Anda di halaman 1dari 38

GLASS IONOMER CEMENT

Drg.ige frameski,M.Kes
Sejarah

 Dikembangkan pertama kali oleh Smith, Wilson, dan Kent pada


tahun 1974
 Sinonim dari Glass Ionomer Cement/GIC adalah Semen Ionomer
Kaca (SIK), Glass polyalkenoate cement/semen polialkenoat kaca
 GIC dikembangkan untuk menggantikan semen silikat yang tidak
memiliki adhesi yang baik ke gigi (email dan dentin)
 GIC merupakan kombinasi zink polycarboxylate cement dan
silicate cement.
Definisi

Banerjee dan Watson (2012) → semen restoratif dental plastis direct

berbasis air yang terbentuk dari reaksi asam-basa antara asam

polialkenoat (polyacid) dan partikel kaca alumino silikat (alumino-

silicate glass) yang mampu menghasilkan atau merilis fluor. Glass

(powder) +polyacid + water + tartaric acid (ketiganya adalah liquid)

→ GIC
KOMPOSISI
GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu likuid (cairan) dan bubuk.

Bubuk
Bubuk calcium/strontium fluoroaluminosilikat glass
 SiO2 (quartz) 29%
 Al2O3 (alumina) 16,6%
 CaF­2 (fluoride) 34,2%
 Na3AlF6 (cryolite) 5,0%
 AlF3 5,3%
 AlPO4 9,9 %
Dari G.J Mount

Likuid
Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan konsentrasi antara 40-
50%.
TIPE-TIPE GIC

1. Tipe I-Luting
Penggunaan: pemasangan mahkota, jembatan, inlay, dan alat-alat ortodontik
Setting rate: fast set
Powder:liquid ratio- 1,5:1
Ketebalan film: 20μ atau kurang
Sensitivitas: mineralisasi larutan/ dentin bonding agent
Keuntungan GIC sbg luting agent
Ketebalan lapisan/film yg baik
Biokompatibilitas baik
Pelepasan fluoride
Kemudahan manipulasi
TIPE-TIPE GIC
2. Tipe II- restorative
a. Restorasi estetis
Kegunaan: restorasi estetis
Setting rate: autocure-slow tahan air
Cepat dan loss
Resin-modifikasi-fast set, tahan terhadap air
Powder:liquid ratio-3:1 atau lebih

b. Memperkuat restorasi
Kegunaan: alat-alat fisik, estetik tidak dipentingkan
Setting rate: fast set
Powder:liquid ratio-3:1 atau lebih
TIPE-TIPE GIC
3. Tipe III- lining atau base

a. Lining
Kegunaan: bagian tipis sbg penghalang suhu di restorasi logam
Setting rate: autocure-rapid tahan thd air
Dualcure-autocure ditambah light assisted cure
Powder:liquid rasio -1,5:1

b. Base-dentin tiruan
kegunaan: dikombinasikan dg resin composite dlm teknik laminasi(plat)
setting rate: fast setpowder:liquid rasio-3:1 atau lebih
Klasifikasi berdasarkan
Kegunaannya

 Tipe I (lutting cement)

 2. Tipe II (restorative cement)

 3. Tipe III (liner or base)

 4. Tipe IV (fissure sealant)

 5. Tipe V (orthodontic cement)

 6. Tipe VI (core build up)


Reaksi Pengerasan GIC

 Disolusi

 Gelasi atau pengerasan

 Hidrasi
Disolusi

 Terjadi pelepasan ion Ca, Sr, Al, Na, F ke dalam matriks

 Proses ini terjadi saat powder bertemu dengan liquid

 Partikel glass akan melepaskan ion (Ca, Sr, Al, Na, dan F)

