Kepekaan terhadap cairan dan kekuatan awal yang rendah dari semen
ionomer kaca merupakan akibat dari reaksi pengerasan asam-basa yang
lambat. Beberapa gugus fungsional yang terpolimerisai ditambahkan dalam
formula semen untuk mempercepat proses curing sehingga semen dapat
kedua kekurangannya dan memungkinkan bahan yang tebal menjadi matang
melalui reaksi asam-basa. Produk ini disebut semen dengan pengerasan
ganda jika hanya digunakan satu mekanisme polimerisasi; jika kedua
polimerisasi digunakan disebut semen dengan pengerasan triple. Material ini
diklasifikasikan sebagai ionomer kaca dengan modifikasi resin atau disebut
juga dengan ionomer hybrid.
1. Semen glass ionomer memberikan estetik yang baik, terutama sebagai restorasi
pada gigi anterior.
2. Semen glass ionomer memiliki compressive strength dan hardness lebih kecil
dari semen silikat. Compressive strength semen glass ionomer sebesar 150 Mpa
(22.000 psi), sedangkan semen silikat besarnya 180 Mpa (26.000 psi). Tensile
strength semen glass ionomer sebesar 6,6 Mpa (960 psi) sedangkan semen
silikat sebesar 3,5 Mpa (500 psi). Besarnya hardness semen glass ionomer
adalah 48 KHN, sedangkan semen silikat sebesar 70 KHN.
3. Semen glass ionomer bersifat brittle sehingga tidak digunakan untuk tambalan di
bagian oklusal yang menahan daya kunyah besar. Untuk menguji hal tersebut,
dilakukan tes laboratorium terhadap berbagai material dengan melakukan rotasi
pada material-material tersebut melawan silinder enamel buatan
(hydroksiapatite) unuk menentukan jumlah volume yang terlepas. Berdasarkan
percobaab tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut.
- Amalgam : 0,2 mm3
- Composite resin : 0,4 mm3
- Semen glass ionomer : 6,0 mm3
Semen glass ionomer kehilangan volume sebesar 15 kali composite resin dan 30
kali amalgam. Itulah sebabnya semen glass ionomer tidak disarankan untuk
digunakan sebagi restorasi yang menahan daya besar atau berkontak dengan
gigi lawan.
4. Semen glass ionomer memiliki solubility (kelarutan) lebih rendah dari semen
silikat, yaitu sebesar 0,4% sedangkan semen silikat 0,7%. Berdasarkan tes
1
terhadap cavitas mulut, semen glass ionomer memiliki resistensi tinggi terhadap
degradasi dibandingkan dengan semen lainnya.
5. Semen glass ionomer berikatan kimia dengan enamel dan dentin, sehingga
dapat digunakan khusus sebagai bahan restorasi cavitas kelas lll dan kelas V
dan juga untuk restorasi erosi pada daerah gingival. Ikatan tersebut bersifat
adhesive dan memerlukan ikatan mekanik dengan cavitas yang telah dipreparasi
agar tidak terjadi karies.
6. Semen glass ionomer bersifat antikariogenik, yaitu dapat mencegah terjadinya
karies seperti halnya semen silikat. Hal ini dikarenakan terjadi pembebasan
flouride oleh semen. Demikian halnya dengan enamel yang berkontak dengan
restorasi semen tersebut, akan memperoleh flouride sehingga dapat
meningkatkan daya tahan terhadap asam. Berdasarkan survey terhadap 1700
pengguna restoras semen glass ionomer selama 2-7 tahun, dilaporkan hanya
terjadi satu kejadian karies sekunder pada restorasi tersebut. dalam pelajaran
tentang restorasi kelas V, jarang dilaporkan terjadinya karies pada restorasi yang
menggunakan semen glass ionomer.
7. Berdasarkan struktur histologisnya, semen glass ionomer bersifat biocompatible.
Semn ini memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap reaksi pulpa daripada zinc
oxida-eugenol, tetapi lebih rendah daripada semen zinc phospate. Sebagai
pencegahannya, pada preparasi cavitas terlebih dahulu harus ditempatkan
sedikit calcium hydroxide sebelum dilakukan restorasi dengan semen gass
ionomer.
2
pengetesan.
Mekanisme pengikatan terhadap struktur gigi dari semen ini sama dengan
ionomer kaca konvensional. Aktifitas ionik yang lebih sedikit diharapkan
karena adanya pengurangan dari asam karboksilat dari cairan ionomer kaca
dengan modifikasi resin; namun bagaimanapun, kekuatan ikat mereka pada
struktur gigi bisa lebih tinggi dari semen ionomer kaca
konvensional.dibandingkan dengan ionomer kaca konvensional, ionomer kaca
dengan modifikasi resin memperlihatkan kekuatan ikat yang lebih tinggi
kepada komposit berbasis resin. Ini sepertinya di kontrol oleh gugus fungsi
non polimerisasi residu didalam semen ionomer kaca konvensional.
Keuntungan dari ionomer kaca di atas resin bonding agent yang menjamin
3
ikatan adhesive, mengurangi sensitivitas tekhnik dan membentuk
mekanisme anti kariogenik melalui pelepasan florida. Ketika digunakan pada
keadaan ini, prosedur yang lebih di anjurkan adalah tekhik sandwich. Tekhnik
ini memberikan keuntungan berupa kualitas yang diinginkan dari ionomer
kaca yang memberikan estetika dari restorasi komposit. Tekhnik sandwich di
rekomendasikan untuk restorasi komposit kelas 2 dan 5 ketika pasien
individual memiliki resiko karies yang tinggi. Hal tersebut berlaku untuk
formulasi semen ionomer kaca konvensional dan semen ionomer kaca hibrid
like-curable.
