai polimer melalui
gugus karboksil, seperti yang digambarkan pada Gambar 25-12A. Ion-ion ini bereaksi dengan
gugus karboksil dari rantai poliasam yang ada di dekatnya sehingga terbentuk garam ikatan
silang ketika semen mengeras. Semen yang mengeras terdiri atas matriks gel tanpa bentuk di
dalam mana tersebar partikel-partikel yang tidak bereaksi. Gambar struktur mikronya mirip
dengan semen seng fosfat.
Juga ada jenis semen ini yang pengerasannya oleh air, seperti telah dijelaskan pada Bab
24 untuk semen ionomer kaca. Poliasam adalah bubuk yang dikeringkan dengan cara dibekukan
kemudian dicampur dengan bubuk semen. Cairannya adalah air atau larutan lemah dari
NaH2PO4. Meskipun demikian, reaksi pengerasannya adalah sama terlepas dari apakah poliasam
ini dikeringkan dengan dibekukan dan kemudian dicampur dengan air atau digunakan larutan
poliasam lemah yang konvensional sebagai cairannya.
Indikasi: - Sementasi

- Basis
- Lapik Pelekat
Kontra: - perawatan pulpa

- Kasus pulpa gangrene atau mati

Semen Silikat (kelompok8)

Pengertian: material gigi hanya mengisi warna yang tersedia, dan satu-satunya alternatif untuk amalgam
perak sebagai (nonemas) sederhana bahan pengisi permanen.

Keuntungan: warna, fluor-> mencegah karies lebih lanjut

Fungsi: Restorasi sementara gigi anterior

Komposisi: powder alumino Fluoro-Silikat glass dengan liquid37% asam fosfat

Campuran dari powder Silika (SiO2), Alumina (Al2O3), senyawa fluorida, beberapa garam kalsium
dengan liquid phosphoric acid

Sifat: - warna serupa gigi


- tensile strength kurang
- daya larut rendah
- terikat secara kimiawi
Manipulasi:

- manipulasi manual : - rasio P/W 2,2-1

- glass lab yang tebal dan dingin, spatula plastic atau cobalt chromium
- teknik memutar 1 menit
- dicampurkan sedikit demi sedikit sehingga mencapai konsistensi yg diinginkan
-manipulasi mekanis: - amalgamator

- kapsul bubuk dan cairan yang terpisah dengan sekat


- sekat hancur apabila ada tekanan dari amalgamator
- waktu pencampuran dapat disesuaikan

Anda mungkin juga menyukai