 Bentuk yang dihasilkan adalah sol


Gelasi atau pengerasan

 Terjadi initial setting

 Reaksi utamanya adalah ion Ca akan berikatan dengan gugus


karboksilat selama 4—5 menit → fragile dan highly soluble in
water

 24 jam setelah mixing, alumina terikat pada matriks semen


(rantai alumina) → strong and insoluble
Hidrasi

 Terjadi maturasi matriks garam


Gambar setting GIC
Sifat GIC
1. Biokompatibel
 Berpotensi memicu terjadinya remineralisasi
 Water based material → pertukaran ion → menempel pada jaringan gigi
→ mencegah pertumbuhan bakteri
 Dapat diletakkan di daerah yang mendekati pulpa gigi tanpa khawatir
dapat menyebabkan pulpitis irreversible
 Ion fluor yang terdapat di dalam GIC dapat mencegah terjadinya
pertumbuhan S. aureus
 Freshly mixed material → pH 0.9—1.6 → potensi buffer dari dentin →
mencegah turunnya pH dalam jaringan pulpa → peradangan ringan →
peningkatan pH dalam 1 jam pertama
 Peningkatan fluoride release beberapa hari setelah aplikasi tumpatan →
menurun pada minggu pertama setelah aplikasi → stabil pada 2—3
bulan setelah aplikasi
 Fluoride release dipengaruhi oleh jumlah fluor yang tersedia pada
lingkungan mulut → pada kondisi fluor yang tinggi → fluor ditarik
2. Kelarutan

 GIC < Zink phosphate, zink polycarboxylate, silicate cement


 GIC > resin materials
 Kerusakan pada permukaan GIC setelah aplikasi beberapa jenis
topical fluoride (misal: acidulated phosphate fluoride, pH 3)
 RMGIC lebih tahan terhadap kelarutan daripada autocure GIC
3. Resisten terhadap fraktur

 Lebih rentan fraktur daripada hybrid composite resin dan

amalgam

 RMGIC lebih resisten terhadap fraktur → microfilm composite

resin
5. Warna dan translusen

 Warna GIC diproduksi oleh glass dan dikontrol melalui


penambahan ferric oxide atau black carbon
 Stabilitas warna GIC dipengaruhi oleh kelarutan dan penyerapan
air
 GIC tipe II.1 restorative aesthetic material → memiliki warna dan
translusensi yang baik

 Apabila tidak didapatkan warna dan translusensi yang optimal →

lakukan tenik sandwich


6. Radioopasitas

 Lebih radiopak daripada dentin dan ename


7. Water balance

 GIC mudah terpengaruh oleh cairan


 Dapat memengaruhi kesuksesan dan ketahanan penumpatan
 Water in → terjadi setelah penumpatan sampai dengan 24 jam

 Water out → dehidrasi dapat terjadi 24 hari hingga 6 bulan


8. Adhesi ke struktur gigi

 GIC mampu berikatan secara kimiawi ke permukaan gigi yang


teremineralisasi melalui proses difusi dan adsorpsi
 GIC-email → ion poliakrilat akan berikatan dengan struktur
apatit gigi (Ca dan PO4)

 GIC-dentin → ikatan hidrogen gugus karboksil dengan kolagen

dan ikatan ionic dengan komponen apatit pada dentin. Bond

strength (2—7 MPa).


4. Resisten terhadap abrasi

 Abrasi → kehilangan matriks → tereksposnya partikel glass →


internal porositas

 Lebih tidak resisten dibandingkan dengan resin komposit


Teknik Preparasi
1. Lakukan preparasi pada kavitas hingga semua jaringan karies terbuang. Proses
selanjutnya adalah dentine conditioning dengan cairan Glass Ionomer yang
diencerkan. Teteskan 1 tetes liquid Glass Ionomer di atas paper mixing pad,
celupkan satu cotton pellet ke dalam air kemudian peras, dengan cotton pellet ini
ambil tetesan liquid Glass Ionomer dan aplikasikan pada kavitas 10-15 detik.
Kemudian bersihkan kavitas dengan 3 cotton pellet basah dan 3 cotton pellet
kering.

2. Buat adukan Glass Ionomer yang sama warnanya dengan warna gigi pasien
sesuai petunjuk pabrik, setelah campuran menyerupai chewing gum aplikasikan
ke dalam kavitas dengan bantuan Ash 49.

