Anda di halaman 1dari 15

ANGULAR

CHEILITIS
Et Causa Poor Oral Hygine
Pembimbing : Dr. drg. Maharani L.A Sp.PM
Nama : Ferdy Juliannor F.
Nim : 1931111310034
PENDAHULUAN
 Definisi :
 Angular cheilitis berasal dari kata angular yang artinya sudut, dan cheilitis yaitu inflamasi.
 Angular cheilitis merupakan suatu infeksi yang terlihat pada satu (unilateral) atau kedua sisi sudut
mulut (bilateral) yang disertai dengan reaksi inflamasi pada sudut bibir dimulai dari perbatasan
mukokutan dan meluas ke kulit. Biasanya ditandai dengan fissure pada sudut mulut, dikelilingi
kemerahan dan sakit.
 Angular cheilitis dapat menyebabkan keluhan subjektif pada penderitanya seperti rasa sakit
ketika makan dan berbicara serta saat membersihkan rongga mulut.

(David Williams. Pathogenesis and treatment of oral candidosis. Journal of Oral Microbiology 2011)
ETIOLOGI
 Angular cheillitis disebabkan agen infeksi seperti Candida, Staphylococcus
dan Streptococcus.
 Faktor lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya angular cheiltis yaitu
penurunan vertikal dimensi, kebiasaan buruk, penggunaan denture, kebersihan
rongga mulut yang buruk, defisiensi sistem imun, defisiensi nutrisi, dan
penyakit sistemik.

Fajriani. Management of angular cheilitisin children. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) April 2017, Volume 2, Number 1: 1-3
EPIDEMIOLOGI
 Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa angular cheilitis memiliki
angka kejadian yang cukup tinggi. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2014 dari 300 anak
sekolah didapati sebanyak 15,3% menderita angular cheilitis.
 Penelitian lain yang dilakukan pada anak-anak di kota Manado menunjukkan angka kejadian
angular cheilitis sebesar 84%. Pada Penelitian lain juga mengenai angular cheilitis pernah
dilakukan terhadap 200 anak umur 6-12 tahun di enam panti asuhan kota Medan, 47%
menderita angular cheilitis.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa angular cheilitis lebih sering dijumpai pada laki-laki.
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa insidensi angular cheilitis
meningkat dua kali lipat pada jenis kelamin laki-laki

Fajriani. Management of angular cheilitisin children. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) April 2017, Volume 2, Number 1: 1-3
MANIFESTASI KLINIS
 Secara klinis angular cheilitis terlihat fissure, eritema, crusting (krusta), bahkan ulserasi pada
satu atau kedua sudut mulut, serta akan merasakan sakit dan rasa terbakar.

Toshiro Sato, Prevalence of Candida albicans and nonalbicans on the tongue dorsa of elderly people living in a post-disaster area: a cross-sectional survey. BMC Oral Health. 2017. 17:51
TIPE ANGULAR CHEILITIS
 Tipe 1 : lesi ringan ditandai dengan fissur tunggal ada sudut mulut.

 Tipe 2 : lesi dengan fissur tunggal yang lebih dalam dan Panjang, meluas sampai melibatkan
kulit sekitar (< 10mm).

Ohman SC, Dahlen G, Moller A, Ohman A. Angular cheilitis: a clinical and microbial study. J Oral Pathol 1986; 15: 213-7
Unur M, Kayhan KB, Altop MS, Metin ZB, Keskin Y. The prevalence of oral mucosal lessions in children: a single center study. J Istanbul univ Dent 2015; 49 (3): 29-38
 Tipe 3 : Lesi dengan beberapa fissur pada sudut mulut dan meluas sampai melibatkan kulit
sekitar ( > 10mm - < 20mm).

 Tipe 4 : Lesi tanpa fisur dengan eritema luas yang berdekatan pada kulit hingga vermillion
border >20 mm

Ohman SC, Dahlen G, Moller A, Ohman A. Angular cheilitis: a clinical and microbial study. J Oral Pathol 1986; 15: 213-7
Unur M, Kayhan KB, Altop MS, Metin ZB, Keskin Y. The prevalence of oral mucosal lessions in children: a single center study. J Istanbul univ Dent 2015; 49 (3): 29-38
PATOGENESIS

 Rongga mulut adalah pintu gerbang masuknya berbagai macam


mikroorganisme ke dalam tubuh yang bersamaan dengan
makanan dan minuman. Tetapi tidak semua mikroorganisme
bersifat pathogen, didalam rongga mulut mikroorganisme yang
masuk akan dinetralisir oleh zat anti bakteri yang dihasilkan
kelenjar ludah dan bakteri flora normal

(David Williams. Pathogenesis and treatment of oral candidosis. Journal of Oral Microbiology 2011)
Fajriani. Management of angular cheilitisin children. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) April 2017, Volume 2, Number 1: 1-3
PATOGENESIS
 Flora normal adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan mukosa manusia
yang sehat ataupun sakit. Pertumbuhan flora normal dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, dan
nutrisi. Adanya flora normal tidak selalu menguntungkan, dalam kondisi tertentu akan
menimbulkan penyakit, misalnya ada terjadi perubahan substrat atau berpindah tempat dari
semestinya.