Kompomer
Pencarian terhadap bahan yang memiliki kemampuan pelepasan
florida seperti ionomer kaca konvensional dan sifat tahan lama dari komposit
telah menciptakan komposit dengan modifikasi polyacid atau kompomer.
Bahan ini memiliki struktur dan sifat fisik yang hampisr sama dengan
komposit. Bahan ini juga memiliki kemampuan pelepasan florida dan melalui
reaksi asam basa pada saliva.
Karakteristik kompomer
4
Kompomer satu pasta yang digunakan sebagai bahan restorasi
melepaskan florida lebih sedikit dibandingkan semen ionomer kaca
konvensional dan hibrid. Kekuatan ikat dari kompomer terhadap struktur gigi
memiliki rentang yang sama dengan semen ionomer kaca karena
penggunaan dentin-bonding agent. Meskipun kompomer satu pasta terutama
di terapkan untuk restorasi pada area dengan tegangan rendah, data klinis
saat ini dibatasi mengingat penggunaan kompomer untuk restorasi kavitas
kelas 3 dan 5 sebagai alternative ionomer kaca atau komposit resin. Sistem
luting dua komponen di indikasi kan terutama untuk menyemen protesa yang
dibuat bersama subtrat logam.
Manipulasi kompomer
Sifat-sifat
Contoh kompomer:
Bahan restor-pf vlc adalah semen ionomer kaca yang estetik untuk restorasi.
Cocok digunakan untuk cavitas kelas I,II, dan V. Restor-pf vlc memiliki sifat-
sifat yang diinginkan sebagai berikut:
5
• Dapat dipoles untuk mendapatkan kilap yang baik
Semen glass ionomer kurang kuat, dikarenakan tidak dapat menahan gaya mastikasi yang
besar. Semen ini juga tidak tahan terhadap keausan penggunaan dibandingkan bahan
restorasi estetik lainnya, seperti komposit dan keramik. Ada 2 metode modifikasi yang
telah dilakukan, metode I adalah mencampur bubuk logam campur amalgam yang
berpartikel sferis dengan bubuk glass ionomer tipe II. Semen ini disebut gabungan logam
campur perak. Metode II adalah mencampur bubuk kaca dengan partikel perak dengan
menggunakan pemenasan yang tinggi. Semen ini disebut sebagai cermet. Mikrograf
skening electron dari bubuk cermet menunjukan partikel-partikel bubuk perak melekat ke
permukaan dari partikel-partikel bubuk semen.
Pelepasan flourida
Jumlah dari fluoride yang dilepaskan dari kedua sistem modifikasi logam ini cukup besar.
Namun, fluoride yang dilepaskan dari semen cermet lebih sedikit daripada yang
dilepaskan dari semen ionomer kaca tipe II. Hal ini dikarenakan sebagian partikel kaca,
yang mengandung fluoride telah dilapisi logam. Pada awalnya semen gabungan melepas
lebih banyak fluoride daripada semen tipe II. Tetapi besarnya pelepasan ini menurun
dengan berjalannya waktu. Karena partikel-partikel logam pengisi tidak terikat pada
matriks semen, sehingga permukaan antar semen menjadi berjalan untuk pertukaran
6
cairan. Ini sangat meningkatkan daerah permukaan yang tersedia untuk pelepasan
fluoride.
Pertimbangan klinis
Dengan meningkatnya daya tahan terhadap keausan dan potensi anti-kariesnya, semen-
semen dengan modifikasi logam ini telah dianjurkan untuk penggunaan yang terbatas
sebagai alternative dari amalgam atau komposit untuk restorasi gigi posterior. Meskipun
demikian, bahan-bahan ini masih diklasifikasikan sebagai bahan yang rapuh. Karena alas
an inilah penggunaan bahan tersebut umumnya terbatas pada restorasi konservatif dan
umumnya kelas I.
Semen-semen ini mengeras dengan cepat sehingga dapat menerima tindakan
penyelesaian dalam waktu yang relative singkat. Dibarengi dengan potensi adhesi dan
daya tahannya terhadap karies, sifat-sifat menjadikan semen tersebut digunakan untuk
membangun badan inti untuk gigi yang akan diperbaiki dengan mahkota cor penuh.
Namun, karena rendahnya kekuatan terhadap fraktur dan sifatnya yang rapuh, sebaiknya
dilakukan pendekatan yang konservatif. Bahan ini sebaiknya tidak digunakan jika bagian
yang akan menggunakan semen adalah lebih besar 40% dari keseluruhan. Untuk kasus
seperti ini sebaiknya digunakan pasak atau retensi bentuk lainnya.
7
BERAT:
Resin Composite:
Keterangan:
Teknik sandwich : suatu teknik di mana semen glass ionomer digunakan sebagiai
basis untuk menutupi tepi kavitas dentin yang terbuka dengan resin komposit
sebagai tempatanny. Fungsinya untuk estetis, pengunyahan, mencegah celah
mikro dan kekuatan gigi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Craig, Robert G., John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials : 11th edition.
Missouri: Mosby Inc.
Phillips, Ralph W., et all. 1969. Materials for The Practicing Dentist. USA : Mosby
Company