3. Tekan tambalan dengan matriks yang sesuai kontur gigi, kemudian oleskan
cocoa butter atau varnish di atas tambalan, biarkan 1-2 menit.
METHODS OF DISPENSING

Bentuk powder/liquid
 Powder diambil dgn menggunakan sendok khusus sesuai dgn besar kavitas,
ratakan di mulut botol, letakkan di atas kertas/ kaca pengaduk
 Botol liquid didesain dgn prinsip dropper mechanism, dimana hanya
mengeluarkan satu tetes setiap aplikasinya
 Setiap tetes liquid yg mengandung gelembung udara, harus dibuang
Bentuk kapsul
 Powder& liquid dikemas dlm bentuk kapsul, yg kemudian dicampur dgn
menggunakan mixing machine
 Perbandingan powder-liquid dpt dikontrol
Bentuk pasta
 Dalam bentuk dua pasta yg dikemas dlm dua syringe berbeda, yg kemudian
dicampur dgn teknik hand mixing
 Memiliki ukuran partikel yg halus & memiliki setting time selama 3 menit
MIXING
Handmixing
 Digunakan pada semua tipe GIC, diman dibutuhkan teknik yg baik untuk mencegah
terjadinya under/cover dispensing
 Prinsipnya adalah untuk membasahi permukaan dari partikel glass
 Mixing dilakukan pada lempengan kaca yg kering & dingin/ dgn menggunakan kertas
pengaduk, dgn gerakan memutar yg halus
Machine mixing
 Harus diperhatikan intruksi pabrik, dimana mixing time berbeda-beda, tergantung dari
intruksi pabrik
Paste mixing
 Dua pasta diletakkan pada lempeng kaca/ kertas dingin &kering, dan dilakukan teknik
handmixing
 Campurkan material pasta secara cepat dgn menggunakan spatula selama 10-15 detik
 Letakkan ke dlm kavitas dgn menggunakan disposable syringe
PROSEDUR APLIKASI GIC
1.
TIPE II DAN III
Kavitas yg akan ditumpat dipersiapkan sehalus mungkin
2. Asam poliakrilat 10% diletakkan selama 10 detik
3. Bersihkan dgn air (water spray) selam 10 detik
4. Keringkan permukaan kavitas, namun harus masih dlm keadaan lembab (lightly
dried)
5. Letakkan GIC yg telah dimanipulasi, baik secara hanmixing maupun dgn mixing
machine ke kavitas, menggunakan syringe
6. Letakkan matriks, utk mendapatkan adaptasi yg baik antara tumpatan dgn email
& dentin, tunggu sampai mengeras
PROSEDUR APLIKASI GIC
TIPE II DAN III
7. Bersihkan kelebihan GIC di sekitar kavitas
8. Lepaskan matriks dan lindungi tumpatan dgn resin sealant utk
mempertahankan keseimbangan air
9. Haluskan tumpatan, jika diperlukan dgn menggunakan slowly
rotating bur steel tanpa menggunakan semprotan air/udara
10. Periksa daerah gingival margin, agar jgn ada sealant yg berlebih
11. Evaluasi tumpatan setelah 1 minggu, haluskan kembali apabila
diperlukan
REAKSI PENGERASAN GIC
Autocure-glass ionomer
 Merupakan hasil dari reaksi asam-basa  difusi antara partikel glass dan matriks
Tiga tahap dlm reaksi pengerasan GIC
1. Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass & lepasnya ion-ion dari partikel glass
(kalsium, stronsium, alumunium) akibat serangan dari rantai polyacid  cement
sol
2. Gelation/hardening
1. Ion-ion kalsium/stronsium &alumunium terikat pada polianion pada grup
polikarboksilat
2. 4-10 menit setelah mixing  pembentukan rantai kalsium  fragile &
highly soluble in water (water loss& water in)
3. 24 jam setelah mixing  alumunium terikat pada matriks semen (rantai
alumunium)  strong & insoluble  physical propersties
4. Sejalan dgn penaikan ph  silica gel  mengikat bubuk pada matriks
3. Hydration of salt
Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan penggunaan GIC


• Perlekatan yang bagus dengan struktur gigi
• Retensi cukup tinggi
• Mampu melepaskan fluoride
• Biokompatibel
• Preparasi minimal dan waktu kerja yang singkat.