Fajriani. Management of angular cheilitisin children. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) April 2017, Volume 2, Number 1: 1-3
PATOGENESIS OH Buruk

Ketidakseimbangan
flora di rongga mulut

C. Albicans melekat pada Terjadi peningkatan


epitel rongga mulut
bakteri di rongga
dengan bantuan adhesin
mulut

Enzim bakteri
yeast: penyebaran dan Memecah IgA dan IgE
menemukan host baru.
( protease)
Hifa: merusak, menginvasi dan
membentk biofilm Mempermudah bakteri
untuk melekat pada
mukosa
Semakin banyak hifa
terbentuk akan Aktifitas fagositosis akan
menyebabkan biofilm
terhambat karena lebih Fagositosis dan terjadi
semakin meningkat peradangan
banyak jumal bakteri

C. Albicans akan sulit dilawan oleh system imun


Terjadi proses fagositosis
dan antifungal. C. albicans dapat menghindari C. Albicans akan mudah Terjadi phentotypic
pada jaringan dan
kekebalan tubuh dengan menginduksi aktivitas menginvasi host switching
menyebabkan peradangan
Sel T dan Sel B

(David Williams. Pathogenesis and treatment of oral candidosis. Journal of Oral Microbiology 2011)
Izabela Gacon. Relationship between oral hygiene and fungal growth in patients: users of an acrylic denture without signs of inflammatory process. Dove Press journal. 2019
Massimo Marrelli. Oral Infection by Staphylococcus Aureus in Patients Affected by White Sponge Nevus: A Description of Two Cases Occurred in the Same Family. J. Med. Sci. 2012
PERAWATAN ANGULAR

CHEILITIS
Perawatan A.C tergantung dari penyebabnya itu
sendiri, namum secara umum Untuk mencegah
adanya pertumbuhan Candida albicans yang salah
yang salah satunya akan menyebabkan Angular
Cheilitis pada sudut mulut adalah dengan
pengembalian keseimbangan lingkungan rongga
mulut seperti meningkatkan Oral Hygine dari
penderita. Hal yang paling penting adalah menjaga
kesehatan tubuh agar terhindar dari serangan
penyakit serta makan makanan yang bergizi dan
seimbang yang diperlukan oleh tubuh.

Fajriani. Management of angular cheilitisin children. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) April 2017, Volume 2, Number 1: 1-3
CONT…
 Jika angular cheilitis disebabkan karena adanya infeksi jamur C.albicans maka
pengguaan salep antifungal seperti ketokenazole perlu diberikan untuk
perawatannya.
 Jika angular cheilitis memiliki keterlibatan dengan bakteri S. aureus, maka
perawatan topical antara atau krim asam fusidat dengan 1% krim hidrokortison
sangat efektif dalam penyembuhan penyakit ini.

Pankaj Rathod. Oral Candidiasis - Widely Prevalent, Frequently Missed. International Journal of Scientifi c Study. 2015. Vol. 13
MEKANISME OBAT
ANTIFUNGAL

Kamal Uddin Zaidi. Antifungal Susceptibility Pattern of Candida Albicans in Human Infections. Biological Sciences Journal, 2018, 4, 1-6
Miconazole Nistatin
Golongan Azol Polien
Sifat Antifungi (spektrum luas) Fungistatik & fungisida
Mekanisme Kerja Menghambat enzim p450 fungi dalam Membentuk ikatan kompleks dengan
mensintesis ergosterol, sehingga ergosterol di membrane sitoplasma,
menghambat aktivitas candida. ikatan tersebut mengakibatkan
perubahan permeabilitas membrane
sehingga membentuk pori-pori intra
membrane yang menyebabkan
keluarnya atau hilangnya senyawa
intra-sel penting seperti ion, sehingga
mengalami lisis sel.
Kelebihan Efektif terhadap jamur dan bakteri • Dapat jadi acuan lini pertama
terhadap kandidiasis mukosa

Kekurangan Menyebabkan gangguan pencernaan • Hanya bereaksi terhadap


seperti diare, mual, dan rasa tidak kandidiasis dikulit, oral, dan
nyaman. genital. Tidak beraksi terhadap
jamur pada kuku.
• Dalam dosis besar menyebabkan
diare, mual, muntah, dan kecil
kemungkinan iritasi.

Pankaj Rathod. Oral Candidiasis - Widely Prevalent, Frequently Missed. International Journal of Scientifi c Study. 2015. Vol. 13

Anda mungkin juga menyukai