Anda di halaman 1dari 3

HYBRID GIC

Annisa Rizqi 121308010009

Pengertian :

Hybrid Glass Ionomer cement merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang digunakan
sebagai bahan tumpatan atau perekat. Ionomer umumnya digunakan dalam restorasi gigi
berlubang pada gigi posterior, serta penempatan mahkota dan jembatan gigi. Bahan ini
berupa bubuk partikel kaca dan cairan yang mengandung larutan encer asam, poliakrilat dan
resin yang larut dalam air. Bahan ini dan terdiri dari silicate cement, zinc phospate cement
dan zinc polycarboxylate cement. Bahan ini menciptakan matriks glass iomer ketika
digabungkan dengan cairan. GIC juga dapat melepaskan fluorida yang mampu mencegah
kerusakan lebih lanjut pada gigi.

Komposisi :

GIC terdiri dari dua komponen utama yaitu powder gelas ionomer dan liquid asam
poliakrilat. Powder yang digunakan adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), kalsium fluorida
(CaF2), dan aluminium fosfat (AlPO4).

 powder/liquid bahan: powder (sodium aluminosilicate glass dengan 20% CaF dan
aqueous solution aditif minor), liquid (asam akriliat/asam itakonic kopolimer dalam
bentuk aqueous solution atau asam maleic dan asam tartarat).
 powder/water bahan : powder (glass + vacum-dried polyacid), liquid (menyediakan
botol penetes yang dapat diisi dengan air atau produsen memasok larutan encer asam
tartarat)
 Partikel kaca: fluoroaluminosilikat atau jenis kaca serupa lainnya yang melepaskan
ion fluoride untuk memberikan kekuatan yang diperlukan dan ketahanan aus pada
semen.
 Filler : silikon dioksida, kaca barium, dan kaca strontium berfungsi untuk
memberikan penguatan dan meningkatkan kekuatan semen
 Katalis: asam tartarat, asam maleat, atau asam organik lainnya. ditambahkan ke bubuk
untuk memulai reaksi pengaturan saat dicampur dengan cairan.

pada tahun 1992 resin-modified glass ionomer cement ditemukan dalam bentuk paling
sederhana yaitu glass ionomer cement yang mengandung sedikit komponen resin larut dalam
air, yang dapat dipolimerisasi. Bahan dikembangkan dengan memodifikasi asam polialkenoat
dengan rantai samping yang dapat dipolimerisasi menggunakan mekanisme light-cured
dengan adanya photo initiators. Namun pengerasan tetap terjadi melalui reaksi asam-basa.

Kelemahan dan Keuntungan GIC

Beberapa kelemahan Hybrid GIC adalah ketahanan aus yang lebih sedikit, sensitif atau rapuh,
kurang estetis dibandingkan komposit, permukaan restorasi yang kurang halus, dan sintesis
GIC dari bahan dasar SiO2-Al2O3-CaF2-AlPO4 memerlukan suhu sintering yang tinggi.

Semen gigi GIC memiliki beberapa keunggulan diantaranya kemampuan melekat pada
enamel dan dentin tanpa ada penyusutan, mempunyai sifat biokompatibilitas yang baik serta
memiliki koefisien ekspansi termal sama dengan struktur gigi (Palma et al, 2002).

 Hybrid GIC Mempunyai kekuatan kompresi dan daya tahan yang tinggi.
 Sifat adhesi yang baik, meningkatkan daya rekat struktur gigi dan material komposit
 Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah karies lebih
lanjut.
 penampilan estetis yang bagus, dapat disesuaikan dengan warna alami gigi dan
translusent atau tembus cahaya.
 Minimal shrinkag, Hybrid GIC memiliki penyusutan minimal selama proses pengerasan,
sehingga mengurangi risiko celah dan masalah lain dalam restorasi.
 Biokompatibilitas, menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi
dan pulpa.
 Bersifat anti bakteri, tidak iritatif, mudah digunakan, ditempatkan dan diselesaikan
dengan efisien dan cepat.
 Hybrid GIC dapat melepaskan fluoride, yang dapat membantu mencegah pembusukan
lebih lanjut pada gigi.

Kontraindikasi GIC

 Hybrid GIC tidak direkomendasikan untuk digunakan di area bertekanan tinggi, seperti
gigi geraham atau area yang mengalami gaya gigitan yang kuat, karena bahannya tidak
sekuat bahan restoratif lain.
 Hybrid GIC mungkin tidak cocok untuk restorasi besar, karena mungkin tidak
memberikan kekuatan dan daya tahan yang cukup dalam jangka panjang.
 Pasien harus mampu menjaga kebersihan mulut yang baik untuk memastikan umur
panjang restorasi.
 Pasien harus menghindari penggunaan hybrid GIC jika diketahui memiliki alergi terhadap
komponen hybrid GIC. Selain itu, pasien dengan sistem kekebalan yang terganggu atau
kondisi sistemik yang mempengaruhi kesehatan mulut, seperti diabetes yang tidak
terkontrol atau gangguan imunodefisiensi, mungkin perlu dievaluasi berdasarkan kasus
per kasus untuk menentukan bahan restoratif terbaik untuk kebutuhan masing-masing.
 Selama proses setting, hybrid GIC tidak boleh terkontaminasi dengan air atau cairan lain,
karena hal ini dapat mengganggu kekuatan dan umur panjang restorasi

Referensi:

Quiec C. (2014) Different types of glass ionomers and their uses. www.DrQDental.net
Randall RC, Wilson NHF. Glass-ionomer restoratives: a systematic review of a secondary
caries treatment effect. J Dent Res.1999;78:628-37
Nagaraja UP, Kishore G. (2005) Glass ionomer cement-the different generations.Trends
Biomater. Artif. 18(2):158-65.

Anda mungkin juga menyukai