Kekurangan penggunaan GIC


• Rapuh
• Mudah larut dalam saliva
• Kasar
• Sensitif terhadap air pada saat setting time.
• Kurang estetis dibandingkan komposit
INDIKASI
1. Lesi erosi servikal
2. Sebagai bahan perekat/luting
3. Sebagai base dibawah tambalan komposit resin pada kasus kelas I,II,III,& V serta
MOD
4. Sebagai base yg berikatan kimia di bawah restorasi amalgam
5. Untuk meletakkan orthodontic bracket
INDIKASI

6. GIC diperkuat dgn logam seperti semen cermet dpt digunakan


utk membangun inti mahkota yg telah mengalami kerusakan
mahkota yg parah
7. Karies yg terdapat pada akar (resesi gingiva)
8. Digunakan sebagai pit and fissure sealant
9. Restorasi pada gigi sulung.
KONTRAINDIKASI
1. Digunakan pada kavitas yg dalam tanpa pelapis CaOH 2 karena dpt menyebabkan
patologi pulpa
2. Lesi erosi dangkalkarena GIC tdk bisa bertahan lama
3. Digunakan bila kontrol kekeringan daerah tdk terjamin
4. Kavitas yg terletak pd daerah yg menerima tekanan tinggi
5. Lesi klas IV (memerlukan bahan yg kuat) atau fraktur insisal
6. Lesi yg melibatkan area luas pd email labial yg mengutamakan estetika
Dentin Conditioner
 Bahan conditioning untuk semen ionomer

kaca adalah asam poliakrilat, yang tersedia dalam

bentuk dentin conditioner dan cavity conditioner.


Kandungan Dentin Conditioner

 Dentin conditioner merupakan asam ringan berupa 10% asam poliakrilat dengan waktu aplikasi
selama 20 detik
 Dentin conditioner berfungsi untuk menghilangkan smear layer yang terbentuk saat dilakukan
pengambilan jaringan gigi dengan menggunakan diamond bur.
 Semakin tinggi konsentrasi bahan conditioner maka semakin banyak smear layer yang larut,
sehingga diperoleh pelekatan semen ionomer kaca yang lebih baik karena tidak terhalangi oleh
smear layer.
 Akan tetapi, lama aplikasi bahan conditioner menentukan jumlah ion kalsium dan fosfat yang
larut dari struktur hidroksiapatit yaitu semakin lama aplikasi bahan conditioner maka semakin
banyak jumlah ion yang larut, dan semakin banyak jumlah ion yang larut maka terjadi
peningkatan kekasaran permukaan enamel sehingga diperoleh pelekatan secara mekanik yang
dikenal sebagai pelekatan micromechanical interlocking antara semen ionomer kaca dengan
enamel yang lebih baik,
 Akan tetapi, semakin banyak ion yang larut akan mempengaruhi ikatan kimiawi semen ionomer
kaca dengan enamel. Semen ionomer kaca berikatan secara kimaiwi dengan enamel melalui
ikatan antara ion-ion dari semen ionomer kaca dengan ion-ion yang tersisa pada enamel
setelah terjadi proses demineralisasi dari bahan conditioner, sehingga semakin banyak ion yang
larut, ikatan kimiawi semen ionomer kacaakan terganggu.
Perkrmbangan GIC

 GIC Modifikasi Resin (RMGIC)


Merupakan gabungan dari semen ionomer kaca dan resin
komposit, tersusun dari serbuk kaca fluoro- lumino-silikat, asam
poliakrilat, fotoinisiator, air, dan monomer metakrilat yang larut
dalam air seperti hidroksilmetakrilat (HEMA)
 Penambahan HEMA juga bertujuan sebagai wetting agent untuk
mengurangi kerentanan GIC terhadap air sehingga meningkatkan
adhesi. Pengerasan bahan juga
menjadi lebih cepat karena polimerisasi dari HEMA dan
kopolimer yang ada akan membantu reaksi silang di antara gugus
metakrilat

Anda mungkin juga menyukai