Anda di halaman 1dari 23

SEMEN, BASE DAN LINER

FADIL ABDILLAH ARIFIN, DRG., SP.KG


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

 Mampu menjelaskan definisi dan perbedaan dari semen, base dan


liner
 Mampu menjelaskan jenis-jenis semen, base dan liner
 Mampu menjelaskan komposisi dan sifat dari jenis-jenisnya
 Mampu menjelaskan indikasi, kelebihan dan kekurangan dari jenis-
jenisnya
SEMEN

 Semen kedokteran gigi adalah campuran powder dan liquid yang


merupakan reaksi kimia antara asam dan basa.
 Powder yang bersifat basa dan liquid yang bersifat asam
membentuk konsistensi berupa pasta kental yang kemudian akan
mengeras menjadi massa yang padat. 
 Semen merupakan suatu bahan yang bisa dibentuk untuk menutup
sebuah celah atau untuk menyemen dua komponen menjadi satu
BASE

 Setebal 1-2 mm
 Terletak di antara dentin dan restorasi
 Sebagai perlindungan termal untuk pulpa
 Menambah dukungan mekanis untuk restorasi dengan
mendistribusikan stress lokal dari restorasi ke permukaan gigi
bawahnya
LINER

 Hanya selapis tipis


 Fungsi hampir sama dengan Base
 Digunakan sebagai pelindung pulpa pada karies yang sangat dalam
(hampir mencapai pulpa)
 Tujuannya untuk membentuk barrier perlindungan pulpa
SIFAT-SIFAT SEMEN YANG IDEAL

1.    Bersifat non toksik serta non iritasi pulpa dari jaringan lainnya. 
2.    Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut. 
3.    Sifat-sifat mekanis cukup kuat
4.    Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya : 
 Penghambat panas
 Pelindung kimia
 Penghambat arus listrik antara restorasi logam

5.    Sifat-sifat optis bahan semen haruslah menyerupai sifat optis jaringan gigi. 
6.    Suatu semen sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin, tahan terhadap alloy emas,
porselen dan akrilik
7.    Suatu semen haruslah bersifat bakteriostatis. 
8.    Semen harus mempunyai pengaruh yang tidak merusak pulpa.
9.    Manipulasi yang baik
KEGUNAAN SEMEN

1. Yang utama digunakan sebagai perekat protesa ataupun gigi tiruan


ke permukaan gigi
2. Sebagai bahan pelapis perlindungan pulpa
3. Sebagai bahan pelapis untuk mendapatkan fungsi mekanis restorasi
yang baik
4. Pada jenis semen tertentu memiliki sifat bakteriostatis
5. Sebagai bahan penumpatan (kekuatan lemah)
JENIS-JENIS SEMEN

A. SEMEN ZINC OXIDE EUGENOL 

Fungsi : 
1.    Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen 
2.    Sebagai basis dan pelapik 
3.    Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan pulpotomi 
4.    Penutup luka bedah periodontal

Komposisi :  Zinc Oxyde Eugenol (konvensional) terdiri dari bubuk Zinc Oxyde dan cairannya berupa eugenol.

Kelebihan : 
1.    Meminimalkan kebocoran mikro 
2.    Memberikan perlindungan terhadap pulpa 
3.    Daya antibakteri 

Kekurangan : Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan


B. SEMEN ZINC PHOSPATE 

Fungsi : 
1.    Sebagai bahan tambalan sementara 
2.    Sebagai Bahan Basis dan Pelapik 
3.    Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti.

Komposisi : 
 Bubuk : Konstitusi utama adalah Zinc Oksida, Magnesium oksida + 10 %, Oksida
lain/garam logam (misal Fluorida) dalam jumlah kecil 
 Cairan : Berupa larutan asalmfosfor dalam air (sekitar 30%-40% air). Juga sering terdapat
Zinc atau Alumunium Fosfat yang terbentuk dari larutnya zinc oksida dan atau Alumunium
hidroksida di dalam cairan.
B. SEMEN ZINC PHOSPATE 

 Kelebihan : 

1.    Insolator panas yang baik 


2.    Daya larut relatif rendah di dalam air 
3.    Compressive strength yang tinggi.

 Kekurangan : 

1.    Keasamanan semen cukup tinggi 


2.    Iritatif terhadap pulpa.
C. SEMEN ZINC POLICARBOXYLATE

Fungsi : 
1.    Sebagai mahkota dan jembatan 
2.    Digunakan pada inlay dan onlay 
3.    Sebagai Bahan Perekat pada komposit dan amalgam 
4.    Basis penahan panas 
5.    Restorasi jangkan menengah.

Komposisi : 
 Cairannya adalah larutan air dari asam poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan
asam karboksilat yang tidak jenuh.
 Bubuknya mengandung oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium.
C. SEMEN ZINC POLICARBOXYLATE

 Kelebihan

1.    Tidak mengiritasi pulpa 


2.    Merekat baik pada struktur gigi 
3.    Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan hirdoksiapatit sehingga tidak mudah lepas 
4.    Insulator panas yang baik

 Kekurangan

1.    Waktu kerja pendek 


2.    Disintegrasi tinggi 
3.    Tidak melekat baik pada logam mulia 
4.    Tidak sekaku semen fosfat 
5.    Sifat mekanis kurang
6.    Daya larut tinggi
D. SEMEN IONOMER KACA (GLASS IONOMER CEMENT/GIC)

 Fungsi : 

1.    Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent) 


2.    Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner 
3.    Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor. 
4.    restorasi gigi susu.

Komposisi : 
 Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun memiliki karakteristik
yang sama dengan silikat tetapi perbandingan alumina-silikat lebih tinggi pada semen
silikat.
 Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam poliakrilat dalam
konsentrasi kira-kira 50%.
D. SEMEN IONOMER KACA (GLASS IONOMER CEMENT/GIC)

 Kelebihan : 

1. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air 


2. Kemampuan berikatan secara fisika dan kimiawi dengan email dan dentin 
3. Memiliki angka retensi gigi 
4. Biokompabilitas 
5. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan gigi) 
6. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
7. Bersifat adhesi. 
8. Tidak iritatif. 
9. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah karies
lebih lanjut. 
10. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit. 
11. Daya larut yang rendah. 
12. Bersifat translusent atau tembus cahaya. 
D. SEMEN IONOMER KACA (GLASS IONOMER CEMENT/GIC)

 Kekurangan : 

1.        Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar 


2.        Tidak tahan terhadap keausan 
3.        Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin 
4.        Setelah restorasi butuh proteksi 
5.        Kekerasan kurang baik 
6.        Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan 
7.        Dapat larut dalam asam dan air
JENIS-JENIS BASE

 Setebal 1-2 mm
 Terletak di antara dentin dan restorasi
 Sebagai perlindungan termal untuk pulpa
 Menambah dukungan mekanis untuk restorasi dengan
mendistribusikan stress lokal dari restorasi ke permukaan
gigi bawahnya
 Basis memberikan perlindungan bagi pulpa
1. Protective base: melindungi pulpa sebelum peletakan bahan
restorasi
2. Insulating base: melindung pulpa dari shock termal
3. Sedative base: medikasi pulpa yang mengalami injury

Jenis-jenis Base:
4. Zinc Phosphate
5. Zinc Policarboxylate
6. Glass Ionomer Cement
JENIS LINER

Calcium Hydroxide (Ca(OH)2)

 Pelindung dentin dan pulpa


 Kompatibel dengan segala jenis bahan restorasi

 Efek Ca(OH)2 terhadap pulpa-dentin

–  Melindungi pulpa dari iritasi kimia dengan kemampuan sealing yang dimiliki.
–  Menstimulasi pembentukan dentin reparatif atau dentin skunder.
–  Stimulasi pembentukan dentinal bridge ketika diaplikasikan langsng pada jaringan
pulpa
–  Mengurangi permeabilitas dentin segera karena adanya Ca(OH)2
–  Jangka panjag: deposisi intratubular garam mineral dalam dentin
 Sifat-sifat :
 Setting time : 2,5 – 5,5 menit
 Compressive strength meningkat 24 jam setelah penambalan.
10 menit : 6,5 – 14,3 MPa
24 jam : 9,8 – 26,8 MPa
- Modulus elastic : 0,4 Gpa  digunakan pada area yang tidak kritikal untuk mensupport
restorasi.
- Mechanical support  harus ada dentin sehat yang mendukung atau oleh high strength
base
- Dapat menyediakan thermal insulator terhadap pulpa jika lapisannya tebal.
- Tapi TIDAK disarankan bila ketebalannya > 0,5 mm pH : 9,2 – 11,7
KESIMPULAN

1. Semen, Base dan Liner memiliki definisi dan fungsi yang


berbeda
2. Semen, Base dan Liner pun memiliki sifat-sifat, indikasi
serta kelebihan dan kekurangan masing-masing
3. Semen ~ Base, jenis produknya pun sama. Sedangkan
yang menjadi pembeda adalah fungsinya
4. Liner merupakan bahan yang digunakan untuk
perlindungan pulpa pada karies yang sangat dalam
SYUKRON
FADILABDILLAHARIFIN@GMAIL.COM
081-2303-6161

ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai